“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat
dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan
menunggu perintah. Ambillah langkah pertama”
(Nadiem Makarim)
1. Sebagai pendidik, Anda tentu pernah berada dalam suatu peristiwa yang membuat
Anda merasakan emosi-emosi positif, misalnya optimis, senang, cinta, bahagia,
atau takjub, dan sebagainya. Refleksikan:
Jawaban:
a. Kejadiannya adalah bulan April 2021, ketika 3 orang murid kami secara resmi diumumkan
diterima sebagai murid baru di salah satu SMA Unggul yaitu SMA Unggui Yasob Balige,
Kabupaten Toba. Saya merasa sangat senang, bahagia dan optimis atas keberhasilan tersebut,
karena saya merasa bahwa usaha keras dan kerjasama kami di sekolah akhirnya berhasil dan
setelah sekitar 20 tahun terakhir, baru kali ini murid dari sekolah kami berhasil masuk ke sana.
b. Peran saya saat itu adalah sebagai salah seorang Pembimbing khususnya mata pelajaran
Matematika, sekaligus juga sebagai orangtua murid, karena salah satu dari mereka adalah anak
saya sendiri.
c. Dampak dari kejadian itu bagi saya sebagai guru adalah, saya semakin bersemangat dan optimis,
bahwa saya dan rekan-rekan sejawat di sekolah akan semakin bekerja keras dalam pembinaan
murid di sekolah.
2. Saat menjadi pendidik, Anda tentu juga pernah berada dalam suatu peristiwa yang
memicu emosi-emosi negatif misalnya marah, sedih, kecewa, menyesal,
khawatir, dan sebagainya. Refleksikan:
Jawaban:
a. Kejadiannya adalah sekitar bulan Nopember 2016. Ketika saya saya akhirnya gagal menjadi
Kepala Sekolah di salah satu SMP di kecamatan tempat kami tinggal. Saya sangat kecewa,
karena saya merasa bahwa kesempatan itu menjadi kesempatan terbaik bagi saya untuk
mewujudkan ide-ide terbaik saya yang selama ini belum terwujudkan dalam dunia pendidikan
khususnya di sekolah.
b. Peran saya saat itu, tentunya sebagai Guru yang merasa sudah siap menjadi menjadi manajer
(Kepala Sekolah). Saya memang merasa kecewa hingga beberapa bulan, namun saya akhirnya
burusaha untuk bangkit dan bersemangat lagi dalam melanjutkan tugas saya sebagai Guru,
karena saya yakin itu adalah rencana terbaik dari Tuhan.
c. Dampaknya bagi saya sebagai pendidik adalah, saya sempat kecewa untuk beberapa waktu,
namun berusaha bangkit lagi. Saya akan terus melanjtkan peran saya sebagai pendidik
semaksimal mungkin.
3. Di bawah ini ada beragam kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup
sekolah. Berilah tanda cek (✓) pada kegiatan yang sudah pernah Anda lakukan dan
jawablah pertanyaan di bawahnya.
Memulai kegiatan setiap hari dengan kesadaran akan tujuan yang jelas.
Memberikan kesempatan pada murid untuk menikmati buku pilihannya dalam suasana
yang kondusif.
Memberikan kesempatan pada murid untuk merefleksi proses pembelajaran yang sudah
diikuti (apa yang disukai/mudah/menantang/ingin dipelajari lebih lanjut sebelum melanjutkan
pembelajaran berikutnya).
Mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan penyegaran/relaksasi yang sehat dan
positif.
Memberikan fleksibilitas pada murid untuk mengerjakan tugas yang disukainya terlebih
dahulu.
Memberikan kesempatan pada murid untuk mengadakan acara sekolah (literasi, seni dan
olahraga, dll).
Mendengarkan penjelasan murid yang dilaporkan terlibat dalam perilaku indisipliner
dengan sikap empati dan hormat.
Mengajak murid menonton film dan membedah perasaan dan motivasi tokoh dalam film
tersebut.
Mengajak murid berdiskusi dan beropini tentang masalah yang terjadi dalam masyarakat /
sekolah.
Mengungkapkan sikap tidak setuju pada rekan guru lain dengan sikap hormat dan empati.
Melibatkan murid dalam membuat kesepakatan kelas agar kelas aman dan nyaman.
Jawaban:
1. Memulai kegiatan setiap hari dengan kesadaran akan tujuan yang jelas.
Tujuannya adalah, supaya saya tahu betul apa dan bagaimana dan tuan kegiatan saya setiap
hari.
2. Mendengarkan penjelasan murid yang dilaporkan terlibat dalam perilaku indisipliner
dengan sikap empati dan hormat.
Tujuannya supaya murid yang terlibat dalam perilaku indisipliner tersebut menyadari
sunggu-sungguh kekeliruannya dan apa dampaknya paa kehidupannya, sehingga
dengan kesadaran sendiri mau bangkit dan berubah ke arah yang lebih baik.
3. Mengadakan dialog interaktif tentang bagaimana membangun tanggung jawab/etika dalam
penggunaan internet.
Tujuannya adalah; menyadarkan murid bahwa mereka sedang berada pada era digital yang tidak
bisa dielakkan dengan segala efek negatif dan positifnya. Saya mengharapkan murid mampu
dengan kesadaran penuh bisa menggunakan internet dengan bijaksana dan seefektif mungkin
demi kebaukan dirinya sendiri , keluarga dan masayarakat.
Jawaban:
Ya. Sejauh ini, saya sudah melakukan kegiatan tersebut secara konsisten, khususnya
pada 3 poin di atas. Hal itu bisa lakukan karena;
1. Saya sebagai wali kelas dan guru mata pelajaran yang hampir setiap hari bertemu
dengan murid.
2. Adanya komunikasi yang baik dan terbuka dengan rekan-rekan sejawat
3. Adanya komunikasi yang baik murid terhadap saya.
Gambaran yang saya peroleh tentang apa yang akan dipelajarai pada modul ini adalah
seperti apa dan peranan aspek sosial dan emosional dalam keseharian sebagai guru di
sekolah dan di tengah masyarakat.
1. Bangaimana saya mengelola aspek kehidupan sosial dan emaosional saya lebih baik sebagai
guru.
2. Bagaimana saya mengelola aspek kehidupan sosial dan emaosional murid di kelas dan di
sekolah.