Anda di halaman 1dari 2

Nama : Widya Nantha

Kelas : XII IPS 1

Mapel : Sindo

Soal :

1)Mengapa harus Soeharto yang menjadi pemimpin orde baru ?

Jawaban :

Awal mula terpilihnya Soeharto sebagai Presiden Indonesia adalah saat ia berhasil menumpas
Gerakan 30 September dan menyatakan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi
terlarang.Terpilihnya Soeharto sebagai Presiden Indonesia selama 7 periode tentu bukanlah
tanpa suatu alasan. Berikut beberapa alasan Soharto bisa berkuasa selama 32 tahun:

1) Soeharto merupakan pemimpin yang mampu menjaga ketertiban dan menggiring


Indonesia ke tingkat yang membanggakan
2) Menjamin situasi yang stabil selama 32 tahun
3) Terdapat sebuah pembangunan yang sangat masif di daerah Pulau Jawa karena
dijadikan tempat suara
4) Seluruh pegawai negeri diwajibkan untuk melakukan pemilihan terhadap Partai
Golongan Karya
5) Seluruh organisasi yang dimana bersifat agama memiliki potensi untuk menyerang
pemerintah akan dibatasi, seperti Partai Persatuan Pembangunan
6) Melakukan pengoreksian terhadap cara pemerintah yang dilakukan pada masa
sebelumnya
7) Menciptakan musuh besar, seperti Partai Komunis Indonesia

Selain itu, banyak orang juga menganggap bahwa sistem kepemerintahan Soeharto menjaga
ekstremisme beragama. Hal tersebut dapat terjadi karena penyebaran intel, baik dari Kodim
maupun Kepolisian yang merata sehingga dapat mendeteksi secara dini potensi konflik yang
akan terjadi.

2)Pembekuan hubungan dengan China yang dilakukan pemerinta Orde Baru ternyata
memiliki dampak sosial dan ekonomi serta politik bagi bangsa Indonesia. Jelaskan dampak
tersebut ...

Jawaban :

Pada pertengahan tahun 1960an, kondisi ekonomi Indonesia telah mencapai keadaan yang
sangat buruk. Perekonomian Indonesia menderita karena kekacauan politik yang dipicu oleh
Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia. Masalah-masalah ekonomi tidak menjadi
perhatian utama bagi Soekarno yang menghabiskan masa hidupnya untuk berjuang di arena
politik. Beberapa contoh dari kebijakan-kebijakannya yang memberikan dampak negatif pada
perekonomian adalah pemutusan hubungan dengan negara-negara Barat (dan karenanya
mengisolir Indonesia dari ekonomi dunia dan mencegah negara ini dari menerima bantuan-
bantuan asing yang sangat dibutuhkan) dan deficit spending melalui pencetakan uang, yang
menyebabkan hiperinflasi yang berada di luar kendali. Namun, setelah Suharto mengambil
alih kekuasaan dari Soekarno di pertengahan 1960an, kebijakan-kebijakan ekonomi
mengalami perubahan arah yang radikal.

Pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan Orde Baru Suharto bisa dibagi dalam
tiga periode, setiap periode dikenali dengan kebijakan-kebijakan spesifiknya yang ditujukan
untuk konteks ekonomi spesifik. Periode-periode ini adalah:

• Pemulihan ekonomi (1966-1973)

• Pertumbuhan ekonomi secara cepat dan intervensi Pemerintah yang semakin kuat (1974-
1982)

• Pertumbuhan didorong oleh ekspor dan deregulasi (1983-1996)

Anda mungkin juga menyukai