1) Pengertian
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri
sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu
seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan
yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya
baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta
pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya
kualitas hidup yang lebih baik.
Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas. Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan
jenis layanan sebagai berikut :
Materi layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian orientasi
tentang:
1. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik
dengan sesama teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan,
mushola, laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR,
UKS, kesenian.
4. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian
informasi tentang:
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan
hubungan sosial.
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri
maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-
sosial, budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama,
adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
5. Keamanan dan ketertiban masyarakat.
6. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
7. Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.
Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegaitan
penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan
menerima serta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti
organisasi kelas).
2. Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi
siswa, dan polisi lalu lintas sekolah.
Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan pengembangan
pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta didik.
1. Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial meliputi
kegiatan-kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas aspek-aspek
perkembangan sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan
dimasyarakat)
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di
masyarakat (baik disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan
dimasyarakat.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.
Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan sosial
peserta didik, yang berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
proses pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur
dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi:
a. Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar;
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
f. Memiliki kesiapan menghadapi ujian.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu
proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan
bentuk
Sumber : http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/tujuan-bimbingan-karir-dan-
konseling.html
fungsi bimbingan karier
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan
mengembangkan potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai
satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam
mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai
dengan kemampuannya.
Kehidupan beragama tidak hnya sekedar menampilkan nuansa spiritual dan/ atau
ritual keagamaan dalam kehidupan, melainkan sepenuhnya mendasari aktivitas individu
dalam semua bidang, bahkan sampai menjangku kehidupan di akhirat. Dalam hal ini
sering dipertanyakan, bagaimana posisi kehidupan beragama dalam pelayanan konseling
untuk anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan pendidikan dasar dan
menengah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan aktifitas
keagamaan anak pada taraf perkembangan itu berada ditangan, bahkan menjadi hak,
orang tua mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan beragama menjadi hak dan
tanggung jawab individu dewasa.
Pada kedelapan bidang aktivitas kehidupan itulah pelayanan konseling digerakan
oleh konselor. Pelayanan pada bidang yang satu dapat terkait dengan pelayanan pada
bidang-bidang lainnya, namun keterkaitan seperti itu tidak selalu perlu menjadi
penekanan.
Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus yang telah
berkeluarga sehingga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu menciptakan
keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam
menciptakan keluarga yang bahagia.
Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan berkeluarga
dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga
diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik
berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.