Anda di halaman 1dari 7

MAIN MAPING KEGAWATAN DENGAN

PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI

NAMA : Septiana Widya Nabella P


NIM : C2017128
KELAS :6C

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2019/2020

MAIN MAPING

DEFINISI ETIOLOGI Pre- KLASIFIKASI


1) penyakit dengan tanda-
Pre eklamsi adalah 1.Pre eklamsi ringan : idem,proteinuria 1+
eklamsi dan eklamsi
tanda hipertensi,edema dan proteinuria yang 2.Pre eklamsi berat :Tekanan diastolic
2)
timbul karena kehamilan.penyakit ini
1.bertambahnya
frekuensi pada >110 mmHg,proteinuria
umumnya terjadi
3) dalam triwulan ke-3
kehamilan,tetapi sebelumnya,misalnya pada
primigravidaritas,kehamil 2+,oliguria,hiperrefleksia,gangguan
an ganda penglihatan,nyeri epigastrium
mola hidatosa.4) 2.jarang terjadinya
Eklamsi adalah pada umumnya timbul pada 3.eklamsi :hipertensi,kejang
5) dalam nifas dengan tanda- eklamsi pada kehamilan’
wanita hamil atau berikutnya
tanda pre-ekslamsi. 3.dapat terjadinya
perbaikan keadaan
PATOFISIOLOGI penderita dengan
PRE EKLAMSI :Pada penyelidikan PENATALAKSANAAN
kematian janin dalam
akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan KEPERAWATAN
uterus
Pre eklamsi
ginjal ternyata bahwa perubahan
anatomi-patologik pada alat-alat itu 1.Istirahat ditempat tidur
6)
pada pre-eklampsia tidak banyak 2.pantau tanda tanda vital
berbeda daripada yang ditemukan pada
PRE EKLAMSI 3.pemberian fenobarbir untuk
7) DAN EKLAMSI
eklampsia.  Perlu dikemukakan di sini menenangkan dan menurunkan
bahwa tidak 8)
ada perubahan tekanan darah
histopatologik Eklamsi
9) yang khas pada pre-
eklampsia dan eklampsia.  Perdarahan,  1.memberikan obat Sodium
infark,  nekrosis,  dan trombosis pentothal untuk menghentikan
pembuluh darah kecil pada penyakit ini kejang
dapat ditemukan dalam berbagai alat 2.stabilkan kondissi ibu
tubuh. Perubahan tersebut mungkin 3.pengendalian serangan kejang
sekali disebabkan oleh vasospasmus 4.pengendalian hipertensi
arteriola. 
EKLAMSI:Pada eklampsia, kejang-
kejang dapat menyebabkan kadar gula PENATALAKSANAAN MEDIS
Pre eklamsi :
darah naik untuk sementara, asidum
1.Diberi Sedativa yang kuat untuk
laktikum dan asam organic lain naik, mencegah rimbulnya kejang-kejang
2.pengobatan medic dan penanganan
dan bikarbonas natrikus, sehungga
obstetric
menyebabkan cadangan alkali turun. Eklamsi :
1.melahirkan bayi
Setelah kejangan, zat organic dioksidasi,
sehingga natrium dilepaskan untuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
dapat bereaksi dengan asam karbonik
Pre eklamsi
menjadi bikarbonas natrikus.Dengan 1.pemeriksaan laboratorium
demiian,
KONDISI cadangan alali dapat
KEGAWATAN pulih
PASIEN DG 2.urinalisis ditemukan protein dalam urine
TRAUMA KEPALA 3.pemeriksaan fungsi hati
PRE EKLAMSI 4.tes kimia darah
1.tekanan darah tinggi(hipertensi)
2.proteinuria(ditemukan protein didalam urin)
5.radiologi
3.sakit kepala berat
Eklamsi Eklamsi
1.bengkak pada wajah,tangan dan kaki 1.urine :reduksi,bilirubin,sedimen urin
2.nyeri kepala 2.darah:trombosit,ureum,kreatininSGOT,LD
3.berat badan naik H dan Bilirubin
4.mual dan muntah
5.gangguan penglihatan atau pandangan kabur
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN

a) Data umum
b) Data kesehatan saat ini
 Kepala leher
 Abdomen
 Pemeriksaan panggul luar
 Pemeriksaan genetalia
 Hemoroid
 Ekstremitas
 Eliminasi
 Istirahat dan kenyamanan
 Mobilitas dan latihan
 Nutrisi dan cairan

2. ANALISA DATA

Masalah/Problem Etiologi Symptom/Data


Kelebihan volume Gangguan mekanisme DS:
cairan regulasi Pasien mengeluh
adanya pembengkakan
pada kaki (edema),
jari tangan dan pada
wajah terutama pada
kelopak mata

DO:
TD > 140/90 mmHg
DJJ tidak terdengar
Proteinuria
Nyeri akut Agen cedera biologis DS:
(hipertensi) Pasien mengatakan
sering mengeluh sakit
kepala dan tengkuk
bagian belakang
tegang.

DO:
TD > 140/90 mmHg
Nadi 88x/mnt
Suhu 36oC
Resiko ketidakefektifan Hipertensi DS:
perfusi jaringan otak Pasien mengatakan
sering mengeluh sakit
kepala dan tengkuk
bagian belakang
tegang, edema.
DO:
TD > 140/90 mmHg
Nadi 88x/mnt
Suhu 36oC

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
b) Nyeri akut b.d agen cidera biologis(hipertensi)
c) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d hipertensi

4. INTERVENSI

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1. Kelebihan Kelebihan volume Intervensi keperawatan a. Untuk menjaga
volume cairan cairan teratasi yang yang disarankan untuk keseimbangan
berhubungan dibuktikan dengan: menyelesaikan masalah: cairan
dengan a. Keseimbangan 1. Manajemen cairan b. Untuk
gangguan cairan dengan dengan aktivitas: mengetahui
mekanisme criteria hasil: - Jaga intake/asupan keadaan edema
regulasi ditandai 1. Intake dan yang akurat dan pasien
dengan: output catat output c. Untuk
DS: seimbang - Kaji lokasi dan memantau
Pasien mengeluh 2. Turgor kulit luasnya edema perkembangan
adanya elastic - Monitor hasil hasil
pembengkakan 3. Berat badan laboratorium yang laboratorium
pada kaki stabil relevan dengan pasien
(edema), jari retensi cairan
tangan dan pada b. Pengetahuan: (pantau kadar
wajah terutama Manajemen protein dalam
pada kelopak Hipertensi urine)
mata 1. Mengetahui a. Untuk
efek terapeutik 2. Manajemen mengetahui
DO: obat yang Hipervolemia dengan keadaan vital
TD > 140/90 diberikan aktivitas: pasien
mmHg 2. Memiliki a. Timbang berat
DJJ tidak pengetahuan badan tiap hari
terdengar tentang dengan waktu
Proteinuria pemantauan yang sama
tekanan darah b. Monitor edema a. Untuk
3. Pengetahuan perifer memantau
tentang strategi perubahan berat
mengelola c. Reposisi pasien badan pasien
stress dengan edema secara teratur
4. Mengetahui dependen secara b. Memantau
pentingnya teratur keadaan edema
mematuhi d. Tingkatkan c. Untuk
pengobatan integritas kulit mencegah adanya
(mencegah tekanan pada
gesekan, hindari edema
kelembaban yang
berlebihan) pada d. Untuk
pasien edema mencegah adanya
dependen gesekan pada
area yang edema

2. Resiko Ketidakefektifan Intervensi keperawatan


ketidakefektifa perfusi jaringan yang disarankan untuk
n perfusi perifer teratasi yang menyelesaikan masalah:
jaringan perifer dibuktikan dengan: 1) Monitor tanda-tanda
berhubungan 1) Status sirkulasi vital dengan aktivitas:
dengan dengan kriteria  Monitor tekanan
Hipertensi hasil: darah, nadi, suhu,
ditandai dengan a) Tidak ada dan status
pasien edema perifer pernpasan dengan
mengatakan b) Wajah tidak tepat
sering mengeluh pucat
sakit kepala dan
tengkuk bagian 2) Keparahan
belakang tegang, hipertensi membaik
edema. TD > dengan kriteria
140/90 hasil:
mmHgNadi a) Tidak ada sakit
88x/mnt Suhu kepala
36oC b) Tidak ada
pusing

3) Memiliki
pengetahuan
manajemen
hipertensi dengan
kriteria hasil:
a) Tekanan
darah 120/80
b) Mengetahui
tanda dan
gejala
eksaserbasi
hipertensi
3 Resiko Resiko gangguan Intervensi keperawatan
gangguan hubungan ibu-janin yang disarankan untuk
hubungan ibu- teratasi yang menyelesaikan masalah:
janin dibuktikan dengan: 1) Perawatan prenatal,
berhubungan 1) Status janin : dengan aktivitas:
dengan Antepartum baik a) Monitor
komplikasi dengan kriteria denyut jantung
kehamilan hasil: janin
a) Denyut jantung b) Monitor
janin 120 – 160 gangguan
hipertensi
2) Pengetahuan : (tekanan
kehamilan darah, edema
a) Pola pergelangan
pergerakan kaki, tangan
janin baik dan wajah dan
b) Perubahan proteinuria)
anatomi dan 2) Pencegahan kejang
fisiologis dengan aktivitas:
kehamilan a) Intruksikan
sesuai tingkat pasien
keseimbangan mengenai
potensial dari
3) Kontrol kejang faktor resiko
sendiri dengan b) Intruksikan
kriteria hasil: pasien untuk
a) Mencegah memanggil
faktor jika dirasa
resiko/pemicu tanda akan
kejang terjadinya
kejang
c) Intruksikan
keluarga/SO
mengenai
pertolongan
pertama pada
kejang
5.

Anda mungkin juga menyukai