Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH PPKN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

KELOMPOK 3 :
1. KHAERUL JANNAH 2108060012
2. NAHRI 2108060031
3. WINDA SEPTIA AULIA 2108060001

PRODI S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

NUSA TENGGARA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Mataram, 09 Oktober 2021


A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan
bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini kebenaran nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap
manusia ingin melakukan tindakan harus bercermin pada nilai-nilai Pancasila terlebih
dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita atau ide
yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan.
Wujud Pancasila sebagai konkret ialah Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku
dan sikap hidup sehari-hari. Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam
arti merupakan inti bersama dari bersama dari berbagai moral yang secara nyata
terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral yang berasal
darimagama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Masing-masing moral itu
mempunyai coraknya sendiri, berbeda satu sama lain dan hanya berlaku bagi kelompok
yang bersangkutan.
Namun demikian, dalam moral-moral itu terdapat unsur-unsur bersama yang bersifat
umum dan mengatasi segala paham golongan. Dengan demikian, nampaklah bahwa
moral Pancasila mengatasi segala golongan dan bersifat nasional. Pancasila adalah lima
asas moral yang relevan untuk di tetapkan menjadi dasar Negara. Karena itu, nilai-nilai
Pancasila yang juga memiliki ilmu pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi itu harus mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya mengembangkan
Pancasila dan mengatasi persoalan bangsa Indonesia saat ini. Pancasila menurut para
ahli, yaitu:1
1. Prof. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yangberarti sendi, atas,
dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Maka demikian Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah lakumyang
penting dan baik.
2. Notonegoro

Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung: Manggu
1

Makmur Tanjung Lestari, 2019), hlm. 31-32.


Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology Negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambing persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan Negara
Indonesia.
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah Negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Artinya, Pancasila
harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk
Negara. Setijo menyatakan, bahwa konsep Pancasila sebagai dasar Negara diajukan oleh
Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni
1945, yang isinya untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara
atau filosophische grondslag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata
dapat diterima oleh seluruh anggota sidang. 2
Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh Panitia Kecil atau Panitia 9 dan
menghasilkan rumusan “Rancangan Mukadimah Hukum Dasar” pada tanggal 22 Juni
1945, yang selanjutnya oleh Muhammad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter,
atau Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, Piagam
Jakarta, selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menjadi
Pembukaan UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan dengan
Pancasila disahkan menjadi dasar Negara.
Sejak itu Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai
berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.

2
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari, 2019), hlm. 55.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945.
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
pemerintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti
luhur.

Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara itu memberikan pengertian bahwa Negara
Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa Negara harus
tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan.
Mengenai hal itu “Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan
dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan
hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab),
agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan social).”3

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh)


sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap Negara yang didirikan diatasnya,
dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan
mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia.
Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban
Negara.

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara


sesungguhnya berisi:

1. Ketuhanan yang maha esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhana yang maha esa, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

3
Astim Riyanto, “Pancasila Dasar Negara Indonesia”, Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol.
2, No. 3, Juli-September 2007, hlm. 461-467.
dalam permusyawaratan/ perwakilan, ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa, yang ber-Kemanusian
yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, yang berKetuhanan yang maga esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil
dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang maha esa,
yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan
ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.

C. Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia


Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi negara kesatuan Republik
Indonesia dengan alasan sebagai berikut:4
1. Pancasila sebagai kaidah negara pundamental yang berarti bahwa pada sila
ketuhanan yang maha esa menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama
dan keyakinan masing-masing.
2. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras, dan antara golongan secara
berkeadilan yang sesuai dengan kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini
ditunjukkan dengan sila kemanusian yang adil dan berada.
3. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, yang terdiri dari atas
ribuan pulau sesuai sila persatuan Indonesia.
4. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi
manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini selaras dengan berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam bermusawaratan/ perwakilan.
4
Irwan Gesmi dan Yun Hendri, Buku Ajar Pendidikan Pancasila, (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018), hlm. 5-8.
5. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan
sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai acuan dalam pencapaian
tujuan tersebut. 5
Menurut perjalanan sejarah naskah pembukaan undang-undang dasar berasal dari
rancangan pembukaan hukum dasar Negara Indonesia hasil rapat panitia kecil penyidik
usul-usul/perumus dasar Negara yan branggotakan Sembilan orang, karena itu sering
disebut panitia kecil Sembilan panitia kecil ini dibentuk dalam rapat anggota badan
penyidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) yang dihadiri 38
anggotaa BPUPKI. Rangcangan pembukaan hukum dasar Indonesia hasil rapat panitia
kecil Sembilan ini diterima pada hari itu juga yaitu tanggal 22 juni. Ke 38 anggota
BPUPKI yang dibentuk oleh pemerintah jepang dijawa dan Madura tanggal 29 april
1945 hadir kedalam rapat tersebut karena diundang oleh panitia kecil senbilan/
pemeriksa usul-usul BPUPKI yang berjumlah delpan orang karena itu sering hjuga
disebut panitia kecil delapan.
Panitia kecil delapan dibentuk pada akhir masa sidang 1 BPUPKI tanggal 1 juni 1945.
Panitia ini dibentuk karena BPUPKI pada masa sidang 1 yang berlangsung pada
tanggal 29 mei 1945 sampai dengan 1 juni belum mencapai kata sepakat tentang
rumusan dasar Negara Indonesia yang akan merdeka. Panitia kecil delapan inilah yang
bertugas untuk menampung, memeriksa, dan mengumpulkan pendapat-pendapat dan
asal usul tertulis atau lisan yang masuk dari para anggota BPUPKI pada masa sidang 1
untuk dilaporkan pada masa sidang 2 yang pada masa itu akan berlangsung pada tanggal
10 juni 1945 sampai dengan 17 juli. Serta memasukkan asal usul secara tertulis dari
para anggota sampai denan selambat lambatnya tangal 20 juni.
Jadi berdasarkan rumusan pancasila kita harus membudayakan nilai-nilai pancasila,
karena pembudayaan nilai-nilai pancasila, merupakan peningkatan pemasyarakatan
sehingga mencakup pengertian yang dalam, karena tidak sekedar memahami makna
pancasila tetapi menghayati makna-makna pancasila dan diwujudkan dalam
pengamalannya oleh setiap diri pribadi dan seluruh lapisan masyarakat.
Pada rapat besar hari pertama masa sidang BPUPKI tanggal; 10 juli 1945. Ketua
panitia kecil delapan (yang juga ketua panitia kecil sembilan) antara lain melaporkan
proses pembentukan panitia kecil Sembilan pada tanggal 22 juni dan hasil panitia kecil
5
Ambiro Puji Asmaroini, “Menjaga Eksistansi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat
di Era Globalisasi”, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2, Januari 2017, hlm. 45-50.
Sembilan berupa rancangan pembukaan hukum dasar Negara Indonesia. Yang hasil
tersebut dibahas dalm rapat BPUPKI pertama dan pada hari itu tidak disetujui oleh
ketua BPUPKI sampai habis masa sidang 2 tanggal 17 juli. 6
Akan tetapi, kemudian ketua panitia perancang undang-undang dasar ( yang juga
ketua panitia kecil delapan dan ketua panitia kecil sembilan) pada rapat besar BPUPKI
tanggal 14 juli melaporkan rancangan indonesia merdeka yang juga sebagai rancangan
teks proklamasi yang cukup panjang, yang kalau dilihat dari isi naskahnya merupakan
perluasan yang berupa historis perjuangan pergerakan bangsa Indonesia dari alenia ke
satu, kedua, dan ketiga rancangan pembukaan undang-undang dasar yang lebih singkat
dari naskah rencana pernyataan Indonesia merdeka.

D. Penutupan

6
Purwito Adi, “Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Modal Dasar
Pertahannan Nasional NKRI”, Jurnal Moral Masyarakat, Vol 1, No.1, Juni 2016, hal. 45.
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam
menjalani kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini
kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman berpikir dan
bertindak. Karena itu, setiap manusia ingin melakukan tindakan harus bercermin pada
nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu. Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi
sebagai suatu cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud
Pancasila sebagai konkret ialah Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah laku dan
sikap hidup sehari-hari.
Naskah pembukaan UUD Negara republik Indonesia tahun 1945 yang berasal dari
rancangan pebukaan hukum dasar Negara Indonesia setelah dilakukannya penyesesuain
tersebut disahkan/ditetapkan oleh PPKI dalam sidang nya pada tanggal 18 agustus.
Dalam pada itu naskah UUD Negara republik Indonesia yang tanpa atau belum dengan
penjelasannya pada mulanya berasal dari naskah rancangan UUD rumusan panitia kecil
Sembilan. Dalam kehidupan kenegaraan atau ketatanegaraan Indonesia sejak
pembukaan di UUD itu disahkan/ditetapkan oleh PPKI dan berlaku diseluruh Indonesia
pada tanggal 18 agustus sampai dengan 27 desember 1949 dan sejak pembukaan dan
batang tubuh UUD neggara republic Indonesia tahun 1945 yang secra resmi telah di
sertai dengan penjelasaanya diberlakukan kembali melalui keputusan presiden RI nomor
150 tahun1959 tanggal 5 juli 1959 sampai dengan sekarang.
2. Saran
Manusia tidak luput dari kesalahan, dan apabila ada kesalahan penulisan ataupun
penyusunan dalam makalah ini kami mohon keritik dan saran para pembaca. Terimakasi
atas partisipasinya dan mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
Adi P. 2016. “Pembudayaan Nilai Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Modal Dasar
Pertahanan Nasional NKRI”. Jurnal Moral Masyarakat.

Arafat M. 2019. “Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah”. Manggu Makmur


Tanjung Lestari. Bandung.

Gesmi I. dan Hendri Y. “Buku Ajar Pendidikan Pancasila”. Uwais Inspirasi Indonesia.
Ponorogo.

Puji A. 2017. “Menjaga Eksistansi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat di


Era Globalisasi”. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan.

Riyanto A. 2007. “Pancasila Dasar Negara Indonesia”. Jurnal Hukum dan


Pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai