Makalah TPKI, Kel 1
Makalah TPKI, Kel 1
DI SUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan kita
semua kesehatan dan kesempatan sehingga bisa melakukan kegiatan penulisan
makalah ini atas semua nikmat dan berkah yang diberikan. Shalawat serta salam
tidak lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ.
Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan teman teman
yang memberikan masukan dan saran sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, apabila ada
kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat
berterima kasih. Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN MAKALAH 2
BAB II
BAB III
A. KESIMPULAN 22
B. SARAN 22
DAFTAR PUSTAKA 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya semua manusia berkembang dengan normal, yang
mengalami kelainan perkembangan dan beresiko untuk mengalami
masalah perkembangan, mempunyai persamaan kebutuhan baik dalam aspek
fisik dan psikologisnya. Kebutuhan yang bersifat fisik misalnya tempat tinggal
yang nyaman, terpenuhinya kebutuhan makanan yang bergizi, sedangkan
kebutuhan psikisnya seperti kasih sayang, rasa perhatian, dll.
Dalam pandangan Islam, perkembangan manusia haruslah dipandang
sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling memiliki keterikatan. Ini
mengandung arti bahwa setiap perkembangan, baik itu perkembangan fisik,
mental, sosial, emosional tidak dapat dipisahkan dan memiliki hubungan yang
kuat. Terdapat beberapa ayat Alquran yang menunjukkan tahapan perkembangan
manusia, dimana dalam ayat tersebut tidak hanya menyebutkan perkembangan
mental, akan tetapi juga menyebutkan perkembangan fisik. Seperti yang
terdapat dalam Q.S. An-Nisa’ [4]: 6.
Artinya: “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin. kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan
janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan
(janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa.
barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan
diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka
1
bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu
menyerahkan harta kepada mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-
saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. dan cukuplah Allah sebagai
Pengawas (atas persaksian itu)”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hakikat perkembangan manusia ?
2. Apa saja aspek perkembangan manusia ?
3. Bagaiamana manusia menurut psikologi ?
4. Bagaimana manusia menurut Al-Quran ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui perkembangan manusia
2. Mengetahui konsep manusia menurut psikologi
3. Mengetahui konsep manusia menurut Al-Quran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Progresif, berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat, dan mendalam (meluas). Berkesinambungan memiliki arti bahwa
pada suatu bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan
dan berurutan, atau dengan kata lain perkembangan yang terjadi tidak
terjadi secara kebetulan dan meloncat-loncat.
4
meniru dan belajar yang luar biasa mengagumkan yang didapatkan dari orang
lain.
Ketiga, masa kanak-kanak awal atau early. Periode ini terjadi sejak masa
akhir bayi sampai usia sekitar 5 tahun atau 6 tahun. Selain itu pada periode ini
juga dikenal sebagai tahun-tahun sekolah, karena biasanya pada usia ini
anak sudah masuk ke sekolah untuk belajar secara formal. Disinilah anak
mulai belajar mandiri dan merawat diri sendiri, selain belajar mandiri disini
anak juga sudah mulai melakukan pengembangan keterampilan dengan
mengikuti perintah yang ada dalam lingkungan sekolah, belajar mengenal huruf
dan angka, serta menghabiskan sebagian waktunya dengan bermain dengan
teman sebayanya. Banyak yang mengatakan bahwa akhir dari periode ini
terjadi saat anak sudah memasuki kelas satu sekolah dasar.
5
pada anak laki-laki, serta mulai tumbuhnya rambut pada beberapa area baik
pada anak laki-laki maupun perempuan. Ciri utama periode ini ialah dimulainya
pencarian identitas dan keinginan untuk bebas, waktu yang dihabiskan di
luar semakin banyak, cara berfikir yang sudah mulai abstrak, idealis, serta
logis.
6
Ketiga, aspek bahasa. Bahasa memiliki kaitan yang sangat erat dengan
Definisi bahasa itu sendiri adalah suatu bentuk komunikasi, baik itu
lisan, berupa tulisan, atau isyarat sekalipun yang berdasar pada suatu sistem
dari simbol-simbol. Dalam bahasa itu sendiri ada aturan tata organisasi bahasa
yang melibatkan lima sistem aturan yakni fonologi atau sistem suara, morfologi
atau formasi kata, sintaksis atau kombinasi kata, semantik atau makna kata, dan
pragmatik atau penggunaan bahasa. Perkembangan bahasa terus mengalami
perkembangan pesat, mulai dari masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa
kanak-kanak akhir, dan masa remaja.
7
menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap lingkungannya.
7
Maksudnya bahwa kepribadian merupakan perilaku yang muncul dari
seseorang berdasarkan pengalaman dan hasil belajar yang saling berkaitan, dan
tidak berdiri sendiri.
tingkatan penalaran moral yang terjadi pada seseorang yang terbagi menjadi tiga
tingkatan dengan lima tahapan didalamnya, yakni penalaran
prakonvensional, penalaran konvensional, dan penalaran pasca
konvensional.
8
Penalaran prakonvensional adalah penalaran yang berada pada
tingkatan paling rendah. Pada tingkatan penalaran ini memandang bahwa
ukuran kebaikan atau keburukan sesuatu diukur dengan reward (imbalan) dan
punnishment (hukuman). Terdapat dua tahapan
penalaran pada tingkatan ini yakni: 1) Tahap satu biasa disebut dengan
moralitas heteronom, penalaran moral pada tahapan ini berkaitan dengan
punnishment, seperti kepatuhan anak dikarenakan ketakutannya akan diberi
hukuman jika membangkang. 2) Tahap kedua disebut dengan Individualisme,
tujuan instrumental, dan pertukaran. Pada tahapan ini merupakan tahapan
dimana seseorang akan memikirkan hal yang sama akan terjadi seperti yang
telah dilakukannya pada orang lain. Misalnya jika mereka berlaku baik terhadap
orang lain, maka orang lain akan berlaku baik juga sama mereka.
9
tahapan ini penilaian terhadap moral murni berasal dari diri sendiri dan bukan
dipengaruhi oleh orang lain. Adapun tahapannya meliputi:5) Tahap kelima
disebut dengan kontrak atau utilitas anak dan hak individu. Pada tahapan ini,
seseorang beranggapan bahwa nilai, hak, dan prinsip lebih utama daripada
hukum. Kevalidan hukum yang ada diukur dengan sejauh mana hukum tersebut
diberlakukan sesuai dengan hak serta keadaan dasariah manusia. 6) Tahap
keenam disebut dengan prinsip etis universal. Inilah tahapan tertinggi menurut
Kohlberg, karena pada tahapan ini seseorang sudah menentukan standar moral
berdasarkan hak asasi manusia secara universal. Artinya, pada tahapan ini
penilaian moral berdasarkan hati nurani mereka dimana penilaian moral mereka
tidak terbatas oleh suku, agama, dan ras tertentu.
akan tetapi walaupun hal tersebut sudah menjadi fitrah dan bersifat
mendasar tidak menutup kemungkinan untuk berkembang. Namun hal
tersebut bergantung kepada seberapa besar anak memperoleh pendidikan
tentang keagamaan. Fitrah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor
internal, faktor eksternal atau lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, dan
lingkungan masyarakat).
10
Dari beberapa periode perkembangan serta aspek-aspek yang
mencakup perkembangan di atas menunjukan bahwa masing-masing periode
memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain dan berkelanjutan, baik dalam
konsep perkembangan barat ataupun konsep perkembangan manusia dalam al-
Qur’an. Akan tetapi walaupun demikian, disisi lain terdapat beberapa masalah
penting terkait dengan perkembangan yang sampai saat ini masih belum terjawab.
Masalah tersebut diantaranya perdebatan mengenai faktor yang mempengaruhi
perkembangan seseorang, apakah karena faktor bawaan atau perkembangan
seseorang dipengaruhi lingkungan.
11
Tingkah laku manusia juga berasal dari keinginan atau dorongan di alam
bawah sadar. Freud membagi sadar dan tidak sadar ini menjadi tiga sistem
kejiwaan yaitu:
a) Id
Id terletak di alam bawah sadar yang berada pada dasar diri
manusia dan belum dipengaruhi oleh apapun. Dorongan dasar ini
seperti insting atau perasaan untuk mempertahankan diri seperti
dorongan diri untuk bertahan dari ancaman kematian, dorongan agresi
seperti marah, keinginan menyerang, dan merupakan bawaan sejak
lahir.
b) Super ego
Super ego merupakan lawan atau kebalikan dari Id dimana super
ego sepenuhnya dibentuk oleh lingkungan, kebudayaan, kebiasaan,
pengaruh pembelajaran, dan pengalaman. Hal hal yang diterima
semasa pendidikan mempengaruhi sistem super ego, sehingga
memunculkan dorongan dorongan untuk melakukan tindakan yang
baik, mematuhi aturan, dan mempertimbangkan keburukan yang akan
terjadi.
c) Ego
Ego berisi sebagai penjaga, penengah, dari Id dan superego yang
saling berlawanan. Ego merupakan pemikiran realistis yang mampu
menyesuaikan dorongan keinginan dari Id dan super ego dibandingkan
dengan kenyataan yang ada.
Jika ego dikuasai oleh Id, manusia tersebut tidak dapat mengungkapkan
dorongan dasar pada dirinya, sedangkan apabila ego dikuasai oleh super ego
menjadikan pribadi yang tidak taat aturan. Ego juga bisa berfungsi sebagai
pendorong motivasi diri namun dilain sisi juga merupakan pertentangan dengan
super ego.
12
adanya perasaan perasaan tertentu dalam diri orang yang diperiksa. Beberapa
orang menganggap ini hanyalah reaksi yang dipengaruhi oleh kondisi tertentu.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manusia merupakan hasil dari
kondisi kondisi yang mempengaruhinya dari lingkungan disekitarnya.
Behaviorisme memandang manusia hanya dari badaniah. Adapun semboyan
dari orang orang yang mempercayai aliran behaviorisme yaitu “The trust is in
the making”. Kebenaran adalah apa yang dapat dibuktikan dengan tindakan
atau perlakuan dan menguntungkan.
Dasar aliran behaviorisme ini menjadi dasar aliran yang mempengaruh
perkembangan keilmuan psikologi modern seperti B. F. Skinner dimana dia
berpendapat bahwa lingkungan merupakan kunci utama penyebab terjadinya
tingkah laku manusia dan tingkah laku tersebut memiliki hubungan sebab
akibat terhadap lingkungan.
Aliran ini berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh
lingkungan luar dan situasi tertentu. Aliran ini juga berkontribusi pada
ditemukannya asas asas perubahan perilaku dalam modifikasi perilaku. Asas
asas tersebut terangkum dalam hukum penguatan, seperti berikut :
a. Classical conditioning
Suatu rangsangan apabila dilakukan secara besamaa dengan
rangsangan lain secara terus menerus makan akan menimbulkan pola
reaksi tertentu. Misalnya pemberian makan pada anjing didahului oleh
bunyi bel yang apabila sudah menjadi kebiasaan maka anjing menjadi
sangat lapar setelah mendengar bunyi bel.
b. Law of effect
Respon yang timbul apabila dirasa menyenangkan maka akan
dilanjutkkan dan apabila merugikan atau menyakitkan maka akan
dihentikan dan tidak diulangi.
13
c. Operant conditioning
Suatu pola perilaku atau respon menjadi mantap apabila dengan
perilaku tersebut diperoleh hal hal baik yang menyenangkan.
Kemudian, apabila terdapat hilangnya hal hal bai maka akan dilakukan
penghapusan.Perilaku yang mengakibatkan ketidaknyamanan atau
kesedihan maka akan menghilang.
d. Modelling
Perilaku juga muncul dari rasa kagum ketika melihat seseorang sebagai
modela tau panutan yang dia inginkan terjadi pada dirinya juga.
14
Dalam teori Maslow terdapat lima jenjang kebutuhan dasar manusia
yang disusun secara bertingkat dengan menentukan kebutuhan mana yang
lebih tinggi dibandingkan kebutuhan lainnya.
Konsep tingkatkan ini diartikan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi
akan muncul apabila kebutuhan yang lebih rendah sudah tepenuhi.
Terdapat lima jenjang kebutuhan dasar maslow dari mulai yang paling
bawah yaitu :
1. Survival Fisiologis (kebutuhan fisiologis dasar): Makan dan minum.
2. Security Needs (kebutuhan akan rasa aman dan tentram): Perlindungan dari
orang lain.
3. Belonging and Love Needs (kebutuhan untuk dicintai dan disayangi): Kasih
sayang dari keluarga.
4. Estee Needs (kebutuhan untuk dihargai) : Saling menghormati.
5. Self Actualization (kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri) : Kepercayaan
diri untuk menunjukkan kemampuan diri di depan orang lain untuk
mendapatkan pengakuan yang baik.
2.4 Transpersonal
Aliran transpersonal merupakan pengembangan dari aliran humanisme
yang dibentuk oleh beberapa tokoh. Tokoh pengembangnya sendiri
yaitu S. Y. Skapiro dan Denise H. Lajole.
Setelah mengupas banyak psikologi transpersonal, pada akhirnya
didapatkan pengertian tentang psikologi transpersonal yaitu psikologi
transpersonal memiliki kepedulian pada kajian tentang kemanusiaan,
potensi tertinggi, dan memahami potensi luhur kemanusiaan dengan
fenomena tentang spiritual sebagai sebuah bentuk kesadaran dari derajat
manusia. Psikologi Transpersonal memandang manusia dari dua segi yaitu
potensi luhur dan fenomena kesadaran.
Psikologi transpersonal menaruh perhatian pada pengaruh dimensi
spiritual pada manusia yang berpotensi mengembangkan kemampuan yang
15
luar biasa. Pada aliran psikologi terdahulu, hal ini tidak terlihat. Aliran
psikologi humanistik yaitu bahwa psikologi humanistik melihat potensi
ditimbulkan dari hubungan manusia
15
sedangkan psikologi transpersonal menggunakan pengalaman luar biasa dan
dimensi spiritual manusia.
Kajian transpersonal ini mengkaji sisi spiritual yang biasa
dihubungkan dengan mistis terhadap kajian ilmiah oleh ilmu pengetahuan.
Hasil dari beberapa penelitian menyatakan bahwa bidang kebatinan bisa
dijadikan sebagai ilmu dan dapat dikaji secara ilmiah dan tidak dianggap
bid’ah, khufarat atau syirik.
ب اَّل َي ْف َق ُه ْو َن هِبَ ۖا َوهَلُ ْم اَ ْعنُي ٌ اَّل ِ ۖ َّْم َكثِْي ًرا ِّم َن اجْلِ ِّن َوااْلِ ن جِل
ٌ سهَلُ ْم ُقلُ ْو َ َولَقَ ْد َذ َرأْنَا َ َهن
ۤ ۤ ۗ
َ ص ُر ْو َن هِبَ ا َوهَلُ ْم اٰ َذا ٌن اَّل يَ ْس َمعُ ْو َن هِبَ ا اُوٰل ِٕى
ِ يب
ِ ۖ
َ ض ُّل ۗ اُوٰل ِٕى
ك ُه ُم َ َبَل ُه ْم ا
ْ ك َكااْل َْنعَام ُْ
الْغ ِٰفلُ ْو َن
1
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an Tafsir Maudhu’I atas Perbagai Persoalan Umat
(Bandung: Mizan Ustaka, 2006), hlm. 278. Bandingkan dengan, Muin Salim, Konsepsi Politik
dalam al-Qur’an, (Jakarta: LSIK & Rajawali Press, 1994), hlm 81.
-
16
Artinya : “Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak
dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki
mata (tetapi) tidak
16
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (Q. S Al-A’raf
(7) : 179)
2
Dawam Raharjo, Pandangan al-Qur’an Tentang Manusia Dalam Pendidikan dan Perspektif al-
Qur’an (Yogyakarta: LPPI, 1999), h. 18
3
Rifat Syauqi Nawawi, Konsep Manusia Menurut al-Qur’an dalam Metodologi Psikologi Islami,
Ed. Rendra (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), h. 5.
4
Al-Raghib al-Isfahaniy, al-Mufradat fi Gharb al-Qur’an (Beirut: dar al-Ma’arif, tt), h.
509.
17
justru menentang kekuasaan Tuhan. Dengan demikian, manusia dapat
dikatakan berdimensi ganda, yaitu
17
sebagai makhluk yang mulia dan tercela. Sebagaimana yang diungkapkan dalam
surat Al-Baqarah [2] ayat 8.
َّاس َم ْن يَّ ُق ْو ُل اٰ َمنَّا بِال ٰلّ ِه َوبِالَْي ْوِم ااْل ٰ ِخ ِر َو َما ُه ْم مِب ُْؤ ِمنِنْي ۘ َن
ِ َو ِم َن الن
5
Muhammad Fu’ad Abdul l-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li al-Affah al-Qur’an al-Karim
(Qahirah: Dar al-hadits, 1998), hlm. 895-899.
6
Q.S. al-Nahl/16: 78. Q.S. al-Mu’minun/23: 12-14.
18
Allah di muka bumi. Namun, manusia juga memiliki keterbatasan seperti,
gelisah dan tergesa-gesa, gembira bila dapat nikmat, susah bila dapat
cobaan, kikir, resah dan gelisah.
18
Karena itu, manusia diberikan potensi akal untuk mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya secara optimal, dengan tetap berpedoman kepada ajaran Ilahi
agar manusia bisa mewujudkan dirinya sebagai makhluk Allah yang mulia. Jika
tidak demikian, manusia akan terjerumus pada kehinaan, bahkan lebih hina dari
binatang sekalipun.
19
Hawa dan Isa di atas), adalah Surat al-Mukminun (23) ayat 12-14 (tentang
proses reproduksl manusia lewat rahim ibu).
20
kandungan, fase alaqah (embrio) terjadi pada usia 40 hari kehamilan, fase
20
mughah (janin) terjadi pada usia kehamilan 40 hari berikutnya, dan fase
peniupan ruh yang terjadi ketika janin berusia genap empat bulan.
Adapun tugas perkembangannya ialah terletak pada peran orang
tua dalam memelihara perkembangan janin agar bisa berkembang dengan
normal dengan memelihara suasana psikologis dengan baik, meningkatkan
ibadah terutama ibu, serta berdo’a kepada Allah lebih-lebih sebelum janin
berusia empat bulan.
Kedua, periode kelahiran sampai kematian. Banyak sekali ayat yang
menunjukkan fase perkembangan manusia mulai dari manusia itu dilahirkan
sampai meninggal dunia. salah satunya ialah firman Allah dalam QS. Ar-
rum:54:
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya semua manusia berkembang dengan normal, yang
mengalami kelainan perkembangan dan beresiko untuk mengalami
masalah perkembangan, mempunyai persamaan kebutuhan baik dalam aspek
fisik dan psikologisnya. Kebutuhan yang bersifat fisik misalnya tempat tinggal
yang nyaman, terpenuhinya kebutuhan makanan yang bergizi, sedangkan
kebutuhan psikisnya seperti kasih sayang, rasa perhatian, dll.
Konsep Islam memandang manusia sebagai makhluk Tuhan yang
memiliki keunikan dan keistimewaan tertentu. Sebagai salah satu makhluk-Nya,
karakteristik eksistensi manusia harus dicari dalam relasi dengan sang Pencipta
dan makhluk-makhluk Tuhan lainnya.
B. SARAN
Kita sebagai manusia makhluk ciptaan Tuhan, apapun ras, agama,
budaya, dan tingkat sosial nya hendaklah saling menghargai dan menghormati.
Karena dalam Negara kita sendiri pun mengutamakan toleransi antar sesama.
Memanusiakan manusia.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/hakikat-manusia-dalam-perspektif-psikologi
23