Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NIRMA MUFAIDAH DWI AJENG SUHERMANTO

NIM : 192010300020/ AK B1/ 4

Review Journal

Judul PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP


DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR

Penulis Mellisa Arviana, Yvonne Augustine


Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik personal
auditor terhadap penerimaan perilaku dysfunctional audit, di mana
karakteristik personal auditor akan diukur locus of control, komitmen
organisasional, dan keinginan auditor untuk berpindah kerja.
Research gap Locus of control dari Spector penting digunakan untuk mengukur perilaku di
tempat kerja (Whitney & Cooper, 1989; Hofstede & Mannheim, 1999),
selanjutnya beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara LOC
dengan job satisfaction( Spector, 1982 dan Peterson,1985) serta
organizational commitment yang diteliti oleh Luthans et al,1987; Kinicki &
Vecchio, 1994 serta Furnham et al,. (1994). Menurut mereka hasil penelitian
menunjukkan bahwa LOC internal banyak berhubungan dengan job
satisfaction dan organizational commitment dibandingkan dengan eksternal
LOC.
Penelitian-penelitian terdahulu telah menunjukkan suatu hubungan
yang kuat dan positif antara external locus of control individual dengan
suatu keinginan-keinginan atau maksud-maksud untuk menggunakan
penipuan atau manipulasi untuk memperoleh tujuan-tujuan personil (Gable
dan Dangello, 1994; Comer, 1985; Solar dan Bruehl, 1971). Dalam situasi-
situasi dimana external locus of control tidak dapat memperoleh penguatan
atau dukungan-dukungan yang diperlukan untuk berkembang maupun
bertahan, mereka memandang manipulasi terhadap pihak lain adalah suatu
pertahanan yang perlu dan penting (Solar dan Bruehl, 1971). Perilaku ini
sangat mungkin diwujudkan dalam bentuk perilaku disfungsional. Febriana
et al, juga menyebutkan bahwa karakteristik personal auditor dapat
berpengaruh terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior. Perilaku-
perilaku auditor adalah alat bagi auditor untuk memanipulasi proses audit
dengan maksud untuk memperoleh tujuan-tujuan kinerja individu.
Pengurangan kualitas audit bisa dihasilkan sebagai pengorbanan yang harus
dilakukan auditor untuk bertahan di lingkungan audit. Perilaku ini akan
terjadi pada individu yang memiliki external locus of control, demikian pula
disebutkan oleh Paino et al. (2012), dan Sunyoto & Sulistyo (2019) terdapat
pengaruh positif antara locus of control terhadap penerimaan dysfunctional
audit behavior. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Hartanto
(2016) serta Srimindarti et al. (2015) menghasilkan bukti yang sama.
Metodologi Dalam penelitian mereka digunakan 15 item indikator untuk mengukur
organizational commitment, namun demikian hanya merupakan satu dimensi
saja yang merupakan attitudinal commitment (Mowday et al,1974), sedangkan
Commitment tidak hanya dilihat dari sikap dan prilaku, tetapi bisa juga dengan
memperhatikan faktor lain seperti memotivasi dan untuk mempertahankan
karyawan diperusahaan. Hal ini muncul pada kondisi perusahaan yang makin
besar dan makin kompleks. Melihat alasan tersebut, maka Meyer et al (1991)
mengembangkan organizational commitment menjadi multidimensi yaitu
Normative commitment, Continuance Commitment dan Affective Commitment.
Hasil Locus of control terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan dsyfunctional audit behavior. Di lain hal, keinginan auditor
untuk berpindah kerja terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penerimaan dsyfunctional audit behavior, dan komitmen organisasi terhadap
dysfunctional audit behaviour melalui turnover intention berpengaruh
secara positif.

Anda mungkin juga menyukai