Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
35418331
3ID04
SOAL-SOAL QUIZ METODE PENELITIAN UNIVERSITAS GUNADARMA – S1 TEKNIK INDUSTRI
KAMIS, 21 JANUARI 2021 (WAKTU 90 MENIT)
1. Jelaskan mengenai definisi penelitian ilmiah dari beberapa ahli, dan sebutkan tentang
kriteria kualitas penelitian ilmiah yang baik!
2. Gambarkan tahapan dalam proses penelitian ilmiah, dan jelaskan hal-hal inti dari setiap
tahapan tersebut!
3. Jelaskan ada berapa jenis-jenis penelitian berdasarkan kategorinya, dan sebutkan
perbedaan mendasar masing-masing jenis penelitian tersebut!
4. Sebutkan tujuan penelitian, dan jenis mana yang biasanya digunakan dalam suatu
penelitian ilmiah Tugas Akhir/Skripsi?
5. Apa yang menjadi dasar bagi kriteria dalam memilih permasalahan yang akan dijadikan
topik suatu penelitian, berikan contohnya masing-masing?
6. Faktor-faktor apa sajakah yang harus diperhatikan dalam memilih permasalahan dalam
suatu penelitian?
7. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan desain penelitian dan berikan contohnya masing-
masing!
8. Jelaskan tahapan pemilihan sampel, metode pemilihan, dan jumlah sampelnya dalam
suatu penelitian ilmiah!
9. Gambarkan dan jelaskan mengenai teknik sampling dalam metode penelitian, disertai
dengan metode-metode penentuan ukuran sampel dan faktor-faktor yang
mempengaruhi!
10. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam probability sampling dan non- probability
sampling, serta berikan contohnya masing-masing!
JAWABAN
1. Menurut Soetrisno Hadi, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalm apa yang telah ada,
mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada
namun kebenaranya masih di ragukan.
Ada 7 ciri khas penelitian yang baik dan benar, yakni sebagai berikut Emory (1985).:
1. Jelas dan Fokus
Jelas dan fokus menjadi tahapan awal karakter penelitian yang baik Masalah yang
diteliti haruslah betul-betul sebagai masalah, sehingga data yang terkumpul dalam
penelitian itu dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian yang benar dan jelas. Sehingga penelitian akan lebih terarah dan
fokus, efisien dan efektif.
2. Prosedur penelitian yang Rinci
Prosedur penelitian harus jelas, terperinci, dijabarkan. Sehingga bukan hanya saja
yang memahaminya, tapi orang lain yang membaca hasil tulisan.
3. Prosedur Harus teliti
Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat secara teliti dan hati-hati, agar
nantinya penelitian menjadi penelitian yang benar-benar valid. Valid maksudnya
sesuai antara data dan fakta. Sementara data yang dimaksud adalah teori-teori yang
mendukung penelitian, dokumen, maupun kuesioner. Intinya, dalam meneliti mau
tidak mau harus mengedepankan prosedur. Prosedurnya jelas, dan teliti.
4. Laporan lengkap dan sistematis
Laporan penelitian harus lengkap, dan disusun secara sistematis. Kelengkapan yang
dimaksud mencakup teori yang mendukung penelitian, sumber data baik pustaka
maupun lapangan, sekunder maupun primer, dan sebagainya.
Dalam menyusun laporan penelitian, baik itu jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi,
laporan yang sistematis menjadi nilai tersendiri, dan tentunya akan diistimewakan.
Sistematis dalam penelitian termasuk dalam hal kemampuan dalam mengolah data,
penempatan teori dari A sampai Z.
5. Analisis tepat
Analisis yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian, ada baiknya sebelum
menemukan masalah, dan membuat judul, harus membuat rencana yang baik tentang
desain penelitian. Termasuk dalam hal menentukan analisisnya. Misalnya
menggunakan analisis korelasi, maka yang dikaji dan diteliti adalah hubungan antara
masalah A dan B. yah begitulah selanjutnya, jika meneliti hubungan maka gunakan
analisis korelasi. Jika meneliti perbandingan, gunakan analisis komparatif.
6. Kesimpulan dan Saran dari sumber Bukan pribadi
Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh
dari penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan dan saran yang tuliskan bukanlah
pendapat semata. Boleh mengajukan pendapat, namun hal tersebut hanya sekedar
saran tambahan.
7. Peneliti berintegritas
Poin inilah yang paling penting. Integritas merupakan perpaduan dari semua poin di
atas. Dalam penelitian, seorang peneliti yang berintegritas tentunya akan sangat
ditunggu-tunggu hasil penelitiannya. Bagaimana dengan skripsi? tentunya poin ini-
pun akan berlaku. Mahasiswa yang berintegritas dalam penelitiannya adalah
mahasiswa yang membuat skripsinya dengan hasil jerih payahnya sendiri, bukan
dengan konsultan atau menggunakan jasa orang lain.
2. Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai dari
merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan
percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil
penelitian.
a. Merumuskan Masalah
Masalah biasanya berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan melakukan sebuah
penelitian secara ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat kita akan
merumuskan masalah:
• Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan
• Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti.
• Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa diselesaikan.
b. Mengumpulkan Informasi
Setelah melakukan perumusan masalah, tahapan berikutnya yang harus kita lakukan
mengumpulkan informasi atau data. Ini bisa dilakukan dengan observasi maupun studi
literatur seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-penelitian lain yang sudah ada
sebelumnya.
c. Menyusun Hipotesis
Pada tahapan berikutnya, setelah kita melakukan observasi dan mendapatkan data,
maka yang harus dilakukan adalah membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
d. Melakukan Percobaan
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara yang telah kita buat
di tahapan sebelumnya, maka yang harus kita lakukan adalah melakukan percobaan
atau penelitian. Penelitian harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan data
yang akurat.
e. Menganalisis Data
Di tahapan ini, data-data yang telah kita peroleh dari hasil penelitian lalu dicatat dan
diolah ke dalam bentuk grafik atau diagram sehingga mudah untuk dianalisis.
f. Membuat Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan hasil percobaan, tanpa
adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan merupakan jawaban sebenarnya dari
hopitesis yang pernah diajukan.
g. Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan mempublikasikan hasil penelitian
kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan
seminar.
3. Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Berikut adalah
jenis jenis penelitian, antara lain:
Jenis Penelitian Menurut Pendekatan Analisis, Dilihat dari pendekatan analisisnya,
penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:
• Penelitian kuantitatif
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-
datanumerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian
hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil (Ho).
Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau
siginifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian
kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
• Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses
penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan
antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan
dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipoteisis
melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir
formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian
sampel kecil.
Jenis Penelitian Menurut Kedalaman Analisis, Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis
penelitian terbagi atas dua, antara lain:
• Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah
untuk difahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar
faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang
diperoleh.
Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam.
Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dan analisis
kecenderungan (trend).
• Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian
hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data
kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial kita dapat berbicara mengenai besarnya
peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
Jenis Penelitian Menurut Karakteristik Masalah, Kalau dipandang dari karakteristik
masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam sebagaimana diuraikan oleh Isaac dan Michael (Azwar, 1997) yaitu,
antara lain:
• Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta
dan karakterisitik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini
berusaha menggambarkan situasi atau kejadian.
Penelitian ini sangat cocok bila variabel-variabel yang terlibat sangat kompleks dan
tidak dapat diteliti lewat metode eksperiment atau yang variasinya tidak dapat
dikendalikan.
Pada hakikatnya penelitian kausal-komparatif adalah “ex post facto”, artinya data
dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti
memilih satu atau lebih efek (variabel dependent) dan menguji data dengan kembali
menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.
• Penelitian Eksperimental Murni
Penelitian eksperimental murni dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya
hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel dengan cara menghadapkan
kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan
membandingkan akibatnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
mendapat perlakukan.
• Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental murni, akan tetapi tidak semua
variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. Peneliti harus menyadari
betul keterbatasan penelitian ini dan seberapa jauh validitas internal dan
eksternalnya.