Disusun Oleh :
1. Azam Nurdiansyah (1213013005)
2. Jogito Sitorus (1203113041)
3. Juli Ratna Sari (1202113001)
4. Neni Megawati (1213013003)
Puji dan syukur patut penulis ucapkan atas hikmat dan kemampuan serta berkat yang
melimpah yang di berikan Tuhan Yang Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
ini dengan baik.
Selain itu juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
mengambil peran serta dalam penulisan Makalah ini dari awal hingga dapat terselesaikan
dengan baik sehingga Makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini kami sampaikan kepada
dosen mata kuliah “PKN” sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut.
Penulis sangat menyadari bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan masih sangat banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Penulis sangat mengharapkan
pengertian pembaca apabila terdapat banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini.
Penulis sadar bahwa masih perlu banyak belajar untuk dapat menulis Makalah ini dengan
lebih baik lagi. Sekiranya Makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
“Kelompok 8”
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai negara kepulauan terbesar dunia, posisi geografis Indonesia
membentang pada koordinat 6 LU – 11.08’ LS dan 95 BT – 141.45’ BT dan terletak di
antara dua benua, Asia di utara, Australia di Selatan, dan dua samudera yaitu
Hindia/Indonesia di barat dan Pasifik di timur. Dalam perspektif geopolitik, bentangan
posisi geografis ini tentu saja menjadikan Indonesia sebagai Negara yang
memiliki bargaining power dan bargaining positionstrategis dalam percaturan dan
hubungan antar bangsa, baik dalam lingkup kawasan maupun global. Hal ini berangkat
dari pemikiran bahwa ruang merupakan inti dari geopolitik karena di sana merupakan
wadah dinamika politik dan militer. Penguasaan ruang secara de facto dan de
jure merupakan legitimasi dari kekuasaan politik. Bertambahnya ruang negara atau
berkurangnya ruang negara oleh berbagai jenis sebab, selalu dikaitkan dengan
kehormatan dan kedaulatan negara dan bangsa (Sunardi, 2000, 33 – 35). Sementara itu,
hubungan antar bangsa senantiasa diwarnai oleh kompetisi dan kerjasama. Dalam
hubungan tersebut, setiap bangsa berupaya untuk mencapai dan mengamankan
kepentingan nasionalnya menggunakan semua instrumen kekuatan nasional
dimilikinya. Dalam kaitan kepentingan nasional itulah, bangsa Indonesia tentu saja
harus senantiasa mengembangkan dan memiliki kesadaran ruang (space
consciousness) dan kesadaran geografis (geographical awareness) sebagai Negara
kepulauan. Hal ini logis dan sangat mendasar mengingat, di satu sisi, posisi geografis
yang strategis dan terbuka serta mengandung keragaman potensi sumber kekayaan
alam, tentu saja merupakan peluang dan keuntungan bagi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya. Namun di sisi lain, posisi geografis yang
menjadi perlintasan dan pertemuan kepentingan berbagai negara ini, mengandung pula
kerawanan dan kerentanan karena pengaruh perkembangan lingkungan strategis yang
dapat berkembang menjadi ancaman bagi ketahanan bangsa dan pertahanan Negara.
Berbagai pengaruh dan dampak negatif dari perkembangan lingkungan
strategis yang disertai berubahnya persepsi dan hakikat ancaman terhadap eksistensi
maupun kedaulatan bangsa, tentu saja harus dicermati dan disikapi oleh bangsa
Indonesia secara sungguh–sungguh. Hal ini penting mengingat kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi (Information and Communication
Technologies – ICT) telah berimplikasi semakin berkembangnya peperangan modern
dalam bentuk Asymmetric Warfare dan Proxy War. Oleh karena itu, salah satu upaya
yang harus menjadi fokus perhatian segenap komponen bangsa adalah kemandirian
dalam penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang.
Dalam konteks membangun ketahanan nasional aspek pertahanan keamanan, maka
penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi merupakan cara cerdas untuk
mengantisipasi dan menghadapi ancaman militer maupun ancaman nir militer. Terkait
hal tersebut, keberadaan Resimen Mahasiswa ITB “Resimen Teknologi”, memiliki
relevansi yang sangat strategis dalam memperkuat sistem pertahanan negara di masa
damai maupun di masa perang. Sesuai dengan kapasitas, kapabilitas dan
kompetensinya, peranserta dan partisipasi aktif Menwa ITB “Resimen Teknologi”
semakin dibutuhkan untuk melipatgandakan kekuatan dan kemampuan pertahanan
negara dalam menghadapi potensi ancaman Asymmetric Warfare maupun Proxy War.
4
Ketahanan nasional menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat suatu negara.
Ketahanan nasional harus dibina serta dikembangkan secara terus menerus agar
kehidupan masyarakat semakin terjamin. Di Indonesia ancaman terhadap ketahanan
nasional dapat datang dari manapun. bukan hanya dalam bentuk agresi militer, namun
juga bisa berbentuk bencana alam, konflik antar etnis atau agama, penggunaan narkoba,
dan lain sebagainya. Untuk itu, sangat penting memahami konsep ketehanan nasional.
Salah satu masalah nasional yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
adalah berkembangnya ujaran kebencian dan berita bohong di media sosial. Hampir
setiap hari media sosial dibanjiri oleh berbagai pendapat masyarakat atas suatu isu
tertentu. Pendapat itu tidak menjadi masalah jika dikemukakan dengan bahasa yang
membangun, sopan, dan tetap mengedepankan penghormatan kepada yang berbeda
pendapat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Ketahanan Nasional ?
2. Apakah Fungsi Ketahanan Nasional?
3. Apa saja permasalahan Ketahanan Nasional di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi Ketahanan Nasional.
2. Mengetahui Fungsi Ketahanan Nasional.
3. Mengetahui apa saja permasalahan Ketahanan Nasional di Indonesia.
5
BAB II PEMBAHASAN
6
budaya, pertahanan serta keamanan, untuk mencapai kesejahteraan hidup
masyarakat Indonesia.
3. Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara kerja yang
intersektor serta multidisipliner
Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat kebijakan yang dibuat
pemerintah dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
agar masyarakat dapat hidup adil dan makmur.
Menurut survei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada
Juni 2020, jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun 2020
sebanyak 196,7 juta jiwa. Jumlah ini naik dibanding tahun 2018 sebanyak 171,2 juta
jiwa.Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data BPS
sebanyak 266 juta, maka jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut mencapai 73,7
persen (Kompas, 9/11/2020). Dari survei APJII juga diketahui ada empat alasan
penggunaan internet, yaitu 51,5 persen atau mayoritas untuk mengakses media sosial,
dan yang lain untuk berkomunikasi lewat pesan, bermain games, dan belanja online.
Dalam konteks geopolitik dan geostrategis yang dianut oleh Indonesia, di mana
geopolitik diejawantahkan sebagai wawasan nusantara dan geostrategis sebagai konsep
ketahanan nasional (Prof. Ermaya Suradinata, Etika Pemerintahan dan Geostrategis
Indonesia, 2012), maka konflik di media sosial sangat mengancam keduanya.
Unsur-unsur kekuatan nasional disebut dengan nama Astagatra yang terdiri dari
Trigatra dan Pancagatra. Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk,
sumber daya alam, dan wilayah (geopolitik). Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri
atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (geostrategis).
Delapan unsur tersebut dapat mempengaruhi seberapa kuat suatu negara dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negaranya. Ketika salah satu atau beberapa
unsur mengalami pelemahan, maka bisa berpengaruh kepada unsur yang lain, bahkan
semua undur. Dengan kata lain, kuat atau lemahnya tingkat ketahanan nasional akan
mempengaruhi kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman kekuatan yang terjadi,
baik ancaman dari luar dan dari dalam negeri.
7
Konflik di media sosial merupakan masalah yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat yang termasuk dalam lima aspek sosial (pancagatra). Dalam konflik di
media sosial melingkupi konflik yang terkait dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam. Lemahnya aspek sosial tersebut memberikan pengaruh buruk
kepada aspek alamiah yaitu penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
Oleh karena itu, ada alasan kuat untuk menyatakan bahwa potensi konflik di
media sosial dapat mengancam ketahanan nasional Indonesia. Konflik sosial akan
melemahkan aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan kemanan yang pada
akhirnya juga berpengaruh pada aspek penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
8
pihak lain dari luar. Ancaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah
kebijaksanaan dan dilaksanakan secara konseptional baik menyangkut masalah
kriminal maupun politis.
Tantangan merupakan gugahan kemampuan, hambatan merupakan usaha yang
bertujuan melemahkan diri sendiri, gangguan adalah yang berasal dari luar, identitas
adalah ciri khas suatu bangsa dilihat secara keseluruhan yang menbedakannya dengan
bangsa lain, integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan nasional
suatu bangsa baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
Maka dari itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki ketahanan
nasional, agar bisa mengatasi sekaligus melawan ancaman dari negara luar, Misalnya
menyangkut budaya dari luar, sumber daya alam, aspek sumber daya manusia, maupun
idiologi yang menyusup identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu ketahanan nasional ini sangat penting dimiliki oleh warga
Negara Indonesia, agar bisa mengatasi dan melawan ancaman yang mengancam negara
Indonesia, dan agar negara dan bangsa hidup tenteram dan damai menikmati kekayaan
alam dan geographis yang indah pemberian Tuhan pada kita bangsa Indonesia.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisikan
keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman,
gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri.Pada jaman sekarang ini
ancaman yang dapat mengancam ketahanan nasional itu beragam,ancaman yang
dihadapi Indonesia pada saat ini ada 2 yaitu ancaman yang timbul melalui media sosial
seperti: ujaran kebencian dan berita bohong dimedia sosial.Ancaman lain adalah
munculnya covid-19,ancaman ini menyerang semua Negara yang ada didunia.
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
https://hot.liputan6.com/read/4671715/pengertian-ketahanan-nasional-beserta-
fungsi-dan-tujuannya-bagi-negara
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/08/151456069/ketahanan-nasional-
pengertian-dan-fungsinya
https://birokratmenulis.org/konflik-di-media-sosial-mengancam-ketahanan-nasional/
https://utira-ibek.ac.id/ketahanan-nasional-indonesia/
11