Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Oleh:

ADOLOF EDUARD NIFMASKOSSU


18200000053

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2021
A. DEFINISI

Nutrisi menurut Coffee, 1998 adalah zat yang dibutuhkan tubuh manusia untuk
mempertahankan kesehatan. Sedangkan diet adalah pengaturan jumlah dan zat
makanan agar tetap sehat. Fungsi zat gizi sendiri adalah:
1. Pertumbuhan

2. Kebutuhan Aktivitas sehar-hari sebagai sumber energi

3. Reproduksi

4. Daya tahan tubuh pembentukan sel darah putih di dalamnya

5. Mempertahankan struktur organ tubuh dan vial

6. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak

Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh
dari serangan penyakit. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi
aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur
berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).

Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat
nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh

2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot

3) Mengatur proses tubuh.

Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien. Nutrienadalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dandibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya, setiap
nutrien memiliki komposisikimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-
kurangnya satu fungsi khusus pada saatmakanan dicerna dan diserap oleh tubuh.
Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial (kelompok
nutrien) yang seimbang.

B. ANATOMI FISIOLOGI

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam


manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu.
a) MULUT

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air


pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan
bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut
merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di
hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.
b) TENGGOROKAN (FARING)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal


dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring,
dan laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas
dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan
rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari:
- Bagian superior

Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut


nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga
- Bagian media

Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut


orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah

Bagian inferior

Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

c) KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui


sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses
peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso –
“membawa”, dan phagus – “memakan”). Esofagus bertemu dengan faring
pada ruas ke- 6 tulang belakang. Menurut histologi. Esofagus dibagi
menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

d) LAMBUNG

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu
- Kardia.

- Fundus.

- Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot


berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-
enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.


Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan
yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan


oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi
juga

berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh


berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

e) USUS HALUS (USUS KECIL)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah
dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M
Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari
tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari
yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang
berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan
masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)


adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam
tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan
terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.
Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan
secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang
berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari
bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m
dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f) USUS BESAR (KOLON)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :

1. Kolon asendens (kanan)

2. Kolon transversum

3. Kolon desendens (kiri)

4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna


beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam
usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya
lendir dan air, dan terjadilah diare.

g) PANKREAS

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan


melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah
protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai
saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung

h) HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia
dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile,
yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan
hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati,
hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan
darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh- pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat- zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum.
i) KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk


buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu
adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya.
Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
C. PROSES KEBUTUHAN MANUSIA

Nutrien utama tubuh terdiri dari 4 yaitu:

1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) untuk menyuplai energi bagi


tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan
jaringan tubuh.

Mineral mempertahankan homeostasis.

3. Air sebagai pelarut dalam tubuh dan sebagai alat transport untuk
mendistribusikan nutrien ke jaringan.
a) Makronutrien

Makronutrien sendiri memiliki fungsi yaitu:

- Sumber energi

Bentuk energi: ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi


tinggi. Fungsi: transport dan kerja mekanik.
- Sintesis

Sintesis bahan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan


pertahanan sel dan jaringan.
- Simpanan

Jika asupan lebih dari kebutuhan untuk energi dan sintesis, maka akan
disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini menyediakan energi
saat puasa.
b) Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan sedikit tetapi herus di suplai
dalam diet. Vitamin larut air (B & C) & vitamin larut lemak (A,D, E, K. )
Berperan penting dalam metabolisme yaitu dimana vitamin larut air sebagai
prekursor koenzim dan vitamin larut lemak sebagai koenzim, hormon, &
antioksidan.
c) Mineral

Elemen anorganik yang penting untuk pembentuk struktur & fungsi tubuh
Ada 2 kelompok:
1. Mineral utama: kebutuhan > 100mg/hari

2. Trace elements: kebutuhan < 100mg/hari

Mineral utama yaitu Ca, P, Mg, Na, K, Cl, & S. Dan jika mengalami
kekurangan dapat mengganggu fungsi tubuh Semua hal di atas berhubungan
penting untuk melakukan metabolisma. Metabolisme meliputi:

1. Jalur Sintetis (anabolisme/endorgenik)

⇒ menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul


yang lebih kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis
ATP
2. jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)

⇒ memecah molekul kompleks menjad molekul yang lebih


sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis
ATP.

Maka secara gamblang disimpulkan bahwa nutrisi sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan
dasar manusia diakrenakan nutrisi adalah sumber energi utama tubuh untuk mampu
melakukan kerja organ, suplai nutrisi berhubungan dengan laju metabolik, metabolisme,
respirasi, kardiovaskular dan seluruh sistem kerja tubuh. Karena tanpa nutrisi,
keseluruhan sistem tubuh tidak akan mampu bekerja
D. PATHWAY

PATHWAY KEBUTUHAN NUTRISI

Risiko berat badan lebih

Defisit Nutrisi

Obesitas

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1) Defisit nutrisi

- Faktor biologis

- Ekonomi

- Ketidakmampuan menyerap nutrisi

- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

- Kurang asupan makanan

- Gangguan psikologis
2) Obesitas

- DEWASA: BMI > 30 kg / m2

- ANAK < 2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini

- ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia
dan jenis kelamin
3) Risiko berat badan lebih

- DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- CHILD < 2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil

- ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2


(mana yang lebih kecil)
- Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas

- Anak-anak dengan BMI tinggi persentil

- Konsumsi gula pasir minuman

- Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim


pengendalian berat)
- Persepsi makan yang tidak teratur

- Makan sebagai respons terhadap eksternal

- Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar


(misalnya, kecemasan)
- Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa Distribusi, energi


Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis lipid, Lipolisis)
- Frekuensi makan makanan gorengan tinggi

- Ibu Hamil dnegan DM


F. MANIFESTASI KLINIS/BATASAN KARAKTERISTIK

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

- Kram Perut

- Nyeri Perut

- Perubahan Dalam Sensasi Rasa

- Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal

- Kerapuhan Kapiler

- Diare

- Rambut Rontok Yang Berlebihan

- Penghindaran Makanan

- Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang Saku


Harian (Rda)
Suara Usus Hiperaktif

- Informasi Tidak Memadai

- Kurangnya Minat Pada Makanan

- Nada Otot Tidak Cukup

- Misinformasi

- Salah Persepsi

- Selaput Lendir Pucat

- Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan

- Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan

- Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat

Obesitas (00232)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur

- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi


pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok

- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

Risiko Overweight (00234)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur

- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil
- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi


pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok

- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna makanan

2. Obesitas berhubungan dengan Gangguan kebiasaan makan

3. Risiko berat badan lebih berhubungan dengan Gangguan kebiasaan makan


H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status Observasi:
nutrisi terpenuhi.  Identifikasi status nutrisi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Asupan nutrisi tidak Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
cukup untuk Menurun Meningkat
memenuhi kebutuhan 1 Porsi makanan yang dihabiskan
metabolisme.   1 2 3 4 5
2 Berat Badan atau IMT
  1 2 3 4 5
3 Frekuensi makan
  1 2 3 4 5
4 Nafsu makan
  1 2 3 4 5
5 Perasaan cepat kenyang
  1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Obesitas Berat badan Edukasi Berat Badan Efektif
D.0030 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam berat Observasi:
badan membaik  Identifikasi kesiapan dan kemampuan meneriman informasi
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik:
Akumulasi lemak Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Sediakan materi dan media edukasi
berlebih atau Memburuk Membaik
abnormal yang tidak 1 Berat badan
sesuai dengan usia   1 2 3 4 5
dan jenis kelamin, 2 Tebal lipatan kulit
serta melampaui   1 2 3 4 5
kondisi berat badan 3 Indeks masa tubuh
lebih (overweight)   1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Berat Badan Berat badan Edukasi Diet
Lebih Observasi:
D.0031 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam berat  Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
badan membaik  Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
Berisiko mengalami Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
akumulasi lemak Memburuk Membaik  Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
berlebih atau 1 Berat badan  Identifikasi keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
abnormal yang tidak   1 2 3 4 5 Terapeutik:
sesuai dengan usia 2 Tebal lipatan kulit  Persiapkan materi, media, dan alat peraga
dan jenis kelamin   1 2 3 4 5
3 Indeks masa tubuh
  1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.
Jakarta: Salemba Medika

Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi
8. Jakarta : EGC
Dochterman, J. M., & Bulechek, M. (2008). Nursing InterventionsClassifcation (NIC) 6th
edition America, Mosby Elsevier
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (7 ed.). (P. E. Karyuni, D.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2008) Nursing Outcomes
Classsifcation (NOC) (6th edition). United States of America: Mosby Elsevier
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC
NANDA International. (2015-2017). Panduan Diagnosa keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi edisi 10. Jakarta: EGC
Potter, P. A. & Perry A. G. (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Russel. R. Pate. (2005). Phsycal Activity and public health. A recommendation from the
center for disease control and prevention and the American College
Sherwood, L. (2007). Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.

Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi. (P. Widyastuti, Trans.) Jakrta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Sport Medicine. Wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000391.asp. (Diakses pada 01
April 2018).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI

Yulianti, Y. Yuningsih, A. Lusyana, & W. Eka, Trans.) Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai