NPM : 130112190626
Pasien rentan terkena hospital associated infections atau HAIs selama proses perawatan
di fasilitas kesehatan. Pada umumnya muncul pada pasien perawatan 30 hari. Tenaga kesehatan
dapat terinfeksi di fasilitas kesehatan. Salah satu contoh HAIs seperti surgical site infection,
catheter associated urinary tract infection, Central venous catheter related bloodstream
infection, dan pneumonia. Dampak dari HAIs mulai dari meningkatkan morbiditas dan
produktivitas dan mutu fasilitas kesehatan, serta fasilitas kesehatan terancam dituntut hukum.
Oleh karena itu, di rumah sakit didirikan organisasi PPIRS yang bertugas untuk
mencegah infeksi dengan penerapan kewaspadaan standar dan isolasi, surveilans HAIs dan
penanggulangan bila ada kejadian luar biasa, pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian
infeksi, serta monitoring dan evaluasi kebijakan dan prosedur di bidang pengendalian infeksi.
PPIRS bertujuan melindungi pasien dari HAIs, melindungi pasien dari infeksi lainnya mungkin
didapat akibat terjadinya kontak dengan pasien lain atau tenaga kesehatan, serta melindungi
tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat rumah sakit dari risiko terpajan infeksi. PPIRS
termasuk dalam sasaran keselamatan pasien yaitu pencegahan dan pengendalian infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan. Pilar PPIRS terdiri dari organisasi, program, dan pedoman.
Kewaspadaan standar personal dalam PPIRS terdiri dari kebersihan tangan, penggunaan APD,
kebersihan pernapasan atau etika batuk, peralatan perawatan pasien, penatalaksanaan linen,
memastikan tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kebersihan tangan dan alat pelindung
diri. Program ini mengurus penempatan sarana kebersihan tangan dan edukasi kepada seluruh
petugas, pasien keluarga dan pengunjung dengan menggunakan media informasi. Kebersihan
tangan adalah hal utama dalam PPIRS dan merupakan komponen sentral dari keamanan pasien.
Kebersihan tangan sederhana dan efektif mencegah HAIs dan menciptakan lingkungan dan
pelayanan kesehatan yang aman. bila tangan kotor, cuci dengan sabun atau antiseptik dengan
air mengalir. Bila tangan tidak tampak kotor bersihkan dengan gosokan cairan berbasis alkohol.
2. Gosok telapak tangan di atas punggung tangan kiri dengan jari saling menjalin dan
sebaliknya
mengunci
dan sebaliknya
Bila menggunakan sabun: basahi dengan air, pakai cukup sabun untuk menyabuni
seluruh permukaan tangan, lakukan 6 langkah mencuci tangan, bilas dengan air keringkan
tangan sekali mungkin dengan handuk sekali pakai gunakan handuk untuk mematikan keran.
Bila menggunakan alkohol: tuang segenggam penuh bahan antiseptik berbasis alkohol ke
dalam tangan ke seluruh permukaan tangan dan lakukan 6 langkah mencuci tangan.
Selain cuci tangan terdapat kewaspadaan penggunaan alat pelindung diri. Alat
pelindung diri atau APD terdiri dari masker, topi, sarung tangan gaun pelindung wajah,
goggles, dan sepatu. APD digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari
• Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan tangan atau
tisu; gunakan lengan baju bagian dalam saat bersin atau batuk
• Jika menggunakan tisu buang tisu ke tempat sampah kuning bila terkena cairan
• Lakukan cuci tangan dengan sabun atau alkohol setelah kontak dengan cairan
• jaga jarak terhadap orang dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas dan demam
• Gunakan masker
Kewaspadaan perawatan pasien dilihat dari bagaimana alat dipakai terdiri dari
• Peralatan non kritikal dilakukan pembersihan. Jika alat terkontaminasi darah atau
infeksius terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi. Sedangkan, limbah
non infeksius tidak terkontaminasi. Limbah padat infeksius dibuang ke dalam kantong plastik
kuning sedangkan limbah padat non infeksius dibuang ke kantong plastik hitam. Limbah cair
infeksius dibuang ke saluran khusus. limbah jarum dan benda tajam lainnya ke wadah tahan
Kewaspadaan penyuntikan yang aman terdiri dari tidak memakai uang jarum suntik,
upayakan tidak memakai obat-obat atau cairan multidose, pertahankan teknik aseptik dan
antiseptik pada pemberian suntikan, segera buang jarum suntik habis pakai, tidak melakukan
darah atau cairan tubuh dengan yang tidak terkontaminasi, tidak meletakkan linen di lantai,
simpan linen di lemari tertutup, dan membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan
tertutup.
Langkah-langkah Cuci Tangan
tangan
5. Gosok memutar dengan ibu jari kiri dan tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar ke arah belakang dan depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci
Referensi