Anda di halaman 1dari 3

Step 1

1. Oksimetri  pemeriksaan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dan


saturasi oksigen.
2. Penyakit Paru Kronis  kelompok penyakit paru yang menghalangi udara untuk
bernafas.

Step 2

1. Bagaimana hubungan tingkatan emosi seseorang terhadap pernapasan cepat?


mengapa wajahnya memerah?
2. Bagaimana cara pemeriksaan oksimetri?
3. Bagaimana kontrol dari sistem respirasi?
4. Bagaimana mekanisme saturasi oksigen?

Step 3

1. Kontrol emosional dengan frekuensi denyut jantung, yaitu


Sistem Limbik yaitu Amigdala  Hipotalamus  Hipofisis Anterior untuk
menyampaikan rangsangan Hormon Adrenalin oleh Kelenjar Suprarenal 
Vasokonstriksi pembuluh darah  Aliran janrung meningkat  Jantung
berdebar cepat.
Hal tersebut dapat terjadi karena
Impuls Sistem Saraf Pusat  Suplai O2 kurang sebagai nutrisi  Ventilasi
meningkat untuk sebagai respon  Jika sudah terpenuhi akan terjadi
Vasodilatasi  Bronkodilatasi  Stimulasi dari Epinefrin.
2. Sensor berupa seperti penjepit pada tangan/jari yang dipasang Infrared sehingga
sensor sangat sensitive. Sensor pada Pulse Oksimeter akan mengukur rasio sinar
merah dan disinari Infrared.
3. Pusat Pernapasan
 Kelompok Dorsal dan Ventral pada Medulla Oblongata.
 Apneustik dan Pneumotaksik pada Pons.
Sensorik Pernapasan
 Badan Aorta melalui Nervus Vagus.
 Badan Karotis melalui Nervus Glossopharyngeus.
4. O2 larut dalam plasma hanya 1,5%, O2 mengikat Hb 95,8%, persentasi saturasi
oksigen merupakan suatu ukuran seberapa banyak Hb yang ada berikatan dengan
oksigen dapat bervasirasi dari 0-100%. O2 cenderung terdapat dalam plasma
darah  O2 diikat oleh Hb  Oksihemoglobin.
Saturasi O2 memiliki 3 mekanisme yaitu Ventilasi, Perfusi dan Difusi.

Step 4

1. Pemasukan dan pengeluaran harus seimbang  Pengaruh dari Medulla


Oblongata  Kelompok Dorsal dan Ventral.
Jantung memompa cepat  Vasodilatasi pembuluh darah  Pompa darah cepat
 Pembuluh darah Vasodilatasi supaya tidak terjadi Resistensi Perifer.
Jaras turun ke Vasomotor  Dipancarkan di Hipotalamus  Peningkatan denyut
nadi/Takikardia  Bersifat timbal balik  Vasodilatasi  Penurunan tekanan
darah  Aferen Nervus Vagus  Pelepasan Vasomotor.
2. Cahaya dapat membandingkan yang kaya O2 dan kurang O2
Saturasi darah mempunyai hubungan dengan kadar CO2 dan pH darah akan
berpengaruh dalam pengikatan O2 dan Hb.
3. Kelompok Dorsal : Neuron Inspirasi ketika tidak ada sinyal terjadi Ekspirasi,
terletak di Nukleus Solitarius, aktif selama 2 s menyebabkan Diafragma dan M.
Interkostalis Externus berkontraksi, selanjutnya impuls Insipratorik Nonaktif 3 s
kemudian.
Pusat Pernapasan
Kelompok Ventral : Inspirasi dan Ekspirasi dalam bentuk inaktif.
Pons : Apneustik (menginhibisi neuron Inspiratorik) terletak di Nukleus Para
brakhialis, Pneumotaksik (inhibisi neuron Ekspiratorik).
4. –
Mind Map

Keseimbangan
asam basa

Hubungan antara
jantung dan paru-paru Volunter
dalam pernafasan

Buffer dan faktor faktor


yang mempengaruhi
Pusat Respirasi
Pengaturan
Respirasi

Involunter

Reseptor Refleks
Sentral Faktor yang
mempengaruhi; nervus,
kimia dan non kimia

Perifer

Step 5

1. Pengaturan pernapasan (volunter dan involuter) dihubungkan dengan struktur


yang berperan.
2. Faktor yang mempengaruhi pengendalian pernapasan.
3. Hubungan jantung dan paru dalam aktivitas pernapasan.
4. Keseimbangan Asam Basa yang dipengaruhi aktivitas pernapasan.
Reflesi Diri
Alhamdulillah setelah mengikuti Skenario 5 pertemuan pertama, sudah membahas
banyak hal seperti kontrol pernapasan, saraf yang berperan, dan sebagainya. Tetapi,
masih banyak materi yang harus dipelajari kembali agar ilmu yang saya dapatkan,
dapat bermanfaat bagi saya kedepannya.
Step 6
Belajar mandiri.
Step 7

Anda mungkin juga menyukai