Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PASIEN Tn. Na
DENGAN INFEKSI PROGRAM STUDI
SALURAN KEMIH DI ILMU KEPERAWATAN
RUANG BEDAH RSUD MEDIKA NURUL
TGK. ABDULLAH ISLAM SIGLI
SYAFI’E 2021
BEURENUEN

Disusun
Oleh

NAMA :
NURUL AKMAL,
S.Kep

NIM :
20900093
LAPORAN PENDAHULUAN indonesia yang menderita Infeksi Saluran
Kemih diperkirakan sebanyak 222 juta jiwa ,
A. Pendahuluan
Dalam daerah jawa timur berkisar 123 juta
Infeksi saluran kemih (ISK) sering
jiwa(Kasmad 2007).
terjadi pada wanita. Di karenakan uretra wanita
Data statistik menyebutkan 20-30%
yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan
perempuan akan mengalami infeksi saluran
lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih.
kemih berulang pada suatu waktu dalam hidup
Faktor lain yang berperan adalah
mereka, sedangkan pada laki-laki hal tersebut
kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi
sering terjadi terjadi setelah usia 50 tahun
kulit lubang uretra sewaktu berhubungan
keatas (Kayser, 2005).
kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan
Infeksi saluran kemih (ISK) sering
kemungkinan mikroorganisme yang menempel
terjadi pada wanita. Di karenakan uretra wanita
dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin
yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan
memiliki akses ke kandung kemih (Sepalanita
lebih mudah melewati jalur ke kandung kemih.
2012). ISK memunculkan gejala-gejala nyeri
Faktor lain yang berperan adalah
yang sering dan rasa panas ketika berkemih,
kecenderungan untuk menahan urin serta iritasi
Spasame pada area kandung kemih, hematuria,
kulit lubang uretra sewaktu berhubungan
nyeri punggung dapat terjadi, demam,
kelamin. Uretra yang pendek meningkatkan
menggigil, nyeri panggul dan pinggang, nyeri
kemungkinan mikroorganisme yang menempel
ketika berkemih, malaise, mual dan muntah
dilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin
sehingga terjadi gangguan eliminasi urine
memiliki akses ke kandung kemih (Sepalanita
( Samirah,dkk, 2013).
2012).
Menurut WHO pada tahun 2011, infeksi
B. Pengertian
saluran kemih termasuk kedalam kumpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah
infeksi paling sering didapatkan oleh pasien
keadaan adanya infeksi yang ditandai dengan
yang sedang mendapatkan perawatan di
pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri
pelayanan kesehatan (Health care-
dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim
associatedinfection). Bahkan tercatat infeksi
ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah
saluran kemih menempati posisi kedua
bakteriuria yang bermakna (Soegijanto, 2005).
tersering (23,9%) di negara berkembang setelah
infeksi luka operasi (29,1%) sebagai infeksi
yang paling sering didapatkan oleh pasien di
fasilitas kesehatan. ISK merupakan penyebab
morbiditas dan mortalitas yang cukup
signifikan. Infeksi saluran kemih juga lebih
sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki.
Indonesia merupakan negara berpenduduk ke
empat terbesar dunia setelah China,India dan
Amerika serikat. Sementara itu penduduk
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah merupakan organisme yang paling
infeksi akibat berkembang biaknya seringmenyebabkan ISK : kuman ini biasanya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang ditemukan di daerah anus dan perineum.
dalam keadaan normal air kemih tidak Organisme lain yag menyebabkan ISK antara
mengandung bakteri, virus atau lain Proteus, Pseudomonas, Klebsiella,
mikroorganisme lain. Infeksi salurankemih Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan
dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari Staphylococcus koagulse-negatif. Beberapa
semua umur, dan dari kedua jenis kelamin faktor menyebabkan munculnya ISK di masa
ternyata wanita lebih sering menderita dari kanak-kanak (Wong, 2008).
pada pria (Sudoyo Aru,dkk,2009) D. Patofisiologi
C. Etiologi Infeksi saluran kemih bagian bawah
Escherichia coli adalah penyebab paling banyak disebabkan oleh mikroorganisme
tersering. Penyebab lain ialah klebsiela, terutama bakteri gram negatif yaitu Escherichia
enterobakteri, pseudomonas, streptokok, dan Coli yang mencapai kurang lebih 90 persen
stafilokok (Sudoyo, Aru, dkk, 2009). kejadian, disertai dengan pseudomonas,
1. Jenis-jenis mikroorganisme yang enterobakter, Bakteri gram positif :
menyebabkan ISK, antara lain : streptococcus, S. Saprofit. Secara normal
a. EscherichiaColi : 90% penyebab ISK mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran
uncomplicated( simple ) intestinal, tetapi bila terjadi infeksi pada saluran
b. Psedomonas, proteus, Klebsiella : intestinal maka terjadi respon tubuh terhadap
penyebab ISK complicated infeksi sehingga timbul demam, anoreksia,
c. Enterobacter, staphylococcus mual, muntah, menggigil, diare. Apalagi jarak
epidemidis, enterococci, dan lain-lain anatomi intestinal dan vesika urinaria yang
2. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, dekat sehingga memudahkan mikroorganisme
antara lain : masuk melalui urethra secara asenden.
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang Masuknya mikroorganisme ini dapat
meningkat akibat pengosongan kandung disebabkan karena hubungan sex yang terlalu
kemih yang kurang efektif. berlebihan, yang biasanya banyak terjadi pada
b. Mobilitas menurun wanita muda, dimana jarak antara vagina dan
c. Nutrisi yang sering kurang baik vesika urinaria dekat sehingga dapat membawa
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler kuman ke vesika urinaria melalui sperma,
maupun humoral sperma dapat membuat pH vagina menjadi
e. Adanya hambatan pada aliran darah meningkat hingga tidak dapat membunuh
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi kuman yang masuk pada vesika urinaria.
prostat berbagai jenis orgnisme dapat Apalagi bila setelah itu tidak mengosongkan
menyebabkan ISK. kandung kemih maka mikroorganisme akan
Escherichia coli (80% kasus) dan berkolonisasi di dalam vesika urinaria.
organism enterik garam-negatif lainny
Pemasangan alat pada traktur urinarius terutama pada keadaan trauma urethra.
misal ; penggunaan kateter dan sistoscopy (corwin.J, 2009).
merupakan faktor utama terjadinya infeksi
saluran kemih karena saat membuka uretra Infeksi saluran kemih
kuman pada daerah uretra tersebut dapat masuk
bersamaan dengan alat yang dimasukkan dan Escherichia Coli
penggunaan alat yang lama dapat menyebabkan
mikroorganisme berkembang dan berkolonisasi Saluran kemih
pada vesika urinaria dan menyebar ke seluruh
sistem urinarius. Intake minum yang kurang, Kandung kemih
menyebabkan urine sedikit keluar, yang
seharusnya jumlah urine normal untuk Sistitis
membawa sisa metabolisme adalah 1400 –
1900 ml. Minum yang kurang menyebabkan Inflamasi
bakteri yang ada pada vesika urinaria tidak
dapat di bawa keluar.
Secara normal mikroorganisme yang Edema Disuria
masuk dapat di lawan oleh kandung kemih Nokturia
karena adanya lapisan kandung kemih yang
memproduksi sel mukus dimana dapat Obstreuksi saluran kemih
memelihara integritas lapisan vesika urinaria, Nyeri akut
sehingga sterilitas dari pada urine dapat cepat
kembali, karena mekanisme pertahanan vesika Retensi urine
urinaria dapat selama fase inflamasi akan
memasukkan mikroorganisme ke dalam proses Gangguan eliminasi urine
fagositosis pada mukosa (epitel) vesika urinaria
dan urine, dimana secara normal mekanisme E. Manifestasi Klinis
pertahanan memiliki kerja anti bakteri (pada 1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air
selaput lendir urethra). Bila sudah terjadi kecil lagi, meski sudah di coba untuk
obstruksi pada saluran kemih akan berkemih namun tidak air yang keluar.
memudahkan berkembangnya kuman menjadi 2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing,
media yang alkali dan ini dapat terjadi juga bila air kencingnya bisa bewarna putih,coklat,
saluran kemih terjadi kerusakan. Obstruksi ini atau kemerahan dan baunya sagat
menyebabkan urine yang keluar sedikit-sedikit, menyengat.
pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, 3. Warna air seni kental/pekat seperti air teh,
spasme kandung kemih, warna urine yang kadang kemerahan bila ada darah.
keruh, low back pain dan dapat terjadi hematuri 4. nyeri pada pinggang.
5. Demam atau menggigil, yang dapat Komplikasi yang dapat terjadi pada
menandakan infeksi telah mencapai infeksi saluran kemih ini adalah karena adanya
ginjal(diiringi rasa nyeri di sisi bawah proses reflux atau mikroorganisme yang di
belakang rusuk, mual muntah) dapat secara asendens, yaitu menyebabkan:
6. Peradangan kronis pada kandung kemih 1. Pyelonefritis
yang berlanjut dan tidak sembuhsembuh Infeksi yang naik dari ureter ke ginjal,
dapat menjadi pemicu terjadinya kanker tubulus reflux urethrovesikal dan jaringan
kandung kemih. intestinal yang terjadi pada satu atau kedua
F. Penatalaksanaan ginjal.
Menurut M. Clevo Rendy TH (2012 : 2. Gagal Ginjal
hal. 221), pengobatan infeksi saluran kemih Terjadi dalam waktu yang lama dan bila
bertujuan untuk menghilangkan gejala dengan infeksi sering berulang atau tidak diobati
cepat, membebaskan saluran kemih dari dengan tuntas sehingga menyebabkan
mikroorganisme dan mencegah infeksi kerusakan ginjal baik secara akut dan
berulang, sehingga dapat menurunkan angka kronik.
kecacatan serta angka kematian. Tujuan H. Pemeriksaan Penunjang
tersebut dapat dicapai dengan dengan : 1. Laboratorium
1. Perawatan dapat berupa : a. Analisa urine : terdapat leukosit,
a. Meningkatkan intake cairan 2 – 3 eritrosit, crystal, pus, bakteri dan pH
liter/hari bila tidak ada kontra indikasi meningkat.
b. Perubahan pola hidup diantaranya : b. Urine kultur :
1) Membersihkan perineum dari depan 1) Menentukan jenis kuman atau
ke belakang penyebab infeksi saluran kemih
2) Pakaian dalam dari bahan katun misalnya: streptococcus, E. Coli, dll
3) Menghindari kopi, alkohol 2) Menentukan jenis antibiotik yang
2. Obat-obatan akan diberikan
Antibiotik untuk menghilangkan bakteri c. Darah : terdapat peningkatan leukosit,
a. Antibiotik jangka pendek dalam waktu ureum dan kreatinin.
1 –2 minggu 2. Blass Nier Ophage – Intra Venous
b. Antibiotik jangka panjang ( baik dengan Pyelogram ( BNO – IVP )
obat yang sama atau di ganti ) dalam a. Menunjukkan konfirmasi yang cepat
jangka waktu 3 – 4 minggu tentang penyebab nyeri abdominal,
Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah panggul.
satu kali sehari sebelum tidur dalam waktu b. Menunjukkan abnormalitas anatomi
3 – 6 bulan atau lebih ini merupakan saluran perkemihan.
pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih 3. Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari
lanjut. serabut-serabut otot pada kandung kemih
G. Kamplikasi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
MODEL GORDON

Nama mahasiswa : Nurul Akmal


Tgl/jam pengkajian : 31 Maret 2021
Diagnosa medis : Retensi Urine ec ISK ec BSL
Tgl/jam MRS : 31 Maret 2021
No. RM : 1.13/Rev.1/2021
Ruangan/kelas : Bedah
Kamar : Zamrud

I. IDENTITAS
1. Nama : Nurdin Amin
2. Umur : 92 tahun
3. Alamat : Mns. Cut Nyong, Kec. Bandar Baru, Pidie Jaya
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Status : Kawin
6. Agama : islam
7. Suku/bangsa : Aceh
8. Bahasa : Aceh
9. Pendidikan : SD
10. Pekerjaan : Petani
11. Alamat dan no. telp : 082273217453
12. Penanggung jawab : Mawardi

II. POLA PERSEPSI KESEHATAN ATAU PENANGANAN KESEHATAN


1. Keluhan utama :
Pasien masuk kerumah sakit dengan keluhan nyeri pinggang, BAK sedikit dan lama, Riwayat
penyakit sekarang :
K/U Lemah, Pasien mengeluh nyeri pinggang, terasa nyeri kalau lagi BAK, BAK keluar
sedikit-sedikit dan lama.
Tanda-tanda Vital; TD; 110/70 mmHg, Nadi 76 x/menit, Pernafasan 20 x/menit, Temperature
37,2 ºc.
2. Lamanya keluhan
Keluhan mulai dirasakan pasien semenjak 2 hari yang lalu
3. Faktor yang Memperberat
Pasien minum kurang dari 2 liter perhari, pasien mengkonsumsi, dan menggunakan air sumur
yang di masak untuk di minum.
4. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Keluhan
Membeli obat anti nyeri di tempat mantri
5. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit demikian, dan sudah pernah berobat ke
rumah sakit.
6. Persepsi klien tentang status kesehatan dan kesejahteraan
Bagi klien apabila sakit cukup dengan beli obat ke toko obat, ke mentri dan ke puskesmas.
7. Riwayat kesehatan keluarga :
Anggota keluarga lain tidak pernah mengalami penyakit yang diderita pasien saat ini
8. Susunan keluarga (genogram) :

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

9. Riwayat alergi :
Pasien tidak ada alergi terhadap obat, makanan, mau cuaca.
III. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Pola makan
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 3x sehari Frekuensi : 3x sehari
Jenis : nasi dan lauk Jenis : nasi lauk + sayur
Porsi : sedang Porsi : sedang
Pantangan : - Diit khusus : -
Makanan disukai : -
Nafsu makan di RS : ( v ) normal ( ) bertambah ( )
berkurang
( v ) mual ( ) muntah, .............. cc ( ) stomatitis
Kesulitan menelan : ( v ) tidak ( ) ya
Gigi palsu : ( v ) tidak ( ) ya
NG tube : ( v ) tidak ( ) ya
2. Pola minum
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 3-5 kali Frekuensi : 3 kali
Jenis : air mineral Jenis : air mineral
Jumlah : Kurang 2 liter Jumlah : kurang 2 liter
Pantangan : -
Minuman disukai : -
IV. POLA ELIMINASI
1. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 1-2 kali Frekuensi : 1
Konsistensi : - Konsistensi : -
Warna : - Warna : (v ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : ( v ) tidak ( ) ya
2. Buang air kecil
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 2-3 kali Frekuensi :
Jumlah : Jumlah : ..................................
Warna : Warna : agak kuning
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinen
Kateter : ( v) tidak ( ) ya, kateter ........................... produksi : .................. cc/hari

V. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Kemampuan perawatan diri
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi V V
Berpakaian/berdandan V V
Eliminasi/toileting V V
Mobilitas di tempat tidur V V
Berpindah V V
Berjalan V V
Naik tangga V
Berbelanja V
Memasak V
Pemeliharaan rumah V
Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat
1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu
2 = dibantu orang lain
Alat bantu : ( ) tidak ( ) kruk ( v ) tongkat
( ) pispot disamping tempat tidur ( ) kursi roda
2. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : ..1-2 ¿ /hr Mandi : 1 ¿ /hr
Gosok gigi : 1-2 ¿ /hr Gosok gigi : 1 ¿ /hr
Keramas : .................... ¿ Keramas : .................... ¿
/mgg /mgg
Potong kuku : 1 ¿ /mgg Potong kuku : 1 ¿ /mgg
3. Aktivitas sehari-hari
.........................................................................................................................................................
4. Rekreasi
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
5. Olahraga : ( v ) tidak ( ) ya
.........................................................................................................................................................
VI. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
Di rumah Di rumah sakit
Waktu tidur : Siang ...........-............... Waktu tidur : Siang 14.00- 16.00
Malam 22.00-05.30 Malam 21.00
Jumlah jam tidur : 7 jam 30 menit Jumlah jam tidur
Masalah di RS : ( ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk
( ) insomnia ( v ) sering terbangun saat terasa nyeri

VII. POLA KOGNITIF DAN PERSEPTUAL


Berbicara : ( v ) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas
Bahasa sehari-hari : ( ) Indonesia ( ) Jawa ( ) lainnya, Aceh
Kemampuan membaca : ( v ) bisa ( ) tidak
Tingkat ansietas : ( ) ringan ( ) sedang ( ) berat ( v ) panik
Sebab, pasien terlihat takut dengan kondisi dirinya sekarang
Kemampuan interaksi : ( ) sesuai ( v ) tidak,..................................................................

Vertigo : ( v ) tidak ( ) ya
Nyeri : ( ) tidak ( v ) ya

Bila ya, P : .........................................................................................................................................


Q : .........................................................................................................................................
R : .........................................................................................................................................
S : .........................................................................................................................................
T : .........................................................................................................................................

VIII. POLA PERSEPSI DIRI / KONSEP DIRI


1. Body image/gambaran diri
( ) cacat fisik ( ) pernah operasi
( ) perubahan ukuran fisik ( ) proses patologi penyakit
( ) fungsi alat tubuh terganggu ( ) kegagalan fungsi tubuh
( ) keluhan karena kondisi tubuh ( ) gangguan struktur tubuh
( ) transplantasi alat tubuh ( ) menolak berkaca
( ) prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh
( ) perubahan fisiologis tumbuh kembang
Jelaskan : ........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
2. Role/peran
( ) overload peran ( ) perubahan peran ( ) transisi peran karena sakit
( ) konflik peran ( ) keraguan peran
Jelaskan : ........................................................................................................................................

........................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
3. Identity/identitas diri
( ) kurang percaya diri ( ) merasa kurang memiliki potensi
( ) merasa terkekang ( ) kurang mampu menentukan pilihan
( ) tidak mampu menerima perubahan ( ) menolak menjadi tua
Jelaskan : ........................................................................................................................................

........................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
4. Self esteem/harga diri
( ) mengkritik diri sendiri dan orang lain ( ) menyangkal kepuasan diri
( ) merasa jadi orang penting ( ) polarisasi pandangan hidup
( ) menunda tugas ( ) mencemooh diri
( ) merusak diri ( ) mengecilkan diri
( ) menyangkal kemampuan pribadi ( ) keluhan fisik
( ) rasa bersalah ( ) menyalahgunakan zat
Jelaskan : .......................................................................................................................................

........................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
5. Self ideal/ideal diri
( ) masa depan suram ( ) tidak ingin berusaha
( ) terserah pada nasib ( ) tidak memiliki cita-cita
( ) merasa tidak memiliki kemampuan ( ) merasa tidak berdaya
( ) tidak memiliki harapan ( ) enggan membicarakan masa depan
Jelaskan : ........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ......................................................................................................................
IX. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Pekerjaan : ..........................................................................................................
Kualitas bekerja : ..........................................................................................................
Hubungan dengan orang lain :
Sistem pendukung : ( ) pasangan ( ) tetangga/teman ( ) tidak ada
( ) lainnya,......................................................................................
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : ...................................................................................
X. POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI
Menstruasi terakhir : .....................................................................................................................
Masalah menstruasi : .....................................................................................................................
Pap smear terakhir : .....................................................................................................................
Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan : ( ) ya ( ) tidak
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : ...............................................................

XI. POLA KOPING / TOLERANSI STRESS


1. Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Salama masuk rumah sakit pasien merasa panik dengan kondisinya, biaya rumah sakit dibantu
oleh keluarga (ana-anaknya), dan perawatan diri pasien selama sakkit di bantu oleh keluarga
(istri dan anak)
2. Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
a. Tahap Denial/Penolakan
( ) penolakan terhadap situasi ( ) merasa tertekan
( ) tidak percaya pada orang lain ( ) wawasan sempit
Jelaskan : ..................................................................................................................................

..................................................................................................................................
Masalah keperawatan : .............................................................................................................
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri ( ) meningkatnya kesadaran klien pada
( ) marah pada orang lain realita
Jelaskan : .................................................................................................................................

..................................................................................................................................
Masalah keperawatan : .............................................................................................................
3. Kemampuan adaptasi
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

XII. POLA NILAI / KEPERCAYAAN


Agama : islam
Pelaksanaan ibadah : sebelum sakit pasien rajin shalat 5 waktu
Pantangan agama : ( ) tidak ( ) ya, ................................................................
Meminta kunjungan rohaniawan : ( ) tidak ( ) ya

XIII. PENGKAJIAN PERSISTEM (Review of System)


1. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu : 36,3 °C lokasi : ......................
b. Nadi : 88 ¿ /menit irama : ...................... pulsasi : ......................
c. Tekanan darah : 130/90 mmHg lokasi : ......................
d. Frekuensi nafas : 20 ¿ /menit irama : ......................
e. Tinggi badan : 160 cm
f. Berat badan : SMRS 51 kg MRS 51 kg

2. Sistem Pernafasan (Breath)


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
4. Sistem Persarafan (Brain)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
5. Sistem Perkemihan (Bladder)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
6. Sistem Pencernaan (Bowel)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
7. Sistem Muskuloskeletal (Bone)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
8. Sistem Integumen
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
9. Sistem Penginderaan
Mata
.........................................................................................................................................................
Hidung
.........................................................................................................................................................
Telinga
.........................................................................................................................................................
10. Sistem Reproduksi Dan Genetalia
.........................................................................................................................................................
XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2. Photo
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
3. Lain-lain
.........................................................................................................................................................

XV. TERAPI
1. Infus Rl 20 tetes/ menit
2. IV Ketorolac 1 Amp/12 jam
3. IV Omeprazole
4. Prazoxine 2x1
5. Harnal 2x1
6. Reval 2x1

XVI. POHON MASALAH

Mahasiswa

(...............................)
ANALISA DATA
Nama : Nurdin Amin
Umur : 92 tahun
Kamar : Zamrud
No RM. : 1.13/Rev.1/2021
No. Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
DS : Faktor Ekstrinsik (Asupan air Nyeri akut
1. Pasien mengeluh mengandung kapur)
nyeri ↓
2. Pasien mengatakan Proses kristalisasi dan agresi
sakit ketika BAK. substansi
DO : ↓
1. Wajah pasien tampak Pengendapan batu
meringis ↓
2. Ttv; Infeksi saluran kemih
 TD 130/90 mmHg ↓
 RR 20 x/m Respon Obstruksi Penekanan
 N 88 x/m pada saraf
 36,6 ºc ↓
Penekanan pada saraf

Mengaktifkan mediator kimia
(Histamin dan bradikinin)

Menstimulasi pelepasan
prostaglandin di hipotalamus

Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)

Nyeri Akut
DS : Faktor Ekstrinsik (Asupan air Gangguan eliminasi urin
1. Pasien mengeluh mengandung kapur)
susah BAK ↓
2. Pasien mengatakan Proses kristalisasi dan agresi
BAKnya tidak lancar substansi
DO : ↓
1. Urine tampak kuning Pengendapan batu
keruh ↓
2. Ttv; Infeksi saluran kemih
 TD 130/90 mmHg ↓
 RR 20 x/m Hambatan aliran urine
 N 88 x/m ↓
 T 36,6 ºc Gangguan eliminasi urine
DS : Faktor Ekstrinsik (Asupan air Ansientas
1. Pasien mengatakan mengandung kapur)
sangat cemas dengan ↓
kondisi kesehatannya Proses kristalisasi dan agresi
saat ini substansi
2. Pasien mengatakan ↓
susah untuk memulai Pengendapan batu
tidur dikarenakan ↓
memikirkan penyakit Infeksi saluran kemih
yang dialaminnya ↓
DO : Perubahan status kesehatan
1. Urine tampak kuning ↓
keruh Ansietas
2. Ttv;
 TD 130/90 mmHg
 RR 20 x/m
 N 88 x/m
 T 36,6 ºc

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi pada saraf akibat infeksi kandung kemih
2. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan infeksi saluran kemih
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

B. RENCANA KEPERAWATAN
No DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut Tingkat nyeri Kriteria : Manajemen Nyeri
berhubungan Berat 1, cukup berat 2, 1. Lakukan pengkajian nyeri
sedang 3, ringan 4, tidak secara komperhensif termasuk
dengan respon
ada nyeri 5 lokasi, karakteristik, durasi
obstruksi pada saraf 1. Nyeri dilaporkan (4) frekuensi, kualitas dan factor
akibat infeksi 2. Mengerang dan meringis presipitasi.
(4) 2. Observasi adanya petunjuk
kandung kemih
3. Ekspresi nyeri waja (4) nonverbal mengenai
4. Tidak bisa istrirahat (5) ketidaknyamanan
3. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (misalnya,
suhu ruangan, pencahayaan,
suara bising)
4. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi (teknik relaksasi
nafas dalam)
5. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri Pemberian
analgesic
6. Cek adanya riwayat alergi obat.
7. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis, dan
frekuensi Monitor tanda-tanda
vital
8. Monitor tekanan darah, nadi,
suhu dan status pernapasan
dengan tepat
2 Gangguan Eliminasi urine Manajemen Eliminasi
Eliminasi Urin Kriteria : sangat Perkemihan
terganggu/berat 1, 1. Monitor eliminasi urine
berhubungan
banyak termasuk frekuensi, konsistensi,
dengan infeksi terganggu/cukup berat bau, volume, dan warna
saluran kemih 2, cukup 2. Ajarkan pasien untuk minum 8
terganggu/sedang 3, gelas per hari pada saat makan,
sedikit di antara waktu makan, dan di
terganggu/ringan 4, awal petang
tidak terganggu/ tidak 3. Ajarkan pasien mengenai tanda
ada 5 dan gejala infeksi saluran
1. Pola eliminasi (5) kemih
2. Bau urine (5) Bantuan Berkemih
3. Warna urine (5) 4. Berikan privasi untuk eliminasi
4. Kejernihan urine 5. Berikan cukup waktu untuk
(5) pengosongan kandung kemih
5. Nyeri saatkencing (10 menit)
(5)
6. Frekuensi berkemih
(5)

3 Ansietas Tingkat Kecemasan Pengurangan Kecemasan


berhubungan Kriteria : berat 1, 1. Dorong keluarga untuk
cukup berat 2, sedang, menemani pasien
dengan perubahan
3, ringan 4, tidak ada 5 2. Dengarkan dengan penuh
status kesehatan 1. Distres (5) perhatian.
2. Wajah tegang (5) 3. Instruksikan pasien
3. Peningkatan menggunakan teknik relaksasi.
tekanan darah, 4. Atur penggunaan obat-obatan
frekuensi nadi, dan untuk mengurangi kecemasan
pernapasan (5) secara tepat.
4. Gangguan tidur (5) 5. Identifikasi tingkat kecemasan
6. Dorong pasien untuk
mengungkapan perasaan,
ketakutan, persepsi

Anda mungkin juga menyukai