SISTEM SARAF
DISUSUN OLEH :
ZIZA FAHRIZA
1B
210209109
I.Tujuan Percobaan
1.Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf;
2.Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak
3.Memepelajari lokasi dab fungsi saraf-saraf cranial
4.Mengamati anatomi tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa refleks
pada manusia;
5.Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom
.II.Tinjauan Pustaka
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf.Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang
berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi
kegiatan tubuh.Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistemini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam
kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara
reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya
yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk
seluruh alat tubuh,terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:
1.Otak Besar (serebrum)Merupakan bagian terluas dan terbesar dari
otak,entuk telur dan mengisi penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun
fungsi serebrum yaitu :
untuk pusat pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan
kepandaian(Intelegensi),ingatan(memori),kesadaran,pusat menangis,keinginan
buang air besar maupun kecil.Antara bagian tengah dan belakang merupakan
pusat perkembangan kecerdasan,ingatan,kemauan dan sikap.Terdiri atas:
•Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan
impuls untukpergerakan volunter. Area motorik kiri mengatur pergeakan
sisi kanan tubuh dan sebalikya
.•Lobus oksipital (belakang) untuk pusat penglihatan
.•Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran
.•Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan ototterhadap
panas, dingin, sentuhan,tekanan.
6 2. Batang otak (Truncus serebri) terdiri dari :
a. Diensephalon
Merupakan bagian batang otak paling atas,terdapat di antara serebrum dan
mesensephalon. Adapun fungsinya yaitu :
Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah;
Respiratori;
b. Mesensephalon (Otak tengah)
Terletak diantara pons dan Diensephalon. Di depan otak tengah ada talamus
dan hipotalamus, fungsinya:
Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan;
Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata;
7 c. Pons varoli
Terletak antara Medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:
Penghubung antara serebrum dan medula oblongata.
pencernaan Pusat saraf N.Trigeminus, N.Optalmicus,N.Maxillaris dan
N.Mandibularis.
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan.
d. Medula oblongata
Merupakan bagian otak paling bawah, menghubungkan pons varoli dengan
medula spinalis. Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang
dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Adapun fungsinya yaitu:
Mengontrol kerja jantung;
Vasokonstriksi;
Pusat pernafasan;
Mengontrol kegiatan refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.
3. Otak kecil (Serebelum)
Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan
cerebrum, diatas medula oblangata. Adapun fungsinya yaitu :
Pusat keseimbangan;
Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik;
Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.
Talamus. Pusat pengatur sensoris untuk serabut aferen dari medula spinalis
8 Hipotalamus
Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsi
vegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung,
TD, Suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan
aktivitas seksual.
Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan
dan kemarahan.
Memproduksi hormone yg mengatur pelepasan atau inhibisi hormion
kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.
4. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
Merupakan bagian SSP yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama
ganglion radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak
berpasangan kiri dan kanan. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam
berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Ada penampang melintang sumsum
tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut
tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf
membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak
merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.
9 .Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf, yang terdiri dari saraf sensoris
somatis, motoris somatis, dan motorik otonom, dan terdiri dari :
a. Servikal berjumlah 8 pasang.
b. Torakal berjumlah 12 pasang.
c. Lumbal berjumlah 5 pasang.
d. Sakral berjumlah 5 pasang.
e. Koksigeal berjumlah 1 pasang.
Fungsi sumsum tulang belakang adalah :
Penghubung impuls dari dan ke otak.
Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu anterior.
Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
Organ ini mengurus persyarafan tubuh, anggota badan dan bagian
kepala.
Cairan serebrospinal
Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak
yang terletak antara araknoid dan piameter.
Lapisan pelindung otak (piameter, araknoid dan durameter).
Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung
protein.
Fungsinya:
Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis.
Sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan
otak serta medulla spinalis.
Daftar istilah
Neuron : Sel saraf mengandung prosesus yang sangat banyak yang disebut
serabut saraf.
Saraf : Kumpulan prosesus sel saraf(serabut) yang terletak di luar SSP.
Ganglion : Kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam
saraf perifer.
Akson : Suatu prosesus tunggal, lebih tipis dan panjang dari dendrit.
Dendrit : Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek,serta
berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh
Aferen : Neuron yang membawa informasi dari perifer ke SSP.
Eferen : Neuron yang membawa sinyal dari otak dan medula spinalis ke
jaringan tepi.
Neurotransmiter : Substansi kimia khusus yang sebagai penghubung
komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan efektor.
Sinaps : Penghubung tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung
akson suatu neuron ke neuron lain /ke otot/kelenjar.
Potensial aksi : Depolarisasi yg diikuti oleh repolarisasi.
REFLEKS-REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada
dua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in
yang tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing
yang masuk; dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika
belajar dan berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu
sewaktu melihat suatu di kertas partitur. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan
dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks.
Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi
nervus, dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh
anggota tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya
fungsi dalam tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting
agar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada
manusia.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui
jalan panjang,yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk
selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan
oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf
sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa
diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk
disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut
lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung
(asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada
lutut. Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu adalah lengkung reflex.
Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih
sinaps yang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf
eferen, dan efektor. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara neuron somatil
aferen dan eferen biasanya terdapat di otak atau medulla spinalis. Serat neuron
aferen masuk susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla spinalis atau
melalui nervus kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-
ganglion homolog nervi kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai.
B. FISIOLOGI
a. Bahan yang dipakai
- 2 ekor katak hidup; salah satu dijadikan sebagai kontrol - Asam asetat 2%;
- Aquades.
i. Saraf otonom
1. Gambarkan refleks somatik dna refleks otonom.
2. Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar tersebut. 3.
Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah lengkung reflex tersebut.
B. FISIOLOGI
1. Otak
a. Ambil katak sehat dan letakkan didalam wadah plastic.
b. Amati aktivitas spontannya, seperti:- pernapasan - gerak melompat - posisi
kepala
- gerak buka tutup mata.
c. Catat kesetimbangan katak pada berbagai kemringan wadah plastik.
d. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia akan memberikan
tubuhnya (refleks membalik) yang sering disebut righting refleks.
e. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya.
Jepit salah satu jarinya dengan pinset dan amati adanya refleks penarikan kaki.
f. Isi wadah plastik dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak
didalamnya dan amati gerakannya pada waktu berenang.
g. Setelah selesai seluruh pengamatan diatas, rusakkan otak katak ini dengan
cara melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam otak dan gerakan
jarum tersebut ke kiri dan ke kanan. Dengan cara ini diperoleh hewan refleks
(spinal animal).
h. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks ini.
i. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan
apakah katak berusaha untuk menghilangkan asam tersebut dengan anggota
badannya.
j. Bersihkan asam yang tertinggal.
.k. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai ari tengkuk.
Dengan cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.
l. Lakukan lagi pengamatan b-f terhadap hewan tersebut.
m. Ambil katak yang sehat (sebagai kontrol) tadi. Bungkus tubuh katak dengan
sehelai kain hingga bagaian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan
kraniumnya tepat dibelakang mata (rahang bawah tidak ikut digunting).
n. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.
o. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh.
A. Deep Refleks
2.1 Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)
a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas.
b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut
saudara dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan
kekuatan respon refleks.
c. Bagian mana dari sistem saraf pusat yang berperan dalam respon tersebut?
d. kegagalan dalam munculnya respon tersebut menunjukkan adanya luka
ataupenyakit pada struktur apa?
2.2 Refleks Patelar
a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas sambil
menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh saudara.
b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut
saudara dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan
kekuatan respon refleks tersebut. Bandingkan kekuatan dari prosedur di atas.
B. Superficial Refleks
a. Refleks Plantar.Gerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat
respon yang diamati.
b. Refleks Abdominal.Dengan kuku ibu jari, pukul abdomen saudara tepat di
bawah tulang dada dengan cepat. Catat respon yang diamati.
c. Refleks Kornea.Sentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda
tumpul. Catat respon yang diamati.
d. Refleks Faringeal.Sentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang
bersih. Catat respon yang diamati.
e. Refleks Kulit.Gerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati
perubahan warna kulit. Apa yang menyebabkan perubahan warna pada kulit ini?
f. Refleks Pilomotor.Belailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati.
Perlu diperhatikan:
1. Relaksasi sempurna.o r a n g c o b a h a r u s r e l a k s d e n g a n p o s i s i s
e e n a k n ya . Bagian (anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak
sepasif mungkin(lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan
posisinya.
2. Harus ada ketegangan optimal.dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat
dicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.
3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan.
dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengamatan ANATOMI
Gambar 1.Anatomi sel saraf
Gambar 2.Jenis-jenis sel saraf
Gambar 3.Organisasi Saraf
GERAK REFLEKS
Gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar
kesadaran kita. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan
tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar.
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan), kesystem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena
berhubungan dengan alat indra. Dalam gerak refreks rangsang yang diterima
oleh tubuh tidak diteruskan sampai ke otak, tetapi hanya sampai di medulla
spinalis.
a. Refleks Somatik
Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat
dan spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh,
dari rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak
reflex sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum
tulang belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot).
(27)
27.Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung
refleks. Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan
spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja
secara volunter (sadar). Contohnya gerakan mengambil barang.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf
sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa
diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk
disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut
lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung
(asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada
lutut.gambar, Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme
REFLEKS OTONOM
Refleks ini disebut juga refleks visceral karena sering melibatkan organ
internal tubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi,
merupakan refleks spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Refleks spinal
juga sering dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang
dibawa oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi.
Refleks otonom lain diintergrasikan di otak, khususnya di hipotalamus,
thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan
untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas,
makanan, keseimbangan air dan menjaga temperatur. Salah satu refleks otonom
yang menarik adalah konversi stimulus emosional ke respon visceral.
Sistem limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut,
marah, agresif dan lapar, disebut sebagai visceral brain karena pengaruhnya
dalam refleks emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat
seseorang merasa takut.
Refleks otonom merupakan polysinaptic dengan sedikitnya satu sinapsis di CNS
diantara neuron sensorik dan preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di
ganglion, antara neuron preganglion dan postganglionic.
Susunan saraf yang berperan penting mempengaruhi pekerjaan otot polos yang
bekerja secara involunter (tidak sadar).Saraf otonom terutama berkenaan dengan
organ-organ dalam. Contohnya pada jantung, saluran pencernaan, kelenjar, dll.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Saraf simpatis
. b. Saraf parasimpatis.
Sebagian besar organ memiliki sistem pengendalian ganda yaitu saraf
simpatis dan parasimpatis. Sehingga kadang kita menyebutnya sebagai
kebalikan.
FISIOLOGI-Otak
Refleks pada manusia
A. Deep Refleks
Deep Refleks Respon yang dirasakan:
a .Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)
Setelah ligament tempurung lutut dipukul dengan perkusor maka secara spontan
kaki akan terayun kedepan.
b. Refleks Patelar
Pada saat dilakukan prosedur ini terjadi gerakan refleks yang lebih kuat
ayunannya dan kaki terayun ke depan semakin kuat.
c. Refleks Babinski
Pada saat diberi rangsangan tersebut, terjadi respon berupa refleks dijari kaki
pergerakan terkadang dan sesaat akan melebar keatas terutama pada ibu jari. d
Refleks Archilles Pada saat diberi rangsangan terjadi gerakan menggetar pada
sekitar lutut.
e. Refleks Biceps Sensasi yang dirasakan rasa nyeri, terkadang gerakan tangan.
f. Refleks Triceps Rasa sakit.
B. Superficial Refleks
Superficial Refleks Respon yang dirasakan
a. Refleks Plantar jari–jari kaki bergerak secara spontan
b .Refleks Abdominal terasa ditekan
c .Refleks Kornea mata berkedip dan berair
d. Refleks Faringeal terasa tercekik
e .Refleks Kulit warna kulit berubah menjadi merah f Refleks Pilomotor terasa
merinding
b. Pembahasan
ANATOMI SEL SARAF.
Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron.
Neuron merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri
dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria,
Retikulum endoplasma, Badan golgi, di luarnya banyak terdapat
dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di
sebut akson.
Dendrit menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron
lainnya. Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-
neuron lain dan meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung
mielin,nodus ranvier,inti sel Schwan,butiran neurotransmiter.
Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena
membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir
pada terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yg mengandung
neurotransmitter. Terminal inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit
atau akson neuron berikutnya.Menurut fungsinya, neuron dibagi menjadi 3,
yaitu :
Neuron sensoris (afferent) yaitu sebagai penerima rangsang sensoris dari
lingkungan sekitar maupun dari dalam tubuh, misal pada indera.
Neuron motorik (efferent) yaitu pengontrol organ sasaran seperti serabut
otot atau kelenjar.
Interneuron membentuk komunikasi dan integrasi jaringan saraf antara
neuron sensoris dan neuron motorik.
Bagian posterior lobus frontal (korteks motor) mengatur gerak otot volunter.
Bicara terganggu bila kelainan pada hemisfer dominan. Bagian anterior lobus
frontal mengatur keadaan emosi anak serta kegiatan intelektual yang kompleks.
Anak yang menunjukkan agitasi, bingung dan menunjukkan respons emosi yang
tidak lazim mungkin mempunyai gangguan pada bagian anterior lobus frontal.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. 1.
Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi
sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan
permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan
nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
– Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai
bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.
– Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan
dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan
penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar,
namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls
pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori,
dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh
otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
VI. KESIMPULAN
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak
dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput
meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang
yang disebut meningitis.
Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:
(a).Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan
berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat
2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan
konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu
kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.