Anda di halaman 1dari 19

TRANSPORTASI TRANSMEMBRAN

Hamong Suharsono

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya

2sehingga makalah ini dapat diselesaikan . Kami juga mengucapkan terimakasih

kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembentukkan makalah

ini baik dalam bentuk materi ataupun pemikiran yang diberikan.

Kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam

makalah ini.

Didasari pengetahuan dan pengalaman yang belum bai, kami sadar

masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam makalah ini . Kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Bali, 9 Desember 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1

1.3 Tujuan ..................................................................................... 2

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………. 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Transpor Antar Membran ....................................................... 5

3.2 Mekanisme Kerja Osmosis ..................................................... 6

3.3 Mekanisme Kerja Difusi.......................................................... 8

3.4 Mekanisme Kerja Pompa Na-K .............................................. 9

3.5 Mekanisme Kerja Eksositosis dan Endositosis........................ 10

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 12

3.2 Saran ....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

3
DAFTAR GAMBAR

1 Gambar osmosis darah ..................................................................... 6

2 Gambar osmosis sel tumbuhan......................................................... 7

3 Gambar difusi sederhana................................................................... 8

4 Gambar pompa Na-K ....................................................................... 9

5 Gambar endositosis .......................................................................... 11

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang
memisahkan sel hidup dengan sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang
luar biasa ini tebalnya kira-kira 8 nm. Seperti semua membran biologis,
membran plasma memiliki permeabilitas selektif, yakni membran ini
memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan lebih
mudah daripada substansi lainnya.(Campbell,dkk.,2002).
Membran plasma ada untuk membatasi bagaian dalam sel dengan
lingkungan disekitarnya. Membran ini tersusun atas dua lapisan lemak
pada bagian dalam dan lapisan protein pada bagaian luar atau biasa disebut
fosfolipid bilayer. Membran plasma bersifat selektif permeabel yang
berarti membran ini dapat dilewati oleh berbagai macam zat secara
langsung ataupun tidak langsung .
Proses keluar masuknya molekul melalui membran selektif
permeabel dapat disebut sebagai transpor transmembran .Untuk itu kami
membuat makalah ini untuk mengetahui apa itu transpor transmembran
dan berbagai macam proses transpor transmembran. Makalah ini akan
menjelaskan dan membahas seluruh mekanisme dari setiap jenis transpor
transmembran.
Adapun materi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
molekul-molekul apa saja yang dapat keluar masuk sel melaui membran
sel dan faktor-faktor yang mempengaruhi transpor membran .
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu transportasi transmembran ?
2) Bagaimana mekanisme kerja osmosis ?
3) Bagaimana mekanisme kerja difusi pada transpor antar membran ?
4) Bagaimana mekanisme kerja pompa Na-K
5) Bagaimana mekanisme kerja eksositosis dan endositosis ?

5
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan yang
diharapkan dalam pembentukan makalah mengenai “ Biotranspor
Molekuler ” adalah
1) Untuk mengetahui apa itu transportasi transmembran.
2) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja osmosis.
3) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme difusi pada transpor antar
membran?
4) Untuk mengetahui mekanisme kerja Pompa Na-K
5) Untuk mengetahui mekanisme kerja Eksositosis dan endositosis
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca mengetahui arah pembahasan makalah
ini, maka secara garis besar akan diuraikan sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta
sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang pengertian-pengertian umum dan dasar
teori mengenai Transportasi transmembran.
3. BAB III Pembahasan
Bab ini membahas tentang definisi transportasi transmembran,
mekanisme kerja osmosis, mekanisme kerja difusi, mekanisme
kerja eksositosis, dan mekanisme kerja Endositosis.
4. BAB III Penutup
Bab yang paling akhir ini memebahas tentang kesimpulan, saran,
daftar pustaka, dan lampiran.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Transportasi antar membran satu fungsi membran sel adalah sebagai lalu
lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran
sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat
kecil (air, etanol), karena membran bersifat semipermibale. Molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel (Darmadi 2012).
Banyaknya molekul yang masuk kedalam sel melalui membran sel membentuk
suatu aktivitas sel yang dinamakan transpor antar membran.
Transpor membran dibagi menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor
pasif. Transportasi zat melalui membran sel terdiri dari dua macam yaitu, transpor
pasif dan transpor aktif. Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan
molekul atau zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi, dan Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel
melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi
yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. ATP adalah molekul pembawa
energi di dalam sel. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi
rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai
keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat
mempengaruhi proses ini (Darmadi 2012).
Transpor pasif Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi
larutan di antara kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan
energi rnetabolik. Transpor pasif ini bersifat spontan. Transpor pasif dibedakan
menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau
difasilitasi (facilitated diffusion), dan osmosis. Terdapat dua proses fisikokimiawi
yang penting dalam transport materi dalam sel yaitudifusi dan osmosis (Alkatiri
1996).
Transpor aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak
spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.

7
Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Transport aktif
terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga
terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange). Transport aktif primer
memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump.
Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa
kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca
dalam sel rendah (Nadjib 2009).

8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Transpor Antar Membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai media transpor
bagi sel. Trasnpor melewati membran sel cukup penting dalam menjaga
homeostasis dalam sel . Transpor membran sel itu sendiri merupakan
proses pengangkutan materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah tanpa menggunakan ATP
(Adenosin Trifosfat), atau proses pengangkutan molekul dari daerah yang
konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi dengan
menggunakan energi hasil metabolisme ATP, dan kedua proses tersebut
berlangsung secara terpadu untuk menjaga kesetimbangan molekul
biologis di dalam sel (Sumadi dan Marianti, 2007).
Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau
zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi, dan Transpor aktif merupakan transpor partikel-
partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien
konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. ATP adalah
molekul pembawa energi di dalam sel. Transpor aktif berjalan dari larutan
yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi
tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan
listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini (Darmadi
2012).
Transpor pasif dapat berlangsung karena adanya perbedaan
konsentrasi antar membran larutan, transpor pasif bersifat spontan dan
tidak memerlukan energi metanolik dalam proses kerjanya. Transpor pasif
dibagi menjadi dua jenis yaitu difusi dan osmosis.(Alkatiri 1996) Difusi
adalah proses berpindahnya zat dalam pelarut yang berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang berkonsentrasi rendah tanpa melewati membran

9
semipermeabel. Sedangkan osmosis adalah proses difusi air melalui
membran semipermeabel dari pelarut yang berkonsentrasi tinggi (memiliki
banyak air) kepelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air ) proses
osmosis akan berhenti jika konsentrasi didalam dan diluar sel telah
seimbang (Hamdi 2013).
Transpor aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan
bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien
konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein.
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport
aktif sekunder juga terdiri atas co-transport dan counter transport
(exchange). Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP,
misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan
dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump,
ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah (Nadjib
2009).

3.2 Mekanisme Kerja Osmosis


Osmosis merupakan proses difusi khusus yang hanya melibatkan
air sehingga biasanya disebut sebagai difusi air, jadi osmosis adalah
perpindahan molekul zat pelarut yang berkonsentrasi tingg 9mengandung
banyak air ke larutan yang memiliki konsentrassi zat pelarut yang rendah
melalui membran semipermeabel.

Gambar 1

10
Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi
oleh konsentrasi zat pelarut didalam sel. Jika dalam keadaan isotonis yaitu
konsentrasi zat pelarut didalam sel dan diluar sel seimbang tidak akan ada
aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam keadaan hipertonis
atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel akan menyebabkan terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis
ini dapat dilihat dengan adanya krenasi ataau penyusutan yang terjadi pada
sel hewan.
Mekanisme osmosis yang terjadi pada sel hewan juga dapat dilihat
Jika konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih rendah dari konsentrasi zat
pelarut diluar sel atau sel dalam keadaan hipotonis. Kegiatan osmosis ini
dapat dilihat dengan adanya perpindahan molekul zat pelarut diluar sel
yang masuk kedalam sel sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis atau
pecahnya membran plasma yang dimiliki sel hewan.

Gambar 2
Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat dari sel
tumbuhan .Jika sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis atau molekul zat
pelarut didalam sel lebih rendah daripada di luar sel ,mekanisme osmosis
yang terjadi adalah masuknya molekul zat pelarut dari luar sel tunmbuhan
memenuhi sel tumbuhan sehingga terlihat adanya kenaikan volume dari sel
tumbuhan yang dinamakan turgid.Sel tumbuhan tidak pecah karena adanya
dinding sel selulosa untuk menjaga bentuk sel.

11
Jika Sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis atau konsentrasi zat
pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut di luar sel akan
terlihat terjadinya osmosis dengan keluarnya molekul zat pelarut didalam
sel dan membuat mengekerutnya sel tumbuhan dan terlepasnya
protoplasma dari dinding sel, keadaan ini disebut plasmolisis.

3.3 Mekanisme Kerja Difusi


Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu
zat dalam pelarut dari bagianberkonsentrasi tinggi ke bagian
berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan airmelalui
membran semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan
tekanan hidrostatik. Energi untuk proses difusiadalah energi kinetik yang
normal ditimbulkan akibat pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati
membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi

fasilitasi.
Gambar 3
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion
melewati membran sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di
membran sel kecepatan difusi sederhana ditentukan dari jumlah substansi
yang ada , kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori

12
pada membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi
sederhana, proses difusi terjadi melalui dua jalan yaitu melalui lapisan
lipid jika zat itu terlarut dalam lemak dan melalui saluran air atau protein.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu
ukuran partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak dan suhu.
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Semakin tebal membran dan
besar luas area serta semakin besarnya jarak antara dua konsentrasi,
menyebabkan semakin lambat kecepatan difusinya. Begitu pula dengan
besarnya luas dan tingginya suhu akan menyebabkan bertambah cepatnya
laju difusi.

3.4 Mekanisme Kerja Pompa Na-K


Pompa Na-K adalah salah satu proses yang ada dalam tranpor
transmembran yaitu transpor aktif, pompa Na-Kmasuk kedalam jenis
transpor aktif karena membutuhkan energi dalam pekerjaannya.
Dalam sel hewan terdapat ion Natrium dan Kalium yang cukup
penting dalam menjaga proses fisiologis didalam sel dan membantu
menyeimbangkan volume sel. Natrium juga berfungsi untuk mengatur

13
keseimbangan cairan dalam sel dan tubuh.
Gambar 4
Mekanisme kerja Pompa Na-K
1) Na+ pada sitoplasma berikatan dengan pompa Natrium-Kalium.
Afinitas terhadap Na+ tinggi saat protein berbentuk seperti ini.
2) Pengikatan Na+ merangsang fosforilasi (penambahan gugus fosfat)
protein oleh ATP.
3) Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk, sehingga
afinitasnya terhadap Na+ menurun, dan dilepaskan ke sebelah luar.
4) Bentuk baru protein memiliki afinitas tinggi terhadap K+, yang
berikatan ke sisi ekstraselualer, dan memicu pelepasan gugus pospat.
5) Hilangnya fosfat mengembalikan bentuk awal protein, yang memiliki
afinitas lebih rendah terhadap K+
6) K+ dilepaskan;afinitas terhadap Na+ tinggi lagi, dan siklus ini
berulang.

3.5 Mekanisme Kerja Eksositosis dan Endositosis


Eksositosis, adalah mekanisme untuk mentranspor materi keluar
dari sel. Organel sel yang memiliki peran dalam proses ini adalah aparatus
golgi yang melakukan pengemasan mejadi vesikula-vesikula untuk
disekresikan. Vesikula yang terbentuk dari aparatus golgi akan
dipindahkan menuju membran sel. Vesikula tersebut nantinya akan
mengalami penyatuan dengan membran dan melepaskan materinya ke
lingkungan di luar sel
Endositosis adalah mekanisme untuk memasukkan makromolekul
ke dalam sel melalui membran sel. Terdapat duajenis proses endositosis.
Pertama, fagositosis. Pada dasarnya fagositosis adalah kebalikan dari
eksositosis, dimana materi ekstraselular melekat di membran dan terjadi
pelekukan ke dalam atau cleavage. Zat yang dimasukkan ke dalam sel
dengan fagositosis adalah materi yang berukuran besar. Sebagai contoh

14
suatu amuba yang ”memakan” bakteri dengan menggunakan kaki semu
(pseudopodia). Kedua pseudopodia nantinya akan menyatu di baian ujung

dan menyelubungi seluruh bakteri. Pelekukan yang semakin dalam ini


nantinya akan memisahkan diri dari membran sel dan menjadi vakuola
Gambar 5
Kedua, pinositosis. Proses ini hampir sama dengan fagositosis
namun untuk molekul yang memiliki ukuran lebih kecil. Biasanya berupa
droplet atau tetesan cairan yang di dalamnya mengandung bahan-bahan
makanan. Bisa kita lihat perbedaan antara fagositosis dan Pinositosis
adalah jika fagositosis partikel padatan yang akan masuk kedalam sel,
sedangkan pinositosis adalah larutan yang masuk kedalam sel.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
 Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain difusi dan
osmosis juga ada difusi terfasilitasi yang juga merupakan transpor
pasif.
 Difusi adalah pergerakan zatdari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah tanpa memerlukan energi.
 Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran
molekul, berat molekul, gradien konsentrasi, luas permukaan membran,
kelarutan, dan jarak tempat berlangsungnya difusi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah temperatur, zat
terlarut, luas permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul,
dan tebal membran.

16
3.3 Saran
Setelah mendapatkan ilmu yang dipelajari melalui makalah ini, sebaiknya di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengetahui bagaimana difusi
osmosis terjadi.Bagi mahasiswa yang telah mengembangkannya, harap
mampu membagi ilmu dan pengetahuan tentang Difusi Dan Osmosis.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alkatiri S. 1996. Kajian Ringkas Biologi. Airlangga University Press: Surabaya.

Darmadi. 2012. Mekanisme Transpor Pada Membran. [terhubung berkala].


darmadi.disdikporabna.com.[9 Oktober 2013]

Hamdi H. 2013. Transportasi melalui membran sel. [terhubung berkala].


www.sibarasok.com/2013/03/transportasi-sel-melalui-membran-sel. [9
Oktober 2013].

Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN Model
Palangkaraya. Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang 1 : 24-37.

Sumadi, dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Campbell, Neil A dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Dwi Aprilia. 2015. Pompa Natrium – Kalium http://all-about-


biology23.blogspot.co.id/2015/06/pompa-natrium-kalium.html

18
19

Anda mungkin juga menyukai