Anda di halaman 1dari 16

TUGAS REKAYASA IDE PRINSIP PRINSIP LATIHAN

Mata Kuliah : Dasar Dasar Ilmu Kepelatihan

Dosen Pengampu : Dr.Nimrot Manalu M.Kes

Oleh: Kelompok Atletik

1. Loister Eunike Hutasoit (6191111002)


2. Bonardo Siboro (6192111006)
3. Cardo Sihombing (6193311025)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa ide mata kuliah Dasar Dasar Ilmu
Kepelatihan ini yakni membahas mengenai Prinsip Latihan Multilateral dan Prinsip Latihan
Superkompensasi.

Dalam penulisan tugas rekayasa ide ini, kami merasa masih banyak
kekurangankekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, karena masih minimnya
kemampuan yang kami miliki.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi penyempurnaan pembuatan tugas rekayasa ide ini. Dalam penulisan rekayasa ide ini,
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalampenyelesaiannya.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penulisan dan penyajian dalam lampiran ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun. Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
kami dan pembaca sekalian. Terimakasih.

Medan, 23 September 2021

Penulis
EXCECUTIVE SUMMARY

Prinsip adalah suatu panduan atau aturan yg akan diterapkan, dalam bidang
olahraga ada aturan atau panduan yg di sebut prinsip latihan, prinsip pertama disebut
multilateral inti dari prinsip ini ada pada kata multi atau di sebut beragam, prinsip ini
biasa untuk atlet pemula, artinya atlet pemula di beri beragam latihan, berlari melompat
melempar.
Prinsip yg kedua disebut berpartisipasi aktif, arti dari prinsip ini adalah atlet yg
sedang di bina atau di latihan harus berpartisipasi aktif atau serius agar mendukung
prestasi.
Prinsip yg ketiga adalah prinsip variasi, latihan itu akan berlangsung lama tahunan
bahkan puluhan tahun, seorang pelatih harus merancang latihan itu berpariasi, baik dari
program, tempat latihan, prinsip individual, ini memberikan gambaran bahwa atlet yg
dibina verbena dengan atlet yg lain nya, arti nya program latihan masing2 berbeda karena
setiap atlet memiliki potensi atau kemampuan yg berbeda, kemudian prinsip repersibility
artinya latihan itu terus menerus, arti nya jangan sampai Latihan itu berhenti karena akan
menurunkan kemampuan atlet pada saat latihan, hasil nya juga tidak bagus untuk prestasi.
Latihan nya harus di program kapan harus latihan dan kapan harus istrahat.

Prinsip terakhir adalah prinsip superkompensasi Latihan berarti pembebanan


terhadap tubuh yang akan membawa  ke suatu penurunan kemampuan tersebut.
Penurunan kemampuan prestasi tubuh ini hanya dapat dipertahankan apabila organ -
organ tubuh mempunyai waktu untuk membangun kembali energi yang hilang.
Penggunaan energi dalam latihan akan menimbulkan suatu kelelahan yang
mengakibatkan penurunan kemampuan fungsi tubuh, kelelahan tersebut akan
mempengaruhi kualitas kerja tubuh dan kemampuan koordinasi rohani dan jasmani. Oleh
karena itu untuk membangun kembali energi yang telah dipakai diperlukan suatu fase
yang dikenal dengan fase pemulihan. Fase ini perlu sekali diperhatikan dalam proses
latihan agar dicapai tujuan yang diinginkan dan sekaligus merupakan suatu adaptasi
terhadap latihan.

Atletik adalah aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang
harmonis dan dinamis, yaitu jalan, lari, lempar serta lompat (Eddy Purnomo, (2011 : 1).
Bila dilihat dari arti atau istilah “ATLETIK” berasal dari bahasa Yunani
yaitu Athlon atau Athlum yang berarti lomba atau perlombaan bisa juga Pertandingan.
Cabang olahraga atletik merupakan salah satu unsur penting dari olahraga, karena atletik
memiliki bentuk kegiatan yang beragam, maka atletik dapat digunakan sebagai alat
pembinaan bagi setiap cabang olahraga, karena luasnya lingkup ketangkasan (skills) dan
mutu yang dituntut dalam cabang atletik, maka atletik merupakan olahraga dasar yang
paling baik, sebagai tambahan peranan olahraga atletik sangat menentukan dalam upaya
pengembangan kondisi jasmani, dan sering kali menyediakan landasan dasar bagi usaha-
usaha peningkatan prestasi.

Namun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana penerapan
prinsip latihan multilateral dan prinsip superkompensasi dalam cabang olahraga atletik,
khususnya nomor lari jarak menengah, tolak peluru dan sprint.

Olahraga lari jarak menengah merupakan salah satu cabang


olahraga atletik nomor lari yang jarak minimal yang harus ditempuh pelari yakni 800
meter atau 1,5 mil hingga 3000 meter atau 2 mil. Lari jarak menengah membutuhkan
penguasaan teknik yang baik karena harus menempuh jarak yang jauh.

Lari cepat (sprint) adalah cara lari dalam menempuh jarak tertentu yang relatif


pendek, dalam waktu singkat, dan dengan kecepatan yang maksimal, dari garis start
sampai ke finish. Umumnya lari cepat ini dilaksanakan dalam olahraga, baik untuk
mengejar target waktu maupun mengejar kawan dan lawan dalam bertanding.

Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada
cabang atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang
terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak
sejauh-jauhnya.

Penerapan prinsip multilateral dan superkompensasi dalam cabang olahraga


atletik tentunya berbeda beda dan akan dibahas lebih seksama dalam makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Excecutive Summary
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
Bab 2 Pembahasan
A. Prinsip Prinsip Latihan
B. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi pada lari jarak menengah
C. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi pada lari sprint
D. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi pada tolak peluru
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bompa (1990) mengemukakan secara panjang lebar tentang prinsip latihan yang
meliputi; prinsip partisipasi aktif, prinsip pengembangan menyeluruh (multilateral development),
prinsip spesialisasi (spesialization), prinsip perorangan (individualization), prinsip variasi latihan
(variety), prinsip model latihan, dan prinsip peningkatan beban lebih (overload).

Pendapat lain dari Pyke (2013:111) ”sejumlah prinsip latihan mengalami perubahan
selama bertahun-tahun didasarkan pada penelitian ilmiah dan pengalaman pelatih yang terdiri
dari prinsip overload, recovery, specificity, reversibility, dan individuality yang menyediakan
kerangka kerja untuk merencanakan sebuah program latihan.” Prinsip-prinsip tersebut
merupakan konsep yang tidak dapat dipandang sebagai unit yang terpisah dalam proses
pelatihan. Prinsip ini harus diketahui dan dimengerti oleh pelatih maupun atlet. Dengan
pengetahuan tentang prinsip latihan tersebut, atlet akan dapat lebih cepat meningkatkan
prestasinya.

Secara etimologi, pengertian atletik berasal dari kata Yunani yakni Atlon, Atlun yang
mempunyai pengertian yakni pertandingan atau perjuangan. Dan sedangkan menurut
Ensiklopedia Indonesia bahwa pengertian Atletik sesuai apa yang dijelaskan diatas berarti
“pertandingan dan olahraga pada atletik.

Sedangkan pengertian atletik secara terminologi ialah suatu bentuk kegiatan manusia
sehari-hari yang diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lempar dan lompat. Dan dalam istilah
bahasa Inggris disebut dengan Athletic, dan dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa
Belanda yakni Atletiek, dalam bahasa Jerman disebut Athletik, dan berbagai istilah atletik
diberbagai negara tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Menurut (Mochamad Djumidar A.widya, 2004 ) Atletik memiliki salah satu unsur dalam
pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan yang seluruhnya mengutamakan aktivitas jasmani
serta kemampuan untuk membina diri untuk bisa hidup sehat juga pengembanngan jasmani,
untuk mental, social juga emosional yang memiliki keserasian yang selaras dan seimbang adalah
komponennya. Dapat diulang atletik adalah cabang olahraga paling tua di dunia dibandingkan
dengan cabang olahraga yang lain, gerakan yang ada dalam atletik memiliki unsur kehidupan
sehari-hari yaitu lari, jalan, lompat dan lempar. Berbagai macam dalam pilihan untuk olahraga
atletik yang meliputi berbagai events yang berlainan, baik metode untuk melaksakannya, sifat
yang identic dengan jasmaniah para pelaku aktivitasnya. Atletik memiliki peranan yang juga
penting untuk meningkatkan kondisi fisik, dapat juga digunakan untuk dasar pokok peningkatan
prestasi maksimal untuk cabang olahraga lainya. Dalam meningkatkan prestasi untuk olahraga
atletik perlu adanya pelatihan bagi atlet agar dapat memperoleh prestasi maksimal. Karena atletik
merupakan sarana yang cukup baik untuk dapat meningkatkan kemampuan tubuh menuju
berprestasi secara umum.

Olahraga lari jarak menengah merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lari


yang jarak minimal yang harus ditempuh pelari yakni 800 meter atau 1,5 mil hingga 3000 meter
atau 2 mil. Lari jarak menengah membutuhkan penguasaan teknik yang baik karena harus
menempuh jarak yang jauh.

Lari cepat (sprint) adalah cara lari dalam menempuh jarak tertentu yang relatif pendek,
dalam waktu singkat, dan dengan kecepatan yang maksimal, dari garis start sampai ke
finish. Umumnya lari cepat ini dilaksanakan dalam olahraga, baik untuk mengejar target waktu
maupun mengejar kawan dan lawan dalam bertanding.

Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang
atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam
yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah rekayasa ide ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah dasar dasar ilmu kepelatihan. Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan literasi dan menulis mahasiswa sehingga dapat menghasilkan karya
tulis yang lebih baik lagi kedepannya. Makalah ini juga bertujuan untuk membahas lebih dalam
mengenai pengertian prinsip latihan, serta penerapan prinsip latihan dalam cabang olahraga
khususnya atletik.

C. Manfaat

Makalah rekayasa ide ini diharapkan memberi manfaat kepada pembaca berupa
bertambahnya pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai prinsip latihan serta bagai,mana
penerapannya dalam cabang olahraga khususnya atletik.
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Prinsip Prinsip Latihan

Prinsip adalah suatu panduan atau aturan yg akan diterapkan, dalam bidang olahraga
ada aturan atau panduan yg di sebut prinsip latihan, prinsip pertama disebut multilateral
inti dari prinsip ini ada pada kata multi atau di sebut beragam, prinsip ini biasa untuk atlet
pemula, arti nya atlet pemula di beri beragam latihan, berlari melompat melempar.

Prinsip yg kedua disebut berpartisipasi aktif, arti dari prinsip ini adalah atlet yg
sedang di bina atau di latihan harus berpartisipasi aktif atau serius agar mendukung
prestasi.

Prinsip yg ketiga adalah prinsip variasi, latihan itu akan berlangsung lama tahunan
bahkan puluhan tahun, seorang pelatih harus merancang latihan itu berpariasi, baik dari
program, tempat latihan, prinsip individual, ini memberikan gambaran bahwa atlet yg
dibina verbena dengan atlet yg lain nya, arti nya program latihan masing2 berbeda karena
setiap atlet memiliki potensi atau kemampuan yg berbeda, kemudian prinsip repersibility
artinya latihan itu terus menerus, arti nya jangan sampai Latihan itu berhenti karena akan
menurunkan kemampuan atlet pada saat latihan, hasil nya juga tidak bagus untuk prestasi.
Latihan nya harus di program kapan harus latihan dan kapan harus istrahat.

Prinsip terakhir adalah prinsip superkompensasi artinya ketika seorang atlet


melakukan latihan mendapat tekanan atau stres akan menurunkan performa, performa
atau penampilan akn di naikkan kembali setelah menjalani pemulihan, rencana program
latihan antara tekanan dan istrahat yg tepat akan menghasilkan kompensasi dari latihan
tersebut.
B. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi Pada Jari Jarak Menengah (1500m)

1.Penerapan prinsip multilateral dalam lari jarak menengah (1500 m)

Prinsip latihan multilateral ini adalah latihan pada atlet pemula artinya atlet
pemula tersebut diberikan latihan yang banyak atau beragam sehingga mereka
mempunyai pengalaman.

Lari jarak menengah adalah olahraga lari yang dilakukan pada lintasan lomba
dengan jarak lebih panjang dari lari jarak pendek. Untuk putri jarak pada lari jarak
menengah adalah 800 meter, 1500 meter. Sedangkan untuk putra adalah 800 meter, 1500
meter, dan 3000 meter.

Penerapan latihan multilateral :

Senin (endurance)

· Wall Squat Isohold (120 detik x 3)


· Skater Squat
· Pistol Squat
· (3 set 30 repetisi)
(istirahat setiap set nya 1 menit)

 Berlari menempuh jarak 2000 m sampai 3000 m dengan kecepatan lebih lambat dan
kecepatan Iari 1500 m. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan,
menguatkan otot-otot dan organ-organ tubuh lainnya. Setelah itu istirahat dan lajut
Selasa ( teknik)
 pada sore hari Belari menempuh jarak 2000 m, 2400 m, dan 3000 m dengan kecepatan ±
1/2 darii kecepatan waktu lari 1500 m. Latihan ini bertujuan untuk menyesuaikan diri
dengan lapangan, memantapkan gaya dan irama lari, serta menyelaraskan pernapasan
dengan gerakan kaki dan tangan
Rabu (endurance)

 pagi hari latihan Lari secara terus menerus. Latihan ini memperbaiki “keadaan
tetapLatihan ini dilakukan di atas tanah yang tidak terlalu bergelombang, jarak ± 5
sampai 10 km, dapat dilakukan dengan langkah-Iangkah yang sedang, tanpa adanya
perubahan kecepatan langkah secara tiba-tiba.

Kamis (kecepatan)
 Lari Hill Repeat jarak 30 – 60 m dan agak curam, dilakukan maksimal 5 – 10 kali dengan.
Istirahat secukupnya. Ini akan mempe rbaiki tenaga dan daya kecepatan.
 berlari jarak pendek 100 m sampai 400 m dengan kecepatan sprint.

Jumat (endurance) 

 Lari dengan kecepatan dan jarak yang bervariasi. Gerakan ini memperlancar ketahanan
organ-organ tubuh dan bagian-bagian tubuh yang lain. Latihan sebaiknya dilakukan di
tanah lapang yang sangat bervariasi, yaitu kira-kira 10 – 12 km, yang diutamakan Iari
dengan kecepatan lambat. Walaupun demikian, lari-Iari yang bervariasi sebaiknya
diperpanjang pada kecepatan yang sedang (200 – 600 m), lari cepat (100 – 150 m), Iari
dipercepat (25 – 50 m), Lari dengan variasi yang berganti-ganti ini diselingi dengan jalan
sewaktu-waktu
Sabtu (kecepatan dan endurance)

 Lari fartlek dengan jarak 1.500 – 3000 m

2.prinsip latihan super kompensasi/beban berlebih pada lari jarak menengah (1500m)

Prinsip ini saat adanya atlet yang stress akan mengurangi peformanya jadi program latihan pun
diubah dengan tepat dan istirahat yang tepat

Untuk program latihannya akan dikurangi menjadi 3 kali seminggu dimana setiap pertemuannya
hanya 1 kali dlam sehari namun latihan tersebut juga akan semakin diperbaiki jika kondisi
semakin membaik

Hari latihan dikurang

Senin (endurance)

· Wall Squat Isohold (120 detik x 3)


· Skater Squat
· Pistol Squat
· (3 set 30 repetisi)
(istirahat setiap set nya 1 menit)

Selasa (istirahat)

Rabu (kecepatan)
 Lari Hill Repeat jarak 30 – 50 m dan agak curam, dilakukan maksimal 5 kali dengan.
Istirahat secukupnya. Ini akan mempe rbaiki tenaga dan daya kecepatan.
 berlari jarak pendek 100 m sampai 400 m dengan kecepatan sprint.

Kamis (istirahat)

Jumat (kecepatan dan endurance)

 Lari fartlek dengan jarak 1.500 – 3000 m

Sabtu (Istirahat)

jadi deprogram latihan ini hanya berlatih 3 kali dalam seminggu dan akan semakin berubah jika
kondisi atlet semakin membaik dari stress atu tekanan yang dihadapi.

C. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi pada lari sprint

D. Prinsip Multilateral dan Superkompensasi Pada Tolak Peluru


1. Prinsip Multilateral pada tolak peluru

Prinsip perkembangan menyeluruh atau multirateral sebaiknya diterapkan pada atlet-


atlet muda. Pada permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar
dengan demikian mereka memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk menunjang
keterampilan sepesialisasinya kelat. Oleh karena itu, berdasarkan teori tersebut, pelatih
sebaiknya janagn terlalu cepat membatasi atlet dengan perogram latihan yang menjurus
kepada perkembangan spesialisasi yang yang sempit pada masa terlampau dini.

Contoh latihan selama satu minggu pada masa persiapan tahap pertama bagi atlit
pemula adalah sebagai berikut:

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


Program 1). Latihan 1). Latihan 1). Latihan 1). Latihan 1). Latihan Istirahat Circuit
pemanasan 15- pemanasan pemanasan 15- pemanasan pemanasan 15- Training
20 menit 15-20menit 20menit 15-20menit 20menit
2). Lari cross- 2). Loncat tali 2). Lari cross- 2). Loncat 2). Weight
country dan senam country tali, 10menit training,
seenaknya 4- lantai/senam seenaknya 4- 3). Weight 30menit
5km perkakas(alat) 5km training, 3). Latihan
3). Weight 20menit 3). Latihan 30menit teknik
training, 3). Weight awalan tolak 4). Senam melempar
30menit training, peluru, pelemasan dengan
30menit 10menit dan menggunakan
4). Latihan 4). Latihan penguluran, beban,
teknik teknik 20menit 15menit
melempar, lemparan,
10menit 20menit

Contoh diatas adalah sebagian kecil program latihan pada minggu awal selanjutnya pada minggu
berikutnya dapat ditingkatkan seperti berikut :

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


Progra 1. Latihan 1. Latihan 1. Latihan  1. Latihan 1. Latihan istirahat Pencatatan
m pemanasan 15- pemanasan pemanasan 14- pemanasan 15- pemanasan hasil
20menit 14-20menit 20menit 20menit 15menit tolakan
2. Weight 2. Lari 2. Weight 2. Start lari 2. Lari interval
training, 100meter 4- training 100meter, 5kali 100m, 5kali
dengan barbell 5kali dengan katrol 3. Tolak peluru 3. Latihan
untuk otot-otot 3. Latihan 15 menit tanpa awalan teknik tolak
yang penting teknik tolak 3. Tolak 10kali peluru dengan
bagi tolak peluru tanpa peluru tanpa 4. Latihan awalan, 30kali
peluru 15menit awalan 25- awalan awalan tanpa mengutamakan
3. Latihan 30kali menggunakan peluru, kelancaran
teknik tolak 4. Lompat tenaga 80%, mengutamakan awalan
peluru tanpa jauh dengan 20kali gerakan awalan 4. Weight
awalan, tanpa 4. Melatih yang benar Training
menggunakan awalan 6kali awalan tanpa 10kali dengan
setengah lompatan melempar, 5. Tolak peluru dumbbell untuk
kekuatan, 25- 5. Lari 6kali:dengan dengan awalan, penguatan
30kali keliling melempar menggunakan pergelangan
lemparan lapangan 6kali, tidak setengah tangan dan jari-
mengutamakan seenaknya menggunakan kekuatan 10kali jari, 10menit
teknik tolakan tenaga penuh, 6. Lari
peluru yang cukup dengan seenaknya
benar. setengah kaliling
4. Ditutup kekuatan lapangan sekali
dengan lari sebenarnya.
seenaknya 1-2 Ditutup
keliling dengan lari
lapangan sepak seenaknya
bola. keliling
lapangan.
Catatan : pada latihan pemanasan dapat dilakukan latihan tambahan yaitu dengan
menggunakan latihan push-up menggunakan jari-jari tangan bukan telapak tangan.

Latihan ini disesuaikan dengan kebutuhan atlit karena program ini akan berbeda
dengan atlet yang lain. Setiap setelah melakukan latihan diberi jarak tenggang waktu
untuk istirahat guna untuk mempersiapkan atlit untuk latihan yang lain. Setiap hari
pengulangannya adalah satu kali melakukan latihan terserah pelatih atau atlit yang ingin
latihan apakah sore atau pagi hari.

2. Prinsip Superkompensasi pada tolak peluru

Prinsip superkompensasi artinya ketika seorang atlet melakukan latihan mendapat


tekanan atau stres akan menurunkan performa, performa atau penampilan akan di
naikkan kembali setelah menjalani pemulihan, rencana program latihan antara
tekanan dan istrahat yg tepat akan menghasilkan kompensasi dari Latihan tersebut.

Berikut ini contoh penerapan latihan superkompensasi pada tolak peluru:

1. Pada saat latihan beban maka atlet diberikan beban latihan lebih dari beban maksimal
yang dapat diangkatnya pada sesi latihan sebelumnya
2. Pada saat latihan kecepatan, maka jarak yang ditempuh ditambah dan repetisinya
dinaikkan
3. Pada saat latihan teknik, maka atlet diberi alat bantu modifikasi berupa benda yang
lebih berat dari peluru yang biasa digunakan.
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip adalah suatu panduan atau aturan yg akan diterapkan, dalam bidang
olahraga ada aturan atau panduan yg di sebut prinsip latihan, prinsip pertama disebut
multilateral inti dari prinsip ini ada pada kata multi atau di sebut beragam, prinsip ini
biasa untuk atlet pemula, artinya atlet pemula di beri beragam latihan, berlari
melompat melempar.

Prinsip superkompensasi artinya ketika seorang atlet melakukan latihan mendapat


tekanan atau stres akan menurunkan performa, performa atau penampilan akn di
naikkan kembali setelah menjalani pemulihan, rencana program latihan antara
tekanan dan istrahat yg tepat akan menghasilkan kompensasi dari latihan tersebut.

Penerapan kedua prinsip ini tentu berbeda dalam setiap cabang olahraga yang ada
dalam atletik.

B. Saran

Sebaiknya untuk lebih memahami prinsip prinsip latihan lebih dalam dan teliti,
cobalah untuk membaca buku buku dan jurnal jurnal mengenai ilmu kepelatihan.
DAFTAR PUSTAKA

https://coachpedia.blogspot.com/2018/06/prinsip-latihan-olahraga-secara-umum-ii.html

https://text-id.123dok.com/document/oz12pnw8y-prinsip-perkembangan-multilateral-prinsip-
intensitas-latihan.html

http://noisse.blogspot.com/2008/04/program-latihan-tolak-peluru.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Lari_cepat

https://www.suara.com/sport/2021/01/12/122545/lari-jarak-menengah

https://www.google.com/search?
q=tolak+peluru+wikipedia&oq=tolak+peluru+wikipedia&aqs=chrome..69i57.8112j0j7&sourcei
d=chrome&ie=UTF-8
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai