Anda di halaman 1dari 9

LKM Ke-14

Kelompok 6 : M.Poggy Saputra

Setia Budi

Sigit Handoko

Pendidikan Biologi 2019 Kelas Palembang

Pertemuan ke-14

Katabolisme Asam Amino

1. ORIENTASI MASALAH

Bacalah materi dan amatilah video pembelajaran pertemuan 14, yang telah disajikan,
kemudian amatilah bahan pangan yang mengandung protein dalam kehidupan sehari-hari
disekeliling saudara. Tulislah/gambarkan/videokan sumber-sumber protein disekitar
lingkungan saudara

Berikut merupakan beberapa bahan pangan yang banyak mengandung protein

1.Telur

2.Susu

3.Tempe
4.Daging sapi

2. PENCETUSAN IDE

Berdasarkan pengamatan saudara diskusikan dengan kompok saudara hal-hal berikut ini:
Setelah saudara cermati sumber-sumber protein di atas bagaimana saudara membuktikan
bahwa yang saudara tuliskan tersebut benar merupakan proteint? Apakah penyusun protein
tersebut?

Jawab

Cara membuktikan kalau bahan di atas adalah protein adalah dengan uji protein.

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji protein ini adalah NaOH dan Uji Makanan
Amilum, Glukosa, Protein, dan Lemak.

 Siapkan 6 tabung reaksi dan raknya.


 Ambil 6 bahan makanan yang telah dipersiapkan.
 Haluskan bahan makanan yang teksturnya padat.
 Lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.
 Beri label pada masing-masing bahan makanan.
 Beri 3 tetes larutan NaOH dan 3 tetes larutan Uji Protein.
 Amati perubahan warna yang terjadi lalu catat bagaimana hasilnya.
 Bahan itu akan berubah warna menjadi ungu bila mengandung protein.

Penyusun protein:

 Telur

Putih telur mengandung protein sedikit lebih banyak daripada kuning telur.Satu porsi
putih telur besar mengandung 3,6 gram protein.Ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
2,7 gram protein yang ditemukan dalam kuning telur.Meskipun perbedaan kandungan protein
antara kuning dan putih telur ini tak begitu seberapa,tapi yang membedakan adalah
kualitasnya.Protein yang ditemukan dalam putih telur adalah protein kompleks yang
berkualitas yang tinggi. Protein kompleks mengandung semua asam amino esensial yang
dibutuhkan tubuh.

 Susu

Susu merupakan sumber protein sangat tinggi.Kadar protein susu sapi sekitar
3,5%.Protein susu pada umumnya dapat di bagi menjadi 2 golongan kasein dan protein
whey.Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam susu dan sisanya berupa protein
whey.Kadar protein kasein mencapai 80% sedangkan protein whey 20%

 Tempe

Tempe merupakan sumber protein nabati.Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B


dan zat besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan
infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal
energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.

 Daging sapi

Protein yang terkandung dalam daging dapat membantu produksi jaringan otot baru,
produksi antibodi serta melindungi tubuh dari infeksi.Dan kadar protein dalam daging sapi
sebesar 18,8%

3. PENSTRUKTURAN IDE
Dari pencetusan ide diketahui bahwa protein tebentuk dari asam-asam amino.
Gambarkan struktur 20 asam amino

4. APLIKASI
a. Bahaslah bersama kelompok saudara bagaimana mekanisme katabolisme asam amino yang terjadi
pada mahluk hidup dari asam amino sampai dengan siklus urea?

Degradasi Asam Amino


Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu
asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau
oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase
dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino
diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap
asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap
glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak.

Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim
transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi
metabolisme yang lain.
Deaminasi Oksidatif

Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel
misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamat dehidrogenase sebagai katalis.

Asam glutamat + NAD+  →  asam α ketoglutarat + NH4+  + NHDH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat
dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat
merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting
dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.

Siklus Urea

Hans Krebs dan Kurt Henseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkain reaksi kimia proses
pembentukan urea. Mereka berpendapat urea terbentuk dari amonia dan karbondioksida melalui
serangkaian reaksi yang berupa siklus (siklus urea). Pembentukan urea ini terutama terjadi di hati
karena enzim-enzim yang bekerja sebagai katalis terutama terdapat pada mitokondianya. Urea
adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, yang mana terdapat dalam urine
(Poedjiadi, 1994). Biosintesis urea terdiri atas beberapa tahap reaksi yang merupakan suatu siklus
sebagai berikut (Poedjiadi, 1994): Tahap 1. Sintesis karbomil fosfat Pada reaksi ini satu mol
amonia (NH3 ) bereksi dengan satu mol karbondioksida (CO2 ) dengan bantuan enzim
karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua
mol ATP yang diubah menjadi ADP (Poedjiadi, 1994) Di samping itu dibutuhkan Mg++ dan N-
asetil-glutamat. Tahap 2. Pembentukan sitrulin. Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan
ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini bagian karbamil bergabung dengan ornitin dan
memisahkan gugus fosfat. Pada reaksi ini ornitin transkarbamilase yang ada di mitokondria sel
hati sebagai katalis (Poedjiadi, 1994). Tahap 3. Pembentukan asam argininosuksinat. Reaksi ini
antara sitrulin dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung
dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi
dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP (Poedjiadi, 1994). Tahap 4.
Penguraian asam argininosuksinat. Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi
arginin dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu
enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal (Poedjiadi, 1994). Tahap 5. Penguraian arginin. Reaksi
arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi
penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi
hidrolisis ini bereaksi kembali dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin pada tahap ke 2.
Kemudian urea yang terbentuk dikeluarkan dari dalam tubuh bersama urine. Dan tahap-tahap
tersebut di atas berulang menjadi suatu siklus urea (Poedjiadi, 1994). Reaksi keseluruhan siklus
urea ini sebagai berikut: 2NH3 + CO2 + 3ATP + 2H2O ® Urea + 2ADP + AMP + 2Pi + Ppi Oleh
karena pisofosfat yang terbentuk dalam reaksi (PPi) terhidrolisis lebih lanjut menjadi fosfat, maka
pembentukan satu molekul urea membentuk empat ikatan fosfat berenergi tinggi. Pada eukariota,
siklus urea (bahasa Inggris: urea cycle, ornithine cycle) merupakan bagian dari siklus nitrogen,
yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea. Siklus ini ditemukan pertama kali oleh Hans
Krebs dan Kurt Henseleit pada tahun 1932 (Poedjiadi, 1994). Pada mamalia, siklus urea terjadi di
dalam hati, produk urea kemudian dikirimkan ke organ ginjal untuk diekskresi. Dua jenjang
reaksi pada siklus urea terjadi di dalam mitokondria.

b. Gambakan katabbolisme asam amino tesebut sampai siklus urea


c. Jika 1 mol asam amino ( 20 asam amino) di katabolismekan saampai siklus urea berapa
energy yang di hasilkan ?

5. REFLEKSI

Buatlah kesimpulan materi yang anda bahas

 Katabolisme asam amno terjadi melalui reaksi transaminase yang melibatkan pemindahan gugus
amino secara enzimatik dari satu asam amono ke asam amino lainnya. Transaminasi ialah proses
katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino ke
gugus asam amino lain.

 Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesisi


atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak
 Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino yaitu:
- Transaminasi : enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat.
- Deaminasi oksidatif : pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amonium.

Sumber materi

 https://wessences.com/blog/katabolisme-asam-amino/
 https://generasibiologi.com/2016/05/20-asam-amino.html
 https://www.slideshare.net/NanaradiCullen/metabolisme-asam-amino-

Anda mungkin juga menyukai