Tugas PTK 2 - Ghita Yusrina Maharani
Tugas PTK 2 - Ghita Yusrina Maharani
PENDAHULUAN
Awal masa sejarah adalah masa peralihan dari periode prasejarah ke periode sejarah. Masa
peralihan ini sangat penting karena menjadi “pintu” menuju periode sejarah. Seperti diketahui,
terutama dari tradisi lisan ke tradisi tulis (literate). Pengaruh terbesar dalam periode ini datang
dari India, antara lain berupa aksara, agama, dan organisasi sosial (misalnya lembaga kerajaan).
Diperkirakan pada awal masa sejarah telah terjadi hubungan-hubungan dengan masyarakat luar
Hal ini mengakibatkan banyak perkembangan manusia yang akan baru memulai mencari
kehidupan yang lebih baik dari masa prasejarah. Seperti peradaban yang berubah dari nomaden
menjadi menetap, menemukan berbagai teknologi dan transportasi yang baru untuk diciptakan
pada masa tersebut. Sehingga perkembangan pada awal masehi sebelum tahun 1200 masih
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai
agama dan suku bangsa yang berbeda. Hampir setiap suku bangsa mempunyai bahasa,
kebudayaan, dan adat istiadat yang berbeda yang menjadi ciri khas dan membedakannya
dengan yang lain. Menurut Manan, terdapat lebih dari 200 macam suku bangsa di Indonesia dan
lebih banyak lagi bila dikaitkan dengan agamayang dianutnya. Suku bangsa yang beragam ini
hidup tersebar di lebih dari 13.000 pulau di nusantara ini. (Manan, 1989).
Pada awalnya pula bangsa Indonesia belum bisa disebut sebagai sebuah negara dikarenakan
seluruh wilayah yang ada disekitarnya belum terbentuk sebagaimana mestinya seperti saat ini.
Hal itu mengakibatkan banyak pola interaksi yang baru saja dimulai saat ini. Meskipun telah
memiliki adat yang berbeda-beda, bangsa Indonesia belum mengerti bahwa kita akan bersatu,
1
jadi pada saat itu banyak pola-pola interaksi yang baru saja mereka pahami antar suku dan etnik
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas maka dapat disimpulkan rumusan
2. Bagaimana pola-pola komunikasi yang terjalin dalam etnik dan suku pada tahun
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulisan karya tulis berikut ini yaitu:
2. Mengetahui pola-pola komunikasi yang terjalin dalam etnik dan suku pada tahun
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peradaban Masyarakat, Teknologi Komunikasi, dan Transportasi Yang Ada Pada
Abad pertengahan yaitu dimulai pada abad ke 5 adalah awal dimana peradaban
2
kampung besar mempunyai kilang giliran, sekitar 6,500 di Inggris bersendirian. Tenaga
Dalam dunia perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri tidak lepas dari sejarah
yang telah dilalui oleh para ilmuan dalam mengembangkan teknologi. Pada masa
prasejarah (3000 SM) teknologi komunikasi mulai diciptakan. Manusia sudah mulai
mencoba berkomunikasi dengan simbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal
diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti
gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, serta isyarat asap sebagai alat
Kemajuan teknikal Eropa dari abad ke-12 hingga ke-14 dibina berdasarkan teknik-
teknik yang sudah lama wujud di Eropa abad pertengahan, yang berasal
revolusi bukan terletak pada tindakan penemuan itu sendiri, melainkan pada
Walaupun mesiu bersama dengan senjata lain yang telah dimulakan oleh orang Cina,
Juga penting dalam hal ini ialah kemajuan teknologi maritim. Kemajuan dalam
3
membolehkan kawalan ekonomi dan ketenteraan di laut yang berdekatan dengan Eropah
yang tidak hanya akan membawa kepada masyarakat yang secara lebih egaliter secara
beransur-ansur, tetapi satu lagi dapat menguasai budaya lain, yang berasal dari banyak
2.2 Pola-Pola Komunikasi Yang Terjalin Dalam Etnik dan Suku Pada Tahun Sebelum
1200 Masehi
Pada saat itu, di Kota Jambi terdapat beberapa etnik dan ras seperti, Melayu
(penduduk asli), Minangkabau, Batak, Jawa, Banjar, Bugis, serta ras Cina, India, dan
keturunan Arab. Akan tetapi, etnik Melayu, Minangkabau, Batak, dan Jawa merupakan
etnik-etnik yang dominan, sedangkan etnik Banjar dan Bugis lebih banyak mendiami
daerah-daerah pantai seperti kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan kabupaten Thnujung
Jabung Timur.
suku, dan ras di daerah yang menjadi sasaran migrasi (Rantau), dan pertemuan ini akan
dengan dengan watak manusia sebagai makhluk sosial yang selalu ingin dekat dengan
manusia lainnya. Tegasnya, tidak ada masyarakat kalau tidak adanya interaksi sosial
(Soemardjan,1964)
4
Namun demikian, dalam realitas sosialnya, interaksi sosial tidak secara otomatis dapat
berlangsung dengan baik terutama dalam hal interaksi dengan etnik lain. Hal ini tecermin
dari kecenderungan beberapa etnik untuk menetap di wilayah yang sudah didiami oleh
moyaritas etniknya dan menolak etnik lain untuk tinggal di wilayah yang telah
didominasi oleh etnik mereka. Terjadilah kecendrungan bahwa di suatu tempat tertentu
terdapat nuansa yang sangat kental (berbau) penguasaan etnik tertentu seperti daerah
Paria yang didiami oleh berkelompok Minangkabau asal kabupaten Pariaman dan
Lorong (sepadan dengan Jalan) Sukorejo yang di sana bertempat tinggal etnik Jawa asal
Walaupun demikian, etnik tertentu juga dapat hidup berdampingan dengan baik
dengan suku atau atau etnik lainnya (coexistence), misalnya antara Etnik Minangkabau
dengan Melayu, serta dengan orang dari suku Jawa. Namun terdapat juga etnik tertentu
yang sukar untuk dapat hidup bertetangga baik dengan etnik lainnya, seperti
Minangkabau dengan Batak, dalam hal ini terutama dengan suku Batak Non-Muslim. Di
tertentu terhadap suatu Etnik juga terjadi dalam hal perkawinan (amalgamation). Etruk
Melayu (penduduk asli) termasuk salah satu etnik yang sulit menerima etnik
Minangkabau sebagai teman hidup atau menantu dan lebih menyukai etnik jawa. Begitu
pula jarang terjadi perkawinan antara etnik Minangkabau dengan etnik Batak
BAB III
KESIMPULAN
Dari serangkaian kerja yang telah dilakukan dalam penulisan Peradaban Masyarakat
dan Teknologi Komunikasi dan Transportasi Yang Digunakan Pada Sebelum Tahun
1200 Serta Pola Interaksi Yang Mereka Lakukan di Dalam dan Diluar Etnik atau Suku
5
1. Pada saat itu peradaban manusia masih belum dibilang berkembang dikarenakan
pada saat itu baru dimulainya sistem transportasi dan cara berkomunikasi pun
teknologi yang ada pula dengan dibentuknya kompas dan alat-alat lainnya.
hirarkhi organisasional. Kehidupan sosial pada saat itu masih memiliki etnis dan
suku yang kental didalamnya dan hal ini mengakibatkan pola-pola interaksi
komunikasi mereka memiliki perilaku negatif dan positif. Beberapa dari mereka
memang dapat menerima satu sama lain untuk bertetangga namun ada juga yang
tidak atau bahkan tidak menerima apabila terjadi perkawinan didalam ektik yang
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, I Wayan. 2003. “Hubungan antara Indonesia dan India pada Awal Masa Sejarah”, Katalog
6
Nurulani, Rosana. (2018). Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Dunia