Oleh
NENGAH AMBAR WATI
NOMOR ABSENSI 22
KELAS IX 3
UPTD SMP NEGERI II SEKAMPUNG UDIK
LAMPUNG TIMUR
LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan Bengkulu merupakan bagian dari perairan pantai barat sumatatra yang
berhadapan langsung dengan samudera hindia yang banyak dipengaruhi angina barat yang
basah sehingga mendapatkan curah jujan yang cukup tinggi dengan garis pantai 525
kilometer dengan luas lebih kurang 11.116,2 km. Bagian timurnya berbukit – bukit dengan
dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian barat merupakan daratan rendah yang relative
sempit.
Dasar laut umumnya curam dengan dasar yang tidak rata dan berbatu- batu dan juga
berkarang terutama 500 meter dari garis pantai dan dasar laut terdiri dari pasir berlumpur
(DKP Bengkulu, 2008). Perairan laut Bengkulu cukup kaya dengan sumberdaya ikan dan
berprospek untuk kegiatan perikanan tangkap.
Ikan tongkol (Euthynnus Affinis) merupakan salah satu komoditi utama ekspor di
bidang perikanan di Indonesia. Akan tetapi akibat pengolahan yang kurang baik di beberapa
perairan Indonesia termasuk parairan Bengkulu, terutama disebabkan minimnya informasi
waktu musim tangkap, daerah penangkapan ikan, disamping kendala teknologi tangkapnya
itu sendiri, pemanfaat sumberdaya ikan menjadikan sangat rendah.
Peningkatan produksi ikan tongkol (Euthynnus Affinis) di perairan Bengkulu masih
dapat ditingkatkan, apabila operasi penangkapannya dapat dilakukan secara yang efektif dan
efesian. Salah satu caranya ialah dengan mengetahui musim tangkap ikan tongkol (Euthynnus
Affinis) sehingga dapat dilakukan persiapan yang lebih baik untuk melakukan operasi
penangkapan yang lebih terarah ikan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui klarifikasi ikan tongkol (Euthynnus Affinis) dan pengertiannya.
2. Untuk mengetahui fishing ground ikan tongkol (Euthynnus Affinis).
3. Untuk mengtahui alat tangkap dalam penangkapan ikan tongkol (Euthynnus Affinis).
4. Untuk mengetahui pengelolahan dan pemasaran ikan tongkol (Euthynnus Affinis).
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui komoditi perikanan yang khususnya ikan tongkol (Euthynnus
Affinis) yaitu dari klarifikasi dan jenis – jenis ikan tongkol, dan tempat mengetahui fishing
ground dan alat tangkap yang digunakan untuk penangkapan ikan tongkol serta dapat
mengetahui pengolahan dan pemasaran ikan tongkol .
BAB II
PEMBAHASAN
Ikan tongkol merupakan salah satu ikan yang termasuk kedalam ikan tuna kecil, yang
memiliki badan memanjang, tidak memiliki sisik dan juga mempunyai sirip punggung yang
sangat keras. Ikan tongkol ini termasuk kedalam family scombridae dengan genus euthynnus
yang memiliki ukuran yang lumayan besar, dengan panjang sekitar 50-60 cm dan juga
berwarna abu-abu serta memiliki daging debal berwarna merah tua. Ikan Tongkol adalah
jenis ikan laut ini ini tergolong ikan pelagis yang artinya hidup di lapisan atas dari suatu
perairan dan ikan jenis pelagis merupakan perenang cepat.
A. Klasifikasi ikan tongkol (Euthynnus affinis)
Menurut saenan, 1984 klasifikasi ikan tongkol ini adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Famili : Scombridae
Genus : Euthynnus
Spesies : Euthynnus affinis
B. Morfologi tongkol (Euthynnus affinis)
Ikan tongkol masih tergolong pada ikan scombridae, bentuk seperti ikan betuto, dengan
kulit yang licin, Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan
tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan – ikan laut yang berangka tulang.
Sirip- sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada
tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat
memperkecil daya gesek dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan di belakang
sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang di sebut
finlet.
Ikan tongkol dapat mencapai ukuran panjang 60-65 cm dengan berat 1.720 gr pada
umur 5 tahun. Panjang pertama kali matang gonad ialah 29 30 cm. Ikan tongkol temasuk ikan
pelagis yang hidup pada kedalaman hingga 50 m di daerah tropis dengan kisaran suhu 27-
28ºC. Ikan tongkol merupakan jenis ikan migratory yang tersebar disekitar perairan samudera
atlantik, hindia dan pasifik.
Ikan tongkol memiliki 10-12 jari-jari sirip punggung, 10-13 jari-jari halus sirip
punggung, 10-14 jari-jari halus sirip dubur, dengan warna punggung kebiru-biruan, ungu tua
bahkan berwarna hitam pada bagian kepala. Sebuah pola 15 garis-garis halus, miring hampir
horisontal, garis bergelombang gelap di daerah scaleless diatas gurat sisi (linea lateralis).
Bagian bawah agak putih (cerah). Dada dan sirip perut ungu, sisi bagian dalam mereka hitam.
Badan kuat, memanjang dan bulat. Gigi kecil dan berbentuk kerucut, dalam rangkaian
tunggal. Sirip dada pendek, tapi mencapai garis vertikal melewati batas anterior dari daerah
scaleless atas corselet. Sebuah flap tunggal besar (proses interpelvic) antara sirip perut.
Tubuh telanjang kecuali untuk corselet, yang dikembangkan dengan baik dan sempit di
bagian posterior (tidak lebih dari 5 skala yang luas di bawah asal-sirip punggung kedua).
Sebuah keel pusat yang kuat pada setiap sisi dasar sirip ekor-kecil antara 2 keel.
banyak, maka harga beli menjadi rendah. Kualitas ikan yang baik juga menjadikan harga beli
tinggi.
Gambar 5. Grafik Fluktuasi Harga Jual dari Segmen Rantai Pemasaran dalam Setahun.
Berdasarkan grafik diatas harga jual maksimal nelayan sebesar Rp.14,000, sedangkan
harga minimum sebesar Rp. 9.000, untuk harga jual minimum bakul sebesar Rp. 10.000, dan
harga maximum Rp. 15.000, sedangkan untuk harga jual minimum pengolah sebesar Rp.
17.000, dan harga maximum Rp. 20.000. Jika jumlah ikan yang didaratkan sedikit, maka
harga jual melambung tinggi dan jika jumlah ikan yang didaratkan banyak, maka harga jual
menjadi rendah. Kualitas ikan yang baik juga menjadikan harga jual tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ikan tongkol (Euthynnus sp.) adalah jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu
komoditas utama ekspor Indonesia yang menjadi pemasukan negara. System pengelolaan dari
proses penangkapan hingga packing menjadi pengaruh terhadap minat pasar di komoditi ikan
tongkol karena untuk pasar ekspor ikan tongkol yang di butuhkan adalah kualitas nomor
1. Pemanfaatan lokasi perairan yang kurang maksimal di beberapa perairan Indonesia,
terutama disebabkan minimnya informasi waktu musim tangkap, daerah penangkapan ikan,
disamping kendala teknologi penangkapan baik kapal maupun alat tangkap yang tidak dapat
menjangkau lokasi yang jauh, sehingga mengakibatkan tingkat pemanfaat sumberdaya ikan
menjadi sangat rendah.
3.2 Saran
Di dalam hal ini proses pemanfaatan lingkungan perairan secara berkelajutan serta
pembuatan aturan pelarangan penggunaan alat tangkap trowl merupakan kebijakan
pemerintah yang sangat baik, untuk proses perkembangan lingkungan perairan yang lebih
baik, yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk waktu yang panjang serta mampu
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_tongkol
http://rahmatsophyan.blogspot.co.id/2015/05/ikan-tongkol-klasifikasi-morfologi.html
http://mukhtar-api.blogspot.co.id/2010/05/daerah-penangkapan-fishing-ground.html
http://jaliadi.blogdetik.com/2011/06/01/teknik-penangkapan-ikan-tongkol-dengan-memakai-
alat-tangkap-tradisional-di-periran-teluk-meulaboh/
http://panglimalaot.blogspot.co.id/2013/03/musim-penangkapan-ikan-pelagis-besar.html
http://www.kompasiana.com/jufryzelyn/makalah-proses-pembuatan-ikan-
asin_5529cb9df17e613829d623a8
http://kabarinews.com/mengolah-ikan-asap/55286
http://dapuranda.net/resep-cara-membuat-abon-ikan-tongkol-yang-gurih/
https://ikantongkol.wordpress.com/pemasaran/