Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LIZON MUCTAR NABABAN

1. Pentingnya penghawaan untuk bangunan.

Dengan adanya aliran udara didalam rumah, akan mengurangi tingkat kelembaban.
Kelembaban yang berlebih dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur didalam rumah.
Selain itu, dengan kelembaban yang tinggi, asupan udara dalam pernafasan penghuni
rumah juga menjadi kurang baik sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Suhu udara ideal yang nyaman bagi manusia adalah 24-26’C. Sedangkan kelembaban
ideal yang sehat adalah 50-60%. Suhu udara dalam rumah dapat naik akibat dari kondisi
fisik bangunan maupun aktivitas dari penghuni. Paparan sinar matahari pada siang hari,
aktivitas memasak, computer, merokok, dan lain-lain merupakan penyebab dari naiknya
suhu udara di dalam rumah. Tanpa adanya perencanaan penghawaan yang tepat, kenaikan
suhu udara tersebut dapat mengakibatkan kenyamanan menjadi terganggu.

Dengan penghawaan alami, penghuni lebih hemat energy karena tidak perlu memakai
sistem penghawaan buatan. Penghawaan buatan seperti air conditioner, exhaust fan,
kipas angin, dan sistem penghawaan buatan lainnya saat ini masih dominan
menggunakan energy listrik yang cukup besar.

Dengan sistem penghawaan yang benar, udara segar dari luar rumah dapat masuk dan
menggantikan polusi udara dalam rumah. Polusi udara dalam rumah dapat berupa asap
rokok, asap kompor, udara dengan bakteri/virus ketika salah satu penghuni sakit, aroma
wewangian, karbondioksida, dll. Sedangkan udara segar dari luar berupa oksigen dapat
berasal dari vegetasi yang berada di sekitar rumah.

Beberapa kasus terjadinya kebakaran akibat tabung gas bocor merupakan salah satu
contoh perencanaan penghawaan yang baik. Gas yang bocor akan terperangkap dalam
ruangan tanpa bisa keluar sehingga terakumulasi dan menyebabkan kebakaran.

2. Apa yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Bangunan sehubungan dengan


Penghawaan?
 Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari dan angin. Letak gedung yang
paling menguntungkan apabila memilih arah dari timur ke barat. Bukaan-bukaan
menghadap Selatan dan Utara agar tidak terpapar langsung sinar matahari.
 Letak gedung tegak lurus terhadap arah angi
 Bangunan  sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini menguntungkan dalam
penerapan ventilasi silang
 Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara
 Penempatan bukaan secara horizontal maupun vertical
 Penempatan ruangan yang lebih besar ke arah aliran angina
 Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini menyebabkan
perputaran angin telalu cepat
 Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin
yang masuk langsung keluar begitu saja
 Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur tidak boleh
menghadap ke barat
 Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin, sehingga
udara dapat terus bersirkulasi
 Memakai material alami yang lebih banyak menyerap panas, seperti perlengkapan
interior dari kayu, pagar dan dinding tanaman.

 Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas


 Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat mengeliminasi suhu di
bawah ruang bawah atap

Anda mungkin juga menyukai