Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsa Maulida Nur Mutafarriko

NIM : 0501201222
Prodi : PGSD - Semester 3
Dosen Pengampu : Dewi Kusuma, M.Pd

Resume

Kaitan Mambaca dengan Sastra

Membaca merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang siswa. Tanpa kegiatan
membaca, dapat menghambat terwujudnya cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia. Agar
dapat menambah wawasan, dan pengetahuan tidak bisa hanya membaca tetapi harus mengerti
dan memahami isi dari suatu bacaan.
Sastra adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan
dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai
estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen keterampilan berbahasa
dan keterampilan bersastra yang saling terkait dan meliputi aspek-aspek, sebagai berikut :
1) mendengarkan
2) berbicara
3) membaca
4) menulis

Kaitan Mambaca dengan Sastra


Sastra berfungsi menghibur dan sekaligus juga mendidik, sehingga paling sedikit ada dua nilai
yang diperoleh dari sastra yaitu memahami
kebutuhan akan kepuasan pribadi dan pengembangan kemampuan berbahasa. Kepuasan pribadi
yang diperoleh oleh anak-anak setelah membaca karya sastra sangat penting artinya sebelum
mereka diminta untuk menguasai keterampilan membaca. Keberhasilan kegiatan membaca tidak
mungkin dapat dicapai apabila anak-anak tertarik pada bacaan yang mereka baca karena
memberikan pengalaman yang menyenangkan. Selanjutnya karya sastra juga berfungsi
memberikan penguatan pada kemampuan berfikir naratif, karena pada umumnya karya sastra
berbentuk cerita bersifat naratif. Karya sastra juga berfungsi mengembangkan wawasan.
Wawasan inilah yang mengembangkan pemahaman akan kehidupan, yang benar benar dapat
membuat pembaca mencapai kematangan pribadi. Karya sastra juga membuat pembaca
memperoleh pengalaman universal. Dengan membandingkan cerita yang dibaca dengan cerita-
cerita yang lain atau dengan pengalaman hidup yang sebenarnya, dan dengan menemukan cara
hidup bersama dalam berbagai fenomina kehidupan, pembaca dapat memperoleh pengalaman
yang bersifat universal. (Huck dan Stott lewat Marhaeni 1996-7-8).
Fungsi karya sastra dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dapat disebut sebagai
nilai pendidikan. Banyak hasil pendidikan yang
menunjukkan keefektifan karya sastra dalam mengembangkan kemahiran berbahasa. Misalnya
Sokolski, dkk. Menemukan bahwa buku bergambar yang baik dapat merangsang kapan pikiran
dan perasaan anak secara lisan. Lehman juga menemukan bahwa pembelajaran berdasarkan
karya sastra membina hubungan social antara murid dan antara murid dan guru
Banyak sekali penelitian mengenai pembelajaran membaca menggunakan karya sastra.
Ditemukan bahwa anak anak memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam kosakata dan pemahaman
membaca dibandingkan dengan anak anak yang memperoleh pembelajaran membaca yang tidak
berdasarkan karya sastra.

Kesimpulan
Dengan membaca karya sastra dapat memenuhi kepuasan pribadi dikarenakan sastra
berfungsi menghibur dan sekaligus juga mendidik, sehingga paling sedikit ada dua nilai yang
diperoleh dari sastra yaitu memahami kebutuhan akan kepuasan pribadi dan pengembangan
kemampuan berbahasa. Keberhasilan kegiatan membaca tidak mungkin dapat dicapai apabila
anak-anak tidak tertarik pada bacaan yang mereka baca karena tidak memberikan pengalaman
yang menyenangkan. Melalui satra anak menjadi lebih termotivasi untuk membaca karena bahan
bacaannya sesuai dengan minat mereka.
Jadi kegiatan membaca dengan karya sastra sangat berkaitan erat, saling berhubungan dan saling
berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai