Anda di halaman 1dari 6

RESUME ASUHAN PERSALINAN NORMAL

( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Salah Satu Mata Kuliah Komprehensif 1)

Dosen Pengampu M. Iqbal Sutisna, S. Kep., Ners

Disusun Oleh :

Bella Surya Cantika

1118003

S1 Keperawatan 3A

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2020
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan


yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan normal
merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlansung dalam 18 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

Pada saat akan melakukan proses persalinan kita perlu menyiapkan alat – alat yang
akan di butuhkan, antara lain :

 APD ( sepatu boots, penutup kepala, apron, masker, kacamata, handuk bersih )
 Sarung tangan
 Gunting tali pusat
 Benang tali pusat
 2 klem Kelly
 Kateter nelaton
 Gunting episiotomy
 Tabung sunting 3ml
 Gulungan kapas basah ( 1 kom alat DTT, 1 kom kapas DTT)
 Heacting set

Setelah semua alat disiapkan maka proses persalinan dapa dilaksanakan:

1. Meakukan infoconsent
2. Mencuci tanagan 6 langkah menggunakan air bersih dan sabun
3. Persalinan kala 1
Kala 1 dimulai pada saat pembukaan serviks belum lengkap hingga mencapai
pembukaan lengkap ( 10 cm )
Persalinan dibagi menjadi 2 fase :
o Fase laten : pembukaan bertahap sampai 3 cm yang berlangsung selama 7 – 8
jam
o Fase aktis : pembukaan serviks 4 – 10 cm yang berlangsung selama 6 jam
4. Mengenali gejala kala 2
Dengar kan, lihat dan periksa gejala dan tanda kala 2 yaitu :
o Doran ; dorongan ingin meneran
o Teknus : tekanan anus
o Perjol : perineum menonjol
o Vulka : vulvs membuka

Jika semua tanda sudah ada kita bisa langsung membersiapkan persalinan

5. Persipan persalinan
o Menggelar kain diatas perut ibu, tempat resuitasi dan ganjal bahu bayi
o Menyiapakan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai didalam parus
set.
o Pakai celemek plastic
o Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemuadian keringakan
o Masukkan oksitoxin kedalam tabung suntik
6. Memastikan pembukaan sudah lengkap dan kondisi janin
o Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati – hati dari depan
kebelakang menggunakan kapas atau kassa yang dibasahi
o Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap. Bila selaput
ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan
amniotomi.
o Periksa denyut jantung janin setelah kontraksi / saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal yaitu ( 120 – 160 x/menit ).
7. Menyiapkan ibu untuk proses bimbingan mengeran
o Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
bantu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai keinginan
o Minta keluarga yang mendampingi untuk membantu menyiapkan pisis
meneran
o Laksakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
meneran
o Anjurkan ibu ui ntuk berjongkok , berjalan atau mengambil posisi yang
nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit
8. Persiapan kelahiran bayi
o Letakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) diperut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
o Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
o Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
o Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
9. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
o Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan satu tangtan dilapisi dengan kain bersih dan kering
o Periksa adanya ke mungkinan lilitan tali pusat
o Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
o Setelah kepala melakukan petaran paksi luar, peganmg biparetal
o Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
mengangkat kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
o Setelah tubuh dan lengan lahir, p[enelusuran lengan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki.
10. Penanganan bayi baru lahir
o Lakukan penilaian terhadap bayi
o Keringakan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu
o Periksa kembali perut ibu untuk memastikan taka da bayi lain dalam uterus
o Beritahukan kepada ibu bahwa akan menyuntikan oxitosin 10 unit di 1/3 paha
atas bagian distal lateral
o Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat pada sekital 3cm dari pusat bayi.
Dari sisi bayi luar klem penjepit dorong sisi tali pusat kearah distal ( ibu)
lakukan penjepitan kedua pada 2cm distal dari klem pertama
o Pemotongan dan pengikatan tali pusat
o Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi
11. Penatalaksanaan kala 3
o Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
o Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simfisis, untuk
mendeteksi tangan lain menegangkan tali pusat
o Setelah uterus kontraksi, tegagkan tali pusat kerah bawah sambil tangan yan g
lain mendorong uterus kearah belakang – atas ( dorso kranial ) secara hati –
hati ( untuk mencegah inversion uteri). Hingga plasenta terlepas minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearas atas mengikuti poros jalan lahir
o Setelah plasenta muncul di introitus vagina lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang putar plasenta dan mencegah robeknya selaput darah ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah
disediakan. Jika selaput ketuban robek pakai sarung tanagn DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemuadian gunakan jari – jari tangan
atau klem DTT steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal
o Segera setalah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase pada
findus uterus letakan talapak tangan difundus lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
12. Menilai perdarahan
o Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta kedalam kantung plastic atau
tempat khusus.
o Evaluasi kemungkinan laterasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan
bila laterasi menyebabkan pendarahan
13. Melakukan asuhan persalinan
 Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginan
 Pastikan kandung kemih kosong
 Lakukan evaluasi
 Lepaskan sarung tangan
 Cuci tangan .

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai