Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan beliau mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Tidak ada kata yang lebih mulia selain ucapan rasa syukur
karunia-Nya. Sehingga makalah “Tren dan Issue Keperawatan Anak” ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disajikan berdasarkan pengamatan dan penyeleksian dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah semester I. Penyusun Mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Ibu Rahayu, Amd.Kep, SKM., MHKes Selaku dosen pembimbing.


2. Semua teman – teman yang telah membantu serta memberikan dukungandalam
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari sesungguhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun akan menerima dengan senang hati,
segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, Januari 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI .............................................................................................................................2


BAB I.......................................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................................3

1.1 Latar
belakang ..................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................3
BAB II.........................................................................................................4
PEMBAHASAN ........................................................................................4
2.1 Pengertian Trend ..................................................................................4
2.2 Pengertian Isu .......................................................................................5
2.3 Trend dan Isu Keperawatan Indonesia..................................................5
2.4 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional................................6
2.5 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik
Keperawatan................7
2.6 Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu KeperawatanYang
Muncul di Indonesia..............................................................................9
2.7 Penyakit yang Menjadi Tren dan Issu keperawatan di Indonesia, pada
system Kardiovaskuler “Jantung
Koroner”.................................................10
2.7.1 Pengertian ....................................................................................10
2.7.2 Resiko dan
insidensi .............................................................................10
2.7.3 Patofisiologi ...........................................................................................11
BAB III .................................................................................................................12
PENUTUP .............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................13

2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. BAB I
12.
13.
14. PENDAHULUAN
15.
16.
17. 1.1 Latar Belakang
18.
19. Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara te rus
20. menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan
21.
22. dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat
23.
24. berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan
25. tersebut.
26.
27. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend
28. holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam
29.
30. berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya
31.
32. dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi
33. perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki
34.
35. kemandirian yang lebih besar.
36.
37.
38. 1.2. Rumusan Masalah
39.
40. Rumusan masalah yang diungkapkan penulis dalam makalah
41. ini adalah sebagai berikut :
42.
43. 1.2.1. Apa pengertian Tren ?
44. 1.2.2. Apa pengertian isu ?
45.
46. 1.2.3. Tren dan Issu keperawatan di Indonesia ?
47.
48. 1.2.4. Tren dan isu keperawatan di Indonesia, pada system Kardiovaskuler
49. “Jantung Koroner”?
50.
51.
52. 1.3. Tujuan Penulisan
53.
54. Sesuai dengan rumusan masalah yang ditulis oleh penulis maka dapat
55.
56. dijelaskan tujuan penulisannya yaitu untuk mengetahui dan
57. menjelaskan tentang Tren dan isu keperawatan keperawatan di Indonesia, pada
58.
59. system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa
Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas
ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam
negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola
kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah
menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam
dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik
yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping
meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi,
kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola
nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga
menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia
serta penyakit degeneratif.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan


kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu
dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi
bahwa tena ga kesehata n khususnya keperawatan dapat memenuhi standart
global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan,
memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka
terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi
perkembangan Iptek.

4
5
7 29 2019 Maka ah T en & su Kepe awa an S s em Ka do vasku e

Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di


Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat
menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya:
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun
1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di
negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan.(standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi)

2.2. Pengertian Isu


Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya ata u buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada
saat ini :
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung
artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri
koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri
koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal
dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan
oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di
sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke
miokardium.

2.3. Tren dan Issu keperawatan di Indonesia


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah,
sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena
gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus
asuhan keperawatan bidang lain meluas.tren dalam pendidikan keperawatan di
indonesia adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima
pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan
atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara
terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan

h p s depd com eade u maka ah en su kepe awa an s s em ka do vasku e 3 11


4
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas
dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend d an praktik
keperawatan. Trend dan Isu tersebut adalah:

1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.


2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi
kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

2.4 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu
ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan
Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang
nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah
memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan
bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan
(Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat
adalah wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990)

7
7 29 2019 Maka ah T en & su Kepe awa an S s em Ka do vasku e

Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih


besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat
perawatan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua
upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum
keperawatan, sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas
lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat pela yanan kesehatan.
2.5 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan
Prospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung
semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan
pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam
mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang
karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut
dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan
kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan
adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat. Komponen–komponen perubahan
dalam masyarakat :
1. Pertambahan penduduk.
Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam
gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia,
penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit.
Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit
menular ke penyakit degenerative,seperti penyakit jantung, kanker,
depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan
yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial.
Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat
dengan di sertai perubahan-perubahan sikap, niali, gaya hidup,kondisi
lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan
masyarakat.

h p s depd com eade u maka ah en su kepe awa an s s em ka do vasku e 5 11


6
4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan
meningkatkan pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau
wewenang pada perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah
sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.
2.6 Beberapa Permasalahan Mengenai Trend Dan Isu
KeperawatanYang Muncul di Indonesia
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan

kesehatan yang memiliki kualitas baik.


5. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
6. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
7. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun telah disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum
disosialisaikan secara umum.

8. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan


fasilitas transfortasi yang cukup.
9. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
10. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
11. Lahan praktek yang terbatas.
12. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.

9
7 29 2019 Maka ah T en & su Kepe awa an S s em Ka do vasku e

14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang


15. Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
16. Kemajuan dan pertukaran iptek
17. Kemajuan teknologi transportasi migrasi mudah interaksi keluarga
berubah.
18. Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas sekolah-sekolah berkualitas.
19. Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan.
2.7 Penyakit yang Menjadi Tren dan Issu keperawatan di Indonesia,
pada system Kardiovaskuler “Jantung Koroner”.
2.7.1 Pengertian

Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung


artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada
arteri koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah arteri
kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran
darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun
sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan.
Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang
menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang
adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan
aliran darah karena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina
preinfark) dan obstruksi permanen (miocard infarct) Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan Dep.kes, 1993.
2.7.2 Resiko dan insidensi
Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling
lazim dan merupakan penyebab utama kematian di USA. Walaupun data
epidemiologi menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini
tetap merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upa ya
pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak di alami oleh
individu berusia yang berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20 %.
(Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 1993).

10

h p s depd com eade u maka ah en su kepe awa an s s em ka do vasku e 7 11


8
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di
golongkan secara logis sebagai berikut:
1. Sifat pribadi Aterogenik.
Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes
melitus. Faktor ini bersama-sama berperan besar dalam
menentuak kecepatan artero- genensis (Kaplan & Stamler, 1991).
2. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.
Gaya hidup yang mempredisposisi individu ke penyakit jantung
koroner adalah diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh,
kolesterol, garam serta oleh kelambanan fisik, penambahan berat
badan yang tak terkendalikan, merokok sigaret dan penyalah gunaan
alkohol (Kaplan & Stamler, 1991).

3. Faktor resiko kecil dan lainnya.


Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini ti dak tampak
menjelaskan keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit
jantung koroner, maka ada kecurigaan ada faktor resiko utama yang tak
diketahui bernar-benar ada. Berbagai faktor resiko yang ada antara lain
kontrasepsi oral, kerentanan hospes, umur dan jenis kelamin (Kaplan &
Stamler, 1991).

2.7.3 Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan respons
iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri
koronaria secara permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh
sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate
di bebaskan untuk energy jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 %
oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut
sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh
percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung.

Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap


peningkatan tuntutan tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan
kontraksi untuk menekan volume darah ke sekat-s ekat jantung. Pada jantung

11
7 29 2019 Maka ah T en & su Ke

yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial, suplai darah tidak dapat
mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi letal
maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai
glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat
sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia
dan asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi
menurun, gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik. Kegagalan
ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac
output, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan
tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.

Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria


(permanen atau semntara), lokasi serta ukurannya. Tiga menifestasi dari
iskemi miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronarius
sementara , preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi
permanen pada arteri
koronari (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 1993).

12

h p s depd com eade u maka ah en su kepe awa an s s em ka do vasku e 10 11


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi, Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankan Issue adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini :
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit
jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis
pada arteri koroner. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri.
3.2. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di
masyarakat dapat mengetahui Trend an Isu Keperawatan pada Sistem
Kardiovaskuler ”Jantung Koroner” dan dapat memberikan pengetahuan
tersebut kepada masyarakat luas.

13
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986.


“Standards of Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.
American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing
Practice”. Washington DC: Author.
Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI
Tabrani. (1998). Agenda Gawat Darurat. Pembina Ilmu. Bandung.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. (1993). Proses Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gangguan Sistem Krdiovaskuler. Departemen Kesehatan. Jakarta.
Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC
Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai