15 Millennials Big Trends To Watch in 2018 (And Beyond) - Inventure
15 Millennials Big Trends To Watch in 2018 (And Beyond) - Inventure
The Millennials
Millennials and
and Their
Their HOme
HOme
IndONESIA
IndONESIA Millennials
Millennials JOurney
JOurney
Era boyband
Film “Ada Apa Dengan Cinta?”
Hilangnya monopoli TVRI
dan hadirnya ere televisi komersil.
Ping!!! BBM-an,
Kehadiran Nebengers.
Experience adalah segalanya.
Batik merakyat.
The same
14.6%
Millennials are
more loyal 15.2%
customers
Bagi milenial, brand bukan lagi menjadi faktor utama ketika memilih produk atau
layanan. ‘Rating’ dan rekomendasi serta benefit apa yang ditawarkan lebih menjadi
preferensi mereka.
#1 the end OF BRAND
Bagi milenial, brand bukan lagi menjadi faktor utama ketika memilih
produk atau layanan. ‘Rating’ dan rekomendasi serta benefit apa yang
ditawarkan lebih menjadi preferensi mereka.
#1 the end OF BRAND
http://bit.ly/2ExnJAo http://bit.ly/2DVcOk4
Milenial adalah konsumen yang paling haus akan pengalaman (experience) dibanding generasi-generasi
sebelumnya. Survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih
memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman (experience) ketimbang barang (material goods).
#2 FROM GOODS TO EXPERIENCE
5.50
5.00
NON-LEISURE
4.50
4.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017 Sumber: Faisal Basri, 2017.
#3 FrOM OCCASIONAL TO Habitual leisure
Occasional Habitual
Terjadi fundamental shift dalam perilaku konsumsi leisure di Indonesia, yaitu dari occasional leisure ke habitual leisure.
Dulu ngegym dilakukan secara occasional, kemudian dilakukan rutin tiap minggu. Dulu jarang makan di luar rumah
(dine-out), kini kegiatan dine-out mulai dilakukan rutin seminggu atau dua minggu sekali.
#4 The Rise OF UBER Millennials
62%
Responden membuka
Facebook lebih dari
2-3x dalam sehari
70%
Responden membuka
Instagram setiap hari.
http://bit.ly/2BPtdoj
N: 1033
A: 16-35
Sumber: Jakpat, 2016.
#5 SOCMED is The New Leisure Hub
http://bit.ly/2nCgm3A
#6 SHARING IS THE NEW HAVING
Kini mulai muncul pergeseran gaya hidup di kalangan milenial dari memiliki
barang (owning) ke berbagi (sharing). Mengoleksi CD/DVD sudah tergantikan
oleh koleksi musik atau film seperti Spotify, atau Netflix. Mereka juga mu-
lai memilih layanan Gojek atau Grab ketimbang mempunyai mobil atau motor
sendiri.
#6 DisOwnership Is The New NOrmal
97.3%
38.73%
2.7%
61.27%
Karena terbatas secara finansial, Milenial cenderung bergaya hidup minimalis. Mereka lebih
memilih membeli experience daripada sekedar barang. Dalam hal tempat tinggal misalnya,
cenderung memilih yang simple dan minimalis.
#8 BE GENEROUS
http://bit.ly/2EaPLF2
Brand yang banyak memberikan benefit adalah favorit di kalangan milenial. Brand yang suka
memberikan diskon, bonus poin, voucher, flash sale dan semacamnya sangat disukai oleh
generasi yang suka pamer ini. Misalnya Go-Jek yang suka membuat promo-promo diskon jika
menggunakan Go-Pay atau Bukalapak yang sering membuat promo-promo unik.
#9 Authenticity-Seeker
Generasi ini cenderung lebih menyukai dan mengapresiasi brand-brand lokal yang unik dan
beda. Berbagai event yang mengurasi brand-brand local seperti Brightspot Market, Localfest,
hingga Jakcloth selalu ramai dipadati pengunjung.
#9 SEARCHING FOR MEANING
Sebagai generasi yang mengalami krisis identitas, mereka mencari jati diri dengan ingin
berkontribusi dan menjadi bagian dari dunia yang lebih baik. Termasuk dalam hal memilih pro-
duk atau brand, mereka menyukai produk atau brand yang memberikan solusi untuk kemasla-
hatan seperti Google, Body Shop, Filosofi Kopi atau Bumi Langit.
#10 values first, nOt status
Milenial pun cenderung memilih kantor yang cool yang culturenya sesuai dengan values
mereka. Mereka lebih suka bekerja di start up alih-alih di perusahaan bonafid seperti
Pertamina atau Telkom, lebih memilih bekerja di Fintech daripada di bank konvensional.
#10 THE END OF 8 am and 5 pm
68%
Millennials Amerika memilih bekerja dengan
jarak jauh, dan 90% menginginkan bekerja
secara fleksibel.
50%
50% pendapatan milenial atau lebih
dikeluarkan untuk menyewa tempat
tinggal di kota besar
69% 68%
Flexible Role
Flexible Time
Employees choosing within
Employees choosing when certain guidelines, what they
they start/finish work. do as part of their job.
67% 64%
Flexible Recruitment Flexible Location
Offering different types of Employees choosing to work
contracts, crowd-sourcing from the office, from home,
talent, etc. or other locations.
http://bit.ly/2DWVJ9j
#10 wOrk and leisure are blurring
Fenomenalnya Snapchat
segera diikuti oleh
Instagram dengan
menghadirkan Instastory,
bahkan socmed lain
seperti Facebook, Path
hingga Whatsapp juga
membuat fitur yang sama.
Hal ini karena milenial
suka sharing konten-
konten yang privat
dimana hanya tampil
selama 24 jam, lalu hilang
jejak digitalnya.
http://bit.ly/2vM0x0P
#13 The Death Of Mainstream Media:
Lambe Turah Effect
Fenomena Lambe Turah di Socmed, sedikit banyak telah mengubah perilaku mengonsumsi
media bagi Millennial. Media-media mainstream tidak lagi menjadi rujukan utama sebagai
sumber informasi. Media jaman now harus bisa memenuhi Immediacy, Intimacy dan
Spontanity.
#13 The Death Of Mainstream Media:
LINE TODAY
http://bit.ly/2FFaJch
Media-media mainstream baik yang konvensional seperti cetak atau TV bahkan online tak lagi
menjadi sumber utama informasi bagi generasi ini. Mereka mendapatkan informasi terbaru
melalui newsfeed di Facebook atau agregrator-agregrator news seperti Line Today, Babe,
UC News dan sebagainya.
#14 BAPER GENERATION
Generasi ini mudah baper dan sangat ekspresif terutama di social media. Mereka dengan mudah
akan tersentuh dengan story-story yang menggugah dan viral. Mereka juga sangat ekspresif
mencurahkan isi hatinya saat lagi senang hingga sedih di socmed.
http://bit.ly/2DWNz0K
#15 HYPER-REALITY COMPLEX
http://bit.ly/2DXwCn3
Yuswohady
yuswohady@gmail.com
@yuswohady
Iryan Herdiansyah
iyan.herdiansyah@gmail.com
@iryanah
Farid Fatahilah
faridferre@gmail.com
@faridferre
Inventureid@gmail.com