Anda di halaman 1dari 7

RESUSITASI JANTUNG PARU

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
0
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr. Wahyu Ciptadi


BAYAT NIP. 197612242005011005
1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan
jantung guna kelangsungan hidup pasien.
2. Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru dan saving patient
life
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/103/14.34/2017 tentang
Penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas Bayat
4. Referensi A.H.A. 2015. Guidelines CPR & ECC. Greenville Avenue
5. Prosedur/ Petugas menggunakan alat pelindung diri
Langkah- 2.       Mengecek kesadaran pasien (dengan cara memanggil nama,

Langkah menggoyangkan bahu pasien atau mencubit pasien)


3.        Jika pasien tidak sadar/tidak ada resopn, aktifkan SPGDT
(Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
4.       Buka jalan nafas dengan head tilt lift dan bersihkan jalan nafas
dari sumbatan.
5.        Menilai pernafasan dengan cara :
        Melihat pergerakan dada/perut
        Jakengar suara kelua/masuk dari hidung
        Merasakan adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi atau
punggung tangan.
6.       Jika pasien tidak bernafas, periksa denyut nadi pasien dengan
cara meraba arteri karotis.
7.        Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi buatan
kompresi jantung luar
8.       Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan.
9.        Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi di mulai
dengan kompresi jantung luar
Hal - hal yang perlu diperhatikan :
   1      Evaluasi pernafasan tiap 1 menit saat dilakukan RJP
   2      Lakukan RJP sampai :
Timbul nafas spontan
        Diambil alih alat / petugas lain
        Dinyatakan meninggal
        Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada resopn
   3      Kompresi jantung luar pada dewasa dilakukan dengan cara:
        Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan dengan
kejutan bahu
        Penekanan pada daerah sternum 2 – 3 jari diatas prosesus
xyphoidius
        Kedalaman tekanan minimal 5 cm
        Frekwensi penekanan 100 – 120 kali / menit
   4      Kompresi jantung luar pada anak :
        Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
        Kedalaman tekanan 5 cm
        Frekwensi penekanan 100 – 120 kali / menit
   5      Kompresi jantung luar pada neonatus :
        Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong
sedangkan tangan kanan memegang lengan atas bayi sambil
meraba arteri brakhialis sebelah kiri
        Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada bayi pada
posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah
        Kedalaman tekanan 4 cm, perbandingan kompresi jantung
dengan banding adalah 30 : 2 ( 1 Penolong) atau 15 : 2 (2 Penolong)
6. Diagram Alir
Korban (tentukan kesadaran/respon

Sadar/berger Tidak sadar/tidak bergerak


ak minta bantuan

Pertahankan jalan nafas C


Pemeriksaan fisik CEK NADI CAROTIS (< 10
Posisi pemulihan detik)
Penilaian berkelanjutan

Chest Compresion
Ada Tidak ada Pijat Jantung ±100
kali/menit

A
BUKA JALAN
NAFAS
(HT,CL,JT)

Bantuan nafas (pelan


mantap, 1, 5-2 detik) tiap
5-6 detik cek tiap 5 sikus/
2 menit

Tidak Lanjutkan pijat jantung


bernafas luar dan bantuan nafas
30:2 (sama 1 atau 2
penolong) cek nadi
karotis setiap 5 siklus/
setiap 2 menit (tukar
tugas)

bernafas

7. Unit Terkait 1. P Umum


2. P. Gigi dan mulut
3. P. KIA
4. P. Rawat Inap
5. P. Gizi
6. P. Laboratorium
7. P. Pendaftaran dan rekam medis
8. Hal – hal Kelengkapan dan kesiapan alat
yang perlu di Observasi pasien setelah tindakan
perhatikan
9. Dokumen 1. Rekam medis 2.
terkait 2. Catatan tindakan

10. Rekaman Histori N Yang Isi perubahan Tangg


perubahan o diubah al
mulai
diberla
kukan
1 Pengertian Suatu tindakan untuk
mengembalikan fungsi
pernafasan dan jantung guna
kelangsungan hidup pasien
2 Tujuan Mengembalikan fungsi jantung
dan fungsi paru dan saving
patient life
3 Referensi A.H.A 2015 Guidelines CPR &
ECC.Greenville Avenue

4 Prosedur Petugas menggunakan alat


pelindung diri, mengecek
kesadaran pasien (dengan cara
memanggil nama,
menggoyangkan bahu pasien
atau mencubit pasien). Jika
pasien tidak sadra/tidak ada
respon, aktifkan SPGDT (system
penanggulan Gawat Darurat
Terpadu). Buka jalan nafas
dengan head tilt lift dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan.
Menilai pernafasan dengan cara:
jakengar suara keluar/masuk dari
hidung, merasakan adanya udara
dari mulut/hidung dengan pipi
atau punggung tangan. Jika
pasien tidak bernafas, periksa
denyut nadi pasien dengan cara
meraba arteri karotis. Jika arteri
carotis tidak teraba lakukan
kombinasi buatan kompresi
jantung luar setiap 4 siklus (4kali
kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan. Jika nafas tetap
belum ada lanjutan teknik
kombinasi di mulai dengan
kompresi jantung laur.
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Evaluasi pernafasan tiap 1
menit saat dilakukan RJP
2. Lakukan RJP sampai
timbul nafas spontan
diambil alih alat/petugas
lain dinyataan meninggal,
penolong tidak mampu
atau sudah 30 menit tidak
ada respon
3. Kompresi jantung luar
pada dewasa dilakukan
dengan cara penekanan
menggunakan dua
panggal telapak tangan
dengan kejutan bahu.
Penekanan pada daerah
sternum 2-3 jari diatas
prosesus xyphoidius
kedalaman tekanan
minimal 5cm. frekwensi
penekanan 100-120
kali/menit
4. Kompresi jantung luar
pada anak: penekanana
menggunakan satu
pangkal telapak tangan
kedalaman tekanan 5cm.
frekwensi penekanan 100-
120 kali/menit
5. Kompresi jantung luar
pada neonates: punggung
bayi diletakkan pada
lengan bawah kiri
penolong sedangakan
tangan kanan memegang
lengan atas bayi sambil
meraba arteri brakhialis
sebelah kiri. Jari tangan
dan telunjuk tangan
penolong menekan dada
bayi pada posisi sejajar
putting susu 1cm
kebawah. Kedalaman
tekanan 4cm,
perbandingan kompresi
jantung dengan banding
adalah 30:2 (1 penolong)
RESUSITASI JANTUNG PARU
atau 15:2 (2 penolong)
5 Hal No – Kode :
hal Kelengkapan dan kesiapan alat
TerbitanObservasi
: I pasien setelah
yang perlu
DAFTAR :
tindakan
di No. Revisi 0
TILIK Tgl. Mulai
PUSKESMAS perhatikan :
Berhenti
6 Dokumen 1. Rekam medis
BAYAT Halaman : 1-1 Halaman
No terkait 2. Catatan tindakan Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas melakukan Langkah-langkah yang
harus di ambil sebelum memulai RJP meliputi :
Petugas menentukan tingkat kesadaran, meminta
bantuan melakukan pemeriksaan fisik memberikan
nafas buatan 2x , cek nadi karotis dan respon.
2. Apakah Petugas melakukan Teknik RJP dengan
tepat meliputi : memposisikan pasien dalam
keadaan terlentang, Posisi petugas berada setinggi
bahu penderita bila melakukan RJP, menentukan
tempat kompersi 2 inci diatas px , melakukan
kompersi dengan meluruskan siku beban pada
bahu,bukan pada siku kompresi dilakukan sedalam
3-5cm. dewasa 30:2 dengan 1 ataupun 2 penolong
pada anak dan bayi 30:2 bila penolong 1 orang.Bila
penolong 2 orang perbandingan 15:2 kecepatan
kompresi yang diajukan sekurang-kurangmya 100x
per menit .
3. Apakah petugas setelah melakukan RJP selama 5
siklus melakuakan chek nadi dan respon.
4. Apakah petugas Menghentikan RJP setelah pasien
sudah mulai muncul tanda-tanda kematian atau ada
respon.

Compliance rate (CR)


……………………,…………..........

Observer Tindakan

…………………………..................

NIP: …………………...................

Anda mungkin juga menyukai