Anda di halaman 1dari 8

JPII 1 (1) (2012) 8-15

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR


MENGAJAR IPA
BERBASIS HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN

Parmin*, E. Peniati

Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Diterima: 16 Januari 2012. Disetujui: 7 Februari 2012. Dipublikasikan: April 2012

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar melalui pemanfaatan hasil penelitian pembela-
jaran IPA dalam bentuk modul dan mengetahui keefektifan modul yang dikembangkan berdasarkan hasil bela-
jar dan respon mahasiswa. Hasil validasi pakar pembelajaran IPA, modul dinyatakan layak, untuk selanjutnya
digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang mendapatkan nilai AB sampai
dengan A sebanyak 17 orang atau 68% sedangkan semua mahasiswa menyatakan tertarik menggunakan modul.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil-hasil penelitian yang telah terpublikasikan di jurnal
layak digunakan sebagai rujukan pengembangan modul karena lebih aplikatif dan memenuhi unsur kekinian.

ABSTRACT

This research is aimed to develop instructional material in modul form based on the result of science learning
research and identify the effectiveness of the modul which is developed based on learning result and students’
response. Based on the expert’s validation, the modul is feasible to use in the learning process. The research result
shows that 17 students or 68% got A and AB mark, and all of the students are interested to use the modul. It can
be concluded that the published research results are feasible to use as reference to develop the modul because it is
considered to be more applicative and fulfill the novelty aspect.

© 2012 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: modul; science teaching learning strategy; learning research result

PENDAHULUAN ditemukan kendala utama yaitu materi pembela-


jaran belum secara optimal mengkaji berbagai
Modul merupakan komponen yang me- persoalan dalam pembelajaran di sekolah dan be-
miliki peran penting dalam proses pembelaja- lum tersedia modul yang secara spesifik mengu-
ran. Ketersediaan modul dapat membantu ma- las tentang pembelajaran IPA yang efektif. Tidak
hasiswa dalam memperoleh informasi tentang adanya modul, menyebabkan mahasiswa menja-
materi pembelajaran. Namun demikian, dalam di dominan mendengarkan dan mencatat yang
pengembangan modul perlu disesuaikan dengan sekaligus menjadi salah satu faktor pembelajaran
kebutuhan mahasiswa. Berdasarkan refleksi ak- yang tidak aktif melibatkan mahasiswa. Terdapat
hir semester yang telah dilakukan team dosen pe- berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
ngampu bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran mengembangkan bahan ajar yang sesuai kebutu-
strategi belajar mengajar di Prodi Pendidikan IPA han guru IPA di sekolah, diantaranya hasil-hasil
penelitian dosen tentang strategi belajar mengajar
IPA di sekolah. Berbagai hasil penelitian pendidi-
*Alamat korespondensi:
Email: anugerahbio@yahoo.co.id kan di sekolah dari hasil penelitian dosen cukup
Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15 9

tersedia di berbagai jurnal pendidikan. Artikel siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur
yang dimuat di berbagai jurnal telah melalui se- dan prinsip yang terkandung dalam materi pem-
rangkaian proses seleksi sebelum terbit sehingga belajaran.
secara kualitas tidak diragukan lagi. Berdasarkan Dalam merancang materi pembelajaran,
kendala yang telah ditemukan dalam pembela- terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat di-
jaran strategi belajar mengajar maka hasil-hasil pelajari oleh mahasiswa, yaitu informasi verbal,
penelitian pembelajaran IPA di sekolah akan keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan dan keterampilan motorik. (Saito, 2010). Strate-
bahan ajar dalam bentuk modul. gi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri
Pemanfaatan hasil penelitian sebagai sum- dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentu-
ber belajar dapat memberikan pengalaman nyata kan konsep, intepretasi konsep, dan aplikasi prin-
bagi mahasiswa karena informasi yang disaji- sip. Strategi-strategi tersebut memegang peranan
kan diperoleh melalui pengamatan peneliti di sangat penting dalam mendesain pembelajaran.
sekolah. Selain itu, pembelajaran lebih berdaya Kegunaannya dapat membuat mahasiswa lebih
guna karena bahan ajar disusun menurut jenjang tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis bela-
akademik. Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian jar bertolak dari prerequisites, dan dapat mening-
yang relevan perlu dijadikan materi pembelajaran katkan hasil belajar.
di perguruan tinggi sehingga karya para peneliti Mahasiswa terbiasa belajar dengan me-
dapat berdayaguna. ngutamakan keluasan pengetahuan dan dengan
Keuntungan yang diperoleh dari pembela- cara tersebut, mahasiswa sering mendapat skor
jaran dengan penerapan modul adalah menum- hasil belajar yang tinggi. Apabila mahasiswa se-
buhkan motivasi belajar mahasiswa karena me- bagai calon guru diajar dengan perkuliahan yang
mudahkan memperoleh informasi pembelajaran, berorientasi pada keluasan pemahaman materi
mahasiswa dapat mengetahui pada modul yang maka kemungkinan besar kelak ketika mengajar
mana telah berhasil dan pada bagian modul yang di sekolah akan mengajar dengan cara itu juga
mana mereka belum berhasil, dan bahan pela- (Hartono, 2010).
jaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Sistem belajar dengan fasilitas modul te-
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pembe- lah dikembangkan baik di luar maupun di dalam
lajaran bermodul yang dikembangkan melalui negeri yang dikenal dengan Sistem Belajar Ber-
pemanfaatan hasil-hasil penelitian secara efektif modul (SBB). SBB telah dikembangkan dalam
akan dapat mengubah konsepsi mahasiswa me- berbagai bentuk dengan berbagai nama pula, se-
nuju konsep ilmiah. Pada gilirannya hasil belajar perti Individualizad Study System, Self-pased study
mereka dapat ditingkatkan seoptimal mungkin course, dan Keller plan (Utomo dan Ruijter, 2003).
dari segi kualitas maupun kuantitas. Masing-masing bentuk tersebut menggunakan
Pentingnya ketersediaan modul yang di- perencanaan kegiatan pembelajaran yang ber-
kembangkan dengan memanfaatkan hasil-hasil beda, pada pokoknya masing-masing mempu-
penelitian pendidikan karena materi yang akan nyai tujuan yang sama, yaitu: 1. Memperpendek
disajikan akan menghubungkan keterkaitan anta- waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk
ra fakta yang diperoleh dari pengumpulan data, menguasai tugas pembelajaran, 2. Menyediakan
konsep dari kajian teori, prosedur dan prinsip waktu sebanyak yang diperlukan oleh mahasiswa
yang terkandung dalam materi pembelajaran. dalam batas-batas yang dimungkinkan untuk me-
T�����������������������������������
ujuan penelitian ini adalah m������
engem- nyelenggarakan pendidikan yang teratur.
bangkan bahan ajar melalui pemanfaatan hasil Pelaksanaan pembelajaran bermodul me-
penelitian pembelajaran IPA dalam bentuk mo- miliki perencanaan kegiatan sebagai berikut: 1.
dul dan m������������������������������������
engetahui keefektifan modul yang di- Modul dibagikan kepada mahasiswa paling lam-
kembangkan dalam pembelajaran strategi belajar bat seminggu sebelum pembelajaran, 2. Penera-
mengajar IPA pada mahasiswa Prodi Pendidikan pan modul dalam pembelajaran menggunakan
IPA S1 FMIPA Universitas Negeri Semarang di metode diskusi model pembelajaran kooperatif
semester gasal 2011/2012. konstruktivistik, 3. Pada setiap akhir unit pem-
Modul merupakan suatu cara pengorga- belajaran dilakukan tes penggalan, tes sumatif
nisasian materi pelajaran yang memperhatikan dan tugas-tugas latihan yang terstruktur, 4. Ha-
fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian sil tes dan tugas yang dikerjakan mahasiswa di-
materi pembelajaran mengandung squencing yang koreksi dan dikembalikan dengan feedback yang
mengacu pada pembuatan urutan penyajian ma- terstruktur paling lambat sebelum pembelajaran
teri pembelajaran, dan synthesizing yang mengacu unit materi ajar berikutnya, 5. Memberi kesem-
pada upaya untuk menunjukkan kepada maha- patan kepada mahasiswa yang belum berhasil
10 Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15

menguasai materi ajar berdasarkan hasil anali- ran.


sis tes penggalan dan sumatif, dipertimbangkan Komponen-komponen modul mencakup;
sebagi hasil diagnosis untuk menyelenggarakan pendahuluan, kegiatan belajar dan daftar pusta-
program remidial pada mahasiswa di luar jam ka. Bagian pendahuluan mengandung penjelasan
pembelajaran. umum mengenai modul, sasaran umum pembe-
Ciri-ciri modul sebagai berikut; didahului lajaran dan sasaran khusus pembelajaran. Bagian
oleh pernyataan sasaran belajar, pengetahuan Kegiatan Belajar mengandung uraian isi pembe-
disusun sedemikian rupa, sehingga dapat meng- lajaran, rangkuman, tes, kunci jawaban dan um-
giring partisipasi mahasiswa secara aktif, m�� e- pan balik.
muat sistem penilaian berdasarkan penguasaan, Uraian isi pembelajaran menyangkut ma-
memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua salah strategi pengorganisasian isi pembelajaran,
tugas pelajaran, memberi peluang bagi perbeda- diartikan sebagai strategi yang mengacu kepada
an antar individu mahasiswa dan mengarah pada cara untuk membuat urutan (squencing) dan men-
suatu tujuan belajar tuntas (Parmin, 2009). sintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur dan
Pengembangan modul merupakan sepe- prinsip-prinsip yang berkaitan. Squencing menga-
rangkat prosedur yang dilakukan secara beruru- cu kepada upaya pembuatan urutan penyajian
tan untuk melaksanakan pengembangan sistem isi bidang studi, sedangkan synthesizing mengacu
pembelajaran modul. Dalam mengembangkan kepada upaya untuk menunjukkan kepada maha-
modul diperlukan prosedur tertentu yang sesuai siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur
dengan sasaran yang ingin dicapai, struktur isi dan prinsip yang terkandung dalam bidang studi.
pembelajaran yang jelas, dan memenuhi kriteria Modul yang efektif bila mudah dipahami
yang berlaku bagi pengembangan pembelajaran. untuk mencapai kompetensi tertentu. Selain itu,
Terdapat lima kriteria dalam pengem- efisiensi modul juga berdasarkan biaya penggan-
bangan modul, yaitu; 1) membantu mahasiswa daan yang terjangkau, sedangkan layak ditentu-
menyiapkan belajar mandiri, 2) memiliki rencana kan dari sistematika penulisan modul mudah di-
kegiatan pembelajaran yang dapat direspon se- pahami, materi relevan dengan kompetensi yang
cara maksimal, 3) memuat isi pembelajaran yang diukur dan rujukan yang digunakan mutakhir
lengkap dan mampu memberikan kesempatan (Wening, 2010).
belajar kepada mahasiswa, 4) dapat memonitor Proses pembelajaran dapat meningkatkan
kegiatan belajar mahasiswa, dan 5) dapat mem- hasil belajar jika isi dan prosedur pembelajaran
berikan saran dan petunjuk serta informasi bali- diorganisasi menjadi urutan yang bermakna,
kan tingkat kemajuan belajar mahasiswa. Teori bahan disajikan dalam bagian-bagian yang ber-
dan model rancangan pembelajaran hendaknya gantung pada kedalaman dan kesulitannya
memperlihatkan tiga komponen utama, yaitu; 1) (Kabba, 2009). Untuk tujuan tersebut diperlukan
kondisi belajar, 2) metode pembelajaran, dan 3) langkah sintesis pembelajaran. Mensintesis ada-
hasil pembelajaran. lah mengaitkan topik-topik suatu bidang studi
Dalam pengembangan modul diperlukan dengan keseluruhan isi bidang studi, sehingga
penetapan strategi pengelolaan pembelajaran isi yang disajikan lebih bermakna menyebabkan
yang bergantung pada hasil analisis karakteristik mahasiswa memiliki ingatan yang baik dan lebih
mahasiswa. Klasifikasi karakeristik yang dibuat tahan lama terhadap topik-topik yang dipelajari.
ketika melakukan analisis karakteristik dijadikan Materi pembelajaran yang tepat untuk
sebagai dasar memilih dan menetapkan strategi disajikan dalam kegiatan pembelajaran adalah
pengelolaan. Hasil kegiatan dalam langkah ini (a) relevan dengan sasaran pembelajaran, (b)
akan berupa penetapan penjadualan penggu- tingkat kesukaran sesuai dengan taraf kemampu-
naan komponen strategi pengorganisasian dan an mahasiswa, (c) dapat memotivasi mahasiswa,
penyampaian pembelajaran, pengelolaan moti- (d) mampu mengaktifkan pikiran dan kegiatan
vasional, pembuatan catatan tentang kemajuan mahasiswa, (e) sesuai dengan prosedur pengaja-
belajar mahasiswa dan kontrol belajar. ran yang ditentukan dan (f) sesuai dengan me-
Langkah terakhir dalam desain pembela- dia pengajaran yang tersedia. Berkaitan dengan
jaran adalah melakukan pengukuran hasil pem- pengembangan modul, isi pembelajaran dior-
belajaran, yang mencakup tingkat keefektifan, ganisasikan menurut struktur isi pembelajaran
efesiensi dan daya tarik pembelajaran. Kegiatan dengan analisis sasaran khusus pembelajaran.
ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan Berdasarkan penelitian yang telah dilaku-
proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Hasil kan Hariani (2009) tentang pengembangan mo-
kegiatan ini akan berupa bukti mengenai tingkat dul berbasis kontekstual diperoleh data bahwa
keefektifan, efisiensi dan daya tarik pembelaja- hasil uji coba ahli modul berada pada kategori
Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15 11

sangat baik/sangat menarik/sangat sesuai dan mahasiswa. Bahan ajar yang berbasis kebutuhan
tidak perlu direvisi, dengan persentase 87,9 dan guru di sekolah melalui pengintegrasian hasil-ha-
komponen penyusun modul sudah lengkap. Hasil sil penelitian pendidikan sebagai referensi utama
uji coba uji ahli juga berada pada kategori sangat yang dikemas dalam bentuk modul. Bahan ajar
baik/sangat menarik/sangat sesuai dengan per- yang dihasilkan akan match dengan kebutuhan
sentase 85 dan tidak perlu direvisi. Hasil uji coba guru IPA di SMP.
perorangan, kelompok kecil, dan uji lapangan Subjek dalam penelitian ini adalah maha-
pengembang mendapat saran dan masukan yang siswa Pendidikan IPA semester tiga yang me-
banyak. Modul Pembelajaran yang dikembang- ngikuti Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
kan efektif bagi mahasiswa, terbukti dengan pe- IPA. Rombel (rombongan belajar) berjumlah
ningkatan hasil belajar. Rerata pre-test sebesar 25 orang. Objek dalam penelitian ini adalah pe-
53,7 dan rerata post-test sebesar 71,3, sehingga ngembangan bahan ajar dalam bentuk modul
gain score sebesar 0,39. Dari hasil penelitian terse- dengan rujukan utama artikel penelitian pendidi-
but disimpulkan bahwa modul pembelajaran da- kan yang bersumber dari jurnal.
pat meningkatkan rata-rata hasil belajar pre-test Jangka waktu penelitian selama 6 (enam)
dan post-test. bulan dari bulan Maret – Juli 2009, dan dilaksa-
Jenis pengembangan modul lain yang te- nakan pada semester Gasal. Lokasi penelitian di
lah dilakukan melalui modul yang dikembang- Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Mate-
kan dengan model siklus belajar yang berorienta- matika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
sikan konstruktivisme. Pengembangan dihasilkan Negeri Semarang.
modul yang mempunyai dua kegiatan belajar un- Anggota peneliti berjumlah 2 orang yang
tuk konsep Ekosistem dan Interaksi antar Kom- merupakan tim dosen pengampu mata kuliah
ponen Ekosistem. Masing-masing kegiatan be- Strategi Belajar Mengajar IPA sekaligus sebagai
lajar terdapat model siklus belajar empat tahap tim pengembang bahan ajar. Langkah-langkah
(eksplorasi, eksplanasi, ekspansi dan evaluasi) yang ditempuh untuk pengembangan bahan ajar
yang berbasis konstruktivisme. Hasil penilaian dalam penelitian sebagaiberikut; 1. Analisis tu-
dari para validator sebesar 75,86% yang berarti juan dan karakteristik isi Mata Kuliah Strategi
cukup valid sedangkan penilaian dari peserta di- Belajar Mengajar IPA, 2. Analisis sumber belajar
dik sebesar 82,16% yang berarti cukup valid. Uji dalam hal ini hasil-hasil penelitian pendidikan
coba modul menunjukkan lebih dari 75% peserta tentang pembelajaran IPA, 3. Analisis karakte-
didik sampel telah menyelesaikan modul dengan ristik mahasiswa berdasarkan kondisi mahasiswa
baik. Berdasarkan hasil penilaian dan uji coba, di semester sebelumnya, 4. Menetapkan sasaran
maka modul yang dikembangkan telah dapat di- dan isi pembelajaran, 5. Menetapkan strategi
gunakan dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan pengorganisasian isi pembelajaran, 6. Menetap-
hasil yang telah diperoleh peneliti menyarankan kan strategi penyampaian isi pembelajaran, 7.
modul perlu untuk diuji coba pemakaian dengan Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran,
lingkup yang lebih luas. Pada saat pemanfaatan dan, 8. Pengembangan prosedur pengukuran ha-
modul, guru dapat mengembangkan sendiri lem- sil pembelajaran.
bar penilaian yang terdapat di dalam modul se- Langkah-langkah (1), (2), (3), dan (4) me-
suai dengan kebutuhan masing-masing guru dan rupakan langkah analisis kondisi pembelajaran,
guru hendaknya mengikuti perkembangan siswa langkah-langkah (5), (6), dan (7) merupakan
selama pembelajaran dengan menggunakan mo- langkah pengembangan, dan langkah (8) meru-
dul. pakan langkah pengukuran hasil pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Parmin Pengembangan modul yang dilakukan
(2009) pemanfaatan sumber belajar yang melibat- dengan mengintegrasikan berbagai hasil pe-
kan peran aktif peserta didik dengan aktif mem- nelitian pendidikan tentang strategi belajar dan
buka, membaca, memberikan tanda dengan garis mengajar IPA di sekolah. Validasi modul sebagai
bawah dan membuat catatan pada kanan dan kiri produk pengembangan akan dilakukan oleh pa-
bahan ajar menunjukkan proses pembelajaran kar media pembelajaran IPA. Selanjutnya, dila-
aktif yang efektif. kukan uji lapangan dengan menggunakan modul
dalam pembelajaran Strategi Belajar Mengajar
METODE IPA. Kriteria keberhasilan dari produk pengem-
bangan diukur dengan melakukan pengukuran
Penelitian ini merupakan penelitian pe- hasil pembelajaran, yang mencakup tingkat ke-
ngembangan (Development Research) yang di- efektifan, efesiensi, dan daya tarik pembelaja-
arahkan untuk mengembangkan bahan ajar bagi ran. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan
12 Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15

pengamatan proses pembelajaran dan tes hasil Tabel 1. Artikel Hasil Penelitian yang digunakan
belajar. Hasil kegiatan ini akan berupa bukti me- dalam Pengembangan Modul
ngenai tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya ta-
rik pembelajaran. Judul Penelitian Publikasi
Kerangka berpikir dalam penelitian ini Pengembangan Lembaran Ilmu
disajikan dalam bentuk bagan di bawah ini. Kemampuan Berpikir Kependidikan.
Generik Mahasiswa Nomor 2,
Berbagai temuan penelitian Calon Guru melalui September 2010.
tentang strategi belajar dan Pembelajaran Fisika ISSN: 0216-0847
mengajar IPA Moderen
Efektivitas Pembelajaran Jurnal Inovasi
Hasil belajar mahasiswa Kimia dengan Pendekatan Pendidikan Kimia.
Pemanfaatan hasil
penelitian yang telah Salingtemas ditinjau dari Volume 4, Nomor
terpublikasi melalui jurnal Minat dan Hasil Belajar 1, Januari 2010.
Penggunaan modul
dalam pembelajaran
ISSN: 1979-0503
Strategi Melaksanakan Jurnal
Modul berbasis hasil Lesson Study di Sekolah Lembaran Ilmu
penelitian Modul sebagai Kependidikan.
produk akhir hasil
Edisi XIV.
pengembangan
Validasi modul oleh pakar Sepetember 2008.
Pendidikan IPA ISSN: 0216-0847
Aktivitas Siswa dalam Jurnal Varia
Pembelajaran IPA melalui Pendidikan.
Bagan 1. Kerangka Berpikir Penelitian
Lesson Study Vol 21, No. 1.
Halaman 1 – 11.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ISSN: 0852-0976.
ini terdiri dari: kelayakan modul, hasil belajar
Juni 2009
mahasiswa dan sikap mahasiswa setelah penggu-
Pengaruh Pembelajaran Jurnal Pendidikan
naan modul. Adapun jenis dan teknik pengum-
Kooperatif GI dan PBL Matematika dan
pulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
Terhadap Hasil Belajar Sains. Volume 14,
berikut.
No. 1, Juni 2009.
Validasi modul yang dihasilkan berdasar-
ISSN: 1410-1866
kan penilaian pakar pembelajaran IPA.
Nilai akhir semester mahasiswa yang me- Case Study of Indonesian Journal of In-service
ngikuti Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Mathematics and Science Education. 32 (2):
IPA. Teacher 171-184
Angket sikap mahasiswa terhadap modul Development of School- Improving School. 9
yang digunakan dalam pelaksanaan pembelaja- Based In-Service Training (1): 47-59.
ran. Under an Indonesian
Mathematics and Science
HASIL DAN PEMBAHASAN Teacher Education Project
Peningkatan Kemampuan Jurnal Varia
Modul mata kuliah Strategi Belajar Me- Berpikir Kritis dan Pendidikan.
ngajar IPA telah dikembangkan dalam penelitian Kreatif Dalam Vol 21, No. 1.
ini dengan mengintegrasikan hasil-hasil peneliti- Pemecahan Masalah Halaman 12 – 23.
an tentang strategi belajar mengajar yang melipu- melalui Pendekatan ISSN: 0852-0976
ti penggunaan; model, metode, pendekatan, dan Konstruktivisme
pengelolaan kelas dalam pembelajaran IPA yang Based Science Instruction: Journal of Research
telah dipublikasikan melalui jurnal. Daftar hasil- Teaching Science for in Science Teaching,
hasil penelitian yang telah digunakan dalam pen- Understanding Vol. 39, No. 5, pp.
gembangan modul disajikan pada Tabel 1. 410-422
Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15 13

Selain dari hasil-hasil penelitian yang te- lanjutnya digunakan dalam pembelajaran di ke-
lah terpublikasi melalui jurnal, pengembangan las. Selama tiga kali pertemuan pembelajaran di
modul juga merujuk pada berbagai sumber lain kelas, kegiatan mahasiswa dikumpulkan dengan
dalam bentuk; buku teks, artikel dari internet lembar observasi oleh observer dan tim peneliti.
dan laporan penelitian non jurnal. Jumlah artikel Nilai akhir mahasiswa pada mata kuliah
dalam jurnal yang digunakan sebanyak 9 (sem- strategi belajar mengajar setelah dalam pembela-
bilan). Dari ke delapan jurnal, 2 jurnal akreditasi jaran menggunakan modul disajikan pada Tabel
nasional, 4 jurnal nasional dan 3 jurnal interna- 3.
sional. Setelah modul tersusun selanjutnya dila-
kukan validasi produk oleh pakar. Tabel 3. Nilai Akhir Mahasiswa
Validasi modul yang telah dihasilkan ber-
dasarkan penilaian pakar pembelajaran IPA. Pe- Nilai Jumlah
nilaian menggunakan instrumen penilaian bahan A 4
ajar dari BNSP yang dimodifikasi. Terdapat 10 AB 13
aspek penilaian modul yang disesuaikan dengan B 5
karakteristik materi pembelajaran Strategi Bela- C 3
jar Mengajar IPA yaitu memberikan bekal pada Jumlah 25
mahasiswa memiliki wawasan tentang cara me-
laksananakan pembelajaran IPA yang PAKEM Jumlah mahasiswa sebagai sasaran peng-
(pembelajaran, aktif, kreatif, efektif dan menye- gunaan modul satu rombongan belajar atau ke-
nangkan). las sebanyak 25 orang, dari jumlah tersebut tidak
Pakar telah menilai modul dan membe- terdapat mahasiswa yang mendapatkan nilai di
rikan berbagai catatan untuk perbaikan modul bawah C sedangkan yang telah mendapatkan
sebelum digunakan dalam pembelajaran. Hasil nilai AB sampai dengan A sebanyak 17 orang
validasi pakar disajikan pada Tabel 2. (68%), dengan demikian pemanfaatan modul
oleh sebagain besar mahasiswa membantu dalam
Tabel 2. Validasi Modul menguasai materi pembelajaran karena berdasar-
kan data mahasiswa angkatan sebelumnya yang
Hasil Validasi belum menggunakan modul hasil pengembangan
Aspek Pakar jumlah yang mendapat nilai AB sampai A baru
I II mencapai 43%.
Kedalaman materi B SB Setelah modul yang memanfaatkan ruju-
Akurasi fakta B B kan utama hasil-hasil penelitian pendidikan digu-
Kebenaran konsep B B nakan, tanggapan mahasiswa terhadap penggu-
Keterkinian SB SB naan modul disajikan pada Tabel 4.
Rujukan termasa SB SB Dari 25 orang mahasiswa setelah member
Menumbuhkan rasa ingin B B tanggapan terhadap 8 pernyataan menujukkan
tahu pilihan jawaban semua mahasiswa antara sa-
Mengembangkan kecakapan SB SB ngat setuju dan setuju. Tidak terdapat mahasis-
akademik wa yang memilih tidak setuju atau sangat tidak
Mengembangkan kecakapan B B
setuju. berdasarkan angket menunjukkan bahwa
sosial
semua mahasiswa memberikan tanggapan positif
Menyajikan contoh kongkret B SB
Kenjelasan pesan B B terhadap penggunaan modul.
Keterangan: B: baik, SB: sangat baik Pengembangan modul yang telah diha-
silkan dari penelitian ini, melalui pemanfaatan
Dari validasi modul yang telah diperoleh hasil-hasil penelitian yang terseleksi dalam jurnal
menunjukkan bahwa kategori baik dan sangat penelitian berdampak nyata terhadap perbaikan
baik untuk sepuluh aspek. Dari lembar penilaian pembelajaran. Penelitian berawal dari adanya
juga terdapat catatan yang diberikan oleh pakar permasalahan nyata dalam pembelajaran, selan-
yaitu: “gambar-gambar ilustrasi pembelajaran dan jutnya dilakukan upaya mengatasi dalam desains
tabel-tabel sintak pembelajaran di tambah dan dileng- penelitian, hasil yang diperoleh merupakan solu-
kapi karena menjadi bagian terpenting dari isi modul” si dari permasalahan yang telah teruji. Oleh kare-
masukan pakar ditindaklanjuti dengan menam- na itu, hasil-hasil penelitian yang dijadikan bahan
bah gambar dan sintaks yang disajikan secara le- penyusunan modul dalam penelitian ini bersifat
bih sistematis di dalam modul. aplikatif dan dikemas dalam bentuk kalimat yang
Setelah modul dinilai layak oleh pakar, se- mudah dipahami oleh mahasiswa.
14 Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15

Pengembangan modul melalui pemanfaa- Setelah modul dinyatakan layak digu-


tan hasil-hasil penelitian pendidikan yang telah nakan langkah selanjutnya yang telah ditempuh
dipublikasikan oleh berbagai jurnal nasional dan menggunakan modul dalam pembelajaran. Se-
internasional oleh pakar sebelum dicobakan da- tiap mahasiswa diberikan soft copy isi modul
lam pembelajaran di kelas telah dinyatakan la- untuk kemudian ditelaah sebelum pembelajaran
yak karena semua aspek penilaian pada validasi dilaksanakan. Mahasiswa juga diminta untuk
kedua telah mendapatkan kategori baik dan sa- membuat catatan dari proses telaah dan mem-
ngat baik. buat daftar pertanyaan jika terdapat sesuatu yang
belum jelas.
Tabel 4. Angket Tanggapan Mahasiswa Validator pada akhir penilaian telah me-
nyimpulkan modul layak digunakan dalam pem-
Pilihan belajaran. Untuk aspek keluasan materi menda-
Pernyataan Jawaban pat penilaian “sangat baik” karena modul tidak
SS S sekedar mengkaji teori-teori pembelajaran me-
Mata Kuliah Strategi Belajar lainkan mengulas kebutuhan guru di sekolah se-
Mengajar IPA memerlukan modul 18 7 hingga isi modul telah sesuai dengan perkemba-
pembelajaran ngan ilmu dan menyajikan contoh-contoh nyata
di sekolah. Dampak nyata yang telah dirasakan
Pembelajaran dengan
oleh dosen ketika mengajar menggunakan mo-
menggunakan modul yang berisi
23 2 dul yang telah dikembangkan dengan tim, dalam
hasil-hasil penelitian memberikan
pengelolaan kelas menjadi lebih mudah karena
pengalaman nyata bagi mahasiswa
bahan diskusi yang disajikan menjadikan maha-
Modul yang bersumber hasil siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
penelitian menjadikan materi yang Materi pembelajaran dalam modul telah
20 5
dipelajari lebih relevan dengan relevan dengan sasaran pembelajaran. Sebagai-
kenyataan dan kebutuhan mana tujuan pembelajaran SBM IPA, bahwa ma-
Mahasiswa memiliki keinginan hasiswa diberikan bekal untuk dapat mengenal
kuat untuk membaca dan 20 5 dan menerapkan strategi pembelajaran yang ino-
mempelajari isi modul vatif dan sesuai dengan karakteristik setiap mate-
Mata Kuliah SBM IPA menjadi ri pembelajaran.
17 8
lebih menarik dipelajari Mahasiswa melalui menganalisis artikel
Mahasiswa memiliki kemandirian jurnal kemudian didiskusikan dengan teman dan
15 10 menyajikan di kelas merupakan salah satu stra-
belajar melalui penggunaan modul
Modul berisi hasil penelitian tegi yang digunakan dalam penelitian ini. Selain
pendidikan menyajikan itu, berdasakan penilaian pakar modul yang di-
21 4 kembangkan dengan mengintegrasikan hasil pe-
kebutuhan seorang guru IPA yang
professional nelitian tingkat kesukarannya juga sesuai dengan
Materi pembelajaran SBM taraf kemampuan mahasiswa.
18 7 Kecakapan akademik mahasiswa dinilai
menarik untuk dipelajari
Keterangan: SS (sangat setuju), S (setuju) oleh validator “baik” dengan demikian isi modul
dapat merangsang keinginan mahasiswa untuk
Hasil validasi tidak hanya berada pada mencari informasi tambahan dari sumber-sumber
kategori baik/sangat baik namun juga tidak per- belajar lain. Hal ini sangat diperlukan mengingat
lu direvisi. Pada penilaian tahap I memang ter- situasi pembelajaran di sekolah bersifat dinamis
dapat saran perbaikan, namun telah dilakukan dan mahasiswa nantinya akan terus menelusuri
penambahan pada dua komponen modul yaitu segala hal yang berkaitan dengan startegi pembe-
penambahan sintaks pembelajaran. Sesuai den- lajaran IPA yang aktual.Hasil penggunaan modul
gan kajian materi strategi belajar mengajar IPA dilakukan pada mahasiswa dalam satu rombo-
terdapat beberapa model-model pembelajaran ngan belajar yang berjumlah 25 orang.
yang disajikan dalam modul diantaranya; siklus Berdasarkan data nilai ujian akhir semes-
belajar, inquari, sains teknologi masyarakat, ter dapat diartikan bahwa modul yang dikem-
konstruktivisme dan pembelajaran kooperatif. bangkan efektif bagi mahasiswa, terbukti dengan
Model-model tersebut menurut pakar yang me- peningkatan hasil belajar. Rerata nilai sebesar 74
nilai modul harus secara rinci dilengkapi dengan dan sebanyak 68% mahasiswa telah mendapat-
tahapan pembelajaran secara lengkap dan diberi kan nilai antara AB sampai dengan A. Dari hasil
ilustrasi melalui contoh-contoh nyata di sekolah. penelitian ini bahwa modul pembelajaran dapat
Parmin dkk. / JPII 1 (1) (2012) 8-15 15

meningkatkan nilai akhir mahasiswa bila diban- dilengkapi gambar dan penjelasan dari temuan
dingkan dengan kelompok mahasiswa yang tidak para peneliti, dalam penelitian ini memberikan
menggunakan modul. dampak karena mahasiswa dapat mempelajari
Pada saat pemanfaatan modul, dosen da- isi modul secara runtun dan menggambarkan
pat lebih leluasa mengembangkan sendiri lembar dengan didukung data temuan penelitian tentang
penilaian yang terdapat di dalam modul sesuai berbagai permasalahan serta solusi yang dapat di-
dengan kebutuhan dan dapat dimonitor perkem- kembangkan dalam pembelajaran IPA.
bangan mahasiswa selama pembelajaran dengan
menggunakan modul, hal ini sebagai dampak PENUTUP
dari setiap mahasiswa secara individu sebelum
pembelajaran telah mendapatkan copy isi modul. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Artikel yang bersumber dari jurnal pe- disimpulkan; Pengembangan modul mata kuliah
nelitian karena telah melalui mekanisme seleksi Strategi Belajar Mengajar IPA dengan meman-
yang ketat, ternyata lebih mudah dipahami oleh faatkan artikel hasil penelitian sebagai rujukan
mahasiswa sehingga sangat membantu dalam utama dari jurnal nasional dan internasional
memahami materi pembelajaran yang disajikan dinilai layak oleh pakar untuk digunakan dalam
oleh dosen pengampu. Berbagai temuan para pembelajaran.
peneliti didukung data yang valid sangat mendu- Modul yang dikembangkan dengan me-
kung apabila diinformasikan dan ditelaah oleh ngintegrasikan hasil-hasil penelitian efektif
mahasiswa. Dalam tiga pertemuan pembelajaran digu-nakan dalam pembelajaran. Berdasarkan
yang diamati oleh observer menggunakan modul penelitian keefektifan dari perolehan nilai akhir
diperoleh data bahwa mahasiswa aktif mengiku- mahasiswa.
ti pembelajaran yang ditunjukkan dari; menca- Beberapa saran dari hasil penelitian ini yai-
tat, bertanya, menjawab, mengeksplorasi bacaan tu; Hasil-hasil penelitian yang telah terpublikasi-
pada modul dan terlibat dalam menyimpulkan kan di jurnal layak digunakan sebagai rujukan
diakhir pertemuan. pengembangan modul karena lebih aplikatif dan
Selain kualitas modul, keefektifan hasil memenuhi unsur kekinian, Modul yang dikem-
pengembangan juga berkaitan dengan strategi bangkan dari hasil penelitian perlu menyajikan
pemberian modul. Modul dibagikan kepada ma- fakta-fakta nyata didukung stimulus berupa gam-
hasiswa seminggu sebelum pembelajaran. Ma- bar/tabel karena dapat menarik perhatian maha-
hasiswa diminta untuk membaca dan membuat siswa untuk mempelajarinya.
catatan atau daftar pertanyaan sebelum pembe-
lajaran. Cara ini efektif karena mahasiswa dapat DAFTAR PUSTAKA
membaca dengan leluasa di rumah. Dampak
nyata yang telah dirasakan bahwa peran aktif Colley, K.E. 2009. Based Science Instruction: Teach-
mahasiswa ketika pembelajaran sangat terlihat. ing Science for Understanding. Journal of Re-
search in Science Teaching, 39 (5): 410-422
Ketika dosen mengajukan pertanyaan direspon
Hariani, S. 2009. Pengembangan Modul Perkecamba-
mahasiswa dengan memberikan ide penyelesaian han Biji Berbasis Kontekstual. (Desertasi). Ma-
masalah. lang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Análisis angket tanggapan mahasiswa juga Malang
menunjukkan respon positif setelah penggunaan Hartono dan Subali, B. 2010. Pengembangan Kemam-
modul dalam pembelajaran. Sebanyak 18 orang puan Generik Mahasiswa Calon Guru melalui
(72%) mahasiswa menjawab modul sangat diper- Pembelajaran Fisika Modern. Lembar Ilmu Ke-
lukan sedangkan sisanya menjawab diperlukan. pendidikan, 39 (2): 103-111
Mahasiswa terbantu ketika mempelajari berbagai Parmin dan Aminah, S. 2009. Aktivitas Peserta Di-
dik Dalam Pembelajaran IPA melalui Lesson
strategi belajar mengajar IPA yang memang ber-
Study. Jurnal Varia Pendidikan, 21 (1): 1-11
kembang dari hasil-hasil penelitian. Saito dkk. 2010. Case Study of Indonesian Mathemat-
Beberapa artikel hasil penelitian yang digu- ics and Science Teacher. Journal of In-service
nakan mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA Education, 32 (2): 171-184
yang menarik sekaligus kontekstual disajikan me- Utomo, T. dan Ruijter, K. 2003. Sistem Belajar Bermod-
lalui penyelesaian permasalahan yang terdapat di ul. Jakarta: Pelita
lingkungan untuk dibawa ke dalam proses pem- Wening dan Sudarmiatin. 2010. Pengembangan Mo-
belajaran. dul Kewirausahaan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17
Sajian modul yang memberikan ilustrasi (2): 153-157

Anda mungkin juga menyukai