2, Desember 2019
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE
EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
SMAN 1 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 2016/2017
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jpft.v5i2.1171
Abstract - This research aims to determine the effect of inquiry learning model with experimental
methods towards the result of physics learning of students SMAN 1 Gunungsari academic year
2016/2017. This type of research is a quasi experimental research with pretest-postest control group
design. Sampling was done using purposive sampling technique. The results of this research are
learning outcomes in the cognitive domain while for the affective domain, and psychomotor as
supporting data. The instrument used to measure the learning outcomes in the cognitive domain is an
objective test that firstly tested the validity, reliability, differentiation, and degree of difficulty. The
average grade of the experimental class's learning result is 68.06 and the control class is 56.25. The
result of prerequisite analysis test shows that post test data are normal and homogeneous distributed so
that statistic test used is parametric statistic t-test polled varians with t test criterion, and obtained t
count equal to 3,95 and t table equal to 2.00 at 5% significant level. Therefore t count is bigger than t
table then Ho is rejected and Ha accepted, so there is influence of inquiry learning model with
experiment method towards the result of physics learning of students SMAN 1 Gunungsari academic
year 2016/2017.
338
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.2, Desember 2019
dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, dengan menggunakan langkah-langkah
terlihat nilai rata-rata pada kelas eksperimen tertentu menuju suatu kesimpulan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas meyakinkan karena didukung oleh data atau
kontrol. Dari data hasil posttest nilai rata- kenyataan.
rata yang didapatkan oleh siswa kelas Langkah-langkah model inkuiri
eksperimen adalah 68,06 dengan jumlah dengan metode eksperimen yang digunakan
siswa sebanyak 31 dan nilai rata-rata pada dalam penelitian ini yaitu menetapkan
kelas kontrol adalah 56,25 dengan 28 siswa. masalah, merumuskan hipotesis,
Penentuan uji hipotesis pada melaksanakan eksperimen, mengolah dan
penelitian ini berdasarkan hasil uji menganalisis data, menguji hipotesis,
homogenitas dan uji normalitas data hasil membuat kesimpulan umum. Model
posttest dari kedua sampel yaitu kelas pembelajaran inkuiri dengan metode
eksperimen dan kelas kontrol serta eksperimen ialah model pembelajaran yang
banyaknya siswa yang mengikuti posttest menuntut siswa untuk aktif dalam
pada masing-masing kelas. Setelah menemukan kebenaran akan konsep-konsep
dilakukannya uji homogenitas dan uji yang dipelajarinya melalui suatu kegiatan
normalitas dari kedua kelas terlihat bahwa eksperimen. Selain itu, model ini juga
kedua kelas tersebut homogen dan memberikan rasa penasaran bagi para siswa
terdistribusi normal serta jumlah siswa yang untuk mencoba mencari tahu mengenai
mengikuti posttest pada masing-masing konsep-konsep fisika yang selama ini hanya
kelas berbeda yaitu pada kelas eksperimen mereka peroleh dari guru serta buku-buku
sebanyak 31 siswa dan pada kelas kontrol pelajaran. Siswa dituntut untuk aktif dalam
sebanyak 28 siswa. Karena itu uji hipotesis kegiatan pembelajaran, dimana mereka
menggunakan uji statistik parametik berupa harus melakukan percobaan. Hal tersebut
uji-t polled varian. tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi
Dari analisis data dengan uji siswa yang selama ini jarang melakukan
hipotesis, didapatkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu praktikum IPA, khususnya praktikum fisika.
3,95 > 2,00 pada taraf signifikan 5%, Hasil dalam penelitian ini juga
sehingga disimpulkan model pembelajaran semakin menguatkan teori bahwa melalui
inkuiri dengan metode eksperimen pembelajaran inkuiri dengan metode
berpengaruh terhadap hasil belajar Fisika eksperimen siswa tidak hanya memahami
siswa SMAN 1 Gunungsari Tahun Ajaran konsep yang relevan dengan masalah yang
2016/2017. menjadi pusat perhatian, tetapi juag
Kelas eksperimen yang menerapkan memperoleh pengalaman belajar yang
model pembelajaran inkuiri dengan metode berhubungan dengan keterampilan
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan menerapkan metode ilmiah. Selain itu
kelas kontrol yang menerapkan penggunaan metode eksperimen dalam
pembelajaran konvensional. Hal tersebut proses pemecahan masalah dalam
disebabkan karena siswa pada kelas pembelajaran inkuiri memberikan
eksperimen dapat menemukan sendiri kesempatan kepada siswa untuk mencari dan
konsep yang dipelajarinya, sehingga lebih menemukan sendiri berbagai jawaban atas
mudah memahami dan mengingatnya. persoalan-persoalan yang dihadapinya
Proses pembelajaran dengan inkuiri, siswa dengan mengadakan percobaan sendiri
dapat mencari sendiri pemecahan masalah melalui cara berpikir yang ilmiah.
dengan cara kritis, analisis, dan ilmiah Keterampilan menerapkan metode ilmiah
inilah yang menuntun siswa melatih
339
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 5 No.2, Desember 2019
keterampilan dalam proses Kelas X MIA SMAN 1 Lingsar
pembelajarannya, sedangkan pada kelas Lombok Barat Tahun Pelajaran
kontrol yang menerapkan pembelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Teknologi, 3 (1), 48-54.
konvensional kebanyakan siswa tidak aktif
dalam mengikuti pembelajaran, siswa sibuk Hartono, R. 2014. Ragam Model
sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan Pembelajaran yang Mudah Diterima
Murid. Yogyakarta: DIVA Press.
guru. Akibatnya hasil belajar pada kelas
kontrol lebih rendah dibandingkan dengan Hikmawati, Kusmiyati, Sutrio, Kurniawan,
kelas eksperimen. Penelitian Azmi et al. E, Sakdiyah, H. 2018. Implementasi
Metode Real Experiments Dan Virtual
(2016) menunjukkan adanya pengaruh
Experiments Pada Pembelajaran
metode eksperimen terhadap hasil belajar Fisika Di SMAN 1 Kediri. Jurnal
fisika siswa kelas X. Penelitian Septiana et Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4
al. (2018) menyimpulkan bahwa (2), 185-191.
pembelajaran berbasis eksperimen Jufri, A. W. 2010. Belajar dan pembelajaran
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir sains. Lombok Barat: Arga Puji Press.
kritis fisika siswa kelas XI.
Prasetyo, Z. K., Wahyana, Mundilarto,
Subiakto, Abdul Aziz Abdullah,
PENUTUP Kartoyo, Jumadi, Warsono,
Berdasarkan hasil penelitian dapat Suparwoto. 2004. Materi Pokok
disimpulkan bahwa penerapan model Kapita Selekta Pembelajaran Fisika.
pembelajaran inkuiri dengan metode Jakarta: Universitas Terbuka.
eksperimen berpengaruh terhadap hasil Sagala, S. 2013. Konsep dan Makna
belajar fisika siswa SMAN 1 Gunungsari Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Tahun Ajaran 2016/2017. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
REFERENSI Bandung: Alfabeta.
Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Septiana, I. S., Harjono, A., Hikmawati.
Pembelajaran dalam Konteks 2018. Pengaruh Model Learning Cycle
Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika 5e Berbasis Eksperimen Terhadap
Aditama. Kemampuan Berpikir Kritis Fisika
Peserta Didik Kelas XI SMAN 1
Arikunto, S. 2009. Prosedur Penilaian. Gerung. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Jakarta: Rineka Cipta. Teknologi, 4 (1), 7-15.
Azmi, M. K., Rahayu, S., Hikmawati. 2016. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran
Pengaruh Model Problem Based Inovatif dan Berorientasi
Learning dengan Metode Eksperimen Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
dan Diskusi Terhadap Hasil Belajar Pustaka.
Fisika Ditinjau dari Sikap Ilmiah
Siswa Kelas X MIPA SMA N 1 Wahyuni, R. Hikmawati, Taufik, M. 2016.
Mataram. Jurnal Pendidikan Fisika Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
dan Teknologi, 2 (2), 86-94. Terbimbing dengan Metode
Eksperimen terhadap Hasil Belajar
Djamarah. S. B, & Zain A. 2013. Strategi Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka. Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.
Hayati, S. N., Hikmawati, Wahyudi 2017. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Teknologi, 2 (4), 164-169.
dengan Menggunakan Media Simulasi
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
340