Tanggal Revisi
Tanggal Terima
Disusun Oleh:
Nama Praktikan : Yohanes Juan Bagus Simorangkir
NIM : 3331200042
Jurusan : Teknik Mesin
Grup : E2
Rekan : 1. Alwan Habibie
2. Raihan Rabby
3. Dimas Satrio
Tgl. Percobaan : 3 Oktober 2020
Asisten : Muhamad Toha
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2020
Jl.
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
ABSTRAK
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jika tidak ada gaya dari
luar maka momentum total benda sesaat sebelum bertumbukan sama dengan momentum
total benda setelah bertumbukan. Tujuan dari praktikum ini adalah memverifikasi Hukum
Kekekalan Momentum dan membedakan tumbukan elastis dengan tumbukan tidak
elastis. Melalui penemuan Hukum ini banyak penerapan yang dilakukan salah satu
contohnya, pada peluncuran roket. Mula-mula sistem roket diam,sehingga momentumnya
nol,setelah itu gas menyembur keluar dari ekor roket untuk mempertahankan momentum
roket maka roket bergerak naik berlawanan arah kecepatan gas yang keluar dari ekor
roket. Berikut adalah prosedur singkat percobaan Hukum Kekekalan Momentum,
pertama persiapakan peralatan yang diperlukan seperti kereta, rel, time counter, gerbang
cahaya, beban, pegas,dan velctro. Kemudian kita lakukan percobaan lenting sempurna
dengan meletakan satu kereta diantara gerbang cahaya dan kereta lain di ujung rel. seletah
itu kereta diujung rel diberi gaya sehingga menabrak kereta ditengah-tengah tadi
kemudian kita catat kecepatan kedua kereta serta arahnya. Kemudian lakukan Langkah
yang sama untuk percobaan tidak lenting sama sekali. Namun, pada percobaan tidak
lenting pegas diganti dengan velctro. Hukum ini pertama kali dipublikasikan oleh seorang
filsuf asal Perancis bernama Descartes sekitar abad ke-17. Descartes memperkenalkan
besaran gerakan yang dikenal sebagai momentum sampai saat ini. Dia juga
memperkenalkan hukum kekekalan gerakan tetapi, tidak dapat menjelaskan benda yang
diam setelah bertumbukan. Pada tahun 1662 ilmuwan asal Inggris Robert Hooke dan
Christopher Wren tertarik dengan persoalan ini dan munculah hukum kekekalan
momentum yang dipakai sampai sekarang.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN (TNR 12, Spasi 1,5)
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...........................................................................1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Momentum Linier .......................................................................2
2.2 Tumbukan Lenting Sempurna........................................................4
2.3 Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali……………………6
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan ................................................................7
3.2 Prosedur Percobaan........................................................................8
3.3 Alat yang Digunakan ...................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan ...........................................................................11
4.2 Pembahasan .................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................22
5.2 Saran ............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN........................................................................29
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS.............33
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN...............................37
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN...........................................................40
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Perhitungan………………………………………………….29
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus……………………..33
B.1 Jawaban Pertanyaan…………………………………….34
B.2 Tugas Khusus…………………………………………...34
Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan……………………………….37
Lampiran D. Blanko Percobaan……………………………………………
40
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum koversi energi merupakan salah satu hukum yang penting dalam
ilmu fisika, salah satu besaran yang diketahui konversinya adalah momentum
linier. Dalam mempelajari momentum linier pada dasarnya merupakan
pengolahan lebih lanjut mengenai hukum-hukum Newton [1].
Laju perubahan momentum partikel sama dengan gaya total yang bekerja pada
partikel dan berada diarah gaya itu.
d ⃗p
F net=
⃗ …………………………………………...2.2
dt
F net menyatakan gaya eksternal total yang bekerja pada partikel. Gaya ini
⃗
mampu mengubah momentum linier partikel. Dengan kata lain, jika tidak ada
gaya eksternal total maka ⃗p tidak dapat berubah[2]. Dengan memanipulasi
persamaan 1 dan 2 maka kita mendapatkan :
d ⃗p d d ⃗v
F net=
⃗ = ( m ⃗v ) =m =m ⃗a…………………………..2.3
dt dt dt
[4] Jadi persamaan 2 diatas ekivalen dengan hukum Newton kedua tentang
gerak partikel atau F = ma.
P = P’
Dari persamaan diatas, kita dapat mencari kecepatan benda sebelum dan
sesudah bertumbukan, sehingga kita dapat mencari besarnya koefisien restitusi ( e
). Dari koefisien restitusi tersebut maka tumbukan dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting Sebagian, dan tumbukan
tidak lenting sama sekali.
Pada tumbukan lenting sempurna, terjadi kekekalan energi kinetik, yang dapat
dibuktikan dengan persamaan dibawah ini :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
m1 v1 – m1 v1’ = m2 v2’ – m2 v2
m1(v1-v1’) = m2 (v2’-v2)……………………………….2.5
1 1 1 1
m v 21+ mv 22 = mv ,12+ mv 2,2
2 2 2 2
v'2−v '1=−(v2 −v 1 )
∆v’= −∆v
Dimana :
∆v = kecepatan relatif benda 2 dilihat oleh benda 1 sesaat sebelum tumbukan
∆v’= kecepatan relatif benda 2 dilihat oleh benda 1 sesaat setelah tumbukan
6
Jika massa benda A dan B sama besar, benda A mula-mula diam, dan
benda B bergerak dengan kecepatan v. Setelah tumbukan menjadi v’=1/2( v A + v B ¿.
Jika massa kedua benda persamaan 2.4 menjadi
7
BAB III
METODE PERCOBAAN
Mulai
Data Pengamatan
Literatur
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
8
a. Persiapan alat
Alat-alat yang digunakan juga harus diperhatikan kondisinya. Pastikan alat yang
digunakan tidaklah rusak dan juga memiliki akurasi yang tepat. Berikut adalah
alat-alat yang digunakan pada percobaan ini :
1. 1 set rel udara
2. 2 buah kereta
3. 2 buah pegas tumpuk
4. 1 set beban
5. 2 buah gerbang cahaya
6. 1 set Pencacah waktu (time counter AT 01)
7. 2 buah Velcro
8. 2 buah penghalang cahaya
11
BAB IV
Berikut adalah hasil percobaan yang kami buat dalam bentuk tabel.
A. PENIMBANGAN
SetelahTumbukan
Beban Kereta A (P 2.1) Kereta B (P 2.2)
12
n mn mn ⌈ ∂ m⌉ ❑ |∂ m|2 α Sm SR m n ± Sm
Tabel F Massa kereta A tanpa beban
1 0.1279 0 0
2 0.1279 0.1279 0 0 0 0 0% 0
3 0.1279 0 0
∑ 0.3837 0 0
n mn mn ⌈ ∂ m⌉ ❑ |∂ m|2 α Sm SR Pn ± Sm
1 0.1552 0 0
2 0.1552 0.1552 0 0 0 0 0% 0
3 0.1552 0 0
∑ 0.4656 0 0
n mn mn ⌈ ∂ m⌉ ❑ |∂ m|2 α Sm SR m n ± Sm
1 0.1798 0 0
2 0.1798 0.1798 0 0 0 0 0% 0
3 0.1798 0 0
∑ 0.5394 0 0
1 0.128 0 0
1
2 0.128 0.128 0.0001 10−8 3.3 7.07 0.0551% 0.1281± 7.07 ×10−5
2 1 ×10−9 ×10−5
3 0.128 0 0
1
∑ 0.384 0.0001 10−8
4
n mn mn ⌈ ∂ m⌉ ❑ |∂ m|2 α Sm SR m n ± Sm
1 0.155 0.0001 10−8
8
2 0.155 0.155 0.0001 10−8 6.6 ×10−9 10−4 0.0642% 0.1557± 10−4
8 7
3 0.155 0 0
7
∑ 0.467 0.0002 2 ×10−8
3
n mn mn ⌈ ∂ m⌉ ❑ |∂ m|2 α Sm SR m n ± Sm
1 0.1807 0 0
2 0.1807 0.1807 0 0 0 0 0% 0
15
3 0.1807 0 0
∑ 0.5421 0 0
Berikut ini adalah ralat tidak langsung dari percobaan hukum kekekalan
momentum :
P= mv
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1279
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
SP = √ ( 0.1279 ×0 )2
SP = 0 Kgm/s
Diketahui massa kereta A ditambah 1 beban :
P= mv
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1552
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
16
SP = √ ( 0.1552× 0 )2
SP = 0 Kgm/s
Diketahui massa kereta A tambah dua beban = 0,1798kg
P= mv
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1798
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
SP = √ ( 0.1798 ×0 )2
SP = 0 Kgm/s
P= mv
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1281
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
SP = √ ( 0.1281 ×7.07 ×10−5 )2
17
SP = 9.0559 ×10−9
Diketahui massa kereta B tambah satu beban = 0,1558kg
P=mv
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1558
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
SP = √ ( 0.1558 ×10−4 )2
∂P
∂v
=m
∂P
=0.1807
∂v
2
∂P
SP =
√( ∂v
× Sm )
SP = √ ( 0.1807 ×0 )2
SP = 0 Kgm/s
18
sempurna
b. Kereta + 1 Beban
c. Kereta + 2 beban
2. Kereta + 1 Beban
3. Kereta + 2 beban
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
[1] Gioncoli, Douglas. Fisika edisi kelima jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2001
[2] Tipler, Paul A. Fisika untuk sains dan teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga. 1991
[3] Sutarno. Fisika untuk Universitas. Yogyakarta: Erlangga. 2004.
[4] Nur Apriliani Rachman. Momentum dan Impuls.
https://www.academia.edu/30309052/Pend_Kimia1B_62_Nur_Apriliani_Rachma
n_Laporan_Akhir_Praktikum_Momentum_dan_Impuls_MOI_ [19 oktober 2020]
[5] Jennica Fidelia. Tumbukan.
https://www.academia.edu/8866722/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASA
R_TUMBUKAN [19 oktober 2020]
Lampiran A Perhitungan
1. Massa rata-rata
Jumlah data
Rumus rata-rata =
Banyak data
Massa rata-rata kereta A tanpa beban
3(0.1279)
= 0.1279
3
0.4673
= 0.1557
3
3(0.1807)
= 0.1807
3
- Kereta A +1 beban
0.155 ×0.0791=0.0122
- Kereta A +2 beban
0.18 ×0=0
- Tanpa beban
|0.111−0.217|=0.106
- +1 beban
|0.135−0.1604|=0.1469
- +2 beban
|0.0291−0.0628|=0.0337
- Tanpa beban
|0.0137−0.0572|=0.0435
- +1 beban
|0.0190−0.0179|=0.0011
- +2 beban
|0.0164−0.0133|=0.0031
LAMPIRAN B
Persamaan diatas menunjukkan Hasil kali gaya dan selang waktu lamanya
𝐼 = 𝐹Δt
Impuls dapat dihitung bila Gaya yang mempengaruhi benda ada
matematika
Dari persamaan 𝐹Δ𝑡 = 𝑚𝑣2 − 𝑚𝑣1 didapat pula sebuah persamaan berupa
𝐼 = Δ𝑝
𝐼 = 𝑚𝑣2 − 𝑚𝑣1
momentum.
BLANKO PERCOBAAN
BLANGKO PERCOBAAN
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
DATA PRAKTIKAN
NAMA Yohanes Juan Bagus Simorangkir
NIM / GRUP 3331200042 / E2
JURUSAN Teknik Mesin
REKAN Muhamad Toha
TGL. Sabtu, 3 Oktober 2020
PERCOBAAN
D. PENIMBANGAN
SetelahTumbukan
Kereta A (P 2.1) Kereta B (P 2.2)
No. Beban P' total
mA v '
A P '
A
mB v '
B P '
B (kgm/s)
(kg) (m/s) (kgm/s) (kg) (m/s) (kgm/s)
1 Tanpa Beban 0.128 0.0832 0.0106 0.128 0.87 0.111 0.217