Anda di halaman 1dari 23

Sistem Perekonomian Indonesia

1. Pengertian sistem ekonomi


Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(konsumen, produsen, pemerintah, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk mencapai
suatu tujuan yakni kemakmuran rakyatnya.
Setiap negara mempunyai sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi selain oleh
ideologi suatu bangsa juga dikarenakan perbedaan budaya dan pandangan politik di setiap negara.
Perbedaan tersebut mengarah pada tujuan-tujuan seperti mencapai tingkat kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mencapai kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja
yang luas, mengurangi jumlah pengangguran, pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dan
lapisan masyarakat.

Pasal 33 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 merupakan fundamen sistem perekonomian


nassional. Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.” Makna yang
terkandung dalam ayat tersebut sangat dalam yakni sistem ekonomi yang dikembangkan seharusnya
tidak basis persaingan serta atas asas yang sangat individualistik. Demikian pula dalam Pasal 33
ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 memberikan maklumat yang sangat terang-benderang bahwa
pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi bukan hanya
dilakukan oleh masyarakat, swasta, atau individu, terutama untuk cabang-
cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang
banyak, kemudian bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Itu juga harus dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selama ini
juga telah terjadi eksklusifisme pembangunan. Prinsip partisipasi dan emansipasi pembangunan tidak
ditegakkan, seharusnya dalam setiap kemajuan pembangunan rakyat harus senantiasa terbawa serta.
Kemajuan ekonomi rakyat haruslah inheren dengan kemajuan pembangunan nasional seluruhnya.
Kekaguman terhadap yang serba barat menambah kekurangwaspadaan yang secara tidak langsung dengan
semena-mena menggusur rakyat kecil dan lemah.

2. Macam-macam sistem ekonomi


a. Sistem ekonomi tradisional

1) Pengertian sistem ekonomi tradisional


Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan
bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, di mana kegiatan
ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya
mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Sistem ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun. Dalam sistem ini segala hal yang diperlukan untuk kegiatan
perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional,
tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga
ketertiban umum. dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan untuk
siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
2) Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
a) Masyarakat yang kegiatannya masih komplek.
b) Modal masih terbatas.
c) Masyarakat sulit menerima perubahan.
d) Sangat bergantung pada alam.
e) Jumlah penduduknya masih sedikit sehingga ikatan keluarga masih kuat.
f) Kegiatan produksi masih sederhana, tujuan produksi belum mencari keuntungan.
3) Kelebihan sistem ekonomi tradisional
a) Dalam sistem ekonomi tradisional tidak terdapat persaingan yang tidak sehat.
b) Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
c) Sistem perekonomian ini dilaksanakan berdasarkan atas kepentingan bersama, maka masing-masing
individu tidak mengutamakan kepentingan pribadi yang artinya tidak individualistis.
d) Hubungan masing-masing individu sangat erat karena besarnya sikap tenggang rasa dan berbagi.
e) Kehidupan ekonomi masyarakat cenderung stabil.
f) Masyarakat hidup dalam kebersamaan karena adanya sifat kekeluargaan.
4) Kelemahan sistem ekonomi tradisional
a) Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
b) Mutu barang hasil produksi masih rendah.
c) Dikarenakan sistem ini masih menggunakan sistem barter, maka masyarakat hanya fokus pada pemenuhan
kebutuhan primer.
d) Menganggap tabu perubahan sehingga sulit berkembang.
e) Tidak memperhatikan efisiensi dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi.
f) Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan bukan meningkatkan taraf hidup.
g) Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan/laba.
h) Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena dipengaruhi oleh tradisi.
i) Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.

b. Sistem ekonomi liberalis (ekonomi pasar/kapitalis)

1) Pengertian sistem ekonomi liberal


Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam
segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya.
Dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776), Adam Smith menuliskan bahwa
kebebasan berusaha didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju
kemakmuran bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pasar bebas ini dapat menciptakan efisiensi yang
cukup tinggi dalam mengatur kegiatan perekonomian.
2) Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
a) Tiap orang bebas memiliki alat-alat produksi atau modal.
b) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
c) Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi relatif kecil.
d) Para produsen bebas menentukan barang/jasa dan berapa yang akan diproduksi.
e) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
f) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi didorong oleh
prinsip laba.
3) Kebaikan dari sistem ekonomi liberal
a) Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
b) Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
c) Munculnya persaingan untuk maju.
d) Barang yang dihasilkan bermutu tinggi.
e) Karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
f) Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
4) Kelemahan dari sistem ekonomi liberal
a) Pemilik modal yang kecil akan tersisih.
b) Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
c) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
d) Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
e) Jurang pemisah antara yang miskin dan yang kaya semakin melebar.
f) Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

c. Sistem ekonomi sosialis (terpusat/komando/etatisme)

1) Pengertian sistem ekonomi sosialis


Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan dan
berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa
apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk
siapa barang tersebut diproduksi. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang
menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian.
Dalam bukunya yang berjudul Das Kapital, Karl Marx menuliskan bahwa sistem ekonomi kapitalis
telah menciptakan jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin sehingga menimbulkan kesengsaraan
yang luas di tengah-tengah masyarakat.
2) Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis
a) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh Negara.
b) Kegiatan ekonomi diatur dan dikuasai oleh negara.
c) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
d) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e) Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
f) Hak milik barang-barang modal dikuasai oleh pemerintah sedang hak milik individu tidak dipakai.
3) Kebaikan dari sistem ekonomi sosialis
a) Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi.
b) Pasar barang dalam negeri berjalan lancer.
c) Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
d) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
e) Jarang terjadi krisis ekonomi.
4) Kelemahan dari sistem ekonomi sosialis
a) Mematikan potensi inisiatif untuk mencapai penghidupan yang lebih baik.
b) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu, karena adanya pembatasan dalam usaha.
c) Menimbulkan dampak negatif, seperti: pasar gelap, penyelundupan, dan sebagainya.
d) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.
e) Hak milik pribadi tidak diakui.

d. Sistem ekonomi campuran

1) Pengertian sistem ekonomi campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi
sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan
lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut. Dalam sistem ini, pemerintah
dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi dengan tujuan untuk
mengoreksi distorsi ekonomi.
Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor
produksi yang vital/penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor produksi yang
vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah.
2) Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
a) pemerintah ikut aktif dalam kegiatan perekonomian.
b) hal-hal yang strategis dikuasai negara.
c) pemerintah menyusun dan merencanakan kebijaksanaan dalam bidang perekonomian.
d) swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan
pemerintah.
e) pemerintah berkewajiban mengadakan pengawasan dan bimbingan kepada swasta agar tercipta program
yang telah direncanakan.
f) sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
g) hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
3) Kebaikan dari sistem ekonomi campuran
a) Meskipun swasta diberi kebebasan, namun tetap ada intervensi pemerintah sehingga kestabilan ekonomi
tetap terjamin.
b) Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil.
4) Kelemahan dari sistem ekonomi campuran
a) Beban pemerintah berat dari pada beban swasta.
b) Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia

 Pemilu pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota.
 Setelah amendemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang
semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres
pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada
Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Pada umumnya, istilah
"pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota legislatif dan presiden yang diadakan setiap 5 tahun
sekali. Pemilu harus dilakukan secara berkala, karena memiliki fungsi sebagai sarana pengawasan bagi rakyat
terhadap wakilnya.
ASAS PEMILU
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari
"Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.

 "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.
 "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak
menggunakan suara.
 "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
 "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu
sendiri.
Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil".
Asas "jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk
memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan
setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil"
adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun
diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih
ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Pemilihan umum anggota lembaga legislatif


Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 12 kali pemilu anggota lembaga legislatif yaitu pada tahun
1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014, dan 2019.

Pemilu 1955

Pemilihan Umum Anggota DPR dan Konstituante Indonesia 1955


Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR
dan Konstituante. Pemilu ini sering kali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan
Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat
pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

 Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29
September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu,
 Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada
tanggal 15 Desember 1955.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis
Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pemilu 1971
Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1971
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah
Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 9 Partai politik dan 1 organisasi masyarakat.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia,
dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar,
diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan
Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

Pemilu 1977-1997
Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1977, Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD
Indonesia 1982, Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1987, Pemilihan Umum Anggota DPR
dan DPRD Indonesia 1992, dan Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1997
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini
diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini sering kali disebut dengan
"Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua
partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan
Karya.

Pemilu 1999
Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1999
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan
pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti
oleh 48 partai politik.
Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan
Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35
persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri,
melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi
calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih
anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) pertama kali diadakan dalam Pemilu 2004.

Pemilu 2004
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004
Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil
presiden pilihan mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini
dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari
50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan
Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Pemilu 2009
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009
Pilpres 2009 diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berhasil
menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan
Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.

Pemilu 2014
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2014
Pilpres 2014 diselenggarakan pada 9 Juli 2014. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil menjadi
pemenang dalam satu putaran langsung dengan suara sebesar 53,15%, mengungguli pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa.

Pemilu 2019
Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019
Pilpres 2019 diselenggarakan pada 17 April 2019, diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Jokowi-Amin dengan
nomor urut 01 dan Prabowo-Sandi dengan nomor urut 02. Pemilihan umum pada tahun ini diselenggarakan
bersamaan dengan pemilu legislatif. Dan Pemilihan Umum ini dimenangkan oleh pasangan nomor
urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 55,50%, diikuti oleh pasangan nomor
urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara 44,50%.

Faktor penyebab penyimpangan sosial


Terdapat beberapa faktor menyimpang yang terjadi dalam individu maupun kelompok, yaitu:
1. Faktor internal, termasuk tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan seseorang dalam
keluarga.
2. Faktor eksternal, di antaranya kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan,
dan media massa.

Dampak penyimpangan sosial


Beberapa dampak penyimpangan sosial di masyarakat, adalah:
1. Dikucilkan dalam kehidupan masyarakat Dijauhi oleh pergaulan
2. Mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial
3. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi keluarga
4. Menghancurkan masa depannya sendiri dan keluarga
5. Bentuk perbuatan dosa yang dapat mencelakakan dirinya sendiri
6. Merusak akal sehat Merusak tatanan nilai, norma, dan moral masyarakat bangsa

Pencegahan Pencegahan bisa dilakukan dari beberapa pihak, di antaranya:


1. Keluarga Kepribadian seseorang mulai terbentuk dengan baik jika lahir dan tumbuh berkembang dengan
lingkungan keluarga yang baik, begitu sebaliknya.
2. Sekolah Faktor sekolah adalah tempat menimba ilmu yang memberikan pendidikan moral selain dari
pendidikan umum.
3. Lingkungan dan teman Faktor lingkungan dan teman adalah tempat yang sangat memengaruhi watak
seseorang. Hal ini karena dalam pergaulan, dituntut agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4. Informasi Setiap orang harus dapat membedakan informasi yang bersifat baik dan tidak untuk
menghindari arus penyimpangan sosial.

Unsur Modernisasi
Unsur Modernisasi Modernisasi mengandung:

1. perubahan yangbergerak maju secara linier

2. adanya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

3. didukung dengan adanya perkembangan teknologi di berbagai kehidupan manusia, serta

4. mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia yang berusaha mengejar kehidupan yang lebih
maju dan modern.

Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan

1) Subjek yang dibimbing (peserta didik).

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut
demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas
dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna
memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya

2) Orang yang membimbing (pendidik).

Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan


dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua, guru,
pemimpin program pembelajaran, pelatihan, dan masyarakat/organisasi.

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan
secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
memanifulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan. Ke arah mana bimbingan
ditujukan (tujuan pendidikan).

4) Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak.

Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga sulit
untuk dilaksanakan di dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan
yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu
tertentu dengan menggunakan alat tertentu.

5) Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).

Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan
disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun
muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan
persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya mengembangkan kebhinekaan
kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.

6) Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).

Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat
jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat dan metode
diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja
untuk mencapai tujuan pendidikan.

7) Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat

Pendidikan yang berisi penambahan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap-sikap tertentu,
dalam peranannya menunjang proses modernisasi hendaknya diarahkan untuk:

1. menambah konformitas seseorang atau masyarakat terhadap nilainilai, cita-cita, atau program
pembangunan;
2. menambah kepekaan seseorang atau suatu masyarakat terhadap tantangan, persoalan, hajat hidup
pribadi, lingkungan, dan bangsanya yang senantiasa berubah dan berkembang;
3. menambah kemampuan menyelesaikan tantangan persoalan hidup pribadi maupun masyarakat
sesuai dengan keadaan yang dihadapi;
4. mengembangkan sikap-sikap yang cocok untuk tuntutan hidup dan kehidupan masa kini maupun
yang akan datang, seperti hemat, sederhana, disiplin, bekerja keras, menghargai waktu, berorientasi
pada masa depan, mencintai lingkungan sekitar, menghargai perbedaan, menghargai diri sendiri, dan
sebagainya

Daftar Mata Uang Asing

Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Apsar Abkhazia[E]
Abkhazia

Rubel Rusia

Afghanistan Afghani Afghanistan

Afrika Selatan Rand Afrika Selatan

Republik Afrika Tengah Franc CFA Afrika Tengah

Akrotiri dan Dhekelia Euro

Albania Lek Albania


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Pound Alderney[E]

Alderney Pound Britania[F]

Pound Guernsey

Aljazair Dinar Aljazair

Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat

Andorra Euro

Angola Kwanza Angola

Anguilla Dolar Karibia Timur

Antigua dan Barbuda Dolar Karibia Timur

Arab Saudi Riyal Saudi

Argentina Peso Argentina

Armenia Dram Armenia

Dram Armenia

Republik Artsakh

Dram Artsakh[E]

Aruba Florin Aruba

Pound Ascension[E]

Pulau Ascension

Pound Saint Helena

Australia Dolar Australia


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Austria Euro

Azerbaijan Manat Azerbaijan

Bahama Dolar Bahama

Bahrain Dinar Bahrain

Bangladesh Taka Bangladesh

Barbados Dolar Barbados

Belanda[H] Euro

Belarus Rubel Belarusia

Belgia Euro

Belize Dolar Belize

Benin Franc CFA Afrika Barat

Bermuda Dolar Bermuda

Ngultrum Bhutan

Bhutan
Rupee India

Bolivia Boliviano Bolivia

Bonaire Dolar Amerika Serikat

Bosnia dan Herzegovina Markah konvertibel Bosnia dan Herzegovina

Botswana Pula Botswana


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Brasil Real Brasil

Britania Raya Pound Britania[F]

Dolar Brunei
Brunei

Dolar Singapura

Bulgaria Lev Bulgaria

Burkina Faso Franc CFA Afrika Barat

Burundi Franc Burundi

Kepulauan Cayman Dolar Kepulauan Cayman

Republik Ceko Koruna Ceko

Chad Franc CFA Afrika Tengah

Chili Peso Chili

Kepulauan Cocos (Keeling) Dolar Australia

Dolar Selandia Baru

Kepulauan Cook
Dolar Kepulauan Cook

Curaçao Guilder Antillen Belanda

Denmark Krone Denmark

Djibouti Franc Djibouti

Dominika Dolar Karibia Timur


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Republik Dominika Peso Dominika

Dolar Amerika Serikat

Ekuador
(tidak ada)

El Salvador Dolar Amerika Serikat

Eritrea Nakfa Eritrea

Estonia Euro

Eswatini Lilangeni Eswatini

Ethiopia Birr Ethiopia

Kepulauan Falkland Pound Kepulauan Falkland

Krone Denmark

Kepulauan Faroe
Króna Faroe

Fiji Dolar Fiji

Filipina Peso Filipina

Finlandia Euro

Gabon Franc CFA Afrika Tengah

Gambia Dalasi Gambia

Georgia Lari Georgia

Ghana Cedi Ghana


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Gibraltar Pound Gibraltar

Grenada Dolar Karibia Timur

Guatemala Quetzal Guatemala

Pound Britania[F]

Guernsey
Pound Guernsey

Guinea Franc Guinea

Guinea Khatulistiwa Franc CFA Afrika Tengah

Guinea-Bissau Franc CFA Afrika Barat

Guyana Dolar Guyana

Haiti Gourde Haiti

Honduras Lempira Honduras

Hong Kong Dolar Hong Kong

Hongaria Forint Hongaria

Islandia Króna Islandia

India Rupee India

Indonesia Rupiah Indonesia

Iran Rial Iran

Irak Dinar Irak


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Irlandia Euro

Pound Britania[F]

Isle of Man

Pound Manx

Israel Shekel baru Israel

Italia Euro

Jamaika Dolar Jamaika

Jepang Yen Jepang

Jerman Euro

Pound Britania[F]

Jersey
Pound Jersey

Kaledonia Baru Franc CFP

Riel Kamboja

Kamboja
Dolar Amerika Serikat

Kamerun Franc CFA Afrika Tengah

Kanada Dolar Kanada

Kazakhstan Tenge Kazakhstan

Kenya Shilling Kenya

Kiribati Dolar Australia


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Dolar Kiribati[E]

Kolombia Peso Kolombia

Komoro Franc Komoro

Kongo, Republik Demokratik Franc Kongo

Kongo, Republik Franc CFA Afrika Tengah

Korea Selatan Won Korea Selatan

Korea Utara Won Korea Utara

Kosovo Euro

Kosta Rika Colón Kosta Rika

Kroasia Kuna Kroasia

Peso konvertibel Kuba

Kuba

Peso Kuba

Kuwait Dinar Kuwait

Kirgizstan Som Kirgizstan

Laos Kip Laos

Latvia Euro

Lebanon Pound Lebanon

Loti Lesotho
Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Lesotho Rand Afrika Selatan

Liberia Dolar Liberia

Libya Dinar Libya

Liechtenstein Franc Swiss

Lithuania Euro

Luxembourg Euro

Madagaskar Ariary Madagaskar

Makau Pataca Makau

Makedonia, Republik Denar Makedonia

Malawi Kwacha Malawi

Malaysia Ringgit Malaysia

Maladewa Rufiyaa Maladewa

Mali Franc CFA Afrika Barat

Malta Euro

Kepulauan Marshall Dolar Amerika Serikat

Mauritania Ouguiya Mauritania

Mauritius Rupee Mauritus

Meksiko Peso Meksiko


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Mesir Pound Mesir

Dolar Mikronesia[E]

Mikronesia

Dolar Amerika Serikat

Moldova Leu Moldova

Monako Euro

Mongolia Tögrög Mongolia

Montenegro Euro

Montserrat Dolar Karibia Timur

Maroko Dirham Maroko

Mozambik Metical Mozambik

Myanmar Kyat Burma

Dolar Namibia

Namibia
Rand Afrika Selatan

Dolar Australia
Nauru

Dolar Nauru[E]

Nepal Rupee Nepal

Nicaragua Córdoba Nicaragua

Niger Franc CFA Afrika Barat


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Nigeria Naira Nigeria

Dolar Selandia Baru

Niue

Dolar Niue[E]

Norwegia Krone Norwegia

Oman Rial Oman

Ossetia Selatan Rubel Rusia

Pakistan Rupee Pakistan

Dolar Palau[E]

Palau
Dolar Amerika Serikat

Shekel baru Israel

Palestina

Dinar Yordania

Balboa Panama

Panama
Dolar Amerika Serikat

Pantai Gading Franc CFA Afrika Barat

Papua Nugini Kina Papua Nugini

Paraguay Guaraní Paraguay

Prancis Euro

Peru Sol Peru


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Dolar Selandia Baru

Kepulauan Pitcairn

Dolar Kepulauan Pitcairn[E]

Polandia Złoty Polandia

Polinesia Prancis Franc CFP

Portugal Euro

Qatar Riyal Qatar

Rumania Leu Rumania

Rusia Rubel Rusia

Rwanda Franc Rwanda

Saba Dolar Amerika Serikat

Dinar Aljazair

Ouguiya Mauritania

Republik Sahrawi[L]

Dirham Maroko

Peseta Sahrawi

Saint Helena Pound Saint Helena

Saint Kitts and Nevis Dolar Karibia Timur

Saint Lucia Dolar Karibia Timur

Saint Vincent and the Grenadines Dolar Karibia Timur


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Samoa Tālā Samoa

Kawasan Samudera Hindia Britania Dolar Amerika Serikat

San Marino Euro

São Tomé dan Príncipe Dobra São Tomé dan Príncipe

Selandia Baru Dolar Selandia Baru

Senegal Franc CFA Afrika Barat

Serbia Dinar Serbia

Seychelles Rupee Seychelles

Sierra Leone Leone Sierra Leone

Dolar Brunei

Singapura
Dolar Singapura

Sint Eustatius Dolar Amerika Serikat

Sint Maarten Guilder Antillen Belanda

Siprus Euro

Siprus Utara Lira Turki

Slowakia Euro

Slovenia Euro

Kepulauan Solomon Dolar Kepulauan Solomon


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Somalia Shilling Somalia

Somaliland Shilling Somaliland

Pound Britania
Kepulauan Sandwich Selatan dan Georgia
Selatan
Pound Kepulauan Sandwich Selatan dan
Georgia Selatan[E]

Spanyol Euro

Sri Lanka Rupee Sri Lanka

Sudan Pound Sudan

Sudan Selatan Pound Sudan Selatan

Suriah Pound Suriah

Suriname Dolar Suriname

Swedia Krona Swedia

Swiss Franc Swiss

Taiwan Dolar Taiwan Baru

Tajikistan Somoni Tajikistan

Tanjung Verde Escudo Tanjung Verde

Tanzania Shilling Tanzania

Thailand Baht Thailand


Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Dolar Amerika Serikat

Timor Leste
(tidak ada)

Tiongkok Yuan Tiongkok

Togo Franc CFA Afrika Barat

Tonga Paʻanga Tonga[O]

Transnistria Rubel Transnistria

Trinidad dan Tobago Dolar Trinidad dan Tobago

Pound Saint Helena

Tristan da Cunha

Pound Tristan da Cunha[E]

Tunisia Dinar Tunisia

Turki Lira Turki

Turkmenistan Manat Turkmenistan

Kepulauan Turks dan Caicos Dolar Amerika Serikat

Dolar Australia

Tuvalu

Dolar Tuvalu

Uganda Shilling Uganda

Hryvnia Ukraina

Ukraina
Rubel Rusia[P][6]
Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Uni Emirat Arab Dirham Uni Emirat Arab

Uruguay Peso Uruguay

Uzbekistan Soʻm Uzbekistan

Vanuatu Vatu Vanuatu

Vatican City Euro

Venezuela Bolívar Venezuela

Vietnam Đồng Vietnam

Dolar Kepulauan Virgin Britania[E]


Kepulauan Virgin Britania

Dolar Amerika Serikat

Wallis dan Futuna Franc CFP

Yaman Rial Yaman

Yordania Dinar Yordania

Yunani Euro

Zambia Kwacha Zambia

Pula Botswana

Pound Inggris[F]

Zimbabwe[R]

Yuan Tiongkok

Euro
Negara atau teritorial[1] Mata uang[1][2]

Rupee India

Yen Jepang

Rand Afrika Selatan

Dolar Amerika Serikat

(tidak ada)

Anda mungkin juga menyukai