Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No.

1, (2015) 1-9

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP LOYALITAS


KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING DI LIBRERIA EATERY
SURABAYA
Florencia Irena Sari Listiono, Drs. Sugiono Sugiarto.M.M.
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121 ± 131, Surabaya
E-mail : florencia.listiono@yahoo.com ; sugiono@petra.ac.id

Abstrak ± Penilitian ini dilakukan salah satunya membutuhkan orang lain


untuk mengetahui pengaruh store untuk berada di sekelilingnya atau sering
atmosphere terhadap loyalitas konsumen disebut dengan istilah nongkrong.
di Libreria Eatery Surabaya dengan Bagi sebagian masyarakat urban
kepuasan konsumen sebagai variabel di kota-kota besar Indonesia, kini
intervening. Sampel penelitian yang kebiasaan nongkrong telah menjadi suatu
digunakan adalah 100 orang responden tren dan gaya hidup. Surabaya adalah
konsumen Libreria Eatery yang saat itu salah satu kota besar kedua di Indonesia,
berada di Libreria Eatery pada bulan Mei dapat dilihat perubahan lifestyle
hingga Juni 2015. Penelitian ini masyarakat Surabaya yang cenderung
menggunakan teknik analisa SEM-PLS suka pergi makan atau sekedar
memberikan hasil yang signifikan nongkrong bersama teman, kerabat,
kepada masing ± masing variabel yang ataupun rekan di café maupun restoran.
digunakan. Asosiasi Pengusaha Kafe dan
Kata kunci ± Store Atmosphere, Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa
Kepuasan Konsumen,Loyalitas Timur mencatat bahwa saat ini di
Konsumen. Surabaya terdapat sekitar 500-600
restoran kelas menengah ke atas.
I. PENDAHULUAN Sedangkan secara keseluruhan baik kafe,
Saat ini pertumbuhan UKM restoran hingga depot di segmen
(Usaha Kecil Menengah) di Indonesia menengah ke bawah tercatat ada 2.000
untuk industri makanan dan minuman usaha kuliner di Surabaya.
semakin banyak. Pada tahun 2011 Banyaknya bisnis kafe di
industri makanan dan minuman di Surabaya menciptakan kondisi
Indonesia mengalami peningkatan yang persaingan semakin ketat dan menuntut
signifikan yaitu sekitar 9,34% pada setiap pelaku usaha dalam bisnis ini
kuartal kedua. untuk mampu bersaing di antara
Peningkatan tersebut kompetitornya. Melihat produk dan
diperkirakan karena budaya masyarakat harga yang ditawarkan kurang lebih
Indonesia cenderung lebih menyukai serupa, maka setiap pengusaha harus
makan di luar rumah. Vera Itabiliana berupaya untuk mendapatkan perhatian
Hadiwidjojo, Psi, psikologi dari dan ketertarikan dari konsumen untuk
Lembaga Terapan Psikologi UI, memenangkan pasar.
mengungkapkan pada dasarnya manusia Store atmosphere bisa menjadi
merupakan makhluk sosial yang butuh alternatif untuk membedakan kafe yang
menjadi bagian dari suatu kelompok satu dengan yang lainnya dengan produk
maupun komunitas tertentu. Dalam dan harga yang kurang lebih sama
bahasa ringkasnya manusia butuh eksis. diantara berbagai café yang ada. Hal
Eksistensi tersebut dapat tersebut tentunya juga dibutuhkan oleh
diwujudkan dalam berbagai bentuk, Libreria Eatery yang merupakan salah

1
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

satu café di Surabaya yang baru buka memberikan kenyamanan dan rasa
kurang lebih tujuh bulan. senang pada konsumen saat melakukan
Menurut (Kusumawati., et al, transaksi pembelian di dalam sebuah
2014) store atmosphere bisa menjadi retail. Store atmosphere yang baik
alasan lebih bagi konsumen untuk mampu membuat konsumen menikmati
tertarik dan memilih dimana ia akan seluruh proses pembelian yang
berkunjung dan membeli. Sama halnya ditawarkan retailer dan memberikan rasa
seperti yang dikatakan Kotler (1973) betah untuk berlama-lama di dalam toko
ketika perbedaan produk dan harga tersebut.
minimal, konsumen membutuhkan Kebanyakan para retailer telah
kriteria lanjut yang lebih deskriminatif. menemukan manfaat dari
Kriteria diskriminatif tersebut dapat mengembangkan atmosphere yang
diberikan oleh kenyamanan lokasi, melengkapi aspek-aspek lain dari desain
fasilitas parkir, kepribadian pemilik atau toko dan barang dagangan. Retailer juga
suasana. dapat menciptakan lebih banyak
Selain menjadikan suatu pengalaman belanja yang menarik
diferensiasi dari kafe lain, penciptaan melalui store atmosphere (Levy, Weitz &
store atmosphere yang memadai dapat Grewal, 2014)
memberikan kepuasan tersendiri pada Manfaat lain yang diperoleh
konsumen. Yalcin & Kocamaz (2003) retailer dalam penciptaan store
mengatakan, peritail perlu menyadari atmosphere adalah konsumen
pentingnya store atmosphere untuk memperoleh perasaan senang dan
menciptakan pengalaman berbelanja, nyaman di dalam lingkungan yang
yang pada akhirnya memberikan membuat mereka santai hal itu
kepuasan pada konsumen. Dhurup., et al, mengakibatkan mereka ingin
(2013) menambahkan bahwa konsumen menghabiskan waktu yang lama di dalam
tidak akan merekomendasikan restoran tempat tersebut (Gilbert, 2003).
ke teman lainnya jika mereka tidak Berman & Evans (1986)
menemukan atmosfer yang menarik membagi elemen-elemen store
sesuai mereka sendiri. atmosphere kedalam 4 elemen, yaitu :
Berdasarkan fenomena yang 1. Exterior
terjadi di atas, maka penulis mengambil Merupakan bagian depan toko
rumusan masalah sebagai berikut : yang mempunyai pengaruh kuat
1. Apakah store atmosphere terhadap citra sebuah perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap Berfungsi sebagai identifikasi atau
kepuasan konsumen Libreria tanda pengenal, sehingga sering
Eatery? menyatakan lambang. Bagian yang
2. Apakah store atmosphere termasuk dalam exterior adalah
berpengaruh signifikan terhadap konstruksi bangunan, papan nama
loyalitas konsumen Libreria toko, pintu masuk, display window,
Eatery? tinggi dan ukuran gedung,
3. Apakah kepuasan konsumen keuinikan, lingkungan sekitar dan
berpengaruh signifikan terhadap lahan parkir.
loyalitas konsumen Libreria 2. General interior
Eatery? Kesan yang diciptakan, ketika
konsumen memasuki sebuah toko,
II. TINJAUAN PUSTAKA meliputi flooring, warna, cahaya
A. Store Atmosphere ruangan, musik, aroma, penempatan
Store atmosphere adalah suatu peralatan, tekstur dinding, suhu
penciptaan suasana dengan tujuan ruangan, lebar gang, personnel atau

2
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

pramusaji, pencamtuan harga, konsep inti mengenai obyek pengukuran,


peletakan kasir, teknologi yang yaitu:
digunakan dan kebersihan. 1. Kepuasan pelanggan
3. Store layout keseluruhan
Bagian yang termasuk dalam 2. Dimensi kepuasan pelanggan
store layout adalah alokasi ruang 3. Konfirmasi harapan
untuk transaksi penjualan, alokasi 4. Niat beli ulang
ruang untuk pegawai, alokasi ruang 5. Kesediaan untuk
untuk konsumen, traffic flow, jarak merekomendasi
antara pengaturan meja makan dan 6. Ketidakpuasan pelanggan
pengelompokan produk.
4. Interior point of purchase display C. Loyalitas Konsumen
Bagian yang termasuk dalam Loyalitas konsumen adalah salah
interior displays adalah dekorasi satu aspek yang diimpikan oleh setiap
kesesuaian tema, dekorasi ruangan, perusahaan. Loyalitas tersebut dapat
dekorasi dinding, peletakan tempat diperoleh jika perusahaan telah
sampah, simbol dan rak. memberikan kepuasan kepada konsumen
mereka. Oleh karena itu, penting bagi
B. Kepuasan Konsumen setiap perusahaan untuk menjadikan
Penciptaan store atmosphere konsumennya loyal terhadap produk
yang baik dapat memberikan kepuasan maupun jasa yang ditawarkan jika ingin
kepada konsumen. Semakin tinggi memperoleh keberhasilan dalam jangka
tingkat kepuasan konsumen semakin panjang.
tinggi pula manfaat yang didapatkan oleh Menurut Griffin (2005) loyalitas
setiap perusahaan, karena konsumen konsumen adalah komitmen pelanggan
yang puas akan memberikan hal-hal bertahan secara mendalam untuk
positif kepada perusahaan. berlangganan kembali atau melakukan
Menurut Kotler & Keller (2008) pembelian ulang produk atau jasa terpilih
kepuasan pelanggan adalah perasaan secara konsisten dimasa yang akan
senang atau kecewa seseorang yang datang, meskipun pengaruh situasi dan
timbul karena membandingkan kinerja usaha - usaha pemasaran mempunyai
yang dipersepsikan produk (atau hasil) potensi untuk menyebabkan perubahan
terhadap ekspektasi mereka. perilaku.
Sedangkan J. D Power & Denove Banyak manfaat yang dapat
(2007) yang terpenting adalah akibat dari diambil jika memperoleh konsumen yang
kepuasan yang dihasilkan oleh loyal, namun untuk membangun sebuah
konsumen. Konsumen yang terpuaskan loyalitas konsumen tentunya tidak
akan menjelma menjadi bisnis yang mudah dan membutuhkan sebuah proses
menguntungkan, tingkat keberhasilan untuk mencapainya. Perusahaan harus
penjualan memiliki hubungan dengan mengerti dengan benar apa yang menjadi
kepuasan konsumen dan hubungan keinginan dan kebutuhan konsumen
tersebut bersifat mutlak. untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Menurut Tjiptono (2014) tidak Menurut Griffin (2005)
ada satupun ukuran tunggal terbaik konsumen yang loyal memiliki
mengenai kepuasan pelanggan yang karaterisitk sebagai berikut :
disepakati secara universal. Meskipun 1. Melakukan pembelian ulang
demikian di tengah beragamnya cara secara teratur,
mengukur kepuasan pelanggan, terdapat 2. Melakukan pembelian di semua
kesamaan paling tidak dalam enam lini produk atau jasa

3
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

3. Merekomendasikan produk penilaian untuk memilih anggota


kepada yang lain populasi yang dinilai paling tepat sesuai
4. Menunjukkan kekebalan dari dengan kriteria tertentu
daya tarik produk sejenis dari (Simamora,2004).
pesaing Penentuan ukuran sampel
responden dalam penelitian ini dilakukan
D. Kerangka Konseptual dengan menggunakan rumus Slovin
dalam Sugiyono (2007), dengan hasil
sebanyak 100 responden.
Sampel pada penelitian ini adalah
pengunjung yang saat itu sedang berada
di Libreria Eatery pada saat pembagian
kuisoner yaitu bulan Mei sampai awal
Juni selama 5 hari dengan 20 kuisoner
Gambar 1. Model Konseptual setiap harinya.

B. Definisi Operasional Variabel


E. Hipotesis Untuk memberi batasan
H1 : Store Atmosphere berpengaruh pengukuran agar tidak terjadi kesalahan
positif terhadap pembentukan dalam hal menafsirkan, variabel yang
Kepuasan Konsumen dianalisis perlu didefinisikan. Definisi
H2 : Kepuasan Konsumen berpengaruh operasional yang akan dianalisis sebagai
positif terhadap pembentukan berikut :
Loyalitas Konsumen x Variabel Eksogen, Store Atmosphere
H3 : Store Atmosphere berpengaruh (X1)
positif terhadap pembentukan - Exterior
Loyalitas Konsumen X1.1 Papan Nama/Logo Libreria
Eatery memiliki desain yang
III. METODE PENELITIAN menarik
A. Populasi dan Sampel X1.2 Akses pintu keluar/masuk
Populasi adalah gabungan Libreria Eatery berfungsi
seluruh elemen, yang memiliki dengan baik
serangkaian karakteristik yang serupa, X1.3 Libreria Eatery memiliki lahan
dan mencakup semesta untuk parkir yang luas
kepentingan permasalahan riset - General Interior
pemasaran (Malholtra, 2007). X1.4 Pencahayaan Libreria Eatery
Sampel adalah bagian kelompok memberikan kenyamanan
dari populasi yang dipilih untuk X1.5 Suhu udara Libreria Eatery
berpartisipasi dalam penelitian sejuk
(Malholtra, 2007). X1.6 Musik yang diputar di Libreria
Teknik pengambilan sampel Eatery membuat betah untuk
dalam penelitian ini adalah non berlama-lama di dalamnya
probability sampling, yaitu teknik X1.7 Pegawai Libreria Eatery
pengambilan sampel yang tidak memberi berpakaian dengan rapi
peluang atau kesempatan yang sama bagi X1.8 Kondisi ruangan Libreria Eatery
setiap unsur atau anggota populasi untuk secara keseluruhan bersih
dipilih menjadi sampel Sugiyono (2011). X1.9 Libreria Eatery telah
Jenis non probability sampling menggunakan teknologi canggih
yang digunakan adalah purposive untuk memudahkan transaksi
sampling di mana peneliti melakukan jual beli di Libreria Eatery

4
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

X1.10 Libreria Eatery memberikan Y1.3 Libreria Eatery menjadi pilihan


fasilitas yang berfungsi dengan utama ketika ingin nongkrong
baik sehingga membuat betah bersama teman, rekan atau
untuk dijadikan tempat berlama- kerabat ataupun seorang diri
lama (nongkrong) yang nyaman
X1.11 Dominasi warna di Libreria C. Teknik Analisa Data
Eatery memberikan kesan Alat ukur yang digunakan adalah
nyaman structural equation modelling (SEM)
- Store Layout dengan program PLS (Partial Least
X1.12 Tata letak di Libreria Eatery Square).
secara keseluruhan memberi a. Dilakukan tahap evaluasi
ruang yang cukup untuk berlalu reliability yang terbagi menjadi
lalang dua tahap, yaitu evaluasi
X1.13 Penataan meja/kursi memberi indicator reliability, dan evaluasi
ruang gerak untuk duduk secara internal consistency reliability.
nyaman Evaluasi reliability ini dilakukan
X1.14 Pengelompokkan produk dalam untuk melihat apakah data yang
rak display memudahkan digunakan didalam penelitian ini
konsumen dalam mencari konsisten atau tidak, karena hal
produk yang diinginkan ini dapat berpengaruh besar
- Interior point of purchase display terhadap output data yang akan
X1.15 Pemasangan tanda info promo diuji selanjutnya.
di Libreria Eatery mudah dilihat b. Kemudian dilakukan evaluasi
X1.16 Dekorasi ruangan yang validitas data dengan
diciptakan sesuai dengan tema menggunakan convergent validity
Libreria Eatery dan discriminant validity, dimana
X1.17 Dekorasi dinding yang evaluasi ini bertujuan untuk
diciptakan sesuai dengan tema melihat apakah variabel yang
Libreria Eatery digunakan didalam penelitian ini
akurat dalam melakukan
x Variabel Intervening, kepuasan pengolahan data.
konsumen (Z1) c. Dilakukan uji path coefficient dan
Z1.1 Secara keseluruhan puas dengan coefficient of determination.
store atmosphere yang berada di d. Digunakan metode bootstrapping
Libreria Eatery untuk mencari nilai t-statistics
Z1.2 Pengalaman yang didapat di yang penggunaannya adalah
Libreria Eatery sesuai dengan untuk pengujian hipotesis.
harapan
Z1.3 Libreria Eatery memenuhi IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
kebutuhan konsumen sebagai A. Evaluasi Measurement Model (Outer
tempat yang nyaman untuk Model)
berlama-lama 1. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas, dapat
x Variabel Endogen, loyalitas konsumen dilakukan dengan pengukuran internal
(Y1) consistency reliability untuk mengukur
Y1.1 Bersedia datang kembali ke seberapa konsisten indikator tiap-tiap
Libreria Eatery variabel yang ada. Composite Reliability
Y1.2 Bersedia merekomendasikan untuk mengukur internal consistency
Libreria Eatery kepada teman, reliability sebagai pengganti &URQEDFK¶V
rekan, atau kerabat Alpha pada penelitian modern. Nilai

5
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

composite reliability harus lebih dari 0,6 0,75 artinya sedang, dan 0,25 ± 0,50
agar sebuah variabel dapat dikatakan artinya lemah.
reliable. Tabel 3. Hasil R-square

Tabel 1. Composite Reliability

Tabel 3. di atas menjelaskan


bahwa variabel loyalitas konsumen
sebesar 0,723, artinya sebesar 72,3%
Tabel 1. Dapat dilihat bahwa loyalitas konsumen dipengaruhi oleh
keseluruhan variabel memiliki nilai store atmosphere dan kepuasan
composite reliability diatas 0,6, sehingga konsumen sedangkan sisanya sebesar
dapat disimpulkan bahwa keseluruhan 27,7% dipengaruhi oleh variabel lain
variabel memiliki level internal diluar penelitian.
consistency reliability yang tinggi. Selanjutnya variabel kepuasan
konsumen sebesar 0,658 atau sebesar
2. Uji Validitas 65,8% dipengaruhi oleh variabel store
Menurut Bagozzi & Yi (1988) atmosphere, sedangkan sisanya yakni
convergent validity dilihat berdasarkan sebesar 36,2% dipengaruhi oleh variabel
nilai average variance extracted (AVE) lain yang tidak ikut diteliti dalam
yang didapat melalui partial least square penelitian ini.
regression. Nilai AVE harus lebih besar
dari 0.50 agar dapat dikatakan valid. 2. Uji Hipotesa dan T-statistik
Nilai T-statistics diperoleh dari
Tabel 2. Convergent Validity
prosedur bootstrapping, dimana nilai ini
digunakan untuk menarik kesimpulan
pada uji hipotesis. Nilai T-statistics
dengan level signifikansi 5%
menjelaskan bahwa inner model akan
signifikan jika nilai T-statistics lebih
Tabel 2. Menunjukkan bahwa besar dari 1,96.
keseluruhan variabel yang digunakan
pada penelitian ini memiliki convergent Tabel 4. Uji Hipotesa
validity yang layak. Dengan memastikan
convergent validity, maka dapat
dilanjutkan untuk pemeriksaan validitas
tahap selanjutnya.

Dari tabel 4. T-statistics pada


B. Evaluasi Structural Model (Inner
pengaruh kepuasan konsumen terhadap
Model)
loyalitas konsumen menunjukkan angka
1. Uji R-Square
2,753, artinya kepuasan konsumen
Coefficient determination (R2)
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
digunakan untuk mengukur seberapa
konsumen.
banyak variabel endogen dipengaruhi
T-statistics pada pengaruh store
oleh variabel lainnya. Didalam
atmosphere terhadap kepuasan
marketing research, nilai R2 diatas 0,75
konsumen menunjukkan angka 14,513,
keatas dikategorikan substansial, 0,50 ±
artinya store atmosphere berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen.

6
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

T-statistics pada pengaruh store dari kepuasan konsumen terhadap


atmosphere terhadap loyalitas konsumen loyalitas konsumen. Ketika seorang
menunjukkan 6,088, artinya store konsumen merasa worth it dari biaya
atmosphere berpengaruh signifikan yang dikeluarkan dengan yang
terhadap loyalitas konsumen. Berikut didapatkan dari proses awal pembelian
adalah hasil penarikan kesimpulan dari hingga akhir, maka konsumen tersebut
uji hipotesis. akan merasa puas, sehingga konsumen
tersebut tidak akan pernah ragu untuk
C. Pembahasan datang kembali dan menceritakan hal
1. Store Atmosphere terhadap positif kepada kerabat terdekatnya.
Kepuasan Konsumen Kepuasan tersebut akan menjadikan
Berdasarkan hasil penelitian yang konsumen loyal atau setia, sehingga
telah dilakukan, diketahui bahwa Store dengan kepuasan yang dicapai maka
Atmosphere berpengaruh signifikan konsumen akan menjadi loyal terhadap
positif terhadap Kepuasan Konsumen Libreria Eatery.
dengan hasil uji hipotesis melalui T- Hal ini seperti penelitian yang
statistik >1,96 yaitu sebesar 14,513. dilakukan oleh Dhurup, Mafini dan
Hasil ini menunjukkan bahwa Malan (2013) mengenai hubungan
atmosphere sangat berpengaruh besar atribut citra suatu restoran terhadap
dalam menumbuhkan kepuasan kepuasan dan loyalitas konsumen,
konsumen. Perolehan tersebut juga dimana atmospherics yang mengesankan
menunjukkan bahwa konsumen telah dapat meningkatkan word of mouth
memberikan respon yang baik dan positif probability dan meningkatkan potensi
terhadap atmosphere yang telah untuk mengubah konsumen baru menjadi
diciptakan Libreria Eatery. konsumen setia.
Kondisi seperti ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Ryu 3. Store Atmosphere terhadap Loyalitas
& Han (2010) bahwa untuk memuaskan Konsumen
konsumen, pemilik restoran harus Dari hasil analisa penelitian ini
memperhatikan pengoperasian juga dapat dibuktikan bahwa store
lingkungan fisik seperti membuat desain atmosphere memiliki pengaruh yang
interior dan dekorasi yang menarik, kursi signifikan dan positif terhadap loyalitas
yang nyaman, furnitur berkualitas tinggi, konsumen. Hal tersebut terbukti dengan
penampilan karyawan, musik yang hasil yang diperoleh melalui nilai uji T-
menyenangkan, pencahayaan, warna, statistics > 1,96 yaitu sebesar 6,088
aroma dan pengaturan tata letak). dengan path coefficient hubungan dari
store atmosphere menuju loyalitas
2. Kepuasan Konsumen terhadap konsumen memiliki nilai sebesar 0,592.
Loyalitas Konsumen Perolehan tersebut menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian yang bahwa konsumen telah memberikan
telah diperoleh diketahui bahwa dalam respon yang baik dan positif terhadap
analisis path coefficient hubungan dari atmosphere yang telah diciptakan
kepuasan konsumen menuju loyalitas Libreria Eatery. Artinya Libreria Eatery
konsumen merupakan pengaruh yang telah mampu menciptakan atmosphere
memiliki nilai paling kecil diantara yang sesuai dengan harapan konsumen
ketiga variabel lainnya yaitu sebesar yang menjadikan mereka puas dan
0,297 dan hasil uji hipotesis T-statistik menjadi loyal misalnya ditandai dengan
>1,96 adalah sebesar 2,753. bersedia untuk datang kembali ataupun
Hal tersebut menjelaskan bahwa merekomendasikan ke kerabat yang lain.
terdapat pengaruh positif dan signifikan

7
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

Hal tersebut seperti penelitian akan pernah ragu untuk datang


yang dilakukan oleh Chen & Hsieh kembali dan menceritakan hal positif
(2011) bahwa dominasi lingkungan dapat kepada kerabat terdekatnya. Kepuasan
secara signifikan mempengaruhi perilaku tersebut akan menjadikan konsumen
pembelian konsumen yang tidak hanya loyal atau setia, sehingga dengan
akan berdampak pada teori perusahaan kepuasan yang dicapai maka
ritel, tetapi juga berkolerasi erat dengan konsumen akan menjadi loyal
loyalitas konsumen. terhadap Libreria Eatery.
c. Store atmosphere secara statistik
V. KESIMPULAN DAN SARAN memiliki pengaruh terhadap loyalitas
A. Kesimpulan konsumen. Artinya Libreria Eatery
a. Store atmosphere yang terdiri dari telah mampu menciptakan atmosphere
exterior, general interior, store layout yang mampu membuat mereka
dan interior point of purchase display menjadi loyal, contoh bersedia untuk
secara statistik memiliki pengaruh datang kembali ataupun
paling besar terhadap kepuasan merekomendasikan Libreria Eatery ke
konsumen, artinya Libreria Eatery kerabat yang lain.
telah mampu menciptakan atmosphere
yang sesuai dengan harapan B. Kritik dan Saran
konsumen dan memberikan kepuasan a. Untuk Libreria Eatery
tersendiri saat nongkrong di Libreria Diharapkan Libreria
Eatery. Hal ini bisa dilihat dari Eatery terus mempertahankan
atmosphere yang diciptakan dapat dalam mengevaluasi, menanggapi
memberikan kenyaman saat berada di dan melakukan perbaikan diri
Libreria Eatery. secara aktif mengenai kritik &
Contoh meskipun Libreria saran dari konsumen yang
Eeatery merupakan cafe yang dituangkan melalui kartu kritik &
tergolong kecil namun tata letak yang saran maupun melalui media
ada di Libreria Eeatery telah diatur sosial. Hal ini berguna untuk
sehingga tetap memberikan monitoring selera dan kepuasan
kemudahan untuk berlalu lalang dan konsumen, karena mengingat
ruang gerak yang cukup saat makan di pada masa ± masa mendatang
sana. selera konsumen bisa berubah
b. Perolehan secara statistik ataupun bosan sesuai dengan
menunjukkan bahwa terdapat perkembangan jaman dan
pengaruh yang positif dari kepuasan semakin banyaknya cafe baru
konsumen terhadap loyalitas yang muncul.
konsumen. Hasil ini menunjukkan b. Untuk Peneliti Selanjutnya
bahwa kepuasan merupakan suatu hal Dapat menambahkan
yang dicari oleh konsumen untuk variabel bebas (X) diluar variabel
mendapatkan perbedaan suasana bebas yang digunakan dalam
bersantap saat di Libreria Eatery yang penelitian ini. Hal ini karena
berbeda dan tidak bisa mereka dimungkinkan ada variabel lain
dapatkan di rumah. selain Store Atmosphere yang
Ketika seorang konsumen merasa mungkin berpengaruh terhadap
worth it dari biaya yang dikeluarkan kepuasan dan loyalitas konsumen
dengan yang didapatkan dari proses di Libreria Eatery.
awal pembelian hingga akhir, maka
konsumen tersebut akan merasa puas,
sehingga konsumen tersebut tidak

8
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1 No. 1, (2015) 1-9

DAFTAR REFERENSI [10] Kotler, Philip. (1973-1974).


Atmospheric as a marketing tool.
[1] Bagozzi, R. P., & Yi, Y. (1988). On Journal of Retailing. 49(4): 48-64.
the evaluation of structural equation [11] Kusumawati, A., Putri, H. L., &
models. Journal of the Academy of Kumadji, S. (2014). Pengaruh store
Marketing Science. 20(4): 30±47. atmosphere terhadap keputusan
[2] Berman, Barry., & Evans. Joel. R,. pembelian dan kepuasan pelanggan
(1986). A strategic approach (studi pada monopoli cafe dan resto
management, (Third Edition). New soekarno hatta malang). Jurnal
York: Macmillan Publishing Aministrasi Bisnis (JAB). 15(2): 1-9.
Company. [12] Levy, Michael., Weitz, Barton. A.,
[3] Chen, Shen-Han., & Hsieh, T. (2011). & Grewal, Dhruv. (2014). Retailing
The effect of atmosphere on management,(9th Edition). New
customer perceptions and customer York: McGraw Hill Education.
behavior responses in chain store [13] Malhotra, N. K. (2007). Marketing
supermarkets. African Journal of research: an applied orientation,
Business Management. 5(2): 10054- (5th Ed.) New Jersey: Prentice Hall.
10066. [14] Power, J. D., & Denove, C. (2007).
[4] Dhurup, M., Mafini, C., & Malan, J. Satisfaction: bagaimana setiap
(2013). Consumer responses to perusahaan hebat mendengarkan
salient image attributes in restaurant suara konsumennya. Jakarta: PT.
selection in southern gauteng, south Gramedia Pustaka Utama.
africa. Mediterranean Journal of [15] Ryu, Kisang., & Han, Heesup.
Social Sciences. 4(3): 283-294. (2010). Influence of the quality of
[5] Gilbert, David. (2003). Retail food, service, and physical
marketing management. New York: environment on customer
Prentice Hall. satisfaction and behavioral intention
[6] Griffin, Jill. (2005). Customer in quick-casual restaurant:
loyalty: menumbuhkan & moderating role of perceived price.
mempertahankan kesetiaan Journal of Hospitality & Tourism
pelanggan, Edisi Revisi dan Terbaru. Research. 34(3): 310-329.
Jakarta: Erlangga. [16] Simamora, B. (2004). Riset
[7] Industri makanan dan minuman pemasaran. PT Gramedia Pustaka
kembali bersinar. (1 November Utama.
2011). Bisnis UKM. [17] Sugiyono. (2011). Metode
http://bisnisukm.com/industri- penelitian kuantitatif, kualitatif dan
makanan-dan-minuman-kembali- R&D, (cet. Ke-12). Bandung :
bersinar.html Alfabeta.
[8] Kocamaz, T. & Yalcin, M. (2003). [18] Sugiyono.(2007). Metode penelitian
The effects of store atmosphere administasi. Bandung: Alfabeta.
attributes on store loyalty intentions [19] Suprapto, Hadi., & Rini, Setyo Elly.
of hypermarket/supermarket (3 April 2009). Orang indonesia
customers. The International makan di luar 3 kali sepekan. Viva
Journal of Organizational News.
Innovation. 1: 273-292. http://bisnis.news.viva.co.id/news/re
[9] Kotler, Philiip., & Keller, Kevin ad/46318-
Lane. (2008). Manajemen orang_indonesia_makan_di_luar_3_
pemasaran, (edisi 13, jilid 1). kali_sepekan
Sabran, Bob (Ed). Jakarta: Erlangga [20] Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran
jasa. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai