Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

“ Pembukaan Undang-Undang 1945”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

disusun

Kintan Adrilia Salsabilla 215221081

Jurusan Akuntansi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pembukaan Undang-Undang
1945".Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang Pembukaan Undang-Undang 1945. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agam Cendekia, S.H., M.Kn. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Saya menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Contents
JUDUL............................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PEMBUKAAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Makalah...........................................................................................................................5
C. Manfaat Makalah............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Makna Alinea-Alinea Dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945............................................6
B. Pokok-Pokok Pikiran Dalam UUD 1945............................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya Undang-Undang Dasar 1945 dilatarbelakangi dari janji
pemerintah Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Akan tetapi, pemerintah Jepang tidak kunjung menepati janjinya hingga berakhir
dengan menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Undang-Undang Dasar 1945 mulai
dirancang sejak tanggal 29 Mei sampai 16 Juni 1945 oleh BPUPKI yang kemudian
membentuk kelompok khusus yang bertugas untuk merancang konstitusi bagi
negara Indonesia yang dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-Undang Dasar yang ada di Indonesia merupakan suatu hukum dasar
tertulis (konstitusi negara). Hukum dasar sendiri merupakan aturan-aturan dasar
yang digunakan sebagai landasan dan sumber bagi berlakunya
hukum/peraturan/perundang-undangan dan penyelenggaraan pemerintahan suatu
negara. Menurut ESC Wade dalam Costitutional Law mengartikan undang-undang
menurut sifat dan fungsinya merupakan suatu naskah yang memaparkan kerangka
dan tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu negara dan menentukan
pokok-pokok kerja badan dalam pemerintahan. Sedangkan pengertian dari Undang-
Undang Dasar 1945 adalah suatu hukum dasar tertulis negara yang menjadi dasar
dan sumber dari peraturan-peraturan lain atau perundang-undangan lain yang
berlaku di wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Dalam sejarah
ketatanegaraan Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami beberapa
perubahan yaitu dimulai dari tanggal 18 agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku
UUD 1945, tanggal 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlaku konstitusi RIS
1949, tanggal 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 berlaku UUD Sementara 1950, tanggal
5 Juli 1959-19 Oktober berlaku kembali UUD 1945, dan tanggal 19 Oktober 1999
sampai sekarang berlaku UUD 1945 (hasil perubahan).
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan suatu naskah tertulis yang meliputi
pembukaan, yang terdiri dari 4 alinea; batang tubuh yang terdiri dari 16 bab, 37
pasal, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan dan penjelasan yang
terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal. Diberi nama
Undang-Undang Dasar 1945 karena undang-undang dasar tersebut disusun dan
ditetapkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Undang-Undang Dasar 1945 bukan
hanya merupakan hukum biasa melainkan merupakan hukum dasar sehingga
menjadi sumber hukum. Oleh karena itu, setiap undang-undang, peraturan
pemerintah, dan setiap kebijakan pemerintah harus selalu berlandaskan dan
bersumber pada peraturan yang lebih tinggi yang pada akhirnya dapat
dipertanggungjawabkan pada ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 merupakan buah
pikiran para pendiri negara yang dicapai dengan proses yang tidak mudah.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 merupakan satu kesatuan
dengan Proklamasi Kemerdekaan sehingga tidak dapat dipisahkan. Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia tidak dapat diubah karena didalamnya terkandung
dasar negara dan cita-cita luhur negara Indonesia, sehingga apabila mengubah
pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sama saja dengan
membubarkan negara kesatuan republik Indonesia

B. Rumusan Makalah
1) Bagaimana makna yang terkandung di setiap alinea pembukaan uud negara
republik indonesia tahun 1945?
2) Apa saja pikiran pokok dalam pembukaan uud republik indonesia tahun
1945

C. Manfaat Makalah
1) Memahami makna yang dikandung dalam keempat alinea Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) Mengetahui pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Alinea-Alinea Dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945


Setiap alinea yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 mengandung makna yang
universal dan lestari. Dikatakan universal karena nilai-nilai yang dikandung di dalamnya
berisi tentang harkat martabat yang tinggi bagi semua bangsa di seluruh dunia yang cinta
akan perdamaian dan beradaban. Bermakna lestari karena nilai-nilai yang terkandung
dalam tiap alinea mampu menampung seluruh aspirasi masyarakat dan perubahan yang
terjadi di masyarakat. Nilai-nilai yang yang terkandung dalam setiap alinea itu akan tetap
menjadi dasar dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menegakkan
persatuan. Makna yang terkandung dalam setiap alinea adalah sebagai berikut:
Alinea pertama : “ bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan peri keadilan”. Dalam alinea ini terkandung makna kuatnya
pendirian bangsa Indonesia untuk memerdekakan bangsanya sebagai negara yang
berdaulat. Serta pendirian bangsa Indonesia untuk menolak segala bentuk penjajahan.
Kemerdekaan yang sudah diraih merupakan alat untuk melawan segala bentuk penjajahan
tersebut. Upaya bangsa Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan dalam pergaulan
dunia adalah selalu berpendirian bahwa bangsa mana pun harus berdiri di atas
kemerdekaannya sendiri. Negara Indonesia menerapkan kebijakan politik luar negeri
yaitu “politik bebas dan aktif”. Bebas bermakna tidak boleh memihak kepada salah satu
kekuatan. ( Djamal, 1984:154). Aktif berarti selalu berusaha untuk menegakkan dan
mempertahankan kemerdekaan semua bangsa di dunia. Dari alinea pertama, dapat
dikatakan bahwa pada alinea ini mengandung 4 hal penting yaitu kemerdekaan
merupakan hak segala bangsa, bergabagai bentuk penjajahan harus dihapuskan, negara
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, serta bangsa Indonesia mempunyai kewajiban
untuk membantu bangsa lain yang ingin merdeka. Dalam alinea pertama ini merupakan
perwujudan sila dan nilai dari Kemanusiaan dan Keadilan dari Pancasila.
Alinea kedua : “ dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur”. Dalam alinea kedua ini mengandung makna kemerdekaan sudah dapat kita
rebut dari para penjajah dengan perjuangan seluruh rakyat yang bersama-sama
menentang penjajahan. Perjuangan yang dilakukan sudah mengantarkan bangsa
Indonesia untuk lepas dari belunggu penjajahan dan menjadi bangsa yang merdeka. Oleh
karena itu, sudah seharusnya dan sepantasnya bangsa Indonesia untuk selalu menghargai
kemerdekaan yang telah dicapai. Menjadi negara Indonesia yang bersatu berarti
terciptanya kesatuan bangsa dalam kerangka kebhinnekaan. Menjadi negara yang
berdaulat berarti berdirinya negara Indonesia ats kedaulatan sendiri tidak bergantung
pada bangsa yang lain. Menjadi bangsa Indonesia yang adil dan makmur berarti menjadi
cita-cita negara Indonesia untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur serta terbebas
dari kemiskinan. ( Djamal, 1984:155). Alinea kedua merupakan perwujudan dari sila dan
nilai Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Pancasila.
Alinea ketiga : “ atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekannya”. Makna yang terkandung dalam
alinea ketiga ini adalah mengenai prinsip dasar bangsa Indonesia yang meyakini dan
percaya terhadap kekuasaan Tuhan Maha Pencipta. Dengan hal tersebut dapat dikatakan
bahwa prinsip keyakinan bangsa Indonesia dilandasi dengan berpikir religius. Bangsa
Indonesia percaya bahwa keberhasilan dalam merebut kemerdekaan tidak lepas dari
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada alinea
ketiga ini bangsa Indonesia menunjukkan sisi religius serta sisi moralitas sebagai suatu
bangsa yang menghargai dan percaya akan Tuhan Yang Maha Esa. Cita-cita luhur
merupakan motivasi dalam diri yang bersifat kerohanian yang memberi semangat dalam
memperjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. (Djamal, 1984:155). Alinea ketiga ini
merupakan perwujudan dari sila dan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, dan
Persatuan dari Pancasila.
Alinea keempat: “ kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam bentuk suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia’’. Dalam alinea keempat ini mengandung makna bahwa negara
berkewajiban untuk melindungi seluruh rakyatnya. Mengupayakan tercapainya
kesejateraan bagi seluruh rakyat dan berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam upaya mencerdaskan rakyat serta mengusahakan tercapainya keadilan bagi seluruh
rakyatnya. Negara juga berkewajiban untuk mengusahakan tercapainya perdamaian
dunia. Dalam alinea keempat ini juga menunjukkan tentang tujuan negara, dasar filsafah
negara dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, mengandung makna bahwa tujuan
bangsa Indonesia mewujudkan kemerdekaan untuk melindungi bangsa dan tanah air.

B. Pokok-Pokok Pikiran Dalam UUD 1945


Yang menjadi pokok-pokok pikiran dalam Pembukan UUD 1945 antara lain :
a. Pokok pikiran Persatuan
Adanya kalimat “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kalimat tersebut mengandung arti
bahwa negara Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang melindungi seluruh
bangsa dan tumpah darah Indonesia. Negara menjadi tempat untuk mengatasi
segala paham golongan dan perorangan sehingga dalam penyelenggaraan negara
wajib untuk mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
b. Pokok pikiran Keadilan Sosial
Kalimat “negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Dalam kalimat tersebut mengandung makna bahwa negara berupaya
penuh agar tercapai keadilan dalam masyarakat. Seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali berkewajiban untuk mengupayakan tercapinya keadilan. Tidak
dimungkinkan terdapat kelompok ataupun perorangan yang merasa dirugikan,
semuanya berhak untuk mendapat dan menikmati keadilan.
c. Pokok pikiran Keadilan Rakyat
Kalimat “ negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat”. Dalam kalimat
ini mengandung arti bahwa rakyat memiliki kedaulatan dalam peneyelenggaraan
negara. Suara rakyat adalah kekuasaan negara. Tidak mungkin penyelenggaraan
negara yang dilakukan bertetangan dengan kemauan dan kedaultan rakyat. Bagi
pemegang kekuasaan yang diberi kepercayaan oleh rakyat harus bisa mengabdi
dan menjalankan semua kepentingan yang berkaitan dengan rakyat.
d. Pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab
Didalam alinea keempat dikemukakan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa
berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, setiap
penyelenggaraan negara harus didasarkan pada keyakinan kepada Tuhan yang
Maha Esa. Setiap penyelenggara dan siapa saja harus melandaskan sikapnya pada
kekuasaan Tuhan. Tidak boleh untuk bersikap sekuler dengan meninggalkan
unsur keagungan dan kekuasaan Tuhan. Serta penyelengara negara harus tetap
menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. (Djamal, 1984:160).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan suatu hukum dasar tertulis (konstitusi negara).
Undang-undang dasar 1945 menjadi dasar dan sumber dari peraturan-peraturan lain atau
perundang-undangan lain yang berlaku di wilayah negara kesatuan republik Indonesia.
Oleh karena itu, setiap undang-undang, peraturan pemerintah, dan setiap kebijakan
pemerintah harus selalu berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi
yang pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan pada ketentuan-ketentuan Undang-
Undang Dasar 1945. Dalam setiap alinea yang terdapat dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 mengandung makna yang universal dan lestari serta dalam setiap
alinea merupakan perwujudan dari nilai dan sila yang terkandung dalam Pancasila.
Pembukaan Undang-Undang 1945 juga mengandung berbagai pokok-pokok pikiran
antara lain persatuan, keadilan rakyat, keadilan sosial, ketuhanan yang Maha Esa dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Saran
Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita untuk selalu menjaga Undang-
Undang Dasar 1945 serta sudah seharusnya untuk kita selalu bertindak dan berperilaku
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Asep Sulaiman, M. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: CV Arfino Raya.

Dr. Sarbani, M. R. (2018). Pendidikan Pancasila Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai. Banjarmasin: Asosiasi
Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan,
Laboratorium Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ULM.

https://osf.io/preprints/inarxiv/cs8tu/download

Anda mungkin juga menyukai