Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN SEJARAH DAN TEORI MANAJEMEN

Dosen pembimbing : Rasit, SE. M.M


Disusun oleh:
Hasrianti (21320030)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAU-BAU
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya sampaikan kehadirat allah swt, shalawat dan salam juga di
sampaikan kepada junjungan nabi Muhammad saw. Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah
dan seiring bahu dalam menegakkan agama allah.dengan kebikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan kealam yang ber ilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah pengantar manajemen pada program study
akuntansi dengan ini saya mengangkat judul “perkembangan sejarah dan teori manajemen”

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari cara pengetikkan, maupun isinya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritikkan dan
saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….


DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………....
C. Tujuan Pembuatan Makalah…………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
A. Sejarah Manajemen……………………………………………………………………...
B. Perkembangan teori manajemen………………………………………………………….
C. Aliran hubungan manusiawi……………………………………………………………..
D. Aliran manajemen modern………………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W.
Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari
sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.

Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911)
yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 

1.      Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih. 

2.      Adanya kerjasama dari kelompok tersebut. 

3.      Adanya kegiatan/proses/usaha 
4.      Adanya tujuan

Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari
dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena
masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu
diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan
ilmu manajemen. Makalah ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu
manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar
pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran organisasiklasik, aliran hubungan manusiawi dan
manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus
dengan berbagai aliran lainnya.

Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produk,
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia
yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara
keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori
manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang
paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer
menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat
keputusan yang baik.
B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan teori manajemen ?
2.      Apa yang dimaksud dengan teori manajemen klasik menurut beberapa ahli ?
3.      Apa yang dimaksud dengan teori manajemen ilmiah menurut beberapa ahli?
4.      Apa yang dimaksud dengan teori manajemen modern menurut beberapa ahli?
C.    Tujuan pembuatan makalah
1.      Menjelaskan perkembangan teori manajemen.
2.      Menjelaskan teori manajemen klasik menurut beberapa ahli.
3.      Menjelaskan teori manajemen ilmiah menurut beberapa ahli.
4.      Menjelaskan teori manajemen modern menurut beberapa ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH  MANAJEMEN

            Manajemen sebenarnya sudah ada semenjak keberadaan manusia. Hal ini dapat dilihat
dari keberadaan bangunan-bangunan ataupun monumen-monumen yang dibangun oleh
peradaban kuno. Seperti dibangunnya Piramid Cheops oleh arsitek Mesir kuno pada tahun 3000
SM. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan semenjak masa prasejarah. Adanya Candi
Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan salah satu bukti
bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.[1]
            Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400an di
kota Venesia, Italia yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk
Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang
lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Pada masa berikutnya, manajemen mulai dikenal luas
ketika tahun 1776 Adam Smith, seorang pemikir ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang
berjudul:”An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Dalam bukunya itu,
ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja
(division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
            Dalam dua abad setelah zaman Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang.
Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini
keguatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakaan sudah sangat berbeda.
Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih rumit.[2](Sukirno, 3:2009)
B. PERKEMBANGAN TEORI MANEJEMEN

Secara garis besar, dalam perkembangannya teori manajemen dapat dibagi menjadi 4


jenis aliran. Yaitu aliran Manajemen ilmiah (1870-1930), aliran Teori Organisasi Klasik (1900-
1940), aliran Hubungan Manusiawi (1930-1940), dan aliran Manajemen Modern (1940-
sekarang). Pembahasan perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen selanjutnya
dapat dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.
a. Manajemen ilmiah (1870-1930)

            Airan manajemen ini mencapai namanya berdasar filsafat dasar bahwa: Semua tugas
yang berkaitan dengan produksi fisik atau fungsi-fungsi manajerial dapat dan harus dianalisis
melalui metode ilmu pengetahuan yang mencakup: Pengumpulan data atau observasi, perumusan
hipotesis, pengujian dan implementasi aktual. Sedangkan cirri-ciri pokoknya adalah: penerapan
metode ilmiah terhadap problem-problem produksi, studi tentang waktu, studi tentang gerakan,
organisasi fungsional.[3] (Winardi 49:1995) Tokoh-tokohnya adalah:
                Frederick W. Taylor (1856-1915) ialah orang pertama yang mengembangkan
manajemen ilmiah. Ia seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja
Midvale Steel Company Philadelpia (USA). Pada tahun 1886, ia meneliti usaha-usaha untuk
meningkatkan kerja berdasarkan waktu dan gerak.[4]( Husaini, 33:2013).
            Taylor kemudian menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu The
Principles of Scientific Management, Testimony Before the Special House Committee dan Shop
Management yang kemudian dirangkum dalam bukunya berjudul Scientific Management.Taylor
telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan
mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi.[5] (Handoko, 43:2009)
Empat prinsip dasar pemikiran Taylor adalah sebagai berikut ini.
1.         Setiap pekerjaan yang dilakukan seseorang harus diuraikan menurut bagian-bagiannya,dan
cara ilmiah untuk melakukan setiap bagian dari pekerjaan tersebut harus ditentukan
2.         Harus ada kerjasama yang baik antara manajer dengan pekerja
3.         Harus ada pembagian kerja antara manajer dan pekerja
4.         Manajer harus melakukan kegiatan supervise, memberikan perintah dan merancang apa
yang harus dikerjakan sedangkan pekerja harus bebas mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan
kepada mereka.
                Frank dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972) merupakan kontributor utama
aliran manajemen ilmiah. Frank Gilbreth adalah pelopor pengembangan study gerakdan waktu,
menciptakan berbgai teknik manajemen yang diilhai oleh Taylor.
            Henry L. Gantt (1861-1919). Seperti Taylor, Gantt mengemukakan gagasan-gagasan (1)
kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, (2) seleksi ilmiah
pekerja, (3) sistem bonus untuk merangsang pekerja, (4) instruksi-instruksi kerja yang rinci harus
digunakan.[6] (Husaini, 35:2013).
            Harrington Emerson (1853-1931) yang terkenal dengan 12 prinsip-prinsip efisiensi, yang
secara ringkas adalah sebagai berikut: Tujuan dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang dilakukan
masuk akal,adanya staf yang cukup, disiplin, balas jasa yang adil, pemberian perintah,adanya
standar-standar dan skedul-skedul, kondisi yng distandardisasi, operasi yang distandardisasi,
instruksi-intruksi praktis tertulis yang standar, dan balas jasa efisiensi. (Handoko, 45:2009)
b. Teori Organisasi Klasik (1900-1940)

            Aliran manajemen ini memusatkan pemikiran pada: masalah- masalah departementasi,
koordinasi dan organisasi yang tercakup dalam dalam desain dan manajemen organisasi-
organisasi. Ciri-ciri utama aliran manajemen ini adalah: Orientasi makro untuk desai
administrative dan mengandalkan diri pada pengalaman dan intuisi dan bukan pada data empiric.
[7]
Teori organsasi klasik dibedakan atas dua perspektif manajemen, yaitu manajemen ilmiah
dan manajemen adinistratif. Teori organisasi klasik disebut juga teori administrasi atau teori
manajemen administrative. Salah seorang tokohnya bernama Henri Fayol. Fayol terkenal
sebagai “Bapak Teori Ilmiah”.[8]
            Fayol juga membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yaitu (1)  teknik:
produksi dan manufacturing produk, (2) komersial: pembelian bahan baku dan penjualan produk,
(3) keuangan: perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan: perlindungan karyawan dan
kekayaan, (5) akuntansi: pelaporan dan neraca keuangan, pencatatan laba, serta pencatatan
statistic, (6) Manajerial dan teknik-teknik kepemimpinan.[9]
            James D. Mooney, eksekutif General Motors, mengkategorikan prinsip-prinsip
manajemen tertentu. Dia mendifinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih, orang
yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut Mooney, untuk merancang sebuah organisasi
perlu diperhatikan empat kaidah dasar, yaitu (1) koordinasi, syarat-syarat adanya koordinasi
meliputi wewenang,saling melayani, doktrin dan disiplin, (2) prinsip scalar, proses scalar
mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemiminan, delegasi
dan definisi fungsional, (3) prinsip fungsional, adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas
yang berbeda, dan (4) prinsip staf,kejelasan perbedaan antara staf dan lini.[10]
            Urwick (1891-1983) adalah seorang konsultan manajemen. Ia adalah seorang murid yang
sangat rajin, yang keudian menulis buku yang komprehensif tentang pengetahuan manajemen
dengan judul, The Element of Administration. Dalam buku tersebut, ia mengumpulkan dan
menggabungkan pendapat para ahli sepertiTaylor, Fayol, dan seterusnya.Oleh karena itu, ia
bukanlah seorang innovator administrasi, tetapi seorang kolektor pendapat tentang administrasi.
[11]
            Mary Parker Follet (1868-1933) dan juga Barnard bertindak sebagai jembatn antara teori
klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka kasik, tetapi
memperkenalkan beberapa unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.(Handoko,
47:2009). Esensi dari pemikran Follet adalah hubungan kerja yang baik tercipta dari
kebersamaan orang-orang bukan dibawah perintah seseorang. Idenya ialah mengganti power
over dengan power with dan menekankan pentingnya pengendalian diri sendiri daripada
pengendalian oleh orang lain. Pendapat Follet yang terkenal mengenai manajemen adalah
“bekerja melalui orang lain.[12] (Husaini, 44:2013)
            Chaster I. Barnard (1886-1961), presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey,
menulis bermacam-macam subyek manajemen dalam bukunya The Functions Of the Executive
pada tahun 1938. Dia memandang organisasi sebagai system kegiatan yang diarahkan pada
tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Barnard, adalah perumusan tujuan
dan pengadan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.[13]
C.                Aliran Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya
adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat
kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat
kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya
karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi
rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi
D.         Aliran Manajemen Modern                                                                            
            Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur yang
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan
perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran
kuantitatif. Ada tiga pendekatan yang sering dipakai dalam aliran manajemen modern yaitu,
pendekatan perilaku organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.[14]

a.      Pendekatan Perilaku Organisasi
Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh system sosialnya.
Aliran Kuantitatif
Alran kuatitatif atau yang disebut juga aliran management science digunakan dalam banyak
kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, dan lain-lain.
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut:
1.      Perumusan masalah

2.      Penyusunan suatu model matematis

3.      Mendapatkan penyelesaian dari model.

4.      Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.

5.      Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.

6.      Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.[15]

b.      Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu
kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system member
manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari
lingkungan ekternal yang lebih luas.
Sebagai suatu pendekatan manajemen, system mencakup baik sitem-sistem umum maupun
khusus dan analisis umum maupun terbuka. Pendekatan system umum pada manajemen dapat
dikaitkan dengan konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis.
Sedangkan analisis system manajemen spesifik meliputi bidang-bidang seerti struktur organisasi,
desain pekerjaan, akuntansi,system informasi serta mekanisme perencanaan dan pengawasan.
c.       Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini mencoba untuk menerapkan berbagai pendekatan manajemen terdahulu pada
kehidupan nyata atau kondisi dan situasi tertentu. Perbedaan kondisi dan situasi tertentu
memerlukan pendekatan tertentu pula.
Hal ini berdasarkan pengalaman bahwa teknik-teknik manajemen yang sangat efektif
diterapkan dalam situasi tertentu ternyata tidak efektif pada situasi lain. Menurut pendekatan ini,
tugas manajer adalah mengidetifikasi teknik tertentu yang paling cocok diterapkan pada situasi
tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena tidak satupun teknik manajemen yang bersifat
universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan kondisi.[16]
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN

          Keberadaan manajemen telah ditemukan semenjak adanya peradadaban manusia. Namun


secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya
efisiensi dalam proses produksi.
          Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran
manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen secara
ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan mengelola organisasi
yang kompleks yang menfokuskan pada upaya menetapkan dan menerapkan prinsip dan
keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif. Perkembangan yang memberikan fokus
yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik disebut teori manajemen hubungan manusia
yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik
pada perilaku manusia maupun perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo
klasik ini adalah manajemen yang menfokuskan diri pada pengelolahan staf secara efektif yang
didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan
diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun saat ini
penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara aliran
ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang
dihadapi.

B. SARAN

Berdasarkan materi makalah “Perkembangan sejarah dan teori manajemen” di atas, maka
ada empat unsur pokok yang kami sarankan agar penulis memperhatikan, pembahasan tersebut.
Karena keempat unsur inilah, merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang
manajemen. Dan dengan mempelajari  sejarah perkembangan teori ekonomi dapat menambah
wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 31

[2] Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009. Hal 3


[3] Winardi. 2001. sejarah pemikiran dalam bidang manajemen. Mandar maju.
Bandung. Hal 50
[4] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 33
[5] Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009. Hal 44
[6] [6] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 35
[7] Winardi. 1995. sejarah pemikiran dalam bidang manajemen. Mandar maju. Hal 50
Bandung. Hal 50
[8] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 37
[9] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 37
[10] Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009. Hal 47
[11] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 39
[12] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 44
[13] [13] Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009. Hal 49
[14] Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada Media Group.
[15] Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009. Hal 55
[16] Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013. Hal 57

Anda mungkin juga menyukai