Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK


“INSAN FARMA”

Disusun oleh :
Kelompok 1
HILMALIA
JULIA NISA
CINDY CENORA
RAISSA ROSYIDA
NADIYA AMALIYA
MALINDA APRILIANI
SATRIYANI HASTUTI RAHAYU
M. RIZQO DZULFAKAR HAQ

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENDIRIAN APOTEK


Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh
pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana
pelayanan kesehatan, salah satunya adalah apotek. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian,
penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang Apoteker
bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan
obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam
pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit
pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan,
fungsi apotik adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan
operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan
pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada
pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang
berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat
menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi
kepentingan pasien.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker
yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker dimana
apoteker dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus
mampu menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi
obat, serta pengembangan obat. Dalam mendirikan sebuah apotek,
keberadaan apotek sangat penting. Saat ini jumlah apotek yang
berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga masyarakat
sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dengan didirikannya apotek dapat memperluas akses
obat murah dan terjamin kepada masyarakat serta bertujuan juga
untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta
memberikan kesempatan kepada apoteker untuk memberikan
pelayanan kefarmasian.

B. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK

1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan


perbekalan farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk
memberikan edukasi dan konsultasi kesehatan kepada pasien.
2. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat
kesehatan
3. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang
farmasi.

C. VISI DAN MISI

1. Visi

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang


bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
konsumen dan karyawan.

2. Misi

Misi dari apotek ini adalah :

a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi


lainnya yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.

b. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.

c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta


senantiasa melakukan perbaikan.

d. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.

e. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan


efesien.
BAB II
ISI

A. STRATEGI
Strategi dari apotek antara lain :
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta
perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan
masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan
mempercepat tercapainya keuntungan yang besar.
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif,
nyaman dan aman.
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan
informasi obat yang digunakan secara khusus.
4. Memberikan KIE kepada pasien.
5. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan
system Reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
6. Merancang standar operasi prosedur dan standar organisasi kerja.
7. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.
8. Melakukan sosialisasi dan edukasi peranan apoteker kepada
masyarakat serta informasi obat.
B. ASPEK-ASPEK APOTEK
1. Nama dan Alamat Apotek
Apotek yang akan didirikan bernama “Insan Farma” terletak
di Jl. Brigjend Hasan Basri, Kecamatan Banjarmasin Utara,
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lokasi apotek yang
strategis yang akan mendukung keberhasilan apotek.
2. Denah Lokasi: terlampir
3. Data-data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Insan Farma berada di daerah dengan kepadatan
penduduk yang lumayan tinggi, dekat dengan Universitas,
Perumahan, Hotel, Kafe, Kantor, Tempat makan, Mesjid dan
Supermarket.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Apotek Insan Farma berada di lingkungan yang tingkat
pendidikan masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya
sebagian besar pegawai, siswa, mahasiswa dan wiraswasta.
Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat sedang.
Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum
cenderung menengah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu Puskesmas
Kayu Tangi.
d. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 4 jaraknya ada yang dekat sekitar ± 300 m
dan ada yang jauh sekitar ± 5 km. Dengan melihat lokasi yang
strategis maka diharapkan apotek dapat berkembang degan
cepat.
e. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Insan Farma” relative ramai karena
berada di daerah perkotaan. Serta mudah dijangkau karena
terletak di jalur ramai yang biasa dilewati masyarakat untuk
berangkat bekerja maupun mengantar anaknya sekolah dan
memiliki area parkir lumayan luas.
C. PELUANG DAN PROSPEK PEMASARAN
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola
pengobatan mandiri masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian
Apotek “Insan Farma” mempunyai prospek pemasaran yang cukup
bagus karena:
1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah
perkotaan, Komplek perumahan, pendidikan (Universitas Lambung
Mangkurat, ) serta Pukesmas Kayu Tangi.
2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya.
3. Lingkungan calon apotek relatif aman.
4. Penerapan strategi pemasaran yang mengedepankan citra apotek
yang lebih ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan
memberikan kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan
sarana dan prasarana yang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan
konsultasi obat dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan
kesehatan (TD, BB, TB dan gula darah).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey
pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/peta lokasi dan
keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang
penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terhadap apotek “Insan Farma” yang akan
didirikan (Swot Analisis).
1. Kekuatan/Strength

Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek “Insan Farma”


yang akan didirikan adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi
lainnya di apotek Insan Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan
masyarakat yang mampu mencapai kepuasan pelanggan sehingga
akan meningkatkan omset apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Apotek dengan pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan
tepat, cermat dan cepat.
d. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau (denah terlampir)
e. Memiliki Apoteker yang memiliki pengetahuan tentang obat-
obatan dan pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan
sopan.
f. Apoteker “Insan Farma” menerapkan konsep pelayanan
kefarmasian “No Pharmacist No Service”
2. Kelemahan/Weakness
Membutuhkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk
memperoleh pelanggan yang loyal dan tingkat ekonomi dan
konsumsi yang cukup rendah (menengah kebawah).
3. Peluang/Opportunity
a. Potensi daerah
Jumlah penduduk yang tinggi dan letak/lokasi apotek strategis
serta mudah dijangkau karena dekat dengan toko alat kesehatan,
puskesmas kayu tangi, optik, toko alat elektronik, supermarket,
rumah makan, ATM, lampu merah, dan dekat dengan Universitas
Islam Kalimantan serta cafe dan lain-lain sehingga menjadi sumber
pelanggan apotek yang potensial.
b. Lokasi daerah
Calon lokasi apotek Insan Farma strategis karena terletak di
Sebelah jalan raya yang merupakan akses utama masyarakat
sehingga mempermudah masyarakat untuk mengakses obat.
4. Ancaman/Threat
Ada 2 Apotek kompetitor di daerah tersebut, dimana jarak
antara Apotek berada ± 5 km, serta 2 mini market yang berjarak ± 2
km.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat
dengan toko alat kesehatan, puskesmas kayu tangi, optik, toko
alat elektronik, rumah makan, dekat dengan ATM, dekat lampu
merah, dan dekat dengan Universitas Islam Kalimantan
sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.
2. Market Share
a. Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “Insan Farma” : 4
apotek yang berjarak ± 5 km.
b. Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek “Insan Farma” setiap
hari sebanyak 7 pembelian resep, 50 pembelian OWA dan 150 obat
bebas.

E. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN


1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek
yang ada di sekitar.
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan
guna meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional (Rencana
setelah 1 tahun apotek berdiri).
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur
atau leaflet kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat
langsung tentang obat dan peran apoteker setiap satu minggu sekali
di bulan awal apotek didirikan dan 1 bulan sekali di bulan-bulan
berikutnya.
4. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang
efektif dan elegan untuk mendapatkan customer loyality sesuai
dengan Branch image yang akan apotek “Insan Farma” bangun.
5. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan
pola kebutuhan pasien.
6. Pada tahun pertama pendirian rutin melaksanakan penyuluhan
tentang obat dan penyakit kepada masyarakat.

F. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human
Capital yang memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam
menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan dengan
administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi
Apotek dapat terlaksana. Apotek “Insan Farma” merekrut 6
karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Pengelola Apotek : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Asisten Apoteker : 3 orang
4. Administrasi umum : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja : 07.00-21.30, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-
14.00 WITA dan jam 14.00-21.30 WITA (Setiap hari). Shift 1 :
APA + AA + Administrasi (1 orang) masuk mulai 07.00-14.00
WITA dan Shiff 2 : Aping + AA ( 2 orang) jam 14.00-21.30 WITA.
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu
SDM di Apotek “Insan Farma” haruslah orang-orang yang memiliki
kelebihan yang tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu
menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan
menciptakan kepuasan customer dan meningkatnya profit apotek.

G. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN


1. Bangunan
a. Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang
peracikan, kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang
administrasi, ruang praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek
berdiri), ruang tunggu pasien, tempat parkir, mushola, dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan kipas angin, penerangan,
sumber air yang memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang
mendukung dan tempat sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm
dengan tulisan hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7
cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box. Papan nama
terdiri dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA
terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer,
perban, sarung tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan,
perlengkapan bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu,
energy drink, dll).
e. Bahan baku obat
3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
-Timbangan
-Thermometer
-Mortir dan stamper
b. Alat perbekalan farmasi
-Pot plastik berbagai ukuran
-Lemari pendingin
-Lemari dan rak penyimpanan obat
-Lemari penyimpanan untuk narkotika, psikotropika, dan bahan
berbahaya lainnya
c. Wadah pembungkus dan pengemas
-Etiket
-Kertas puyer
-Steples
-Wadah pengemas dan pembungkus lainnya (tas plastik)
d. Alat administrasi
-Blanko pesanan obat
-Blanko kartu stok obat
-Blanko copy resep
-Blanko faktur dan nota penjualan
-Blanko kuitansi
-Buku penerimaan
-Buku pembukuan keuangan
-Buku pencatatan narkotik dan psikotropik
-Buku pesanan narkotik dan psikotropik
-Buku defecta
-Buku standar
-Buku pembelian
-Buku laporan obat narkotik dan psikotropik
-Buku pencatatan penyerahan resep
-Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan lainnya
-Alat pemadam kebakaran
-Alat kasir dan kertas Komputer

H. TENAGA KERJA
Jumlah Tenaga Kerja
a. Apoteker ₌ 1 orang
b. Apoteker Pendamping ₌ 1 orang
c. Asisten Apoteker ₌ 3 orang
d. Administrasi Umum ₌ 1 orang

BAB III
RINCIAN DANA

A. STUDI KELAYAKAN APOTEK


Berikut adalah perkiraan modal yang diperlukan untuk apotek “Insan
Farma”.
1. MODAL

1) Perlengkapan Apotek

Etalase kaca di depan uk 1x1 = 2× 800.000,- Rp. 1.600.000 ,


Etalase kaca di depan uk 2x1 = 2× 1.600.000,- Rp. 3.200.000 ,-
Meja 3 × 125.000 Rp. 375.000,-
Kursi 5 × 50.000 Rp. 250.000,-
Kursi ruang tunggu (panjang) 2×200.000 Rp. 400.000,-
Komputer Rp. 4000.000,-
Software Rp. 6.000.000,-
Printer Rp. 750.000,-
Telepon Rp. 400.000,-
Timbangan mg dan gram Rp. 4.000.000,-
Timbangan badan Rp. 120.000,-
Lemari es Rp. 1.000.000,-
Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 450.000,-
Alat peracikan obat (Stemper, Mortir) Rp. 100.000,-
Alat gelas (Beker glass, Gelas ukur 50 ml,100 Rp 500.000,-
ml,Batang pengaduk, tabung reaksi)
Perlengkapan administrasi Rp. 500.000,-
Buku standard kefarmasian Rp. 2.000.000,-
Stempel apotek Rp. 150.000,-
Kalkulator Rp. 200.000,-
Dispenser+gallon Rp. 350.000,-
Kipas angina Rp. 250.000,-
Papan nama Rp. 500.000,-
Lampu Rp. 500.000,-
Jam dinding Rp. 100.000,-
Alat Kebersihan Rp. 100.000,-
Alat makan Rp. 10.000,-
TV 14 Inch Rp. 600.000,-
Alat Pemadam Kebakaran Fire Indo Rp. 400.000,-
2×200.000
TOTAL Rp. 28. 825.000,-
2) Biaya Perizinan
a. Biaya Perizinan = Rp. 2.000.000,-
b. Modal Operasional (obat) = Rp. 50.000.000,-
c. Cadangan Modal = Rp. 14.175.000,-
Total Modal = Rp. 95.000.000,-

BAB IV
KESIMPULAN
Melihat dari banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukan
sepertiaspek lokasi, aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek
managerial dan aspek teknis maka Apotek “Insan Farma” yang akan
didirikan di Jl. Brigjend Hasan Basri, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan layak untuk didirikan.

LAMPIRAN

APOTEK

INSAN FARMA Komplek ke jaksaan

Anda mungkin juga menyukai