Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

DIABETES MELITUS PADA NY. M

DISUSUN OLEH

WIGI ASTUTI

2111102412040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


2021

A. Biodata
1. Identitas klien
Nama : Ny. M
Umur : 55 tahun
Agama ; Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Alamat : JL. Pelita 7 Perum Sip Blok F/124 Rt. 31
Sumber informasi : Suami
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : JL. Pelita 7 Perum Sip Blok F/124 Rt. 31
Status : Menikah
Hubungan : Suami
3. Identitas medis
Tanggal / jam masuk : 31 Oktober 2021 / 00.44
Bangsal/kamar : Edelweis
Dx medis : DM Tipe 2
No. Register/RM : 01.06.37.79
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS
Suami pasien mengatakan awalnya pasien mengalami tekanan darah tinggi kemudian
mengalami kelemahan anggota gerak pada tangan dan kaki di bagian sebelah kiri sejak
pukul 7 malam.
2. Keluhan utama saat pengkajian
Suami pasien mengatakan pasien mengalami kelemahan tangan dan kaki kiri tidak bisa
digerakkan,

3. Riwayat penyakit sekarang


Suami pasien mengatakan pasien mengalami kelemahan tangan dan kaki kiri tidak bisa
digerakkan, pasien hanya berbaring ditempat tidur. Suami pasien mengatakan pasien
kesulitan berbicara, saat pengkajian pasien mencoba berbicara namun sulit dimengerti.
Suami pasien mengatakan pasien hanya ditempat tidur karena kaki dan tangannya
kelemahan tidak bisa digerakkan.
4. Riwayat penyakit dahulu
Suami pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan
gula darah
5. Riwayat penyakit keluarga
Suami pasien mengatakan pasien memiliki penyakit keluarga tekanan darah tinggi dan
gula darah
C. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ds : Suami pasien mengatakan pasien sedih dengan penyakitnya saat ini
Do : Pasien berbaring
2. Pola nutrisi/metabolik
Ds : Suami pasien mengatakan pasien hanya makan susu dengan selang. Suami pasien
mengatakan berat badan pasien 40 kg, tinggi badan 155 cm.
Do : Terpasang NGT, IMT : 16,6 berat badan kurang. Normalnya ( 18,5- 24,9 )
3. Pola eliminasi
Ds : Suami pasien mengatakan pasien buang air kecil melalui selang berwarna kuning
dan dibuang setiap 500 cc sebanyak 3 kali sehari. Suami pasien mengatakan
pasien belum buang air besar selama 3 hari.
Do : Terpasang cateter, urin berwarna kuning, saat pengkajian urin 500 cc.
4. Pola aktivitas dan latihan
Ds :

No Fungsi Skor Uraian Nilai


skor
1 Mengendalikan 0 Tak terkendali/tak teratus (perlu 0
rangsang defekasi pencahar)
1 Kadang-kadang tak terkendali
(BAB)
2 Mandiri
2 Mengendalikan O Tak terkendali/pakai kateter 0
1 Kadang-kadang tak terkendali (1x24
rangsang
jam)
berkemih (BAK)
2 Mandiri
3 Membersihkan 0 Butuh pertolongan orang lain 0
1 Mandiri
diri (cuci muka,
sisir, sikat gigi)
4 Penggunaan 0 Tergantung pertolongan orang lain 0
1 Perlu pertolongan pada beberapa
jamban, masuk
kegiatan tetapi dapat mengerjakan
dan keluar
sendiri kegiatan yang lain
(melepaskan,
2 Mandiri
memakai celana,
membersihkan,
menyiram)
5 Makan 0 Tidak mampu 0
1 Perlu ditolong memtong makanan
2 Mandiri
6 Berubah sikap 0 Tidak mampu
1 Perlu banyak bantuan untuk bisa 2
dari berbaring ke
duduk (2 orang)
duduk
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
7 Berpindah / 0 Tidak mampu 2
1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
berjalan
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
4 Mandiri
8 Memakai baju 0 Tergantung orang lain 0
1 Sebagian dibantu (misalnya
mengancing baju)
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu 1
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain 0
1 Mandiri
Total skore 5
Keterangan :
20 Mandiri
12-19 Ketergantungan ringan
9-11 Ketergantungan sedang
5-8 Ketergantungan berat
0-4 Ketergantungan total
Do : Pasien berbaring dan pergerakan terbatas.
5. Pola perceptual
a. Penglihatan
Ds : Suami pasien mengatakan penglihatan pasien baik dan tidak menggunakan
kacamata
Do : Pasien tidak menggunakan kacamata
b. Pendengaran
Ds : Suami pasien mengatakan pendengaran masih baik.
Do : Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada massa/cairan.
c. Pengecapan
Ds : Suami pasien mengatakan pasien masih bisa merasa asin manis
Do : -
d. Penciuman
Ds : Suami pasien mengatakan penciuman pasien masih baik
Do : Tidak ada massa, tidak ada mimisan.

6. Pola tidur dan istirahat


Ds : Suami pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur dari jam 11 malam sampai
jam 7 pagi. Selama sakit pasien tidur dari jam 10 malam sampai 7 pagi tetapi
sekali dua kali terbangun karena batuk.
Do : Tidur pasien tercukupi
7. Pola persepsi konsep diri
Ds :Suami pasien mengatakan karena sakit aktivitas pasien jadi terganggu dan
memerlukan orang lain untuk membantu.
Do : Saat pengkajian pasien berusaha berbicara dan suami mengartikan.
8. Pola peran dan hubungan
Ds : Suami pasien mengatakan keluarga selalu memberikan dukungan untuk pasien
dan membantu pasien.
Do : Pasien berbaring
9. Pola seksual dan reproduksi
Ds : Suami pasien mengatakan pasien sudah tidak menstruasi.
Do : -
10. Pola koping dan toleransi stress
Ds :Suami pasien mengatakan pasien tidak merasa stress, hanya awalnya sedikit sedih
atas penyakitnya.
Do :Pasien berbaring
11. Pola nilai kepercayaan
Ds : Suami pasien mengatakan beragama islam
Do : -

12. Skala Morse

Faktor Skala Skor


Resiko
Hasil Standar
Jatuh yang Ya 25
baru dalam 3
Tidak 0 0
bulan terakhir
Diagnose Ya 15 15
Tidak 0
sekunder
lebih dari 1
Menggunaka Berpegangan pada 30
n alat bantu benda sekitar
Kruk, tongkat, 15
walker
Bedrest/dibantu 0 0
perawat
Menggunaka Ya 20 20
Tidak 0
n IV dan
cateter
Kemampuan Gangguan 20
berjalan (pincang/diseret)
Lemah 10 10
Normal/bed 0
rest/immobile
Status mental Tidak sadar akan 15
kemampuannya/po
st op 24 jam
Orientasi sesuai 0 0
kemampuan diri
Total skore 45

Kesimpulan
>45 tinggi
25-44 sedang
0-24 rendah
D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Compos mentis
2. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 98x/menit
S : 36,6 ͦc
RR : 19x/menit
GDS : 31 oktober 2021 = jam 22.00 160 mg/dL, 1 November 2021 jam
6.00 131 mg/dL, jam 18.00 164 mg/dL. Jam 22.00 166 mg/dL. 2
November 2021 6.00 118 mg/dL.
3. Kesadaran : Compos mentis E4M5V6
4. Kepala : Tidak terdapat benjolan dibagian kepala
5. Mata : Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor.
6. Telinga : Fungsi pendengaran baik, tidak ada cairan, tidak menggunakan
alat bantu dengar.
7. Hidung : Fungsi penciuman baik, tidak ada cairan, tidak ada mimisan.
8. Mulut : Lidah berwarna pink, membrane mukosa kering..
9. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
10. Dada :Bentuk dada normal, gerakan simetris, tidak ada retraksi
dinding dada.
11. Paru-paru
 Inspeksi : Gerakan dada simetris, tidak menggunakan otot bantu nafas.
 Palpasi : Ekspansi simetris
 Perkusi : Bunyi paru sonor (Normal)
 Auskultasi : Suara nafas vesikuler/ tdak ada suara nafas tambahan.
12. Jantung
 Inspeksi : Simetris
 Palpasi : Ictus cordic teraba
 Perkusi : Bunyi jantung redup
 Auskultasi : Bunyi jantung interval normal
13. Abdomen
 Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
 Auskultasi : Bising usus 3x/menit
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Suara timpani
14. Kulit turgor : Warna kulit putih, kering.
15. Genetalia : Tidak ada kelainan
16. Elstremitas : Pasien terpasang infus pada tangan sebelah kiri
17. Hasil pemeriksaan laboratorium
 Laboratorium 31 oktober 2021

Pemeriksaan Hasil Grafik Nilai Rujukan Unit


HEMATOLOG
I
Leukosit 7.86 _(_*_)_ 4.80-10.80 10^3/µL
Eritrosit 4.24 _(_*_)_ 4.70-6.10 10^6/µL
Hemoglobin 10.3 _*_(_)_ 14.0-18.0 g/dL
Hematokrit 30.5 _*_(_)_ 37.0-54.0 %

MCV 71.9 _(_*_)_ 81.0-99.0 fL


MCH 24.3 _(_*_)_ 27.0-31.0 pg
MCHC 33.8 _*_(_)_ 33.0-37.0 g/dL
PLT 364 _(_*_)_ 150-450 10^3/µL
RDW-SD 38.5 _(_)_*_ 35.0-47.0 fL
DW CV 15.0 _(_*_)_ 11.5-14.5 %
RDW 15.2 _*_(_)_ 9.0-13.0 fL
MPV 7.5 _(_*_)_ 7.2-11.1 fL
P-LCR 11 _(_*_)_ 15-25 %
PCT 0.28 _(_)_*_ 0.15-0.40 %
Neutrofil# 6.4 _(_)_*_ 1.5-7.0 10^3/µL
Neutrofil% 82 _(_)_*_ 40-74 %
Limfosit# 1.10 _ (_*_)_ 1.00-3.70 10^3/µL
Limfosit% 14 _*_(_)_ 19-48 %
Monosit# 0.26 _(_)_*_ 0.16-1.00 10^3/µL
Monosit% 3 _(_*_)_ 3-9 %
Eusinofil# 0.02 _(_*_)_ 0.00-0.80 10^3/µL
Eusinofil% 0 _(_*_)_ 0-7 %
Basofil# 0.0 _(_*_)_ 0.0-0.2 10^3/µL
Basofil% 1 _(_*_)_ 0-1 %
KIMIA
KLINIK
Glukosa 123 _(_)_*_ <200 Mg/Dl
sewaktu
Ureum 48.3 _(_)_*_ 16.6-48.5 mg/dL
Creatinin 0.5 _(_)_*_ 0.7-1.2 mg/dL
Natrium 135 _(_*_)_ 135-155 mmol/L
Kalium 3.4 _(_*_)_ 3.6-5.5 mmol/L
Chloride 100 _*_(_)_ 98-108 mmol/L

 Laboratorium 01 November 2021

Jenis Hasil Nilai normal Satuan


pemeriksaan
Kimia klinik
HBA1C 6.6 4.5-6.5 %
Cholesterol 154 <200 Mg/dl
Trigliserida 63 <150 Mg/dl
HDL 47 >45 Mg/dl
Cholesterol
LDL 94 <130 Mg/dl
Cholesterol
Asam urat 2.0 2.4-5.7 Mg/dl
Hemostatis
Pt pasien 14.8 10.8-14.4 Detik
INR 1.22

 EKG : Normal sinus rhytem, prolonget QR, abnormal ECG


18. Program terapi/obat
a. Ranitidin 2x1 jam 9.00 dan 21.00
b. Nacl 0.9% 20 TPM
c. Pletaal 100 mg 2-0-0
d. Aspilet 80 mg 0-0-1
e. Simvastatin 0-0-20 mg
f. Amlodipine 5 mg 1x1
g. Metformin 500 mg 3x1
E. Analisa data

No Data Etiologi Problem


1 Ds : Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas
- Suami pasien mengatakan fisik
awalnya pasien mengalami
tekanan darah tinggi
kemudian mengalami
kelemahan anggota gerak
pada tangan dan kaki di
bagian sebelah kiri sejak
pukul 7 malam
- Suami pasien mengatakan
aktivitas pasien dibantu
Do :
- Pasien berbaring ditempat
tidur
- Tangan kiri dan kaki kiri
pasien tidak dapat
digerakkan.
- TD : 120/80 mmHg
2 Ds : Ketidakmampuan Defisit nutrisi
- Suami pasien mengatakan menelan makanan (stroke
pasien hanya makan susu )
dengan selang
- Suami pasien mengatakan
berat badan pasien 40 kg,
tinggi badan 155 cm.
Do :
A : BB 40 kg, TB 155 cm,
IMT : 16.6 ( berat badan
kurang )
B : Hemoglobin 10.3 g/dL
Hematocrit 30.5 %
C : Pasien berbaring ditempat
tidur, konjungtiva
anemis, kulit kering
D: Diet RS adalah cair
melalui NGT

3 Ds : Penurunan sirkulasi Gangguan


- Suami pasien mengatakan serebral komunikasi verbal
pasien kesulitan bicara
- Suami pasien mengatakan
pasien bersuara tetapi sulit
dimengerti
Do :
Saat pengkajian pasien
berbcara namun sulit
dimengerti
4 Ds : Kekuatan otot menurun Risiko jatuh
- Suami pasien mengatakan
pasien mengalami
kelemahan pada kaki kiri
dan tangan kiri
- Suami pasien mengatakan
aktivitas pasien dibantu
Do :
- Pasien hanya berbaring
ditempat tidur
- Memiliki keterbatasan
bergerak

F. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
3. Gangguan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi serebral
4. Risiko jatuh b.d kekuatan otot menurun
G. Intervensi keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan mobilisasi (I.05173)
mobilitas keperawatan selama 3x8 jam Observasi
fisik b.d diharapkan mobilitas fisik 1.1 Identifikasi adanya nyeri atau
penurunan meningkat dengan kriteria keluhan fisik lainnya.
kekuatan hasil : 1.2 Monitor frekuensi jantung dan
otot 1. Mobilitas fisik (L.05042) tekanan darah sebelum memulai
1.1 Pergerakan ekstremitas mobilisasi.
dipertahankan dari skala 2 Terapeutik
ditingkatkan menjadi skala 1.3 Fasilitasi aktivitas mobilisasi
4. dengan alat bantu
1.2 Kekuatan otot 1.4 Fasilitasi melakukan pergerakan
dipertahankan dari skala 2 1.5 Libatkan keluarga untuk
ditingkatkan menjadi skala membantu pasien dalam
4 peningkatan pergerakan.
Keterangan Edukasi
1. Menurun 1.6 Jelaskan tujuan dan prosedur
2. Cukup menurun mobilisasi
3. Sedang 1.7 Anjurkan melakukan mobilisasi
4. Cukup meningkat dini
5. Meningkat 1.8 Ajarkan mobilisasi sederhana
( misal duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat tidur)
2 Defisit Setelah dilakukan tindakan 2. manajemen nutrisi (I.03119)
nutrisi b.d keperawatan selama 3x8 jam Observasi
ketidakmam diharapkan status nutrisi 2.1 Identifikasi alergi dan
puan membaik dengan kriteria intoleransi makanan.
menelan hasil : 2.2 Mengidentifikasi perlunya
makanan 2. Status nutrisi (L.03030) penggunakan selang
2.1 Frekuensi makan nasogastric
dipertahankan dari skala 2 2.3 Monitor asupan makanan
ditingkatkan menjadi skala Terapeutik
4 2.4 Berikan makanan tinggi serat
2.2 Membran mukosa untuk mencegah konstipasi
dipertahankan dari skala 2 Edukasi
ditingkatkan menjadi skala 2.5 Anjurkan posisi duduk jika
4. mampu
Keterangan kolaborasi
1. Memburuk 2.6 Kolaborasi dengan ahli gizi
2. Cukup memburuk untuk menentukan jumlah
3. Sedang kalori dan jenis nutrient yang
4. Cukup membaik dibutuhkan.
5. Membaik
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 3. Promosi komunikasi : defisit
komunikasi keperawatan selama 3x8 jam bicara ( I.13492)
verbal b.d diharapkan kemampuan Observasi
penurunan berbicara meningkat dengan 3.1 Monitor proses kognitif,
sirkulasi kriteria hasil : anatomis, fisiologis ( misal
serebral 3 Komunikasi verbal (L. pendengaran)
13118) 3.2 Identifikasi perilaku emosional
3.1 Kemampuan berbicara dan fisik sebagai bentuk
dipertahankan dari skala 2 komunikasi
ditingkatkan menjadi Terapeutik
skala 4 3.3 Gunakan metode komunikasi
3.2 Kesesuaian ekspresi alternatih (misal isyarat
wajah/tubuh tangan/menulis )
dipertahankan dari skala 2 3.4 Ulangi apa yang disampaikan
ditingkatkan menjadi pasien
skala 4 3.5 Gunakan juru bicara
keterangan Edukasi
1. Menurun 3.6 Anjurkan berbicara dengan
2. Cukup menurun perlahan
3. Sedang Kolaborasi
4. Cukup meningkat 3.7 Rujuk ke ahli patologi bicara
5. Meningkat atau terapis
4 Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 4. Pencegahan jatuh (I.14540)
b.d keperawatan selama 3x8 jam Observasi
kekuatan diharapkan tingkat jatuh 4.1 Identifikasi faktor risiko jatuh
otot menurun dengan kriteria hasil 4.2 Identifikasi risiko jatuh
menurun : setidaknya sekali setiap sift
4. Tingkat jatuh (L.14138) 4.3 Hitung risiko jatuh dengan
4.1 Jatuh dari tempat tidur menggunakan skala
dipertahankan dari skala 2 4.4 Monitor kemampuan berpindah
ditingkatkan menjadi skala dari tempat tidur ke kursi roda
4. dan sebaliknya.
Keterangan Terapeutik
1. Meningkat 4.5 Gunakan alat bantu
2. Cukup meningkat Edukasi
3. Sedang 4.6 Anjurkan memanggil perawat
4. Cukup menurun jika perlu bantuan
5. Menurun

H. Implementasi

No Hari, tgl Dx Implementasi Evaluasi proses Paraf


dan jam
1 Senin, 01 I 1.1 Mengidentifikasi S: Suami pasien mengatakan
november adanya nyeri atau awalnya pasien
2021 keluhan fisik mengalami tekanan darah
20.00 lainnya. tinggi kemudian
mengalami kelemahan
anggota gerak pada tangan
dan kaki di bagian sebelah
kiri.
O : Pasien berbaring ditempat
tidur
20.05 II 2.1 Mengidentifikasi S: Suami pasien mengatakan
alergi dan pasien tidak memiliki
intoleransi alergi makanan
makanan. O:-

20.06 2.3 Memonitor S: Suami pasien mengatakan


asupan makanan pasien hanya makan susu
dengan selang
O: Terpasang NGT,
Hemoglobin 10.3 g/dL
Hematokrit 30.5 %

S : Suami pasien mengatakan


20.06 III 3.1 Memonitor proses pasien sulit berbicara
kognitif, O :Saat pengakjian pasien
anatomis, merespon namun sulit
fisiologis ( misal dipahami
pendengaran)

S : Suami pasien mengatakan


20.10 IV 4.1 Mengidentifikasi pasien mengalami
faktor risiko jatuh kelemahan.
O : Pasien terbaring
2 Selasa 02 I 1.1 mengidentifikasi S : Suami pasien mengatakan
November adanya nyeri pasien masih mengalami
2021 atau keluhan kelemahan pada tangan
19,00 fisik lainnya dan kaki kiri
O : Pasien terbaring
19.02 1.8 Mengajarkan S : Suami pasien mengatakan
mobilisasi paham
sederhana (duduk O: Pasien berbaring
ditempat tidur ) mendengarkan

19.05 II 2.3Memonitor asupan S : Suami pasien mengatakan


makanan pasien masih makan susu
melaui selang tetapi dari
Dr dianjurkan diit extra
pudding untuk latihan
menelan.
O : Pasien berbaring

19.08 2.4 Memberikan S :Suami pasien mengatakan


makanan tinggi pasien sudah tidak buang
serat untuk air besar selama 4 hari.
mencegah O: Pasien berusaha menjawab
konstipasi ( jika namun sulit dipahami.
sudah bisa
menelan bisa
makan tinggi
serat seperti buah
agar bisa BAB)

19.09 III 3.3 Menggunakan S:-


metode O :pasien menggunakan isarat
komunikasi jari pada saat ditanya
alternatih (misal mengenai sakit perut atau
isyarat tidak.
tangan/menulis )

19.09 3.4 Mengulangi apa S : -


yang disampaikan O: Pasien mengangguk saat
pasien diulang jawabannya.

19.10 IV 4.2 Mengidentifikasi S: Suami pasien mengatakan


risiko jatuh pasien masih lemah dan
setidaknya sekali masih dibantu.
setiap sift O : pasien berbaring

3 Rabu, 3 I 1.1 mengidentifikasi S : Suami pasien mengatakan


November adanya nyeri pasien masih lemah
2021 atau keluhan O : Pasien berbaring
16.00 fisik lainnya TD : 140/80 mmHg

16.00 1.8 mengajarkan S : Suami pasien mengatakan


mobilisasi sudah mencoba untuk
sederhana meninggikan tempat
tidur agar pasien
setengah duduk.
O :Pasien berbaring dan
mendengarkan.

16.05 II 2.3 memonitor S : Suami pasien mengatakan


asupan makanan masih makan susu lewat
selang dan sudah mulai
bisa menelan pudding
tanpa batuk.
O : Pasien mendengarkan dan
baring ditempat tidur.

16.08 III 3.3 Menggunakan S : -


metode O : Saat ditanya pasien nyeri
komunikasi atau tidak pasien
alternative melambaikan tangannya.

16.08 IV 4.3 Menghitung risiko S :Suami pasien mengatakan


jatuh pasien masih lemah.
O : pasien berbaring, hasil
risiko jatuh 45 : tinggi.

I. Evaluasi

No Hari/tgl/jam dx Evaluasi Paraf


1 Senin, 01 I S :Suami pasien mengatakan awalnya pasien
November mengalami tekanan darah tinggi kemudian
2021 mengalami kelemahan anggota gerak tangan dan
kaki kiri.
O :Pasien berbaring ditempat tidur, TD : 140/80
mmHg
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Pergeraka 2 2 4
n
ektremitas
Kekuatan 2 2 4
otot
P : Lanjutkan intervensi ( 1.1, 1.8)

II S : Suami pasien mengatakan pasien makan susu


dengan selang.
O : Terpasang NGT, IMT : 16.6, Membran mukosa
kering
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Frekuensi 2 2 4
makan
Membrane 2 2 4
mukosa
P : Lanjutkan intervensi (2.3, 2.4, 2.5)

S :Suami pasien mengatakan pasien kesulitan


III berbicara
O : Pasien menjawab tetapi sulit dimengerti
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Kemampua 2 2 4
n berbicara
Kesesuaian 2 2 4
ekspresi
wajah
P : lanjutkan intervensi ( 3.1, 3.3, 3.4)
S :Suami pasien mengatakan pasien mengalami
kelemahan.
IV O : Pasien terbaring
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Jatuh dari 2 2 4
tempat
tidur
P : Lanjutkan intervensi ( 4.1, 4.2, 4.3)
2 Selasa, 02 I S Suami pasien mengatakan pasien masih mengalami
November kelemahan pada tangan dan kaki kiri
2021 O : Pasien terbaring
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Pergeraka 2 2 4
n
ektremitas
Kekuatan 2 2 4
otot
P : lanjutkan intervensi ( 1.1, 1.8 )

S : Suami pasien mengatakan pasien masih makan


II susu melaui selang tetapi dari Dr dianjurkan diit
extra pudding untuk latihan menelan.
O : Pasien berbaring, terpasang NGT.
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Frekuensi 2 3 4
makan
Membrane 2 3 4
mukosa
P : lanjutkan intervensi (2.3, 2.4, 2.5)
S:-
O : Pasien menggunakan isarat jari pada saat ditanya
III mengenai sakit perut atau tidak.
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Kemampua 2 2 4
n berbicara
Kesesuaian 2 3 4
ekspresi
wajah
P : lanjutkan intervensi (3.1, 3.3, 3.4 )

S: Suami pasien mengatakan pasien masih lemah dan


masih dibantu.
O : Pasien berbaring
IV A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Jatuh dari 2 2 4
tempat
tidur
P : Lnjutkan intervensi (4.1, 4.2, 4,3)
3 Rabu, 03 I S: Suami pasien mengatakan pasien masih lemah dan
November sudah latihan duduk ditempat tidur.
2021 O : Pasien berbaring
TD : 140/80 mmHg
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Pergeraka 2 2 4
n
ektremitas
Kekuatan 2 2 4
otot
P : Lanjutkan intervensi (1.1, 1.8)
II S :Suami pasien mengatakan masih makan susu
lewat selang dan sudah mulai bisa menelan
pudding tanpa batuk.
O : pasien mendengarkan dan baring ditempat tidur.
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Frekuensi 3 3 4
makan
Membrane 3 3 4
mukosa
P : Lanjutkan intervensi ( 2.3, 2.4, 2.5 )

S:-
O :Saat ditanya pasien nyeri atau tidak pasien
III melambaikan tangannya.
A:
Outcome Sebelum Sesudah Target
Kemampua 2 2 4
n berbicara
Kesesuaian 3 3 4
ekspresi
wajah
P : Lanjutkan intervensi ( 3.1, 3.3, 3.4)

S : Suami pasien mengatakan pasien masih lemah.


O : Pasien berbaring, hasil risiko jatuh 45 : tinggi.
A:
IV Outcome Sebelum Sesudah Target
Jatuh dari 2 2 4
tempat
tidur
P : Lanjutkan inervensi ( 4.1, 4.2, 4.3 )

Anda mungkin juga menyukai