Cara Perolehan Aktiva Tetap
Cara Perolehan Aktiva Tetap
1. PEMBELIAN TUNAI
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dengan jumlah
sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan semua biaya yang
dikeluarkan.
Contoh : PT. Makmur membeli mesin, harga mesin Rp 100 juta, biaya
pengiriman Rp 2 juta, biaya memasangan Rp 1 juta dan asuransi Rp 300.000,-
Dengan demikian harga perolehan mesin diakui sebesar Rp 103,3 juta.
2. PEMBELIAN ANGSURAN
Apabila akiva diperoleh dengan cara pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga harus dikeluarkan dari
harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya.
Contoh.
PT. Makmur membeli mesin seharga Rp 5.000.000,- pada tgl 3 Januari 2009.
Pembayaran pertama Rp 2 juta dan sisanya diangsur tiap akhir tahun selama 3
tahun dengan bunga 12%. Catatan yang diperlukan adalah:
31 Desember 2009
Angsuran I 1.000.000 Utang 1.000.000
Bunga: Biaya bunga 360.000
12% x Rp 3.000.000 360.000 Kas 1.360.000
1.360.000
31 Desember 2010
Angsuran I 1.000.000 Utang 1.000.000
Bunga: Biaya bunga 240.000
12% x Rp 2.000.000 240.000 Kas 1.240.000
1.240.000
31 Desember 2011
Angsuran I 1.000.000 Utang 1.000.000
Bunga: Biaya bunga 120.000
12% x Rp1.000.000 120.000 Kas 1.120.000
1.120.000
1
PT. Jaya pada tgl 3 Januari 2009 membeli mesin dengan pembayaran angsuran
tiap akhir tahun sebesar Rp 1.975.500,- selama tiga tahun.
Total uang yang dibayarkan = 3 x Rp 1.975.500,- = Rp 5.926.500,-
Pembayaran tersebut sudah termasuk bunga 9%, jadi bunga harus dikeluarkan
untuk menentukan harga perolehan mesin. Maka selanjutnya dicari nilai tunai
dengan table nilai tunai pada tingakat bunga 9% selama 3 tahun maka diperoleh
factor nilai tunai sebesar 2,53129. Sehingga nilai angsuran pembelian mesin
tersebut adalah sbb:
Nilai tunai = Rp 1.975.500,- x 2,53129.
= Rp 5.000.000,- (dibulatkan)
Bunga selama angsuran :
Jumlah pembarana = Rp 5.926.500,-
Harga perolehan mesin = Rp 5.000.000,-
-
Bunga angsuran = Rp 926.500,-
3 Januari 2009
Mesin 5.000.000
Beban bunga ditangguhkan 926.500
Utang angsuran 5.926.500
31 Desember 2009
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 450.000
Kas 1.975.500
Beban bungan ditangguhkan 450.000
31 Desember 2010
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 312.700
Kas 1.975.500
Beban bungan ditangguhkan 312.700
2
31 Desember 2011
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 163.800
Kas 1.975.500
Beban bungan ditangguhkan 163.800
PERTUKARAN AKTIVA
JENIS KONDISI KOS (HARGA PENGAKUAN
PERTUKARAN PEROLEHAN LABA-RUGI
AKTIVA BARU)
Aktiva Tetap Tanpa kas Harga pasar Laba atau rugi
Tidak Sejenis aktiva yang diakui = HPs-NB
diserahkan
3
PERTUKARAN AKTIVA
JENIS KONDISI KOS (HARGA PENGAKUAN
PERTUKARAN PEROLEHAN LABA-RUGI
AKTIVA BARU)
Aktiva Tetap Tanpa kas Nilai terendah Rugi diakui
Sejenis antara harga
pasar atau Nilai
buku aktiva yg = HPs-NB
diserahkan
Pengeluaran kas Nilai terendah Rugi diakui
antara harga = HPs-NB
pasar atau Nilai
buku aktiva yg
diserahkan + kas
yg diserahkan
Penerimaan kas Nilai terendah Rugi diakui
antara harga = HPs-NB
pasar atau Nilai
buku aktiva yg Laba diakui =
diserahkan - kas Nilai buku terjual
yg diterima
Contoh.
Perhitungan laba:
Harga perolehan mesin 10.000.000
Akumulasi dep mesin 8.200.000 -
Nilai buku 1.800.000
Harga pasar 2.100.000 -
Laba pertukaran 300.000
* Laba jika nilai pasar lebih besar dari pada nilai buku, jika kebalikannya maka
rugi
4
Pertukaran Aktiva Tidak Sejenis dengan penyerahan kas
Pata tgl 1 Juli 2007 PT. Maju menukarkan sebuah mesin dengan sebuah
kendaraan milik PT. Lancar. Nilai wajar/harga pasar mesin sama dengan harga
pasar kendaraan yaitu sebesar Rp 2.100.000. Harga perolehan mesin Rp
10.000.000 dan telah didepresiasi sebesar Rp 8.200.000. Selain itu PT. Maju
menyerahkan kas sebesar Rp 5.000.000,-
Maka harga perolehan kendaraan diakui sebesar Rp 2.100.000 + 5.000.000 =
7.100.000