PENDAHULUAN
menjadi bangun usaha utama dan sokoguru perekonomian nasional yang berakar
dalam masyarakat.
dan manajemen baik pada struktur, strategi maupun kultural organisasi koperasi,
khususnya cara pandang baru terhadap kedudukan dan peran sumber daya manusia.
Cara pandang baru yang dimaksud adalah memposisikan sumber daya manusia lebih
peran perangkat masyarakat yang lebih besar yang dimulai dari pendirian,
mengenai keseluruhan kemampuan, motivasi dan potensi serta jati diri yang dimiliki
oleh koperasi dan dimunculkan sebagai kekuatan dalam memanfaatkan peluang yang
tercipta dalam lingkungan bisnisnya untuk mencapai kesetaraan dengan pelaku bisnis
kepuasan anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa melalui strategi pelibatan dan
pengawas, pengelola dan anggota yang secara keseluruhan berada pada suatu sistem
organisasi ekonomi yang disebut sebagai badan usaha koperasi. Sumberdaya manusia
yang dimaksud harus lebih kreatif dan inovatif untuk menentukan arah, kebijakan
serta operasional gerakan koperasi tanpa dominasi peran pemerintah. Kondisi ini
perlu dikemukakan karena dalam persaingan bisnis badan usaha koperasi selalu
dalam dan diposisikan sebagai yang terlemah. Lemahnya posisi koperasi dalam
persaingan bisnis juga tidak terlepas dari intervensi pemerintah sejak koperasi
ketergantungan secara terus menerus selama kurun waktu yang relatif lama.
sorotan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Tjakrawerdaya (1996)
2
mempunyai pandangan bahwa kendala yang sangat mendasar dalam pemberdayaan
koperasi adalah sumberdaya manusia. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pengelola dan
organisasi aktif, dan menjadi petugas terdepan (front line staff) dalam melayani
anggota koperasi sehingga keadaan saling menggantikan seperti itu banyak terjadi
yang memiliki kaitan dengan kemandirian koperasi, antara lain : anggota sebagai
pemilik sekaligus pengguna, pemerintah sebagai pembina serta mitra bisnis sebagai
petugas terdepan tersebut, khususnya sebagai pengelola usaha sudah dinilai secara
obyektif serta faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap penilaian
prestasi petugas terdepan yang lebih tepat, sehingga setiap individu pengelola dapat
manusia.
dan anggota sangat dibutuhkan khususnya berkaitan dengan tugas pengelola untuk
3
membantu pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi. Pengurus adalah orang-orang
yang dipilih oleh para anggota dalam rapat anggota. Bagi pengurus koperasi,
kemampuan melayani anggota secara langsung yang berkaitan dengan aktivitas usaha
karyawan yang berstatus sebagai manajer, asisten manajer, kasir, juru buku, juru tagih
dan petugas toko serta predikat lainnya sesuai dengan tugas spesifik yang diberikan
kegiatan usaha koperasi. Oleh karena itu manajer juga adalah pengelola usaha yang
sejak tahun 1970 dan terus berkembang dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan teknis
organisasi.
pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, maka perlu ada upaya untuk
4
penyebab utama pertama dari gagalnya sebuah usaha menerapkan manajemen
prestasi karyawan adalah kurangnya pemahaman tentang konsep dasar dari konsep
penilaian prestasi kerja karyawan dan yang paling menonjol adalah kekurangpahaman
tentang tujuan dari diadakannya dan untuk apa penilaian prestasi kerja karyawan.
Penyebab utama kedua adalah karena tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari
bersangkutan.
karakteristik yang harus dimiliki oleh individu karyawan agar mampu melaksanakan
tugas-tugasnya dengan tepat, baik dan benar sehingga akhirnya memiliki prestasi
prestasi merupakan input dari konsep “input-proses-output” yaitu apa yang harus
Dalam kelompok input harus termasuk faktor kemampuan yang terdiri dari
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan, sehingga disebut dengan istilah fokus
dari menjiplak sistem yang digunakan oleh perusahaan lain. Mengambil daftar faktor
5
tersebut justru tidak relevan dengan organisasi koperasi dan hal tersebut akan
yang harus dinilai melalui persepsi antara pengurus yang mewakili pihak penilai dan
pengelola yang mewakili pihak yang dinilai. Persepsi yang sama dari manajemen
koperasi primer yakni antara pengurus dan pengelola dibutuhkan sehingga diperoleh
faktor-faktor penilaian prestasi yang tepat dan dapat dijadikan masukan untuk
sebagai bagian dari upaya pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan prestasi,
karir dan kompensasi bagi pengelola usaha koperasi primer. Pada satu sisi, adanya
masing koperasi primer sangat beragam yang menyebabkan belum adanya penilaian
pertanyaan tentang apa yang harus di nilai dari individu pengelola. Hal ini berarti
6
prestasi yang telah dicapai oleh pengelola tidak terukur secara benar. Akibatnya hasil
primer, seharusnya dimulai dari tim manajemen koperasi primer yakni pengurus
sebagai pemegang kuasa rapat anggota yang mewakili pihak penilai dan pengelola
yang mengkoordinir kegiatan usaha sebagai pihak yang dinilai untuk mengambil
organisasi dalam memahami apa yang akan menjadi objek dalam penilaian prestasi.
Alasan lainnya yang krusial adalah belum adanya kesepakatan di antara tim
manajemen koperasi primer tentang faktor-faktor apa saja yang dijadikan masukan
Adanya perbedaan persepsi karena berbagai latar belakang alasan seperti apa
yang harus dinilai dari seorang pengelola perlu diketahui melalui suatu telaah yang
sistematik. Melalui langkah awal benar dapat diperoleh faktor-faktor yang lebih tepat
koperasi primer.
diperjelas karena untuk mengetahui apa yang harus dinilai. Selanjutnya dapat
7
bermanfaat bagi masa depan pengelola sebagai individu maupun sebagai karyawan.
Kejelasan tentang faktor-faktor penilaian prestasi dapat diperoleh dari berbagai teori,
pengalaman perusahaan lainnya atau yang ada di koperasi primer serta pengkajian
yang lebih mendalam dari pihak-pihak yang diasumsikan memiliki keterkaitan dan
keterikatan erat serta sudut pandang yang mampu memberi interpretasi secara tepat
yang dalam koperasi primer diwakili oleh pengurus dan pengelola. Ketepatan dalam
menentukan faktor-faktor penilaian prestasi akan memberikan hasil yang lebih akurat
sebagai pengelola usaha, namun penilaian prestasi oleh pengurus terhadap pengelola
belum berjalan secara efektif. Penilaian prestasi bagi pengelola hanya dilaksanakan
yang dapat mengukur dengan tepat prestasi yang dicapai oleh seorang pengelola.
Dampak yang muncul jika kondisi tersebut terus berlangsung adalah terjadi
kerugian tidak hanya pada pihak pengelola tetapi juga pada pihak koperasi primer
yang bersangkutan. Kerugian bagi pengelola yang sementara terjadi adalah tidak
diketahui secara jelas kelebihan dan kekurangan atas prestasi individu yang telah
pengelola usaha koperasi primer menimbulkan efek berikutnya yaitu dorongan untuk
8
masyarakat dengan lancar. Kerugian lainnya bagi pengelola adalah menurunnya
seperti gaji, bonus, cuti maupun keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan
keuangan dan non keuangan, sedangkan kekurangan prestasi dijadikan bahan evaluasi
Masalah lain yang masih belum terpecahkan adalah dukungan penuh dari tim
manajemen koperasi primer yaitu pengelola dan pengurus. Persepsi pengurus dan
pengelola terhadap faktor-faktor penilaian prestasi perlu diketahui karena hal tersebut
akan membuktikan adanya kesetujuan serta dukungan dari tim manajemen. Apabila
masih terdapat perbedaan persepsi maka dapat dipastikan bahwa penilaian prestasi
bagi pengelola belum dapat dilaksanakan efektif dan berakibat penilaian prestasi
pengelola menjadi tidak tepat, serta hasilnya tidak dapat diandalkan untuk
berkaitan dengan apa harus dinilai. Apakah masukan dalam bentuk karakateristik
tanggung jawab atau kompentensi seperti pendidikan formal, pengalaman kerja dan
9
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan tersebut dapat dinyatakan ke
penilaian prestasi.
10
1. Masukan tim manajemen koperasi primer bagi penilaian prestasi, karir dan
primer.
berkaitan dengan tugas penulis sebagai pegawai Dinas Koperasi Nusa Tenggara
Timur.
potensi (prakarsa/inisiatif dan peningkatan tugas) serta keterkaitan antara karir dan
penelitian ini adalah koperasi-koperasi yang telah memiliki akta pendirian badan
hukum yang telah disyahkan oleh pemerintah dan telah memiliki pengurus dan
manajer. Pengurus yang dimaksud adalah seseorang yang menduduki ketua yang
dipilih melalui rapat anggota oleh sedangkan pengelola adalah seseorang yang
menduduki jabatan manajer umum/manajer yang diberikan tugas dan wewenang oleh
11