Anda di halaman 1dari 5

JURNAL P ENYULUHAN

ISSN: 1858-2664 September 2005,Vol. 1, No.1

KAJIAN ANALITIK
MASALAH-MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN

I Gd. Setiawan AP.


Keadaan Petani yang Menghambat
Ibarat orang buta yang sedang Kegiatan Penyuluhan
menduga-duga seekor binatang yang bernama Hambatan-hambatan yang
Gajah, maka suatu objek amatan dapat menghalangi pencapaian tujuan dapat
diinterpretasikan bermacam-macam sesuai ditanggulangi sesuai dengan sifatnya.
sudut pandang dan kemampuan orang Hambatan-hambatan tersebut dapat
tersebut. Apabila yang dipegang oleh orang dikelompokkan sebagai berikut:
buta tersebut adalah belalai si Gajah, maka ia
menyimpulkan bahwa Gajah adalah binatang Pengetahuan
yang bulat panjang, dan tidak bisa diam. Sebagian petani tidak mempunyai
Apabila yang dipegang kebetulan adalah salah pengetahuan serta wawasan yang memadai
satu kakinya, maka ia dapat menyimpulkan untuk dapat memahami permasalahan mereka,
bahwa gajah adalah binatang yang kokoh memikirkan pemecahannya, atau memilih
bagaikan tiang listrik yang biasa mereka pemecahan masalah yang paling tepat untuk
pegang dipinggir jalan. Demikian seterusnya. mencapai tujuan mereka. Tugas agen
Sama dengan analogi orang buta memegang penyuluh adalah meniadakan hambatan
gajah, maka masalah-masalah penyuluhan tersebut dengan cara menyediakan informasi
pertanian yang dihadapi bangsa kita akan dan memberikan pandangan mengenai
beragam sesuai dengan sudut pandang dan masalah yang dihadapi. Agen penyuluh dapat
dasar keilmuan yang ditekuni. Menemukan memberikan bantuan berupa pemberian
masalah-masalah penyuluhan bukan sarana informasi yang memadai yang bersifat teknis
untuk mendebat bahkan menyalahkan orang mengenai masalah yang dibutuhkan petani
lain, tetapi mencari solusi demi perbaikan dan menunjukkan cara penanggulanganya.
kegiatan penyuluhan di Indonesia. Berikut Selama penyuluh belum mampu memberikan
akan diuraikan masalah-masalah penyuluhan informasi yang dibutuhkan petani tersebut,
yang telah terjadi dan sedang terjadi ditinjau maka kegiatan penyuluhan tidak akan berjalan
dari kacamata Ilmu Penyuluhan Pembangunan dengan baik.
Penyuluh Melupakan Tugas Utama Motivasi
Tugas utama penyuluhan adalah Motivasi berasal dari kata motive dan
membantu petani di dalam pengambilan action, artinya bagaimana membuat orang
keputusan dari berbagai alternatif pemecahan untuk berusaha. Sebagian besar petani kurang
masalah. Tetapi masalah penyuluhan memiliki motivasi untuk mengubah perilaku
sekarang adalah kegiatan penyuluhan lebih karena perubahan yang diharapkan
banyak pada proses pelayanan bukan berbenturan dengan motivasi yang lain.
mendidik petani agar mampu mengambil Kadang-kadang penyuluhan dapat mengatasi
keputusan sendiri. hal demikian dengan membantu petani
mempertimbangkan kembali motivasi mereka.
Petani kurang dimotivasi berusaha untuk
58 Kajian Analitik, Setiawan AP., Gede /Jurnal Penyuluhan September 2005, Vol. 1, No. 1

merubah cara-cara tradisional kearah cara menggunakannya untuk menciptakan


modernisasi. Atau sifat pertanian yang perubahan.
subsisten kurang diarahkan untuk berorientasi Petani Adalah Orang yang Terpinggirkan
pada pasar. Selama petani belum dimotivasi,
(Marginal)
maka akan menjadi masalah.
Kekuasaan petani untuk mengeluarkan
Sumber daya pendapat belum diperhatikan. Petani adalah
Beberapa organisasi penyuluhan orang yang memiliki status sosial yang
bertanggung jawab untuk meniadakan rendah, perekonomian yang lemah dan
hambatan yang disebabkan oleh kekurangan penguasaan tanah yang sangat sempit. Petani
sumber daya. Kegiatan penyuluhan di lemah inilah yang harus diberdayakan untuk
Indonesia biasanya berada di bawah membentuk suatu asosiasi petani. Contoh:
Departemen Pertanian seringkali diberikan Asosiasi petani tebu jawa tengah, Asosiasi
tanggung jawab untuk mengawasi kredit dan petani tebu Jawa timur, dan lain-lain sehingga
mendistribusikan sarana produksi seperti petani tebu tersebut menjadi kuat. Selain
pupuk. Masalahnya sekarang adalah petani penyuluh juga harus membentuk
organisasi yang menyediakan sumber daya asosiasi penyuluh sehingga kuat untuk
tersebut tidak terlibat melainkan dilakukan mempejuangkan nasib petani. Tanpa
oleh penyuluh. Seharunsya kegiatan berkelompok petani dan penyuluh tidak ada
pelayanan dilakukan oleh lembaga service, artinya.
kegiatan pengaturan dilakukan oleh lembaga
Bagaimana Penyuluh Membantu Petani?
regulation dan kegiatan penyuluhan hanya
dilakukan oleh lembaga penyuluhan. Apabila Penyuluh berada pada dua
ketiga lembaga ini dapat berfungsi dengan kepentingan yaitu kepentingan petani dan
baik maka kegiatan pembangunan pertanian kepentingan pemerintah. Kepentingan
juga akan berjalan dengan baik. pemerintah adalah untuk mencukupi
kebutuhan pangan oleh karena itu petani
Wawasan diharapkan meningkatkan produksi tetapi
Sebagian petani kurang memiliki dengan harga yang murah. Kepentingan
wawasan untuk memperoleh sumber daya petani adalah untuk meningkatkan
yang diperlukan. Masalah ini hampir sama kesejahteraan keluarganya dan mengusahakan
dengan hambatan pengetahuan, dan peranan kegiatan pertanian yang berkelanjutan.
penyuluhan sangat diperlukan pada keadaan Penyuluh berada pada dua kepentingan yang
seperti ini. Tugas penyuluh adalah saling bertentangan. Selama penyuluh
memberikan pandangan supaya wawasan berpihak kepada pemerintah, maka akan
petani menjadi lebih luas. timbul konflik kepentingan petani dan
pemerintah. Kepercayaan petani kepada
Kekuasaan
penyuluh akan menurun. Partisipasi petani
Penyediaan informasi tidaklah dalam pembangunan juga akan menurun.
mungkin membawa perubahan dalam hal Contoh: Petani menginginkan harga buah
kekuasaan petani. Dengan demikian, hal ini meningkat karena memiliki warna yang
tidak dapat dilaksanakan sebagai kegiatan bagus, tetapi pemerintah tidak dapat
penyuluhan kecuali penyebabnya adalah memenuhinya.
hambatan wawasan terhadap kekuasaan.
Kegiatan Penyuluhan Kurang
Wawasan terhadap kekuasaan Terorganisasi
Sebagian petani tidak memiliki Kurang terorganisasinya penyuluhan
wawasan terhadap kekuasaan, terhadap secara baik. Contoh: pada jaman BIMAS
hubungan-hubungan kekuasaan dalam dikeluarkan SK Mendagri-Mentan tahun 1985
masyarakatnya maupun tentang sumber daya tentang pembentukan BPP (Balai Penyuluhan
kekuasaan yang tersedia bagi mereka serta Pertanian) sehingga penyuluh pertanian
Kajian Analitik, Setiawan AP., Gede /Jurnal Penyuluhan September 2005,Vol 1, No.1 59

berada di BPP. Kemudian tahun 1992 Tabel 1. Sikap-sikap yang berbeda dari
penyuluh berda di dinas-dinas sehingga BPP berbagai organisasi
di bagi-bagi sesuai dengan dinas yang ada. penyuluhan
Tahun 1996 dikeluarkan SK Mendagri- Kenyataan Harapan
Mentan tentang pembentukan BIPP (Balai Bertujuan Bertujuan
Informasi Penyuluhan Pertanian). Belum meningkatkan memecahkan
selesai BIPP dibentuk sudah digulirkannya produktivitas masalah
UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Parsial Holistik
Daerah. Kurangnya pengorganisasian Semata-mata Pelayanan terpadu
kegiatan penyuluhan menyebabkan kurangnya penyuluhan Bantuan sendiri
keberhasilan penyuluhan pertanian. Agen pemerintah berdasarkan
Terpusat organisasi swasta
Kegiatan Penyuluhan Tidak Berjalan
Bekerja dalam Tidak terpusat,
dengan Baik
skala nasional partisipatif
Kegiatan penyuluhan akan berjalan Semata-mata alih Bekerja dalam
dengan baik bila: pasar, teknologi, input, pengetahuan wilayah kecil
intensitas produksi (harga yang layak) dan Diarahkan Juga menghasilkan
transportasi desa mencapai keadaan pengetahuan
maksimum. Bagaimana membangun Tidak diarahkan
pertanian yang baik bila 80 % masalah berada
di luar petani. Kegiatan penyuluhan tidak
efektif apabila kelima masalah diatas tidak Perbedaan Nilai yang Dianut Petani dan
diatasi. Agen Penyuluh

Kelembagaan Penyuluhan belum Tertata Nilai-nilai yang dianut petani


dengan Baik kemungkinan berbeda dari nilai-nilai agen
penyuluhan yang “berbau perkotaan”, tetapi
Selama ini kegiatan penyuluhan lebih tidak beralasan jika beranggapan bahwa nilai-
dilaksanakan oleh lembaga penerangan yang nilai agen penyuluhan dan atasannya lebih
bertanggung jawab untuk menjembatani baik dibandingkan nilai-nilai petani dan
kebijakan pemerintah agar sampai kepada keluarganya. Selama penyuluh belum bisa
rakyat. Seharusnya penyuluhan lebih menyamakan nilai-nilai yang dianut ini maka
mendidik petani agar dapat memecahkan akan timbul masalah.
masalahnya sendiri. Organisasi penyuluhan
yang sekarang ini ingin menyampaikan Pengetahuan Penyuluh Kurang Memadai
kebijakan yang sebenarnya dilakukan oleh Agen penyuluh hanya memiliki
lembaga penerangan. setengah dari pengetahuan yang diperlukan
Penyimpangan Tujuan Organisasi untuk mengambil keputusan, sedangkan
Penyuluhan petani dan keluarganya melengkapi
kekurangannya. Mereka akan mengetahui
Organisasi penyuluhan bertujuan tujuan-tujuan mereka, jumlah modal yang
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dimiliki, persyaratan tenaga kerja pertanian
petani. Penyuluh harus memainkan peranan mereka selama bulan-bulan yang berbeda,
bagaimana petani terlibat dalam kegiatan hubungan dengan petani lain, kualitas lahan
penyuluhan. Tujuan kegiatan yang terjadi serta kesempatan-kesempatan menghasilkan
sekarang ini sangat jauh dari harapan. Tujuan uang diluar sektor pertanian. Agen
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. penyuluhan mungkin memiliki sebagian dari
pengetahuan tersebut, tetapi biasanya tidak
sebanyak pengetahuan yang dimiliki oleh
keluarga petani sendiri.
60 Kajian Analitik, Setiawan AP., Gede /Jurnal Penyuluhan September 2005, Vol. 1, No. 1

Dewasa ini agen penyuluhan lebih membantunya dalam memutusakan tujuan


mengarahkan langkahnya pada sistem mana yang paling penting,
pertanian yang berkelanjutan dan kurang
membantunya dalam mengambil
memperhatikan input pertanian yang tinggi
keputusan secara sistematis baik secara
dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
perorangan maupun berkelompok,
Pengetahuan khas setempat dari petani
sangatlah penting untuk mengembangkan membantunnya belajar dari pengalaman
pertanian yang berkelanjutan karena cara ini dan dari pengujicobaan,
harus disesuaikan dengan situasi setempat
mendorongnya untuk tukar-menukar
yang biasanya petani tahu lebih banyak
informasi dengan rekan petani.
dibandingkan peneliti atau agen penyuluhan.
Penyuluh Kurang Membuat Wadah untuk
Mengubah Cara Bertani atau Mengubah
Kepentingan Petani
Petani
Di negara industri maju petani dengan
Kebanyakan agen penyuluhan
berbagai cara membuat wadah untuk
petanian memperoleh pendidikan formal
memenuhi kepentingan bersama mereka.
tentang cara-cara mengubah atau
Organisasi demikian memegang peranan
memperbaiki cara bertani. Mereka belajar
penting dalam pembangunan pertanian di
tentang varietas tanaman, pupuk, makanan
negara industri maju. Di negara berkembang
ternak, dan sebagainya, tetapi di dalam
belum ada organisasi demikian, atau kalaupun
tugasnya diminta untuk “mengubah petani”
ada cenderung belum efektif. Adanya
yang kemudian dapat membuat keputusan
organisasi pertanian yang efektif sama
untuk mengubah “usaha taninya”. Banyak
pentingnya dengan penerapan teknologi di
agen penyuluh belum terlatih dalam proses
banyak negara. Organisasi penyuluhan
mengubah sikap, yaitu dalam hal pendidikan
memegang peranan penting dalam
orang dewasa dan komunikasi. Mereka diajar
membimbing petani mengorganisasikan diri
mengenai “apa yang harus dilakukan” kepada
secara efektif. Walaupun demikian
petani, tetapi tidak tentang “bagaimana”
diperlukan dukungan politik untuk dapat
mengatakannya agar petani mampu menjadi
berperan tanpa membahayakan jabatan
manajer yang baik dalam usaha taninya.
mereka.
Perubahan yang demikian merupakan salah
satu tujuan penting dari pendidikan Penyuluh Kurang Mendidik Petani
penyuluhan. Tugas mendidik dan pendidikan
Penyuluh Kurang Membantu Petani penyuluhan merupakan cabang dari
Mencapai Tujuan pendidikan orang dewasa. Agen penyuluhan
di banyak negara Eropa lebih merupakan
Selama ini kegiatan penyuluhan
seseorang yang menolong petani untuk
kurang membantu petani mencapai tujuan.
memecahkan masalah mereka. Agen
Agen penyuluhan dapat memanfaatkan
penyuluhan sudah merasa puas jika pertanian
berbagai cara untuk membantu kliennya
menjadi lebih efisien, dan kurang berminat
untuk mencapai tujuannya, yaitu:
untuk mengubah petani. Tugas utama
Memberi nasihat secara tepat waktu guna penyuluhan di banyak negara berkembang
menyadarkannya tentang suatu masalah, adalah menganjurkan penggunaan teknologi
modern, seperti pemakaian pupuk. Kenaikan
menambahkan kisaran alternatif yang
hasil merupakan tujuan utama di negara-
dapat menjadi pilihannya,
negara berkembang karena cepatnya
memberi informasi mengenai konsekuensi pertumbuhan penduduk, disamping adanya
yang dapat diharapkan dari masing- anggapan bahwa petani terbelakang dan
masing alternatif, tradisional.
Kajian Analitik, Setiawan AP., Gede /Jurnal Penyuluhan September 2005,Vol 1, No.1 61

Petani dapat dididik dengan dua cara


yang berbeda: 1) mengajari mereka
bagaimana cara memecahkan masalah
spesifik, atau 2) mengajari mereka proses
pemecahan masalah. Cara kedua memerlukan
banyak waktu dan upaya dari kedua pihak,
tetapi untuk jangka panjang menghemat
waktu dan menambah kemungkinan
dikenalinya gejala hama dan penyakit secara
tepat waktu dan segera dapat ditanggulangi.
Cara demikianlah yang terbaik, tetapi perlu
disadari bahwa seseorang yang diberi
pendidikan sepotong-sepotong lebih
berbahaya dari orang buta huruf. Petani wajib
diberi pengertian tentang masalah mana yang
dapat mereka pecahkan sendiri dan manakah
yang tidak.
Petani di negara berkembang juga
ingin memperbaiki cara bertani mereka, dan
kewajiban agen penyuluhan adalah
mendukung dan menciptakan proses demikian
melalui belajar yang disebut “belajar mandiri”
atau self-directed learning
Penyuluh Kurang Mengubah Keadaan
Petani
Selama bertahun-tahun konservatisme
petani dianggap sebagai penyebab kegagalan
adopsi teknologi yang dikembangkan
penelitian. Hal demikian ternyata tidak selalu
benar, karena cara bertani yang tidak
menguntungkanlah yang membuat mereka
tidak menggunakan teknologi tersebut.
Rujukan
Padmowihardjo, Soedijanto. 2001.
Penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian dalam Pembangunan
Sistem dan Usaha Agribisnis.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Van Den Ban dan Hawkins. 1999.
Penyuluhan Pertanian. Agnes Dwina
Herdiastuti, penerjemah. Terjemahan
dari Agricultural Extention (Second
Edition). Kanisius. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai