Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERSAMAAAN DAN TIDAK PERSAMAAN

Di susun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : MATEMATIKA
Dosen Pengampu : NIRMALA,M.PD

OLEH:
ADINDA
(2186206238)

KELAS E
PGSD
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI
2021
Kata Pengantar :

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan
karuniaNYA penyusunan makalah ini selesai sesuai dengan apa yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya ucapkan terimakasih atas
semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah tentang Persamaan
dan tidak persamaan.

Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi. Meskipun saya berharap isi dari makalah ini bebas
dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca

Penulis,
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I          Pendahuluan
                    1.1. Latar Belakang
                    1.2. Tujuan Penulisan
                    1.3. Sumber Data

BAB II         Pembahasan dan Isi


2.1

BAB III        Penutup


                    3.1. Kesimpulan
          
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kita tahu bahwa di kehidupan ini tidak lepas yang namanya Matematika,
karena dimana pun dan kapan pun kita pasti menggunakan ilmu Matematika. Dalam
matematika ada kali, bagi, tambah, dan kurang.
Dalam makalah ini yang dibahas adalah Persamaan dan Tidak persamaan.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas kelompok.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Dapat menggunakan persamaan dan pertidaksamaan dan implikasinya dalam
memecahkan masalah
1.3 Sumber data
1. Buku pelajaran Matematika
2. Referensi Matematika
Bab II
Pembahasan dan Isi
2.1 PERSAMAAN LINEAR
A. Pengertian
Persamaan linear adalah persamaan aljabar di mana setiap periode adalah baik konstan
atau produk dari konstan dan (kekuatan pertama) variabel tunggal.
Persamaan linear dapat memiliki satu atau lebih variabel. Persamaan linear terjadi
berlimpah di sebagian besar subareas matematika dan terutama dalam matematika
terapan. Sementara mereka muncul secara alami ketika model banyak fenomena, mereka
sangat berguna karena banyak persamaan non-linear dapat dikurangi menjadi persamaan
linear dengan mengasumsikan bahwa jumlah dari beragam kepentingan hanya sebagian
kecil dari beberapa "latar belakang" kondisi. Persamaan linear tidak termasuk eksponen.
Artikel ini menganggap kasus persamaan tunggal untuk mana yang akan mencari solusi
nyata. Semua isinya berlaku untuk solusi yang kompleks dan, lebih umum untuk
persamaan linear dengan koefisien dan solusi dalam bidang
apapun.

Bentuk umum untuk persamaan linear adalah

Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis,


dan konstanta b merupakan titik potong garis dengan sumbu-y.

B. Variabel satu
Sebuah persamaan linear satu x diketahui dapat selalu ditulis Contoh grafik dari suatu persamaan
ulang linier dengan nilai m=0,5 dan b=2
    
Jika a ≠ 0, ada solusi yang unik

Jika a = 0, maka baik persamaan tidak memiliki solusi apapun, jika b ≠ 0 (tidak konsisten),
atau setiap nomor adalah solusi, jika b juga nol.

C. Variabel dua

 Bentuk Umum

dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol.


Konstanta dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika
bahwa konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila
digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan
dalam sebuah persamaan seperti yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik
potong, maka titik koordinat-xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y =
0) yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B≥ 0, dan y sebagai titik potong,
maka titik koordinat- y adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-y (x = 0),
yang digambarkan dengan rumus -c/b.

 Bentuk standar

di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah
angka negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa
diubah ke semua bentuk, apabila a dan b adalah nol.

 Bentuk titik potong gradien

 Sumbu-y

dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y


adalah persilangan dari sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang
memberikan nilai y = b. Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-y,
dimana telah diketahui nilai dari x. Y dalam rumus tersebut merupakan
koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan X merupakan koordinat x
yang anda taruh di grafik.

 Sumbu-x

dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik


potong-x, dan titik koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat
digambarkan dengan y = 0, yang memberikan nilai x = c. Bentuk y/m dalam
persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan gradien dan mengalikannya
dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, dimana nilai y sudah
diberikan.

D. Sistem persamaan linear lebih dari dua variabel

Sebuah persamaan linear bisa mempunyai lebih dari dua variabel, seperti berikut ini:

di mana dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien untuk variabel pertama,
x1, dan n merupakan jumlah variabel total, serta b adalah konstanta.
2.2 Pertidaksamaan Linier
Pertidaksaman linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu  atau lebih
variabel yang kesemuanya berpangkat satu dan dihubungkan dengan relasi  , < ,  , atau >.
Untuk selanjutnya pertidaksamaan linear yang dimaksud dalam bab ini adalah
pertidaksamaan linear dengan satu peubah. Bentuk umum dari pertidaksamaan linear satu
peubah adalah
ax + b (  ,  , ) 0
dengan a, b, c bilangan real dan a  0. Oleh karena itu, teknik penyelesaian untuk
pertidaksamaan linear satu peubah ini analog dengan teknik penyelesaian untuk persamaan
linear satu peubah, dengan memperhatikan sifat-sifat berikut. Jika a, b, c bilangan real;
         untuk c > 0, jika a > b maka ac > bc;
         untuk c < 0, jika a > b maka ac < bc.
Contoh:
1.      Tentukan himpunan penyelesaian dari x + 3  8
Jawab:
x + 3  8
x + 3  3  8 3
x  5. Jadi HP = {x  R | x   5} atau bisa dinyatakan dalam diagram garis berikut:
2.      Tentukan himpunan penyelesaian dari 5x  9 21 dan 4x 5 17
Jawab:
5x 9 21 dan 4x 5 17
5x 30 4x 12
x 6 x  3
Jadi HP = {x| 3 x 6} atau bila dinyatakan dalam diagram garis

  Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variabel (peubah) dan
berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 bx c 
dengan a 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga cara yaitu faktorisasi,
melengkapkan kuadrat sempurna dan rumus.
a.      Menyelesaikan PK dengan Faktorisasi
Dasar sifat aljabar yang dipergunakan untuk faktorisasi ini adalah:
untuk m   dan n  bilangan riil, mn = 0 jika hanya jika m = 0  atau n = 0. Menggunakan dasar
ini, dalam proses penyelesaiannya sebuah persamaan kuadrat
ax2 bx c 
mula-mula diubah ke dalam bentuk :
( px q)(rx s) 0
dimana p, q, r, s adalah bilangan-bilangan riil yang memenuhi :
pr a
qs c
( ps) (qr) b

Dengan demikian, untuk persamaan kuadrat


ax2  bx  c  
dengan a 1, bentuk pemfaktorannya menjadi (x q)(x s) 0 dimana q, s adalah
bilangan bilangan riil yang memenuhi q s b dan qs c . Setelah didapat bentuk
( px q)(rx s) 0
maka dengan menggunakan dasar  sifat aljabar pada sistem bilangan riil di atas kita akan
mendapatkan
( px q) 0    (rx s) 0
px q        rx  s

x  
yang merupakan penyelesaian untuk persamaan kuadrat ax2  bx  c  

Contoh:
Carilah himpinan penyelesaian dari :
1)     x2  8x + 12 = 0
jawab :                                                         
(x 2)(x 6) 0
(x 2) 0(x 6) 0
x 2x  6
Jadi HP = {2,6}
2)   2x2   6x + 4 = 0
Jawab :
(2x 2)(x 2) 0
(2x 2) 0 (x 2) 0
x 1x 2
Jadi HP = {1,2}

Dalam menyelesaikan persamaan kuadrat ax2  bx  c  ini, kita dituntut untuk
mendapatkan bilangan-bilangan riil p, q, r, s yang memenuhi pr a , qs c , dan
( ps) (qr) b. Hal ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah manakala koefisien
dalam persamaan kuadrat melibatkan bilangan-bilangan yang besar. Andaikan koefisien
tersebut merupakan bilangan-bilangan yang kecil, tetapi p, q, r, s yang bersesuaian tidak
selalu merupakan bilangan bulat. Sehingga pekerjaan mendapatkan kombinasi p, q, r, s  yang
sesuai memang bukan hal yang mudah. Pekerjaan baru mudah setelah kita mendapatkan
pemfaktorannya.
b.      Menyelesaikan PK dengan Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Selanjutnya, kita akan menggunakan proses melengkapkan bentuk kuadrat untuk


menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Apabila suatu persamaan kuadrat dapat
difaktorkan, maka dengan mudah kita dapat menentukan akar-akarnya dengan pemfaktoran.
Tetapi apabila suatu persamaan kuadrat tidak dapat difaktorkan, maka salah satu cara untuk
menentukan akar-akarnya adalah dengan melengkapkan kuadrat sempurna.
Manipulasi aljabar dalam proses melengkapkan kuadrat sempurna untuk persamaan
kuadrat ax2 bx c dapat ditunjukkan sebagai berikut :

ax2 + bx + c                        = 0
                                         a + c             = 0
     a + + c       = 0
                        a  + c         = 0
                                    a             =  
                             a             =  
                                         =    
                                            =
                                                  =
                                                x        =    
                                                x        =

Contoh Soal:
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat x2 + 4x - 1 = 0 !

   (x + 2)       =  
⇔           x + 2      =  
⇔            x            = -2  
            Ini berarti:     x = -2    atau x = -2   .
Jadi akar-akar persamaan kuadrat x2 + 4x - 1 = 0 adalah
x = -2    atau x = -2   .
Jadi Hp = {x= -2 , -2 .}

c.       Menyelesaikan PK dengan Rumus


Cara ini merupakan cara yang lebih cepat dan praktis dalam menyelesaikan
persamaan kuadrat. penyelesaian untuk persamaan kuadrat ax2  + bx + c = 0 adalah :
x
2
b   - 4ac disebut diskriminan dan dinotasikan dengan D. Dari rumus penyelesaian
persamaan kuadrat, dapat dilihat bahwa diskriminan (D), dapat menentukan banyaknya
penyelesaian (akar) persamaan kuadrat dalam semesta himpunan bilangan riil, yakni
1. jika D > 0 maka terdapat dua penyelesaian riil berbeda;
2. jika D = 0 maka terdapat satu penyelesaian riil;
3. jika D < 0 maka tidak terdapat penyelesaian riil.

Contoh:
1.      Tentukan banyaknya akar dan himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat
x2  + 9 = 6x !

jawab :
x2  + 9 = 6x
    x2  + 6x + 9 = 0
D b2 ac    = (6)2 4(1 x 6)
                               = 36 – 36
                        = 0
Karena D 0 , maka persamaan tersebut mempunyai satu akar riil yakni :
              x    =
                   =
                   = 3
Jadi HP = {3}.

  Pertidaksamaan Kuadrat

Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah :


ax2+ bx + c ( ) 0
dengan a 0.

Dengan memanfaatkan penyelesaian dari suatu persamaan kuadrat, maka


langkahlangkah penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
1.      mencari penyelesaian dari ax2  + bx + c = 0
2.      penyelesaian (akar) tersebut kemudian digunakan sebagai batas-batas interval dalam garis
bilangan
3.      dengan menguji nilai fungsi dari tiap interval, dapat diketahui penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat tersebut yang disesuaikan dengan bentuk pertidaksamaan yang ditetapkan.

Bila ax2 + bx + c = 0  tidak memiliki penyelesaian, maka tidak terdapat batasbatas


interval dalam garis bilangan, sehingga semua titik dalam garis bilangan dapat digunakan
untuk menguji apakah semua bilangan real memenuhi pertidaksamaan atau tidak ada
bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan.
Pengujian nilai fungsi ini didasarkan pada fakta dari grafik suatu fungsi
kuadrat. Grafik dari fungsi kuadrat f (x) ax2  bx c  selalu berbentuk parabola. Arah
hadap parabola ini tergantung dari koefisien a,
      jika a 0 maka parabola menghadap ke atas
      jika a 0 maka parabola menghadap ke bawah.
Selanjutnya ada tidaknya perpotongan grafik dengan sumbu X, tergantung dari harga
diskriminannya, D = b2  4ac.
      Jika D 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda
      jika D 0 maka grafik memotong sumbu X di satu titik,
      jika D 0 maka grafik tidak memotong sumbu X.

Contoh Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat berikut:
1.      x2  - 8x + 12 > 0
2.      x2- 8x + 12 < 0
3.        x2- 8x + 12  0
4.        x2  - 8x + 12  0

Jawab:
Keempat pertidaksamaan kuadrat tersebut memiliki bentuk persamaan kuadrat yang sama
yakni x2  - 8x + 12 . Harga diskriminannya adalah positif sehingga memiliki 2
penyelesaian riil, yakni x 2 atau x 6. Akar-akar tersebut kemudian dipergunakan
sebagai batas-batas interval. Karena koefisien a positif, maka uji interval menghasilkan :
 

Dengan adanya hasil uji interval di atas, maka untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari keempat soal di atas, tinggal melihat ilustrasi tersebut.
1. HP untuk x2 - 8x + 12 > 0 adalah {x| x 2ataux 6}
2. HP untuk x2 - 8x + 12 < 0 adalah {x| 2 x 6}
3. HP untuk x2 - 8x + 12 0 adalah {x| 2 x 6}
4. HP untuk x2 - 8x  + 12 0 adalah {x| x 2ataux 6}

Rangkuman

      Persamaan linier terdiri dari persamaan linier satu variabel dan persamaan linier dua variabel
      Penyelesaian SPLDV terdapat 4 cara yaitu :
1.      Metode substitusi
2.      Metode Eliminasi
3.      Metode substitusi dan Eliminasi
4.      Metode Determinan
      Pertidaksaman linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih variabel
yang kesemuanya berpangkat satu dan dihubungkan dengan relasi
   , < ,  , atau >.
      Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variabel (peubah) dan
berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 bx c 
dengan a 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga cara yaitu:
a)      faktorisasi,
b)      melengkapkan kuadrat dan
c)       rumus yaitu 
      Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah :
ax2+ bx + c ( ) 0,
dengan a 0.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan :
Konsep eksponen dan logaritma dapat ditemukan kembali dari berbagai pemecahan
masalah.

Anda mungkin juga menyukai