Anda di halaman 1dari 10

Menentukan Percepatan Gravitasi Menggunakan Tiga

Metode Berbeda
Arion Lubis (16020010)1
Radithya Rizky Syandana (16020040)
Patrick Naibaho (16020070)
M. Yogik Margareta (16020130)
Aditiya Ramdhani (16020142)
Arif Maulana (16020166)
Muhammad Rasyid (16020208)
Gerard Ari (16020388)

1
K-04 Fisika Dasar 1A, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

a)
16020010@mahasiswa.itb.ac.id
b)
16020040@mahasiswa.itb.ac.id
c)
16020070@mahasiswa.itb.ac.id
d)
16020130@mahasiswa.itb.ac.id
e)
16020142@mahasiswa.itb.ac.id
f)
16020166@mahasiswa.itb.ac.id
g)
16020208@mahasiswa.itb.ac.id
h)
16020388@mahasiswa.itb.ac.id
ABSTRAK

Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan yang diakibatkan oleh gaya gravitasi bumi, yang biasanya
diketahui sebesar 9,82 m/s2 tanpa adanya pembuktian yang jelas. Angka 9,82 m/s 2 hanyalah pembulatan dari
rentang nilai percepatan gravitasi yang ada di seluruh permukaan bumi. Pada percobaan ini, akan dibuktikan
nilai percepatan gravitasi bumi melalui metode gerak jatuh bebas, metode bidang miring, dan metode osilasi
pegas. Metode gerak jatuh bebas dilakukan dengan menggunakan benda yang dijatuhkan tanpa kecepatan awal
dan direkam menggunakan Software Tracker. Percobaan ini mendapatkan bahwa percepatan gravitasi adalah
10,604 m/s2. Percobaan bidang miring adalah percobaan meluncurkan benda pada bidang miring sebanyak
dua kali percobaan dengan kemiringan sudut yang berbeda sehingga didapat nilai percepatan gravitasi dari
dua percobaan tersebut. Nilai percepatan gravitasi dari kedua percobaan tersebut adalah 9,890627 m/s 2 dan
9,891167 m/s2. Metode osilasi pegas dihitung dengan langkah awal menghitungperiode dan pertambahan
panjang pegas, sehingga didapat nilai percepatan gravitasi metode osilasi pegas adalah 10,25 m/s 2 dengan
persentasi kesalahan relatif, 4,59%.

A. PENDAHULUAN

Percepatan gravitasi bumi (g) adalah percepatan yang diakibatkan oleh gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi
itu sendiri didefinisikan sebagai gaya tarik-menarik antara dua benda atau lebih yang memiliki massa atau lebih.
Di dalam ilmu pengetahuan, gaya gravitasi sangat penting untuk diperhitungkan karena pengaruhnya yang besar
dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat paling dasar dari percepatan gravitasi di antaranya adalah menciptakan
kestabilan pada benda-benda dan makhluk hidup yang ada di bumi.
Percepatan rata-rata gravitasi bumi adalah 9,82 m/s 2.Nilai percepatan gravitasi bumi berbeda pada lokasi
yang berbeda di permukaan bumi. Variasi terjadi akibat perbedaan derajat lintang, ketinggian atau kedalam, dan
geologi serta topografi lokal. Selain itu, percepatan sentrifugal yang diakibatkan oleh gerak rotasi bumi biasanya
sudah diperhitungkan dalam nilai percepatan gravitasi Bumi.
Angka 9,82 m/s² hanyalah pembulatan dari rentang nilai percepatan gravitasi bumi yang berlaku di seluruh
permukaan Bumi, dan nilainya cukup dekat untuk banyak keperluan. Nilai yang sebenarnya berbeda sekitar
0,5%. Objek di kutub akan lebih berat sekitar 0,5% daripada di khatulistiwa.
Ada tiga faktor utama penyebab percepatan gravitasi bumi tidak sama di semua tempat. Pertama, bumi kita
tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya benda dari pusat bumi. Kedua,
percepatan gravitasi bergantung pada jarak benda dari permukaan bumi. Ketiga, kepadatan massa bumi yang
berbeda-beda ( Daryono, 1992 : 14 ).
Pada percobaan kali ini, nilai percepatan gravitasi akan dibuktikan melalui tiga metode yang berbeda.
Melalui tiga metode tersebut, akan dibuktikan pula bahwa nilai tersebut akan mendekati 9,82 m/s 2. Percobaan
tersebut terdiri atas pembuktian nilai gravitasi melalui gerak jatuh bebas, pergerakan benda melalui bidang
miring, dan osilasi pegas.

B. TEORI DASAR
1. Metode Gerak Jatuh Bebas

Peristiwa gerak jatuh bebas (GJB) merupakan gerak suatu benda yang jatuh dari ketinggian tertentu tanpa
adanya kecepatan awal (v0 = 0), sehingga hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Dalam kinematika, gerak
jatuh bebas (GJB) dikelompokkan sebagai gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak ini tidak melibatkan
gerak pada sumbu x, tetapi hanya berhubungan dengan gerak pada sumbu y. Persamaan GLBB yang berkaitan
dengan GJB adalah sebagai berikut :

1
y= y 0+ v o t− ¿2 (1)
2
v y =v 0 −¿ (2)
v 2y =v 20 −2 g( y− y 0 ) (3)

Keterangan :
y = Ketinggian benda pada waktu tertentu (m)
y0 = Ketinggian awal benda (m)
vy = Kecepatan vertikal benda pada waktu tertentu (m/s)
v0 = Kecepatan vertikal awal benda (m/s)
t = Waktu (s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Waktu tempuh benda hingga menyentuh lantai tidak dipengaruhi oleh berat benda. Jika dua buah benda
dijatuhkan dari ketinggian dan tempat yang sama, kedua benda tersebut akan menyentuh lantai dalam waktu
yang bersamaan (gesekan dengan udara diabaikan). Umumnya, penelitian untuk menentukan percepatan
gravitasi menggunakan metode GJB dilakukan secara manual dengan mengukur waktu tempuh benda hingga
menyentuh lantai memakai stopwatch. Namun, eksperimen manual seperti ini rentan terjadi kesalahan terutama
terkait akurasi waktu tempuh ketika benda tepat menyentuh lantai.
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan teknologi untuk meminimalisir kesalahan pengukuran tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, kami menggunakan software Tracker Video Analysis. Melalui software Tracker,
posisi dan kecepatan benda dapat ditampilkan dengan lebih presisi.
Grafik posisi vertikal benda terhadap waktu (y-t) untuk GJB secara teori berbentuk parabola yang
persamaannya sama dengan regresi linear. Persamaan regresi linear dinyatakan sebagai berikut :

Y = A t 2 +Bt +C (4)

Jika grafik posisi/ketinggian vertikal terhadap waktu didekati dengan regresi linear, persamaan (4)
bersesuaian dengan persamaan (2). Dengan demikian, salah-satu cara menentukan nilai percepatan gravitasi
adalah dengan mencari A dari persamaan parabola lalu dikalikan dengan 2.

2. Metode Bidang Miring

Pada benda yang dijatuhbebaskan pada bidang miring dengan sudut θ dari sumbu horizontal, benda hanya
akan bergerak pada sumbu geraknya saja sehingga:

∑ F y =0
N−mgcos θ=0
N=mg cos θ (5)

Keterangan :
∑Fy = Total dari gaya-gaya yang bekerja pada sumbu y
N = gaya normal benda
m = massa benda
g = percepatan gravitasi
θ = sudut yang dibentuk benda terhadap sumbu x acuan
Sedangkan pada sumbu geraknya, resultan gaya dapat dirumuskan sebagai berikut.

∑ F x =ma
W −f =m a (6)
Keterangan :
∑Fx = total dari gaya-gaya yang bekerja pada sumbu x
W = berat dari benda
f = gaya gesek benda terhadap bidang
a = percepatan benda

Dengan menggunakan kedua persamaan di atas, persamaan percepatan gravitasi dapat ditentukan.
W −f =ma
mg sin θ−µN =ma (7)
Keterangan:
µ = Koefisien kinetis gaya gesek benda
Dengan mensubstitusikan Persamaan (5) ke dalam persamaan (7), didapat
mg sin θ−µmg cos θ=ma
g(m sin θ−µm cos θ)=ma
g¿
a
g= (8)
¿¿
Percepatan system (a) dapat ditentukan dengan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Karena
benda dijatuhbebaskan, benda tidak memiliki kecepatan awal.

1
∆ s=v 0 t ± a t 2
2
1 2
s= a t
2
2s
a= 2 (9)
t
Keterangan :
s = lintasan benda
t = waktu tempuh benda
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa gaya gesek mempengaruhi percepatan gravitasi. Untuk
mendapatkan hasil yang akurat, gaya gesek tidak dapat diabaikan. Koefisien kinetis gaya gesek dapat ditentukan
dengan cara melakukan percobaan sebanyak dua kali agar persamaan berikut dapat digunakan

g1=g 2 (10)

Dengan mensubstituskan Persamaan (8) ke dalam persamaan (10), didapat

a1
¿¿
a 2 sin θ1−a1 sin θ 2
µ= (11)
a2 cos θ1−a1 cos θ2

3. Metode Osilasi Pegas

Jika sebuah beban bermassa m digantungkan pada sebuah pegas maka pegas mengalami pertambahan
panjang x yang memenuhi

mg=kx (12)
Keterangan:
m = massa beban
g = percepatan gravitasi bumi
k = konstanta pegas
x = pertambahan panjang

Dengan g percepatan gravitasi bumi dan k konstanta pegas. Persamaan (12) benar ketika nilai x tidak terlalu
besar, yaitu masih dalam rentang daerah elastisitas pegas. Ketika benda yang tergantung pada pegas tersebut
disimpangkan kemudian dilepas maka benda tersebut berayun dengan periode T yang memenuhi

4 π2 k
= (13)
T2 m
Keterangan :
T = Periode pegas
Selanjutnya dari persamaan (12) dan (13) kita dapatkan ungkapan percepatan gravitasi bumi sebagai berikut

4π2
g= x (14)
T2
Terlihat jelas dari persamaan, bahwa pada metode osilasi pegas tidak dibutuhkan nilai massa karena nilai
massa tidak berpengaruh di dalam persamaan (13).

C. PERCOBAAN

1. Metode Gerak Jatuh Bebas

Cara kerja untuk menghitung percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak jatuh bebas dimulai dengan
Software Tracker yang akan melakukan penganalisisan data dengan cara merekam gerak jatuh bebas benda,
yaitu perubahan posisi benda terhadap waktu. Setelah itu akan didapatkan sebuah grafik parabola yang nantinya
kita dapat menentukan percepatan gravitasi dari persamaan parabola tersebut.
Alat yang dibutuhkan dalam percobaan metode gerak jatuh bebas adalah kamera, objek yang akan dianalisis,
objek untuk menentukan skala ( HVS ), dan Laptop/PC yang telah terinstall Software Tracker.

Langkah kerjanya sebagai berikut :


1. Letakan kertas HVS ukuran A4 pada tembok
2. Nyalakan rekaman pada HP
3. Jatuhkan benda dari ketinggian relatif di atas kertas HVS tanpa diberikan kecepatan awal
4. Lakukan tracking video menggunakan software tracker
5. Lakukan regresi linear untuk mendapatkan persamaan yang diinginkan
6. Hitung percepatan gravitasi dari persamaan tersebut

2. Metode Bidang Miring

Alat yang dibutuhkan dalam percobaan metode bidang miring adalah papan sebagai bidang luncur, benda
yang akan diluncurkan, penggaris untuk mengukur panjang lintasan, busure derajat untuk menghitung
kemiringan lintasan, Stopwatch untuk menghitung waktu luncur dan kamera untuk mengambil gambar
percobaan.

Langkah kerjanya sebagai berikut :


1. Siapkan papan dalam keadaan miring, kemudian ukur panjang lintasan dan besar sudut dari sumbu
horizontal.
2. Rekam percobaan dengan rekaman memuat percobaan(pelepasan benda di bidang miring) dan
stopwatch.
3. Mulai stopwatch.
4. Jatuh bebaskan benda dari ujung atas lintasan, lakukan berulang kali hingga data dirasa cukup.
5. Matikan stopwatch dan rekaman, kemudian tinjau rekaman untuk menentukan waktu tempuh untuk tiap
iterasi. Perhatikan waktu awal benda bergerak dan waktu benda sampai ke ujung lintasan.
6. Olah data.

3. Metode Osilasi Pegas

Alat yang dibutuhkan dalam metode osilasi pegas adalah pegas osilasi, beban massa yang akan digantungkan
pada pegas dan membuat pegas berosilasi, Stopwatch yang akan digunakan dalam menghitung waktu pegas
berosilasi, serta sebuah statif yang digunakan untuk menggantung pegas.

Langkah kerjanya adalah sebagai berikut :


1. Hitung panjang pegas yang digunakan
2. Gantungkan pegas pada statif.
3. Gantungkan beban massa pada ujung pegas, dan hitung panjang pegas yang telah diberi beban.
4. Tarik pegas dari titik setimbang saat beban telah digantungkan, dan lepaskan. Di saat yang bersamaan,
gunakan stopwatch untuk menghitung
5. Hitung waktu yang dibutuhkan pegas untuk berosilasi sesuai jumlah yang ditetapkan.
6. Hitung rata-rata periode pegas, dan lakukan percobaan sebanyak sepuluh kali.

D. HASIL DAN DISKUSI


1. Metode Gerak Jatuh Bebas

Tabel 2.1 Data Ketinggian Bola terhadap Waktu dan Regresi Linier
Regresi g (m/s2)
y (m) t (s)
A B C
-1.40E-02 0.00E+00
-2.71E-02 3.38E-02
-5.51E-02 6.75E-02
-1.04E-01 1.01E-01
-5,302 -0.3338 -0.0121 -10.604
-1.58E-01 1.35E-01
-2.18E-01 1.69E-01
-2.93E-01 2.03E-01
-3.89E-01 2.36E-01

Regresi Linier Metode Gerak Jatuh Bebas


0.00E+00
0.00E+00 5.00E-02 1.00E-01 1.50E-01 2.00E-01 2.50E-01
f(x) = − 5.3 x² − 0.33 x − 0.01
-5.00E-02

-1.00E-01

-1.50E-01

-2.00E-01

-2.50E-01

-3.00E-01

-3.50E-01

-4.00E-01

-4.50E-01

Gambar 1. Grafik Persamaan Regresi Linier Metode Gerak Jatuh Bebas

2. Metode Bidang Miring

Tabel 2.Penghitungan Percepatan dengan Sudut 1


Sudut 1
i s (m) θ ( ) t0 (s) t’ (s) Δt (s) a (m/s2)
1 6.721 7.105 0.384 4.191080729
2 10.657 11.042 0.385 4.169337156
3 14.306 14.69 0.384 4.191080729
4 0.309 39 17.41 17.762 0.352 4.987732438
5 20.737 21.153 0.416 3.571098373
6 23.266 23.65 0.384 4.191080729
7 26.305 26.69 0.385 4.169337156
8 29.76 30.178 0.418 3.537006937

a1average = 4.125969 m/s2

Tabel 3.Penghitungan Percepatan dengan Sudut 2


Sudut 2
i s (m) θ ( ) t0 (s) t’ (s) Δt (s) a (m/s2)
1 5.984 6.337 0.353 4.959513358
2 9.601 9.921 0.32 6.03515625
3 13.217 13.569 0.352 4.987732438
4 0.309 51 16.512 16.865 0.353 4.959513358
5 20.097 20.417 0.32 6.03515625
6 24.545 24.864 0.319 6.073053527
7 28.64 28.929 0.289 7.399336694
8 33.184 33.472 0.288 7.450810185

a2average = 5.987534 m/s2

μ ≈ 0.273

Tabel 4. Perbandingan g1 dan g2

i g1 (m/s2) g2 (m/s2)
1 10.04670945 8.192918214
2 9.994586533 9.969837361
3 10.04670945 8.239535009
4 11.95641455 8.192918214
5 8.560509828 9.969837361
6 10.04670945 10.03244215
7 9.994586533 12.22340903
8 8.478787052 12.30844119

g1 = 9.890627 m/s2

g2 = 9.891167 m/s2

3. Metode Osilasi Pegas

Tabel 5. Penghitungan Periode Pegas ke-1


Percobaan Ke- Waktu untuk 20 Ayunan (s) Periode (s)
1 4.53 0.2265
2 4.49 0.2245
3 4.43 0.2215
4 4.51 0.2255
5 4.48 0.2240
6 4.52 0.2260
7 4.45 0.2225
8 4.56 0.2280
9 4.59 0.2295
10 4.54 0.2270
Periode Rata-rata 0.2255 sekon

Pada percobaan pertama, pegas memiliki panjang awal 11.15 cm dan mengalami pertambahan panjang
sebanyak 1.32 cm atau 0.0132 m. Massa beban yang digantungkan adalah 0.019 kg. Semua data dapat ditulis
sebagai :
x = 0.0132 m
m = 0.019 kg
T = 0.2255 s

Berdasarkan data yang telah didapat, percepatan gravitasinya adalah

4π2
g= x
T2

4 π2
g= 2
0.0132 m
(0.2255 s)

g=10,25m/ s2
Persentase kesalahan relatif dari percobaan pegas pertama adalah

10.25−9.82
%E= × 100 %=4,59 %
9.82

E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

 Pada percobaan metode gerak jatuh bebas, didapat nilai g adalah -10,604 m/s 2. Tanda negatif
menunjukkan bahwa percepatan gravitasi bergerak ke arah bawah.
 Pada percobaan metode bidang miring, didapat nilai g1 dan g2 adalah 9.890627 m/s2 dan 9,891167
m/s2.
 Pada percobaan metode osilasi pegas, didapat percepatan gravitasi sebesar 10,25 m/s 2 dan
memiliki kesalahan relatif sebesar 4,59%. Kesalahan sebesar 4,59% masih bisa ditoleransi untuk
cakupan peralatan yang dibuat secara manual.
2. Saran

 Saran untuk percobaan metode gerak jatuh bebas, sebaiknya digunakan Tracker yang lebih baik
sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih mendekati nilai percepatan gravitasi rata-
rata.
 Saran untuk percobaan bidang miring, akan lebih baik jika benda yang digunakan memiliki
permukaan yang halus sehingga koefisien geseknya lebih kecil ( dapat diabaikan ). Berdasarkan
persamaan yang digunakan pada bidang miring, dengan koefisien gesek yang dapat diabaikan akan
didapat hasil yang lebih baik.
 Saran untuk percobaan osilasi pegas, lebih baik digunakan pegas baja yang berosilasi lebih baik,
sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat.

REFERENSI
1. David Halliday dan Robert Resnick, Principle of Physics,John Wiley & Sons, New
York City (2014)
2. Putu Artawan, Analisis Variatif Gravitasi Bumi di Berbagai Koordinat, Universitas
Pendidikan Ganesha (2013)
3. Suwanti, Joko Sampurno, Azrul Azwar, Pemodelan Variasi Nilai Percepatan
Gravitasi di Daerah Khatulistiwa dengan Menggunakan Metode Gauss-Newton. Universitas Tanjungpura
(2016)
4. Disah Nur Afifah*, Dewi Yulianawati, Nina Agustina, Ratu Dewi Sri Lestari,
Muhamad Gina Nugraha, Metode Sederhana Menentukan Percepatan Gravitasi BumiMenggunakan
Aplikasi Tracker Pada Gerak Parabola Sebagai Media dalam Pembelajaran Fisika Sma. Bandung (2015)

LAMPIRAN A
Pembagian Tugas

1) Muhammad Rasyid : Penulis Utama Laporan dan Pemberi Penjelasan Hasil dari Metode Osilasi Pegas
2) Arion Lubis : Video Editor dari ketiga metode percepatan gravitasi
3) Patrick Naibaho : Pemberi Penjelasan Teori, Alat, Bahan, dan Cara Kerja dari Metode Osilasi Pegas
4) Gerard Ari : Pemberi Penjelasan Teori Dasar dan Langkah Kerja Metode Gerak Jatuh Bebas
5) Arif Maulana : Pemberi Penjelasan Analisis dari Metode Gerak Jatuh Bebas
6) Aditiya Ramdhani :Pemberi Penjelasan Alat dan Bahan dari Metode Gerak Jatuh Bebas
7) Radithya Rizky Syandana: Pemberi Penjelasan Langkah Kerja dari Metode Bidang Miring
8) M. Yogik Margareta: Pemberi Penjelasan Analisis dari Metode Bidang Miring

LAMPIRAN B

Catatan Kemajuan RBL

Media
koordinas
Tanggal Jam Tugas/Pekerjaan Anggota kelompok yang hadir. i yang Hasil
digunaka
n
Rabu, 2 13.45- Pemahaman Arif Maulana 16020166 MS Teams Didapatkan
Desember 2020 14.20 tentang RBL Muhammad Rasyid 16020208 metode yang
WIB secara umum M. Yogik Margareta 16020130 akan diajukan
untuk semua Gerard Ari 16020388 kepada dosen
anggota dan Patrick Naibaho 16020070 pembimbing
penentuan Radithya Rizky Syandana 16020040 1. Ayunan
metode yang Aditiya Ramdhani 16020142 bandul
digunakan RBL Arion Lubis 16020010 sederhana
Fisika Dasar 1 2. Gerak Jatuh
Bebas
3. Bidang
miring
4. Osilasi pegas
Kamis, 21.25- Pemastian Arif Maulana 16020166 MS Teams Memastikan
17 Desember 23.00 metode yang Muhammad Rasyid 16020208 metode yang
2020 akan dipakai M. Yogik Margareta 16020130 dipakai:
dalam RBL Gerard Ari 16020388 1. Osilasi pegas
Patrick Naibaho 16020070 2. Gerak Jatuh
Radithya Rizky Syandana 16020040 Bebas
Aditiya Ramdhani 16020142 3. Bidang
Arion Lubis 16020010 miring
diskusi lebih
lanjut tentang
metode.
Sabtu, 13.00- Pembagian tugas Arif Maulana 16020166 LINE 1. Osilasi
19 Desember 21.00 masing-masing Muhammad Rasyid 16020208 Pegas :
2020 anggota M. Yogik Margareta 16020130 Muhammad
kelompok untuk Gerard Ari 16020388 Rasyid, Patrick
RBL Patrick Naibaho 16020070 Naibaho
Radithya Rizky Syandana 16020040 2. Gerak Jatuh
Aditiya Ramdhani 16020142 Bebas : Arif
Arion Lubis 16020010 Maulana,
Aditiya
Ramdhani,
Gerard Ari
3. Bidang
Miring :
Radithya Rizky
Syandana, M.
Yogik
Margareta,
Arion Lubis
20 - 21 - Penulisan bagian Muhammad Rasyid 16020208 - -
Desember 2020 dasar laporan
( selain metode )

22 -23 - Penulisan bagian Arif Maulana 16020166 - -


Desember 2020 metode pada Muhammad Rasyid 16020208
laporan RBL M. Yogik Margareta 16020130
Gerard Ari 16020388
Patrick Naibaho 16020070
Radithya Rizky Syandana 16020040
Aditiya Ramdhani 16020142
Arion Lubis 16020010
- Pembuatan dan Arif Maulana 16020166 LINE -
24 Desember Pengeditan Muhammad Rasyid 16020208
2020 Video M. Yogik Margareta 16020130
Gerard Ari 16020388
Patrick Naibaho 16020070
Radithya Rizky Syandana 16020040
Aditiya Ramdhani 16020142
Arion Lubis 16020010
- Peng-upload-an Arif Maulana 16020166 MS Teams -
25 Desember laporan dan
video RBL

Anda mungkin juga menyukai