KEPERAWATAN 7C
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan
Dosen Mata Kuliah KEPERAWATAN GERONTIK.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
b. Penyebab
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai keinginan, yang ditandai dengan adanya perasaan malu
terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan
hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya diri kurang.
c. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah
kegagalan perkembangan yang dapat mengakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa
terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain,
tidak mampu merumuskan keinginan dan merasa tertekan. Berbagai
teori telah diajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang
parah. Teori ini menunjukkan rentang faktor-faktor penyebab yang
mungkin bekerja sendiri atau dalam kombinasi.
1. Faktor genetik, dianggap mempengaruhi tranmisi gangguan efektif
melalui riwayat keluarga atau keturunan.
2. Teori agresi menyerang kedalam menunjukkan bahwa depresi
terjadi karena perasaan marah yang ditujukan kepada diri sendiri.
3. Teori kehilangan objek, merujuk kepada perpisahan traumatik
individu dengan benda atau yang sangat berarti.
4. Teori organisasi kepribadian, menguraikan bagaimana konsep diri
yang negatif dan harga diri rendah mempengaruhi sistem keyakinan
dan penilaian seseorang terhadap sesuatu.
5. Model kognitif menyatakan bahwa defresi, merupakan masalah
kognitif yang didominasi oleh evaluasi negatif seseorang terhadap
diri seseorang, dunia seseorang, dan masa depan seseorang.
d. Faktor Presifitasi
Sedangkan faktor presipitasi dari faktor sosio-cultural karena
menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena meninggal dan
faktor psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau
kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam
keluarga sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan
menarik diri dari lingkungan (Stuart and sundeen, 1995).
Tanda dan Gejala :
Apatis, ekspresi, afek tumpul.
Menghindar dari orang lain (menyendiri) klien tampak
memisahkan diri dari orang lain.
Komunikasi kurang atau tidak ada
e. Rentang Respon
Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan
seseorang apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan
suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah
selanjutnya.
Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide- ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan
interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling
memberi dan menerima.
Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling
tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal.
Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg
menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka
dengan orang lain.
Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal
mengambangkan rasa percaya diri atau kemampuannya untuk
berfungsi secara sukses.
Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat
pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu
tersebut tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya
dengan orang lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan
dengan tanda-tanda cembru, iri hati, dan berhati-hati. Perasaan
induvidu ditandai dengan humor yang kurang, dan individu merasa
bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa emosi.
f. Karakteristik Perilaku
Gangguan pola makan : tidak nafsu makan atau makan
berlebihan.
Berat badan menurun atau meningkat secara drastis.
Kemunduran secara fisik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menarik diri adalah penilaian yang salah tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri pencapaian ideal
diri /cita-cita /harapan langsung menghasilkan perasaan berharga .Harga diri
dapat diperoleh melalui penghargaan diri sendiri maupun dari orang
lain.Perkembangan harga diri juga ditentukan oleh perasaan
diterima,dicintai,dihormati oleh orang lain,serta keberhasilan yang pernah
dicapai individu dalam hidupnya.
B. Saran
Mengingat kondisi psikososial lansia yang tidak berbeda di antara lokasi
pemukiman, maka lansia dapat tinggal di mana saja asalkan tetap
mendapatkan perhatian atau dukungan, baik dari keluarga, masyarakat
maupun pemerintah.
Dapat dibentuk wadah tempat lansia bersosialisasi bersama peer
groupnya. aktifitas fisik dan perilaku kesehatan, hendaknya
difasilitasi dengan memberi kesejahteraan berupa dukungan moril dan
sprituil kepada kelompok lansia berupa perbaikan ekonomi, kesehatan,
transportasi, dan perumahan serta memberikan gizi yang baik dan obat-
obatan untuk mencegah terjadinya penyakit yang bisa mempercepat
proses penuaa.
Menghindari sikap menarik diri sebagai lansia.
Mengembangkan perspektif yang lebih jelas mengenai hidup lansia.
Menggantikan kepuasan-kepuasan yang hilang.
Mengembangkan hubungan yang bermakna.
Daftar Pustaka