Anda di halaman 1dari 10

KONVENSI NASKAH DAN PENYUNTINGAN NASKAH

DALAM BAHASA INDONESIA

DISUSUN
Oleh:
Muhammad Alfan
Ahmad Haikal
Yulis Ananda

PRODI ILMU AL QU’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
INSTITUT PESANTREN K.H. ABDUL CHALIM MOJOKERTO
Kata pengantar

Segala puji bagi ALLAH SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya kepada
kita semua baik dari nikmat sehat , nikmat penglihatan, nikmat pendengaran
dan sebagainya yang mungkin kita tidak bisa membalasnya . Sholawat serta
salam kita curahkan kepada pembimbing sekaligus idola kita semua yakni
Maulana Sayyiduna Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dimana tanpa
beliau kita tidak tahu cara cara menjadi muslim yang baik serta selamat dunia
akhirat. Baiklah pada makalah ini kami membahas tentang Konvensi naskah
dan Penyuntingan naskah yang sangat singkat jelas dan padat.

Mojokerto, 4 November 2021

Penyusun makalah
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4

C. TujuanPembuatan.....................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
1.KONVENSI NASKAH.............................................................................................................................5
A. Pengertian Konvensi..........................................................................................................................5
B. Ketentuan umum dalam Penulisan Naskah.......................................................................................5
2.PENYUNTINGAN NASKAH...................................................................................................................6
A.Pengertian Penyuntingan naskah.......................................................................................................6
B. Secara garis besar kegiatan penyuntingan meliputi:.........................................................................6
C. Bebarapa syarat untuk menjadi seorang editor :...............................................................................6
3. Jenis – jenis naskah............................................................................................................................7
4. Isi konvensi naskah Kelengkapan.......................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................9
1. KESIMPULAN..................................................................................................................................9
2. SARAN..........................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah Bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai bahasa


nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu berbagai
bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam
berkomunikasi. Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi secara
lisan, tetapi juga dalam komunikasi secara tertulis. Begitu halnya dengan
Bahasa Indonesia. Dalam penggunaanya, Bahasa Indonesia memiliki aturan-
aturan baku. Sebagaimana telah diketahui, bahwa di zaman sekarang sudah
banyak sekali penulis yang terkenal, dengan tulisan- tulisannya telah
membuat para pembaca dapat memahami dan mengerti dengan apa yang
ditulis dan apa yang dimaksud dari tulisan tersebut. Akan tetapi, bagi
seorang penulis yang menyampaikan gagasan atau isi pikiran yang akan
dituangkan dalam suatu tulisan. Maka, penulis harus pandai memilih kata
yang tepat sehingga dapat merangkai kata manjadi kalimat yang ringkas,
jelas, dan juga mudah dipahami. Oleh karena itu, penulis akan mencoba
menjelaskan segala ketentuan-ketentuan dalam penulisan naskah atau
disebut juga dengan konvensi naskah. Dengan mempelajari konvensi naskah,
penulis dapat menciptakan tulisan yang indah dalam menampilkan sebuah
tulisan itu sendiri, sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan
tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan konvensi naskah ?


2. Apakah syarat formal penulisan sebuah naskah ?
3. Apakah yang dimaksud penyuntingan naskah?
4. apa saja jenis-jenis konvensi naskah ?

C. TujuanPembuatan

makalah ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara penulisan dalam bahasa


Indonesia dan menghasilkan penampilan tulisan yang indah sesuai dengan
aturan yang ada, demi menarik minat para pembaca. Selain itu untuk
memenuhi tugas pembuatan makalah matakuliah Bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1.KONVENSI NASKAH
A. Pengertian Konvensi
Konvensi adalah suatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah
disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Naskah adalah suatu teks yang berisi
aturan, alur cerita di dalam suatu dialog. (Penulisan sebuah naskah berdasarkan
ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.) Maka yang
dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah
yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan,
pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan
kelengkapan penulisan lainnya. Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya
pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan
seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan
persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan,
wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format
pengetikan yang sistematis.
B. Ketentuan umum dalam Penulisan Naskah
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah sebagai
berikut:
a) Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap dicetak.
b) Judul ditulis dengan huruf capital dan dicetak tebal.
c) Naskah ditulia dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program
MSWord huruf Times New Roman demgan spasi 12 tunggal.
d) Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri-atas-kanan-bawah).
e) Alenia baru mulai pada ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak
diberi tambahan spasi.
f) Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring.
g) Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan
bilangan bulat yang kurang dari 10 harus menggunakan ejaan.
h) Tabel ataupun gambar harus diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor
urut.
i) Identitas penulis harus dicantumkan dibawah judul meliputi nama lengkap
(tanpa gelar), institusi, alamat lengkap institusi, dan email
2.PENYUNTINGAN NASKAH
A.Pengertian Penyuntingan naskah
berasal dari kata dasar sunting. Kata sunting melahirkan bentuk turunan
menyunting (kata kerja), penyunting (kata benda), dan penyuntingan (kata
benda). Kata menyunting berarti menyiapkan naskah siap terbit dengan
memperhatikan sisi sisematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan,
diksi, dan struktur kalimat). Orang yang melakukan pekerjaan menyunting
disebut penyunting. Sementara itu, penyuntingan bermakna proses, cara,
perbuatan, yang terkait dengan kegiatan suntingmenyunting. (Menyunting dapat
diartikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan
kesalahankesalahan redaksional sebuah tulisan.)
B. Secara garis besar kegiatan penyuntingan meliputi:
* Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kasat mata. * Menghindari
kontradiksi dan memperbaiki tulisan sebelumnya. * Menyesuaikan gaya bahasa
sesuai dengan kebijakan media yang bersangkutan. * Meringkas beberapa
kalimat menjadi satu atau dua kalimat yang memiliki kejelasan makna serupa *
Menghindari adanya arti ganda dan tulisan yang membosankan. * Melengkapi
tulisan dengan anak kalimat atau subjudul * Memperbaiki judul supaya
menarik. * menulis keterangan gambar atau pekerjaan lain yang terkait dengan
tulisan yang disunting. * Menelaah kembali hasil tulisan yang telah dicetak,
mungkin masih terdapat kesalhan secara redaksional atau substansial.
C. Bebarapa syarat untuk menjadi seorang editor :
1. Menguasai ejaan.
2. Menguasai tatabahasa.
3. Bersahabat dengan kamus.
4. Memiliki kepekaan bahasa.
5. Memiliki pengetahuan luas.
6. Memiliki ketelitian dan kesabaran.
7. Memiliki kepekaan terhadap SARA dan Pornografi.
8. Memiliki keluwesan.
9. Memiliki kemampuan menulis.
10. Menguasai bidang tertentu.
11. Menguasai bahasa asing.
12.Memahami kode etik penyuntingan naskah. Contoh :
http://logicexploration.blogspot.com/2010/12/konvensi-naskah-dan-
penyntingan.html
3. Jenis – jenis naskah.
1. Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan
yang dituntut oleh konvensi.
2. Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua
persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3. Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua
persyaratan yang dituntut oleh konvensi. Ketentuan dalam penulisan naskah.
Adapun ketentuan-ketentuan dalam penulisan sebuah naskah adalah sebagai
berikut:
1. Naskah ditulis dalam bentuk format yang sudah jadi dan siap dicetak.
2. Judul ditulis dengan huruf capital dan dicetak tebal
. 3. Naskah ditulia dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris dengan program
MSWord huruf Times New Roman demgan spasi 12 tunggal.
4. Ukuran kertas A4 dengan margin 4. 4. 3. 3 cm (kiri-atas-kanan-bawah).
5. Alenia baru mulai pada ketikan keenam dari batas kiri, antar alenia tidak
diberi tambahan spasi.
6. Untuk kata asing maka dipergunakan cetakan huruf miring.
7. Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan
bilangan bulat yang kurang dari 10 harus menggunakan ejaan.
8. Tabel ataupun gambar harus diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor
urut.
9. Identitas penulis harus dicantumkan dibawah judul meliputi nama lengkap
(tanpa gelar), institusi, alamat lengkap institusi, dan email.
4. Isi konvensi naskah Kelengkapan
awal Kelengkapan awal ini terdiri dari kulit luar (cover), halaman judul,
halaman pengesahan, halaman penerimaan, halaman persembahan, abstrak, kata
pengantar, daftar table, daftar grafik atau daftar gambar (jika ada), daftar
singkatan dan lambang dan daftar lampiran. Kelengkapan isi Kelengkapan isi
meliputi pendahuluan, tubuh karangan yang meliputi kajian teori, seputar lokasi
objek penelitian, pembahasan, dan yang terakhir berupa kesimpulan (penutup).
Kelengkapan akhir Kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka, lampiran data,
penulisan indeks, dan riwayat hidup. Bagian kelengkapan awal karangan :
1. Halaman Judul Pendahuluan Halaman judul pendahulaun tidak mengandung
apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan
atau judul buku ditulis dengan huruf capital. Biasanya terletak di tengah
halaman hanya saja berada di posisi sedikit ke atas.
2. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian
bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca
/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administrative sebagai
karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi,
tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik fiksi
maupun non-fiksi) tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan.
Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal
urutan dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
3. Halaman Persembahan Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin
memasukkan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan
penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari
beberapa kata saja. Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan
ini, maka persembahan ini dapat ditempatkan berhadapan dengan halaman
belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku
atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
4. Kata Pengantar Kata pengantar berfungsi sama dengan sebuah surat
pengantar. Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan
tentang alasan penulis menulis karangan tersebut. Setiap karangan ilmiah seperti
: buku, skripsi, thesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus
menggunakan kata pengantar. Didalam kata pengantar disajikan informasi
sebagai berikut : · Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. ·
5. Abstrak Adalah sebuah paragraph yang mencakup atau ringkasan awal dari
sebuah laporan atau tulisan sebuah laporan atau tulisan ilmiah.. Abstrak
berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang
terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian
awal sebelum bab-bab penguraian.
6. Daftar Isi Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis
besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh dari judul sampai
dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah
karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-
bab, dan unsur-unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
7. Daftar Gambar Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap
gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar.
Daftar gambar menginformasikan tentang judul gambar dan nomor halaman.
8. Daftar Tabel Sama seperti daftar gambar, daftar table ini dibuat hanya ketika
terdapat table-tabel di dalam buku tersebut. Daftar table ini menginformasikan
tentang nama table dan nomor halaman.
9. Daftar Lampiran Daftar lampiran berisi tentang nama data yang terlampir
dan halaman. biasanya di setiap karangan karya ilmiah / tugas akhir dan
sebagainya ada lampiran yang diperlukan.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Konvensi adalah suatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang
sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Naskah adalah suatu
teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog. (Penulisan
sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan
sudah disepakati.) Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah
adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan,
aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan
naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan,
pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap,
bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya

2. SARAN
Kami sebagai pihak pembuat dan penulis, kami menyatakan bahwa
makalah ini penuh kekurangan. Sangat jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu sebisa mungkin kedepannya untuk memperbaiki dalam
penyempurnaan pembuatan makalah.ini.

Anda mungkin juga menyukai