Anda di halaman 1dari 61

1.

Planning :
Setting goals & deciding how
best to achieve them

4.Controlling : 2.Organizing :
Regulating activities Allocating &
to reach goals Arranging resources

3.Actuating:
Influencing others to
work toward goals

PPKC 2
SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN
INPUT PROSES OUTPUT

• Informasi • Perencanaan • Asuhan Kep


• Tenaga • Pengorganisasian • Pengemb staf
• Peralatan • Pengelolaan tenaga • Riset
• Fasilitas • Pengarahan
• Pengendalian
• Akreditasi. • Lap Keu
• Anggaran. • Audit Kep
• Standar. • Survei Mutu
• Ev. Penampilan UMPAN BALIK • Penampilan
PPKC kinerja.3
1. Dasar dari fungsi manajemen
2. Proses secara terus menerus
3. usaha/ rencana tindakan untuk mencapai suatu
tujuan dalam menghadapi masa depan yg tidak
pasti  ( mengurangi resiko )
 Untuk memutuskan seberapa jauh akan
dilakukan, bagaimana melakukannya dan siapa
yang melakukannya.
Perencanaan dimulai dengan filosofi
tentang keperawatan  menentukan
tujuan, mengumpulkan data,
mengembangkan rencana tindakan ,
menyusun tindakan dan mengevaluasi

:
Beberapa alasan pentingnya “ Perencanaan”

1. Perencanan merupakan peningkatan menuju


kesuksesan dengan memberi arah & cara
2. Perencanaan membutuhkan analisa dan evaluasi
hasil
3. Perencanaan bagian dari pengambilan keputusan
4. Perencanaan berorientasi pada manusia yang
melaksanakannya  pengarahan / supervisi
5. Perencanaan termasuk melihat perkembangan
dari hari ke hari agar tujuan tercapai sesuai
target yg telah ditetapkan
1. Jangka Panjang :
Mis: pengembangan tenaga, penambahan
peralatan, penambahan tenaga, cuti
tahunan.
2. Jangka Menengah :
Mis: pengaturan dinas, perbaikan/service
peralatan, dan permintaan rutin.
3. Jangka Pendek :
Mis : pengaturan setiap shift akibat perubahan
kondisi bangsal dan pengaturan tugas
yg berhubungan dg unit lain.
Kriteria Rencana yang baik
1. Tujuan jelas
2. Hasil yg diharapkan jelas
3. Metode evaluasi jelas
4. Diarahkan kebijakan/prosedur  rencana
tindakan
5. Prioritas
6. Tindakan  realistis  SDM, alat & waktu
7. Mengembangkan urutan aktivitas yg logis
8. Memilih metode yg paling praktis  tiap tujuan
Rumusan / Unsur-2 Dalam Perencanaan adalah
:5 W 1 H
Perencanaan yang baik harus dapat
menjawab enam pertanyaan tsb
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ( WHAT)
2. Mengapa tindakan tersebut harus dilakukan (WHY)
3. Dimana tindakan tersebut dilakukan ( WHERE)
4. Kapan tindakan tersebut dilakukan (WHEN)
5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
(WHO )
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut
(HOW) .
Tiga kesalahan yang dapat terjadi pada perencanaan

1. Kesalahan fakta, karena berdasar pada


informasi yg salah.
2. Kesalahan asumsi, karena dugaan yg
salah.
3. Kesalahan logis, karena alasan yg salah.
Yg diperlukan untuk menyusun Perencanaan :

1. Sensus rata-rata pasien setiap harian.


2. Kapasitas tempat tidur dan BOR.
3. Lama rawat/LOS.
4. Jumlah kelahiran.( Kebidanan )
5. Jumlah operasi. ( Kamar Bedah )
6. Kecenderungan populasi pasien :
# Diagnosa.
# Kelompok umur.
# Kegawatan.
# Ketergantungan fisik
7. Kecenderungan teknologi :
# Prosedur diagnostik.
# Prosedur terapi.
8. Analisa Lingkungan :

 Ramalan dampak terhadap keperawatan :


* Ketersediaan perawat.
* Keluar masuknya perawat.
* Sistem pemberian asuhan keperawatan.
* Teori yg mendasari praktek.
* Dokter.
 Ramalan dampak dari eksternal terhadap keperawatan
* Pemerintah.
* Pendidikan.
* Akreditasi.
* Jasa pihak ketiga/asuransi.
 Kecenderungan perubahan dari pelayanan kesehatan.
 Peluang/Ancaman pada profesi keperawatan.
1. Ka. Bangsal harus mengetahui dari tujuan
organisasi/ Visi & Misi Organisasi .
: mengembangkan tujuan, kepercayaan dan
karakter dari keperawatan dimana sudah
termasuk nilai-2 yang dipahami menjadi Tujuan
Bangsal
2. Mengumpulkan data ( slide no 12 )
3. Mengkaji situasi dengan analisa SWOT
* Unsur internal : kekuatan atau kelemahan.
* Eksternal : peluang atau ancaman.
* Strategi :
Langkah-2 lanjutan…….

Perhatikan dari Kekuatan dan Kelemahan dari


hasil analisa SWOT yang dapat
mempengaruhi management keperawatan.
;susunlah segi kekuatan ( strengths ) dan
kesempatan ( opportunities ) yang dapat
mensukseskan tujuan dan kelemahan
( weakness) dan ancaman (threats ) yang
dapat menghambat untuk tercapainya tujuan
4.Tetapkan tujuan dan sasaran , susun langkah
kerja : tentukan waktu penyelesaian,
siapa yang bertanggung jawab, waktu
evaluasi dan indikator keberhasilan
5.Sasaran  SMART ( Spesifik- Measurable-
Aceptable – Rationale – Tangible )
6.Penerapan dan monitoring proses
7.Evaluasi hasil yang diperoleh
Yang direncanakan dalam bangsal
Keperawatan

1. Pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan


2. Ketenagaan : kebutuhan dan pengembangan
3. Sarana dan prasarana : kebutuhan peralatan
medik,keperawatan, kerumah tangaan, linen,
furniture dll
4. Peningkatan mutu
PENGORGANISASIAN BANGSAL
KEPERAWATAN
 Out put :
 Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang optimal,
effisien dan effektif
 Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada :
 SDM
 Fasilitas
 Keuangan 1. Kelancaran tugas
2. Permudah
pengawasan
3. Kepuasan internal &
external tercapai
Prinsip–prinsip Pengorganisasian
1. Pembagian tugas/kerja
2. Pendelegasian tugas
3. Pengaturan dan Penjadwalan.
4. Koordinasi
5. Manajemen waktu

Prinsip dasar : mencapai efisien kerja pekerjaan yg ada dibagi


sesuai dengan :
• Kemampuan kerja : Pendidikan, pengalaman ,kinerja
• Banyaknya pekerjaan  disesuaikan dengan standard
pelayanan di RS
Agar Pembagian Tugas / Kerja tepat, perlu :

1. Struktur organisasi
2. Sistem penugasan asuhan keperawatan
3. Uraian tugas
4. Pengembangan prosedur kerja,
5. Kegiatan rutin dalam 24 jam di bangsal
Tiga aspek penting dalam
pendelegasian (Louis A. Allen) :

1. Mempercayakan: pekerjaan
2. Mempercayakan kekuasaan dan wewenang untuk
digunakan.
3. Menciptakan kewajiban dari orang yg menerima
pendelegasian
Manfaat Pendelegasian bagi staf :

1. Alat pengembangan & latihan.


2. Lebih komit & puas dengan tantangan.
3. Mengembangkan rasa tanggung jawab.
4. Meningkatkan pengetahuan.
5. Meningkatkan rasa percaya diri.
6. Beraktualisasi.
Hambatan dalam pendelegasian :

1. Menyakini pendapat yg salah, “ jika kamu ingin


hal itu dilaksanakan
dengan tepat, kerjakanlah sendiri.”
2. Kurang percaya diri.
3. Takut dianggap malas.
4. Takut persaingan.
5. Takut kehilangan kendali.
6. Merasa tidak pasti tentang apa & kapan
melakukan pendelegasian,
mempunyai definisi kerja yg tidak jelas.
Lanjutan ………………

7. Menolak untuk mengambil resiko


tergantung pada orang lain
8. Kurang kontrol pendelegasian.
9. Kurang contoh dari pimpinan.
10. Kurang keyakinan & kepercayaan pada
staf.
Petunjuk pendelegasian yg efektif :
 Bukan pelemparan tugas
 Delegasikan pada orang yang tepat
 Jangan takut salah
 Hindari kritik bila salah
 Perlihatkan rasa percaya
 Beri pengakuan dan penghargaan bila baik
Langkah Pendelegasian yg Efektif:

 Tetapkan tugas yg akan didelegasikan


 Berikan uraian tugas dengan jelas
 Uraikan hasil spesifik yang diharapkan
 Minta staf tsb menyimpulkan pokok tugasnya dan cek
penerimaan staf tsb atas tugas yg didelegasikan
 Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangannya
 Berikan dukungan
 Evaluasi hasilnya
 Pengaturan staf adalah suatu proses yg teratur,
sistematis, dan berdasarkan rasional diterapkan
untuk menentukan jumlah dan jenis personil
keperawatan yg dibutuhkan untuk memberikan
asuhan keperawatan sesuai standar yg berlaku.
 Perlu dilakukan dengan cermat
 Keadaan pasien dapat berubah-ubah
 Tenaga/perawat diatur/dimodifikasi sesuai situasi
kondisi.
Macam penjadwalan

1. Jadwal permanen/tetap :
Dibuat untuk 3 – 6 bulan – 1 thn
2. Jadwal siklus / blok :
Dibuat dengan pola yg sama baik untuk dinas, libur
maupun shift
3. Jadwal rotasi :
Dibuat sesuai dengan situasi & kondisi bangsal

Beberapa cara penjadwalan

a. Penjadwalan desentralisasi
b. Penjadwalan sentralisasi
 Merupakan hal umum dalam penugasan staf.
 Dapat menimbulkan stress bagi staf  ritme tubuh
 Peluang memilih dinas yg cocok dengan pola
kehidupan tanpa merugikan pelayanan dibangsal/unit
dan memberikan manfaat :
1. Karyawan dapat menyusun pola hidup dalam keluarga
2. Pimpinan mudah mengevaluasi
3. Rotasi dalam shift tetap bermanfaat

Macam – macam cara dinas:


• 7 jam/shift dg 6 hari kerja = 40 jam/mgg
• 8 jam/shift dg 5 hari kerja = 40 jam/mgg
• 10 jam/shift dg 4 hari kerja = 40 jam/mgg
Adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan
penyesuaian antar tenaga yang ada di bangsal
Keselarasan tindakan, usaha dan hubungan antara
perawat dan anggota tim kesehatan lain dalam merawat
pasien serta dengan bagian lain

Manfaat :
 Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada di bangsal.
 Perasaan lebih penting dari yang lain.
 Menghindari pertentangan antar unit/bangsal.
 Menghindari rebutan fasilitas, waktu untuk menunggu dan
kegiatan kembar.
 Menumbuhkan rasa saling membantu, dan
memberi informasi masalah yg dihadapi.
 Menimbulkan kesatuan langkah, tindakan, sikap
dan kebijakan antar pimpinan.

Caranya :
1. Komunikasi, terbuka, dialog
2. Pertemuan / rapat
3. Pelaporan dan pencatatan
4. Formulir yang berlaku
5. Forum informasi
 Pimpinan sulit mengatur & mengendalikan waktu dalam
mengorganisir sumber daya.
 Pekerjaan banyak/ tak ada habisnya
 Berkaitan dengan orang lain
 Oleh karena itu perlu pengendalian waktu.

Untuk itu perlu :


1. Analisa waktu : buat agenda
2. Menentukan prioritas pekerjaan  kegawatan,
mendesak & perkembangan, serta tujuan.
3. Mendelegasikan
Hambatan :
 Terperangkap dalam
pekerjaan
 Menunda karena takut salah.
 Tamu tidak terencana
 Telpon tidak terencana
 Rapat tidak produktif
 Peraturan “ open door “
 Tidak dapat mengatakan “
tidak “
Pengarahan
 Merupakan proses penerapan rencana manajemen untuk mencapai
tujuan perawatan
 Staff perawatan mendapatkan inspirasi/ motivasi dalam
menyelesaikan pekerjaannya
 Tanggung jawab manajer dalam mengelola SDM ( membimbing &
memotivasi )
Pengarahan yang effektif :
1. Menciptakan iklim yg memotivasi
2. Ketrampilan dalam berkomunikasi
3. Gaya kepemimpinan situasional
PPKC 39
Motivasi kerja adalah suatu dorongan
jiwa yang membuat seseorang tergerak
untuk melakukan tindakan yang
produktif, baik yang berorientasi kerja
untuk menghasilkan uang maupun yang
tidak.
 Dibidang kesehatan/keperawatan tugas pengelola
adalah memotivasi staf yg dipimpinnya untuk
mencapai tujuan institusi dengan menciptakan iklim
motivasi.
 Dalam memotivasi perlu memahami keunikan &
kebutuhan setiap individu.
 Karena motivasi berkaitan dengan produktivitas,
kepuasan kerja, kemangkiran, atau pergantian staf.

PPKC 41
Nurrachman Adi Putra-
2008

Teori MOTIVASI yang populer saat ini yaitu :

1. Teori Hirarki Kebutuhan menurut MASLOW


2. Teori Herzberg
3. Teori X – Y Mc. Gregor
4. Teori Mc.Clelland - Teori Prestasi
Menurut Maslow, motivasi orang merupakan
hirarki dari lima kebutuhan yang berbentuk
pramid.
Pada setiap orang termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan yang dirasakan paling
mendesak pada saat ini.
1. HIRARKI JENIS
KEBUTUHAN

Perkembangan
Pribadi

Mampu bekerja dengan baik,


status & Pengakuan

Menjadi bagian dari Organisasi

Lingk kerja aman,kontinyunitas,peraturan


yg pasti & bebas dari ancaman

FISIK
.
2. Teori Herzberg
 Kebutuhan yg mendorong orang bertingkah laku ada 2
kelompok, yaitu :
 a.Faktor Higienik (Faktor Ekstrinsik)
 Faktor yg mempengaruhi ketidakpuasan kerja.
 Jabatan, status, gaji, kondisi kerja, jam kerja,
peraturan institusi, hubungan interpersonal,
jaminan dalam pekerjaan.

PPKC 45
 b.Faktor Motivasional (Faktor Intrinsik)
• Yg membangun motivasi sehingga menghasilkan
kepuasan kerja.
• Prestasi, peningkatan status pekerjaan, tanggung jawab,
pengakuan atas hasil kerja, pertumbuhan &
perkembangan pribadi.

 Masalah motivasi sangat berkaitam dengan pekerjan.


 Cara meningkatkan motivasi dengan mengubah desain
tugas agar timbul gairah kerja. Hal ini disebut pengayaan
tugas (Job Enrichment) dengan memasukkan faktor
motivasional.

PPKC 46
3. 3. Teori X – Y Mc. Gregor.
2 sikap dasar manusia mempengaruhi motivasi, sehingga
berpengaruh pd produktivitas.
 Dilandasi Teori X
• Berasumsi bahwa manusia lebih suka diawasi dari pada
diberi kebebasan, tidak senang menerima tanggung
jawab, malas, selalu ingin aman.
• Motivasi kerja adalah uang & keuntungan finansial.
• Mau kerja karena ada imbalan/hadiah.
 Pimpinan :
# Melakukan pengawasan secara ketat.
# Melakukan hukuman.
 Dilandasi Teori Y
 Berasumsi bahwa manusia suka bekerja.
 Kontrol diri sendiri merupakan hal esensial.
 Pimpinan lebih terbuka, mendorong bawahan untuk
berinisiatif & berkembang.
PPKC 47
4. Teori Mc.Clelland - Teori Prestasi
Motivasi seseorang dipengaruhi oleh 3 kebutuhan
– Keberhasilan : ingin tampil lebih baik dari sebelumnya.
5.– Afiliasi : membentuk persahabatan, cinta & rasa memiliki
– Kekuasaan : mengontrol cara mempengaruhi orang lain &
mempertahankan kontrol tsb.

PPKC 48
Teori Proses Motivasi
* Fokus pada cara mengontrol/mempengaruhi
perilaku
* 4 teori proses terjadinya motivasi :
1. Penguatan (Reinforcement) :
Konsekuensi dari perilaku mempengaruhi
diulang/
tidak suatu pihak  memuaskan harus
dikuatkan &
dipuji.
2. Pengharapan (Expectancy) :
Bahwa individu termotivasi oleh harapan
hasil yg
akan datang.
3. Keadilan (Equity) :
 Adalah usaha yg diberikan/dihargai = penghargaan pada
orang lain.
 Usaha/kontribusi : kemampuan, pendidikan, pengalaman,
fasilitas.
 Perlakuan yg tidak adil akan merubah perilaku.

4. Penetapan Tujuan (Goal Setting) :


 Penetapan tujuan yg spesifik menghasilkan tingkat
penampilan yg lebih tinggi.

PPKC 50
Motivasi kerja dapat ditingkatkan melalui pendekatan
yang berorientasi pada manusia.

Pendekatan tersebut terdiri dari pokok-2 pikiran:


1. Menjunjung harga diri staf
2. Mengadakan pelatihan sesuai perkembangan staf
3. Mendorong staf untuk berinisiatif dan kreatif
dalam melaksanakan tugas
4. Menetapkan target yang layak dan jelas
5. Menggunakan “Punishment & Reward “ untuk
mendorong prestasi
6. Meningkatkan tanggung jawab staf atas
pengembangan staf
7. Memberi kesempatan pada pegawai untuk
berprestasi tinggi
MESSAGE

SENDER RECEIVER

FEED BACK

CHANEL
1. Komunikasi mencakup pengirim,
penerima dan media
2. Komunikasi terjadi apabila berita yang
dikirimkan dapat diterima dengan baik
oleh penerima
3. Keberhasilan manajer dapat dicapai
apabila keberhasilan dalam komunikasi
tercapai / berhasil
1. Komunikasi kebawah: pengarahan, koordinasi evaluasi,
penugasan, saran , kebijakan-2
2. Komunikasi keatas : laporan, masalah, gagasan, permintaan
pembuatan keputusan
3. Komunikasi horizontal : koordinasi antar departemen yang
mempunyai saling ketergantungan
4. Komunikasi diagonal : berinteraksi dengan individu/
manajer dari dep.lain dan memiliki hubungan wewenang
secara langsung
1. Ciptakan saluran komunikasi : dialog, rapat rutin,
ronde keperawatan, menciptakan iklim
keterbukaan untuk menghindari kesalah pahaman
2. Bersikap respek & supel
3. Bersikap asertif :menyampaikan umpan balik
:positif maupun negaif meningkatkan kesadaran
& pengembangan diri
4. Gunakan bahasa yg baik & kualitas suara yg tepat
5. Tingkatkan kemampuan mendengar secara aktif
 Pengendalian merupakan fungsi manajemen yg amat
penting
 Pengendalian kurang disukai karena sebagai alat kontrol
manajemen
 Fungsingnya untuk melihat apakah fungsi manajemen telah
berjalan sesuai atau tidak dengan program & rencana yg
telah ditetapkan
Tujuan/hakekat dari Pengendalian :
 Untuk menentukan standar.
 Mengukur kinerja manajemen.
 Sebagai catatan hasil yg telah dicapai.
 Sebagai alat untuk memperbaiki dari fungsi manajemen.
 Sebagai alat untuk meningkatkan mutu.
Aspek-2 yg perlu diidentifikasi untuk menilai mutu
asuhan :

 Aspek klinik, profesi dan administrasi


 Aspek efisiensi & efektifitas.
 Aspek keselamatan pasien.
 Aspek kepuasan; internal maupun eksternal
Petunjuk untuk Mengukur Mutu Asuhan.
A. Indikator :
1. Penampilan profesi  derajad mutu pelayanan kesehatan
di RS antara lain :
 Angka kematian bayi baru lahir.
 Terjadinya decubitus dalam keperawatan.
 Angka infeksi nosokomial.
2. Mengacu pada aspek efisiensi & efektifitas :
 Masalah : SDM,peralatan dan koordinasi antar
ruangan/bagian.
3. Mengacu pada aspek keselamatan & keamanan :
 Tidak tersedia alat pemadam kebakaran.
 Peralatan medik yg tidak berfungsi dengan baik.
 Salah memberi obat kepada pasien.
4. Mengacu pada kepuasan pasien :
 Kritik di media masa.
 Jumlah keluhan dari pasien & keluarga.
 Laporan dari staf medik & keperawatan.
B. Kriteria
 adalah fenomena yg dapat diukur dan dihitung
untuk menspesifikasikan indikator.
 Contoh : keadaan gizi balita  indikator : tinggi
badan, berat badan & tingkat tumbuh kembang
anak.
 Standar :
 Standar mutu adalah tingkat jasa atau penampilan yg
kita inginkan dan tentukan pedoman untuk dicapai.
 Contoh : situasi tenaga perawat

Anda mungkin juga menyukai