Tn.E terbakar api ketika sedang membakar sate. OS yang sedang hendak menyiapkan
pembakaran sate terkena ledakan dari dirigen minyak tanah yang terletak dekat dari sumber api.
Dan ketika itu juga adik dari OS berusaha membantu memadamkan dengan berniat
menyiramkan air tapi ternyata yang disiramkan itu adalah minyak tanah. Sehingga api disekujur
tubuh OS malah semakin membesar, OS terkapar di tanah dan berguling-guling kesakitan. Dan
akhirnya orang-orang sekitar cepat-cepat memadamkan dengan jalan menyiramkan air dan juga
dengan menggunakan kain.Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 85 x/menit Suhu :
37ºCelcius, RR : 22 x/menit
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.E
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Padangsidimpuan / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Montir Bengkel
Status Perkawinan : Kawin
Perkawinan ke : 1
Lamanya : ± 21 tahun
Alamat :Lorong 20 RT 007/006 no.5 Koja
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Keluhan
1) Keluhan Utama Saat Didata
Tubuh terbakar api 1 jam SMRS
2) Keluhan Tambahan
Pasien tampak kesakitan
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Khusus
1. Pengkajian Primer
A. Airways (jalan napas)
Sumbatan : Tidak ada sumbatan
Irama :
( ) Dalam ( ) Dangkal
Konsistensi : -
Bunyi Nafas
( - ) Ronchi ( - ) Creackles
BGA : - / Spo2 : 99%
C. Circulation
a. Sirkulasi perifer
Nadi : 85 x/menit
Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak
Ekstremitas :
( √ ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit :
( √ ) Menetap ( ) Menyebar
( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Ya ( √ ) Tidak
Lokasi Edema :
2. Mukosa Mulut
( √ ) Lembab ( ) Kering
3. Kebutuhan Nutrisi
Oral :
Parenteral : cairan NS
4. Eliminasi
BAK : 2-3 x/hari
Jumlah : 250-500 ml
( ) Ya ( √ ) Tidak
Keluhan sakit pinggang :
( ) Ya ( √ ) Tidak
BAB : 1 x/menit
Diare ;
5. Intoksikasi
Makanan
Gigitan binatang
Alcohol
Zat kimia
Obat-obat terlarang
Lain-lain: tidak ada
D. Disability
Tingkat kesadaran :
Sopoercoma
( ) Coma
Kanan (√)
Positif ( )
Negatif Kiri
(√) Positif ( )
Negatif GCS :
E4M5V6.
Jumlah : 15
2) Kepala
3) Mata
4) Telinga–
5) Mulut
6) Leher
7) Dada
8
8) Paru-paru
9) Jantung
10) Perut
11) Ekstremitas
d. Status Lokalis
Tampak luka bakar berwarna merah pucat kehitaman pada daerah
leher kiri dengan ukuran 5 x 2 cm. (derajat II 2%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat kehitaman pada
pinggirnya di daerah regio brachii dan antebrachii sinistra ukuran
50 x 10 cm memanjang ke bawah sampai ke bagian belakang,
bullae (+)(derajat II 9%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio abdomen
dekat umbilikus memanjang dengan ukuran 15 x 3 cm (derajat II
3%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio femur
(depan) sampai kruris depan sinistra dan memanjang ke bawah,
bullae (+) (derajat II 4,5%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio femur
(depan) sampai kruris depan dekstra dan memanjang ke bawah ,
bullae (+) (derajat II 4,5%)
e. Hasil laboratorium
1) Pemeriksaan Hematologi 16 Juli 2007
Hb : 14,5 g/dl
Leukosit : 16.100/mm3
Trombosit : 257.000/mm3 (n)
Ht :
2) Hasil laboratorium pada tanggal 17 Juli 2007
Hb : 16,1 g/dl
Leukosit : 24.200/mm3
Eritrosit : 3,92 juta/uL
Trombosit : 213.000/mm3 (n)
Ht : 30 % (n)
LED : 6 (n)
MCV : 85 fL (n)
MCH : 27 (n)
9
MCHC : 32 g/uL (n)
f. Resume
1) Anamnesa
1 jam SMRS, Tn.E terbakar api ketika sedang membakar
sate. Tn.E yang sedang hendak menyiapkan pembakaran sate
terkena ledakan dari dirigen minyak tanah yang terletak dekat dari
sumber api. Dan ketika itu juga adik dari Tn.E berusaha membantu
memadamkan dengan berniat menyiramkan air tapi ternyata yang
disiramkan itu adalah minyak tanah. Sehingga api disekujur tubuh
Tn.E malah semakin membesar, Tn.E erkapar di tanah dan
berguling-guling ksakitan. Dan akhirnya orang-orang sekitar cepat-
cepat memadamkan dengan jalan menyiramkan air dan juga
dengan menggunakan kain. Kejadian ini terjadi pada halaman
belakang rumah pasien (terbuka) dan ketika jatuh ke tanah Tn.E
mengaku tidak membentur sesuatu. Tidak ada sesak atau
penurunan kesadaran
2) Status Lokalis
Tampak luka bakar berwarna merah pucat kehitaman pada
daerah leher kiri dengan ukuran 5 x 2 cm. (derajat II 2%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat kehitaman pada
pinggirnya di daerah regio brachii dan antebrachii sinistra
ukuran 20 x 5 cm memanjang ke bawah sampai ke bagian
belakang, bullae (+) (derajat II 9%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio abdomen
dekat umbilikus memanjang dengan ukuran 15 x 3 cm (derajat
II 3%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio kruris
depan dekstra dan memanjang ke bawah ukuran 20 x 6 cm,
bullae (+) (derajat II 4,5%)
Tampak luka bakar berwarna merah pucat pada regio kruris
depan dekstra dan memanjang ke bawah ukuran 22 x 5 cm,
bullae (+) (derajat II 4,5 %)
g. Diagnosis kerja dan dasar diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan
laboratorium rutin :
10
Luka bakar derajat II dengan luas luka bakar +/- 23%
h. Pemeriksaan yang dianjurkan
Albumin/total protein serum , AGD, kadar COHb
i. Metode Terapi
Prinsip Primary survey ABCDE lanjut secondary survey
1) Terapi Cairan Baxter: Ringer Laktat 4cc x BB x % luka bakar; 4
x 75 x 23 = 6900 cc/24 jam. Diberikan setengahnya pada 8 jam
pertama dan sisanya 8 jam berikutnya. Untuk keesokan harinya
berikan setengah jumlah dari hari pertama dan seterusnya.
2) Pemasangan dauer kateter untuk monitoring volume urine
(monitoring volume cairan input dan output).
3) Pemasangan Nasogastric tube.
4) Injeksi Tetanus Toxoid 1 cc intramuskuler.
5) Antibiotik Cefotaxim 2 x 1 gram.
6) Antrain 3 x 1 ampul.
7) Ranitidin 2 x 1 ampul.
8) Pencucian luka dengan NaCl lalu diolesi dengan Burnasin dan
ditutup dengan sufratul dan verban steril.
9) Rawat Inap
10) Direncanakan untuk Debridement bedah untuk membersihkan
luka
11) otomi, nekrotomi.
12) Lakukan penggantian verban dan perawatan luka berkelanjutan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://iputujuniarthasemaraputra.wordpress.com/2012/08/25/asuhan-
keperawatan-luka-bakar/
12