Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN


Di susun Untuk Memenui Salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Islam

Dosen Pengampu : Drs. Kasmiri, MM

Di Susun Oleh :

Kelompok 2

5C

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS SURYAKANCANA

CIANJUR

2021
Kelompok 2

Ketua kelompok : Muh Nur Rizaldi


Sekretaris: Ismi Herawati
Moderator: Sasa Sadiyah
Anggota:

1. Ai jamilah
2. Ghina Nur shabrina
3. Muhammad Rafly Maulidani Zarkasih
4. Neng Sri Rahayu
5. Siti Sarah Rahmawati
6. Sitty Rachmmy Nurul Ifadha
7. Rifa Salsabila Marta
8. Siti Ultami
9. Syafina Siti Fauziah
10. Usep Muhammad Fauzi
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum, wr. wb

Segala puja dan puji semoga tetap senantiasa dipanjatkan kepada kehadirat Allah swt
yang membimbing umat manusia dengan petunjuk petunjuknya yang terkandung dalam al-
Qur’anul karim dan Sunnah Rasulullah, yang senantiasa menjadi pedoman bagi umat muslim
menuju jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah swt.

Shalawat serta salam semoga senantiasa dihaturkan kepada baginda Rasulullah saw,
para sahabat dan keluarga serta para pengikutnya sampai di hari kiamat, terutama bagi para
Mujtahid yang senantiasa menuangkan hasil pemikiran mereka untuk kemaslahatan umat
Islam.

Makalah ini berisi tentang Perencanaan strategi pemasaran maupun hal-hal yang lain
yang berkaitan dengan judul makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai syarat dan juga tuntutan
akademik dan diharapkan memberikan pengetahuan baru bagi kita untuk lebih mengetahui
manajemen pemasaran islam. Dan tentunya, dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari segala kekurangan, penulis telah mengusahakan meminimalisir sesuatu yang menjadi
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karenanya, para pembaca sangat diharapkan untuk
meluangkan waktunya dalam memberikan kritik maupun saran demi kesempurnaan makalah
ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi penyusun
tulisan ini.

Cianjur, 17 Oktober 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan Makalah ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Perencanaan Pemasaran .............................................................. 3


B. Pengertian Taktik .......................................................................................... 4
C. Menyusun Rencana Pemasaran ..................................................................... 4
D. Tujuan Rencana Penulisan ............................................................................ 5
E. Mamfaat Rencana Pemasaran ....................................................................... 5
F. Proses Perencanaan Pemasaran ..................................................................... 6
G. Pengertian Matriks BCG ............................................................................... 6
H. Sejarah Boston Consulting dan Matriks BCG .............................................. 7
I. Tujuan Matrik BCG ...................................................................................... 7
J. Kegunaan Matriks BCG ................................................................................ 7
K. Metode Matriks BCG .................................................................................... 7
L. Kerangka Konseptual dan kerangka Operasional Matriks Boston Consulting Grup
(BCG) ............................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 13

A. Simpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan di masa akan datang,
rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana
mencapai tujuan tersebut.

Banyak orang mengabaikan rencana dan selalu hanya dibuat dikepala atau mengawang-
awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan yang mutlak ada
agar kita dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti dalam hal : fungsi
pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi pengarahan,  fungsi pengawasan.

Setiap aktifitas pemasaran sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan sebagai
salah satu fungsi dalam manajemen, peranan perencanaan sangat menentukan keberhasilan
mekanisme kerja dalam setiap aktifitas pemasaran hasil produksi perusahaan. Dalam proses/
fungsi manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat penting sebagai langkah awal setiap
pelaksanaan kegiatan.

Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dikerjakan jika sebelumnya telah direncanakan
sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak
dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan pemasaran
adalah sebagai penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan berlanjut pada
efektifitasnya pemasaran hasil produksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu perencanaan pemasaran?
2. Apa itu taktiks?
3. Bagaimana menyusun rencana pemasaran?
4. Apa tujuan rencana pemasaran ?
5. Apa mamfaat rencana pemasaran?
6. Bagaimana proses perencanaan pemasaran?
7. Apa itu matrik BCG?
8. Bagaimana sejarah Boston Consulting dan Matrik BCG?
9. Apa itu tujuan matrik BCG?
10. Apa itu kegunaan matrik BCG?
11. Apa itu Kerangka Konseptual dan kerangka Operasional Matriks Boston
Consulting Grup (BCG) ?

C. Tujuan Penulisan

1
Pada dasarnya tujuan penulisan terbagi menjadi dua bagia, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen pemasaran islam.

Adapun tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah:


1. Dapat memahami apa itu perencanaan pemasaran
2. Dapat memahami apa itu taktis
3. Dapat memahami bagaimana menyusun rencana pemasaran
4. Dapat memahami tujuan rencana pemasaran
5. Dapat memahami mamfaat rencana pemasaran
6. Dapat memahami bagaimana proses perencanaan pemasaran
7. Dapat memahami apa itu matrik BCG
8. Dapat memahami sejarah boston consulting dan matrik BCG
9. Dapat memahami tujuan matrik BCG
10. Dapat memahami kegunaan matrik BCG
11. Dapat memahami kerangka konseptual dan operasional matrik BCG

D. Sistematika Penyusunan Makalah


Untuk mempermudah dalam penulisan makalah ini , maka akan disusun dengan
sistematika berikut ini :

BAB 1 PENDAHULUAN : Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari


penelitian, maksud dan tujuan, rumusan masalah, serta bahasan tetang materi yang
akan dibahas dalam karya tulis.
BAB 2 PEMBAHASAN : Bab ini menjelaskan tentang pembahasan mengenai materi
yang di sajikan
BAB 3 PENUTUP : Bab ini mengungkapkan tentang kesimpulan – kesimpulan dan
mengemukakan saran sehubungan dengan pokok pembahasan.

BAB II
2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pemasaran


Menurut Philip kotler (2003: 100) menyatakan bahwa rencana pemasaran adalah salah
satu keluaran ( output) yang paling utama dan proses perencanaan, dimana perencanaan
tersebut di buat untuk merespon perubahan kondisi.

Menurut freddy rangkuti dalam bukunya yang berjudul creating Effective marketing
plan (2002:87) menyatakan bahwa marketing plan merupakan sebuah strategi yang di
susun untuk mengantisipasi pengaruh kebijakan ekonomi, peningkatan peran pelanggan
dalam pengambilan keputusan pengembangan produk persaingan dan misi perusahaan
yang pada akhirnya harus di terapkan secara praktis di lapangan.

Rencana pemasaran merupakan ide awal dalam suatu bisnis. Ini merupakan suatu
bentuk umum dari sebuah keterkaitan proses tata kelola dengan arah tujuan untuk
mengembangkan strategi bisnis dalam memproleh pencapaian yang maksimal.

Dalam menerapkan suatu strategi pemasaran, tentunya sistem kelolanya diambil


secara sistematis artinya, dalam setiap ketuk palu yang dilakukan, hal itu telah mendapat
persetujuan dari seluruh elemen yang terlibat di dalamnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Bagi perusahaan dengan sistem perencanaan pemasaran yang tepat sasaran maka akan
mendapat hasil yang maksimal. Tentu saja, keuntungan yang di dapatkan akan lebuh
maksimal, efektif, efisien.anyak hal yang menjadi kategori marketing plan, yang pertama
asalah strategi dalam pengumpulan informasi.

Pengumpulan informasi sangat penting, karena merupakan tonggak awal dalam rantai
utama menciptakan strategi yang tepat sasaran. Yang kedua adalah adalah pendistribusian
informasi, dalam langkah ini, informasi sangatlah penting untuk didistribusikan
mengingat persaingan yang ketat tentu saja informasi menjadi suatu hal yang riskan,
karena itu harus memiliki strategi yang memadai dan benar- benar efektif.

Yang ketiga merupakan strategi promosi, dalam dunia bisnis, strategi yang tepat akan
membuahkan hasil yang maksimal. Dengan memaksimalkan strategi awal, suatu
perusahaan akan lebih mudah dan cepat dalam menambah keuntungan bisnis yang di
kelolanya, artinya tonggak awal merupakan pengumpulan strategi yang tepat sehingga
tidak memerlukan perubahan di kemudian harinya.

Dan yang terakhir adalah koordinasi marketing. Seluruh sistem pasti memerlukan
koordinasi yang berkembang , ini artinya dalam melaksanakan rencana pemasaran juga
dibutuhkan pengelolaan koordinasi yang tepat sehingga dalam kelolaannya akan lebih
maksimal dan tidak terjadi miss komunikasi.

B. Pengertian Taktik

3
Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang di lakukan untuk menerapkan
stratefi yang lebih luas, strategi pemasaran ( marketing strategy) adalah suatu pernyataan
bagaimana caranya suatu merek atau produk akan mencapai tujuannya. Strategi
memberikan keputusan dan arahan sehubungan dengan variable – variable seperti
segmenitas pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, elemen buran pemasaran, dan
pengeluaran.

C. Menyusun Rencana Pemasaran

Dalam suatu rencana pemasaran, ini berperan sebagai suatu alat yang dapat membantu
perusahaan mencapai tujuan. Sebuah organisasi atau bisnis yang ingin sukses dalam pasar
membutuhkan marketing plan untuk menyebarluaskan jangkauan ke dalam target pemasaran.
Sehingga tahu tentang target pasar yang akan dibidik. Nah untuk itu ada beberapa langkah
dalam menyusun marketing plan.

1. Lakukan Analisis Situasi

Utamanya adalah melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT berperan penting dalam
proses pemetaan sebuah peluang permasalahan perusahaan. Sehingga suatu perusahaan dapat
mengetahui permasalah yang akan muncul di pasar, serta membuat perkiraan tentang
kematangan sebuah perusahaan dalam proses pencapaian pemasaran.

2. Tujuan Serta Sasaran Harus Terbentuk

Setelah analisis SWOT terbentuk, maka selanjutnya membentuk sebuah tujuan


marketing dan membidik target pemasaran. Permisalan yang bisa diambil adalah perusahaan
tahu mengenai informasi siapa serta kemana produk harus dipasarkan.

Setelah tahu kemana arah tujuannya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
strategi guna mencapai target yang telah ditentukan. Penyusunan sebuah strategi sangatlah
penting karena memiliki peran sebagai penimbang. Penimbang yang dimaksud adalah
sebagai alat untuk meminimalisir anggaran yang dikeluarkan serta usaha yang diperlukan
dalam berpromosi. Jika hal tersebut dicanangkan maka tentu saja, hasilnya akan lebih
maksimal.

3. Penyusunan Strategi dan Program Berkelanjutan

Setelah tujuan dan target telah dibentuk, maka langkah akhir yang harus dilakukan
adalah membuat sebuah strategi dan program. Strategi sendiri merupakan daya kemampuan
sebuah organisasi dalam menciptakan sebuah tindakan berjangka waktu panjang. Setelah
semua terlaksana, yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah program berkelanjutan,
sehingga tidak akan diam ditempat.

D. Tujuan Rencana Pemasaran

Kelolaan organisasi banyak sekali yang membuat rencana pemasaran namun pada
akhirnya tidak menggunakannya. Namun faktanya, marketing plan menjadi sebuah kompas
dalam mencapai sebuah tujuan bisnis. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya marketing

4
plan haruslah menjadi sebuah rujukan yang hasilnya dapat dinilai secara berkelanjutan.
Beberapa tujuan marketing plan adalah:

1. Mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya mengenai arah perubahan pasar serat


competitor yang ada
2. Sebagai kail untuk berafiilasi dengan banyak kelolaan organisasi lainnya
3. Menjadi sarana dalam menyesuaikan diri dalam lingkup bisnis modern
4. Memaksimalkan benefit dengan effort yang sederhan namun dapat terlaksanasecara
efektif dan efisien.
E. Mamfaat Rencana Pemasaran

1. Usaha untuk mendorong cara berpikir jauh ke depan.


2. Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik
3. Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah di lakukan yang di dasarkan atas
standar prestasi kerja yang di tetapkandalam rencana.
4. Perumusan tentang tujuan yang ingin di capai dan kebijakan operasional yang dapat di
lakukan secara lebih mantap.
5. Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab para
pelaksana.

F. Proses Perencanaan Pemasaran

Dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan pemasaran perlu diikuti beberapa langka sebagai
berikut:

1.    Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran

Dalam analisis ini dilakukan pengkajian mengenai perkembangan hasil penjualan dan
ralisasi kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran. Analisis ini harus dapat
memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab naik atau turunnya hasil penjualan khususnya
dan pemasaran umumnya

2.  Analisis Keunggulan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman Pemasaran


Perusahaan.

Dalam analisis ini dilakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran


perusahaan terutama perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan pemerintah.
Sebagai contoh, pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap kemungkinan potensi
pasar. Demikian pula pengaruh perkembangan teknologi dapat merupakan ancaman
pemasaran dari produk pemasaran.

3.    Penentuan Tujuan (objektif) Pemasaran

Dalam hal ini perusahaan harus mebetapkan tujuan (objektif) yang ingin dicapai
dalam bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan, atau tingkat share pasar ataupun tingkat
laba yang diharapkan.

5
4.  Penetapan Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran yang ditetapkan didasarkan atas sasaran pasar (Target market) dan
Tujuan (objektif) perusahaan. Strategi pemasaran yang ditetapkan mencakup strategi harga,
produk, penyaluran, atau distribusi dan promosi.

5.     Penetapan Target Pemasaran

Berdasarkan pertimbangan hasil keempat langkah di atas, ditetapkanlah target


pemasaran. Target pemasaran yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam volume penjualan
(unit) atau nilai penjualan (Rupiah) maupun dalam share pasar dan laba.

6.    Penyusunan Rencana Pemasaran

Setelah target pemasaran ditetapkan, langkah selanjutnya adalah penyusunan rencana


pemasaran yang disusun menggambarkan kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran,
seperti dapat dilihat pada lampiran, dalam rangka mencapai target pemasaran.

7.    Penyusunan Program Pemasaran

Berdasarkan Rencana Pemasaran di atas, disusun rincian kegiatan yang akan


dilakukan yang dikaitkan atas waktu, tempat, dan oleh siapa dilaksanakan.

8.     Penyusunan Anggaran Pemasaran

Langkah terakhir dalam Perencanaan Pemasaran dalam penyusunan anggaran pemasasaran.

G. Pengertian Matriks BCG

Matriks Boston Consulting Group adalah bagan yang di ciptakan oleh bruce
Henderson untuk Boston Consulting Group pada tahun 1970 untuk membantu
perusahaan dengan menganalisis unit bisnis atau lini produk mereka. Matriks BCG
membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dan di gunakan sebagai alat analitis
dalam merek pemasaran, manajemen produk, manajemen strategis, dan analisis
portofolio.

H. Sejarah Boston Consulting dan matriks BCG

Pada awal tahun 1970, BCG ditemukan oleh Bruce D. Henderson sebagai divisi
management dan konsultasi dari Boston Safe Deposit and Trust Company yang mana
merupakan anak cabang dari perusahaan boston. Hederson sudah menjadi sarjana teknit
di Universitas Vanderbith sebelum sebelum berkundung sekolah bisnis Harvard, ia
meninggalkan HBS 90 hari sebelum kelulusannya dan bekerja di perusahaan
Westinghouse, tepat dimana ia menjadi wakil presiden termuda sepanjang sejarah
perusahaan tersebut. Dia akan meninggalkan Westinghouse untuk memimpin unit
manajemen pelayanan sebelum menerima tantangan yang mustahil dari pimpinan Boston
Deposit and Trust Company untuk memulai pelayanan konsultasi untuk bank.

I. Tujuan Matriks Boston Consulting Group (BCG)

6
Tujuan utama Matriks Boston Consulting Group adalah untuk mengetahui produk
manakah yang layak mendapata perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut bisa
bertahan dan menjadi contributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang,
setiap produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap tahap dalam siklus hidup produk
mewakili profil resiko yang berbeda. Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio
yang seimbang dari produk yang di pasarkan. Portofolio tersebut bisa dalaam rentang
produk dengan pertumbuhan tinggi membutuhkan beberapa upaya dan sumber daya
untuk memasarkannya, untuk membangun saluran distribusi, dan untuk membangun
insfratuktur penjualan, dengan harapan produk tersebut dapat membawa keuntungan di
masa depan.

J. Kegunaan Matriks Boston Consulting Group

Matriks Boston Consulting Group digunakan untuk memahami pasar, optimasi


portofolio dan alokasi sumber daya yang efektif. Untuk memahami matriks BCG, kita
perlu memahami bagaimana pansa pasar dan pertumbuhan pasar saling berhubungan,
pangsa pasar adalah persentase dari total pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan,
baik dalam hal pendapatan atau dalam satuan volume, semakin tinggi pangsa pasar,
semakin tinggi proposi pasar yang akan dikontrol.

Matriks BCG mengasumsikan bahwa jika menikmati pangsa pasar yang tinggi, maka
kita akan menghasilkan uang. Pertumbahan pasar digunakan sebagai ukuran dari daya
tarik pasar, jika pasar mengalami pertumbuhan tinggi dari total perkembangan pasar,
maka akan relative mudah bagi bisnis untuk menambah keuntungan mereka, bahkan jika
pangsa pasar mereka tetap stabil, sebaliknya kondisi pangsa pasar yang lebih rendah tidak
menambah keuntungan, namun kondisi pasar yang tinggi belum tentu juga
menguntungkan jika tidak ada upaya memberikan diskon secara agresif.

K. Metode Matriks Boston Consulting Grup (BCG)

Metode analisis Boston Consulting Group merupakan metode yang digunakan dalam
menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategi dengan melakukan pengklasifikasian
terhadap potensi keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).
Matriks BCG terdapat 4 kuadran yang menggambarkan posisi suatu unit bisnis
dipandang dari segi pertumbuhan pasar serta pangsa pasarnya, keempat kuadran atau
kategori tersebut adalah :

1. Dog (Anjing)

Kategori Anjing memiliki pangsa pasar yang rendah dan tingkat pertumbuhan yang
rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi uang dalam jumlah
besar. Unit ini biasanya 'impas menghasilkan sedikit uang untuk mempertahankan pangsa
pasar bisnis.Pada posisi anjing, produk berada pada pangsa pasar rendah dan kondisi
pasar yang tumbuh sangat sedikit. Posisi ini memerlukan beberapa investasi, karena

7
sumber daya manusia dan sumber uangnya sanagat rendah.Karena posisi internal dan
eksternalnya lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi
yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah
pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan
menguntungkan.

2. Question Mark (Tanda Tanya)

Kategori ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka
bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan
ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda Tanya karena
organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan
strategi intensif atau menjualnya. Unit bisnis ini memerlukan banyak uang untuk
mempertahankan pangsanya, apalagi meningkatkannya. Manajemen harus berpikir
keras tentang tanda tanya mana yang harus dicoba untuk dibangun menjadi bintang
dan mana yang harus dibuang.

3. Star (Bintang)

Kategori ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan
tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar
untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah
pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi
perusahaan.karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan
mengantisipasi para pesaingnya.

4. Cash Cow (Kas sapi)/Sapi Perah

Kategori ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri
yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas yang lebih
dari yang dibutuhkannya, mereka seringkali diperah. memiliki pangsa pasar relatif yang
tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Banyak sapi perah
saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk
mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. SBU yang terkenal dan berhasil ini
memerlukan investasi yang lebih kecil untuk mempertahkankan pangsa pasarnya. SBU

8
ini menghasilkan banyak uang yang digunakan perusahaan untuk membayar tagihannya
dan untuk mendukung SBU lain yang memerlukan investasi.Kerangka Konseptual dan
Kerangka Operasional Martiks Boston.

L. Kerangka Konseptual dan kerangka Operasional Matriks Boston Consulting Grup


(BCG)

1. Kerangka Konseptual Martiks Boston Consulting Grup (BCG)

a. Tingkat pertumbuhan pasar (Market Growth)


Pertumbuhan pasar diwakili oleh sumbu vertikal. Pertumbuhan pasar adalah
proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan
peningkatan persentase dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir Sumbu
dibagi menjadi dua bagian: lebih dan kurang dari 10 persen pertumbuhan per tahun.
Pasar pertumbuhan di atas 10 persen dianggap tinggi karena itu, variabel ini
melambangkan daya tarik pasar.

Sumbu y menggambarkan tingkat pertumbuhan industri dalam penjualan yang


diukur dalam bentuk persentase. Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y dapat
berkisar antara -20 hingga +20 persen, dengan 0,0 sebagai titik tengah. Angka kisaran
ini pada sumbu x dan y seringkali digunakan, tetapi angka lainnya dapat dibuat bila
dianggap sesua iuntuk organisasi tertentu. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
industri (market growth rate) dapat digunakan rumus berikut.

Pertumbuhan pasar menggambarkan jangkauan organisasi atua menunjukkan


perekembanagn organisasi. Teori di balik matriks mengasumsikan, oleh karena itu,
bahwa indikasi

tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi diserati tuntutan pada investasi. Tingkat
pertumbuhan pasar mengatakan lebih tentang posisi merek daripada hanya dengan
arus kas. Itu adalah indikator yang baik dari kekuatan pasar itu, dengan potensi masa
depan untuk menghadapi siklus hidup pasar dengan daya tarik oragnaisasi untuk masa
depan pesaing. Hal ini juga dapat digunakan dalam analisis pertumbuhan.

b. Pangsa pasar relatif (Market Growth Rate)

Pangsa pasar relatif adalah adalah bagian penjualan industri total sebuah
perusahaan di sebuah pasar tertentu. Pangsa pasar relatif diwakili oleh sumbu

9
horisontal. Ini adalah pangsa pasar perusahaan dibagi dengan pangsa pesaing terbesar.
Pangsa pasar relatif berfungsi sebagai ukuran kekuatan perusahaan di segmen pasar
yang relevan. Nilai yang membatasi.

Posisi pangsa pasar relatif (relative market share) didefinisikan sebagai rasio
dari pangsa pasar satu divisi tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing
terbesar dalam industri tersebut. Pangsa pasar relatif dapat ditentukan menggunakan
rumus berikut:Semakin tinggi nilai pangsa pasar suatu perusahaan, semakin besar
proporsi pasar yang dikendalikannya.

Posisi pangsa pasar relatif diberikan pada sumbu x dari matriks BCG. Titik
tengah dari sumbu x biasanya dibuat 0,50 atau sama dengan divisi yang memiliki
separuh pangsa pasar dari perusahaan pemimpin dalam industri.

Matriks BCG secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi


dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG
memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya dengan
mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari
masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi.

2. Kerangka Konseptual Operasional Boston Consulting Grup (BCG)

a. Mengidentifikasi dan membagi perusahaan dalam SBU (strategic business units).

b. Menilai dan membandingkan prospek tiap SBU berdasarkan dua industriyaitu


pangsa pasar relatifnya dan tingkat pertumbuhan industri SBU tersebut.

c. Mengklasifikasikan SBU pada matriks BCG.

d. Mengembangkan strategi untuk tiap SBU.

Solusi dalam matriks BCG adalah pengambilan stategi yang sesuai dengan posisi
perusahaan atau badan usaha.Suatu perusahaan atau badan usaha harus memutuskan
apa tujuan, strategi dan anggaran harus ditetapkan ke setiap SBU. Strategi harus
segera diambil sesuai dengan hasil analisis dan posisinya dalam matriks BCG. Hal ini
dilakukan mempertahankan atau memperbaiki kondisi perusahaan atau badan usaha.
strategi yang dapat diterapkan ada 2 yaitu, sesuai dengan tiap kuadran matiks BCG
dan strategi yang diambil secara umum.

10
a. Strategi yang dapat diambil dari tiap kuadran matiks BCG :
Kudran posisi tanda tanya, organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat
divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
atau pengembagnan produk) atau tetap menjual produknya. Pada kuadran Bintang,
strategi yang dapat dilakukan adalah menerima investasi yang besar untuk
mempertahankan dan memperkuat posisi dominan. Hal ini dilakukan karena Divisi
dengan pangsa pasar relative yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang
tinggi. Strategi yang dikembangkan adalah Integrasi ke depan, ke belakang, dan
horizontal penetrasi pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk; dan joint
venture. posisi ini memiliki peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi.Kuadran Sapi Perah strategi yang dikembangkan untuk
sapi perah yang kuat adalah pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik. Pada
kuadran Anjing adalah posisi yang sanagat lemah, karena berada dalam
pertumbuhandan pangsa pasar yang lemah. Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini sering kali dilikuidasi, divestasi, atau dipangkas dengan
retrenchment.

b. Strategi umum yang dapat diterapkan pada matriks BCG

1. Pertumbuhan (Build) :

Pada posisi tanda tanya beberapa perusahaan dapat menggunakan strategi


pertumbuhan yang dibiayai oleh sapi perah bagian dari sapi perah pendapatan akan
memperkuat posisi tanda tanya yang memiliki potensiuntuk menjadi bintang. Dalam
hal ini, sebuah perusahaan meningkatkan pangsa pasarnya secara substansial.
2. Mempertahankan posisi (tertunda)

Cara ini sesuai dengan posisi bintang-bintang dan sapi perah.Dalam hal ini,
pemeliharaan strategi dapat lebih menjanjikan.

3. Panen

Tujuan dari strategi ini adalah naik arus kas jangka pendek meskipun
konsekuensi jangka panjang. Panen menyiratkan keputusan untuk keluar dari bisnis
dengan mengeksekusi program konstan pemotongan biaya.Perusahaan menggunakan
strategi ini ketika mereka berharap untuk mengurangi biaya mereka pada tingkat yang
lebih cepat daripada potensi penurunan penjualan. Strategi ini cocok untuk lemah sapi

11
tunai, tanda tanya dan anjing. Rekomendasi untuk anjing adalah susu mereka dan
menghapus mereka dari pasar.

4. Likuidasi (Hentikan, Divest)

Jika sebuah perusahaan menjalankan bisnis lemah, arus mempertimbangkan


cuaca untuk panen atau melepaskan unit bisnisnya. Keputusan likuidasi perusahaan
memberikan kesempatan untuk menginvestasikan kembali sumber daya dalam bisnis
lebih makmur. Strategi ini tepat untuk anjing dan sisa tanda tanya, yang tidak didanai
oleh sapi tunai.

BAB III

PENUTUP

12
A. Simpulan

pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu peusahaan,
guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu dimasa yang akan datang.

Perencanaan pemasaran merupakah kegiatan merumuskan usaha – usaha yang di


harapkan di bidang pemasaran.

Proses perencanaan pemasaran :

1. Analisis hasil prestasi kegiatan pemasaran


2. Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman pemasaran
perusahaan
3. Penentuan tujuan (objektif ) pemasaran
4. Penetapan strategi pemasaran
5. Penetapan target pemasaran
6. Penyusunan rencana pemasaran
7. Penyusunan program pemasaran
8. Penyusunan anggaran pemasaran

Matriks Boston Consulting Grup di gunakan untuk memahami pasar, optimisasi


portofolio dan alokasi sumber daya yang efektif. Metode Matrik BCG ada empat
kuadran yaitu, dog, question mark, star, cash cow.

B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga makalah ini dapat memberikan
mamfaat dan pengetahuan bagi kita semua. Pemakalah menyadari bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dalam penulisan. Untuk itu,
diharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang membangun untuk
kesempurnaan makalah in.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU : Manajemen pemasaran/ Prof. Dr. sofjan Assuari, S.E., M.B.A

13
Ed. 1-11. Jakarta : Rajawali Pers, 2011

Engel F James, et al. 1995. Prilaku konsumen, Jakarta: Binarupa

Aksara.

Engel,James F., David T. Kollat and Roger D.Blacweel. 1973,


consumer behavior 2nd edition, united states of amerika: holt, Rinehart and
Winston,inc

14

Anda mungkin juga menyukai