Makalah PPKN Kelompok 1
Makalah PPKN Kelompok 1
KELOMPOK 3 :
1. KHAERUL JANNAH 2108060012
2. NAHRI 2108060031
3. WINDA SEPTIA AULIA 2108060001
PRODI S1 FARMASI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung: Manggu
1
2
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari, 2019), hlm. 55.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945.
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
pemerintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti
luhur.
Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara itu memberikan pengertian bahwa Negara
Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa Negara harus
tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan.
Mengenai hal itu “Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan
dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan
hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab),
agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan social).”3
1. Ketuhanan yang maha esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhana yang maha esa, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
3
Astim Riyanto, “Pancasila Dasar Negara Indonesia”, Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol.
2, No. 3, Juli-September 2007, hlm. 461-467.
dalam permusyawaratan/ perwakilan, ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa, yang ber-Kemanusian
yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, yang berKetuhanan yang maga esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil
dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa,
yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan
ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
D. Penutupan
6
Purwito Adi, “Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Modal Dasar
Pertahannan Nasional NKRI”, Jurnal Moral Masyarakat, Vol 1, No.1, Juni 2016, hal. 45.
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam
menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini
kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan
bertindak. Karena itu, setiap manusia ingin melakukan tindakan harus bercermin pada
nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi
sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud
Pancasila sebagai konkret ialah Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan
sikap hidup sehari-hari.
Naskah pembukaan UUD Negara republik Indonesia tahun 1945 yang berasal dari
rancangan pebukaan hukum dasar Negara Indonesia setelah dilakukannya penyesesuain
tersebut disahkan/ditetapkan oleh PPKI dalam sidang nya pada tanggal 18 agustus.
Dalam pada itu naskah UUD Negara republik Indonesia yang tanpa atau belum dengan
penjelasannya pada mulanya berasal dari naskah rancangan UUD rumusan panitia kecil
Sembilan. Dalam kehidupan kenegaraan atau ketatanegaraan Indonesia sejak
pembukaan di UUD itu disahkan/ditetapkan oleh PPKI dan berlaku diseluruh Indonesia
pada tanggal 18 agustus sampai dengan 27 desember 1949 dan sejak pembukaan dan
batang tubuh UUD neggara republic Indonesia tahun 1945 yang secra resmi telah di
sertai dengan penjelasaanya diberlakukan kembali melalui keputusan presiden RI nomor
150 tahun1959 tanggal 5 juli 1959 sampai dengan sekarang.
2. Saran
Manusia tidak luput dari kesalahan, dan apabila ada kesalahan penulisan ataupun
penyusunan dalam makalah ini kami mohon keritik dan saran para pembaca. Terimakasi
atas partisipasinya dan mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Adi P. 2016. “Pembudayaan Nilai Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Modal Dasar
Pertahanan Nasional NKRI”. Jurnal Moral Masyarakat.
Gesmi I. dan Hendri Y. “Buku Ajar Pendidikan Pancasila”. Uwais Inspirasi Indonesia.
Ponorogo.