Anda di halaman 1dari 46

Pertemuan - 2

Atom, Molekul, dan Ion

Oleh : Tim LIDA Universitas Sumatera Utara


Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti perkuliahan ini
mahasiswa akan mampu
menjelaskan hukum-hukum dasar
kimia mengenai atom yang
berhubungan dengan sifat fisis
dan kimia pada tabel periodik,
pembentukan molekul, ion, dan
rumus kimia serta penamaannya
Materi yang Dipelajari
1. Hukum-hukum kimia
2. Struktur atom
3. Nomor atom, massa, dan isotop
4. Tabel periodik
5. Molekul dan ion
6. Rumus kimia

7. Penamaan senyawa
A. HUKUM DASAR KIMIA
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1973)

“Pada setiap reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi


adalah tetap”

Contoh

H2 (s) + 1/2O2 (g)→ H2O (g)


2g 16 g 18 g

Kelemahan: Hanya berlaku pada system tertutup


2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799)

“Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa


selalu tetap”

Contoh

H2 (s) + 1/2O2 (g)→ H2O (g)


1 : 8

Kelemahan: Tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang


mengandung komposisi isotope yang berbeda.
Contoh
18 g air murni dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya yaitu 16 g
oksigen dan 2 g hidrogen.
Persen komposisi air adalah :
Hidrogen = 2/(16+2) x 100 % = 11,1%
Oksigen = 16/(16+2) x 100% = 88,9%
jumlah = 100%
Perbandingan massa hidrogen dan oksigen =
11,1% : 88,9% = 1 : 8.
Komposisi air ini selalu tetap,sepanjang air itu murni, tidak bergantung dari
sumber atau cara pembuatannya
❑ Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara
mengalikan jumlah atom dengan massa atom relatif masing-masing
unsur.
❑ Misalnya H2O perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Massa atom H : massa atom O = (2 x Ar.H) : (1 x Ar.O)
= (2 x 1) : (1 x 16)
= 2 : 16
=1:8
3. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton,1803)
“Dua unsur yang dapat membentuk dua senyawa atau lebih memiliki
perbandingan komponen yang mudah dan sederhana”

Contoh

Senyawa %N %O N:O
I 63,7 36,3 1:0,57
II 46,7 53,3 1:1,14
III 36,9 63,11 1:1,74
4. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusac, 1808)

“Pada suhu dan tekanan sama, volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat
sederhana”

𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑨 𝑲𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑨
=
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑩 𝑲𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑩

Contoh

2H2 (s) + O2 (g)→ 2H2O (g)


2 Vol 1 vol 2 vol
5. Hukum Avogadro

“Pada suhu dan tekanan sama, volume yang sama dari semua gas
mengandung jumlah molekul yang sama ”

𝑴𝒐𝒍 𝑨 𝑲𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑨
=
𝑴𝒐𝒍 𝑩 𝑲𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑩
Contoh

2H2 (s) + O2 (g) → 2H2O (g)


2 Vol 1 vol 2 vol
2 molekul 1 molekul 2 molekul
B. STRUKTUR ATOM
Struktur atom

❑ Atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang artinya tidak dapat
dibagi-bagi lagi
❑ Melalui model dan teori atom dapat diketahui struktur suatu atom
❑ Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan
perkembangan pemikiran manusia, maka semakin banyaknya
penjelasan tentang atom yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan, diantaranya adalah:
1. Teori atom Dalton (John Dalton)
2. Teori atom Thomson (J.J Thomson)
3. Teori atom Rutherford (Ernest Rutherford)
4. Teori atom Bohr (Niels Bohr)
Teori atom
1. Teori Atom Democritus (~400 BC)
➢ Filosofi Yunani
➢ Konsep: Semua materi tersusun atas partikel sangat kecil dan
tidak terbagi yang disebut atom
2. Teori Atom Dalton (1808)
❑ Materi tersusun atas partikel-partikel sangat kecil yang tidak
dapat terbagi lagi yang disebut atom.
❑ Atom penyususn suatu unsur berbeda dengan atom penyusun Model atom Dalton,
unsur yang lain. atom dari 1 unsur mempunyai kesamaan seperti bola pejal
massa dan sifat.
❑ Atom unsur yang berbeda dapat bergabung satu dengan
yang lain dengan perbandingan sederhana membentuk
senyawa.
❑ Reaksi kimia berlangsung jika atom-atom dipisahkan,
digabungkan atau ditata ulang. Atom suatu unsur tidak dapat
diubah menjadi atom unsur lain melalui reaksi kimia.
FAKTA-FAKTA YANG MELEMAHKAN
MODEL ATOM DALTON

1. Atom dapat berubah menjadi atom lain: peluruhan radioaktif


2. Atom memiliki sub-partikel, diantaranya bermuatan listrik : gaya-gaya Coulumb
antar materi
3. Teori Atom J.J. Thomson(1897), Fisikawan Inggris
❑ Eksperimen menentukan rasio muatan terhadap massa electron (q/me) →
q/me = -1,76 x 108 c/g
❑ Sinar katoda dikenai medan listrik dan medan magnet
❑ Model atom “Plum pudding” (Roti kismis)
❑ RA Millikan (1923) → muatan e = 1,6022 x 10-19 C → me = -9,10 x 10-
28 g (penemu muatan electron)

❑ Pembelokan sinar katoda menuju logam yang bermuatan positif


❑ Percobaan Tabung Sinar Katoda
4. Rutherford: Lempeng emas
(1901)
❑ Pertikel α (alfa): ion He
bermuatan positif dari sumber
radioaktif ditembakkan melalui
lempeng/ lembaran emas (Au
foil) yang sangat tipis.
❑ Layar fluoresen ditempatkan di
belakang Au foil untuk
mendeteksi hamburan
(scattering) partikel α.
Observasi eksperimen Rutherford
➢ Sebagian besar partikel α melewati foil
➢ Banyak partikel α terdefleksi dengan sudut
bervariasi
➢ Beberapa partikel α terdefleksi balik dari foil
Au
Kesimpulan
➢ Sebagian besar massa atom terpusatkan
dalam INTI yang disebut INTI ATOM (nucleus)
➢ Inti Atom bermuatan Positif disebut proton
➢ Sebagian besar volume atom adalah ruang
kosong

Penelitian yang lain menemukan massa proton = 1,67262 x 10-24 g


(kira-kira 1840 kali massa elektron)
Elektron
Inti Atom
Kelemahan Model Atom Rutherford
➢Tidak menjelaskan posisi electron
(partikel atom bermuatan negative)

FAKTA:
➢Partikel bermuatan berlawanan Orbit
akan saling tarik menarik
➢Apa yang mencegah electron tidak
tertarik ke inti yang bermuatan
positif?

Model Atom Rutherford


5. Model Atom Bohr (1913
➢ Niels Bohr (1885-1962) ilmuwan Danish
yang bekerja dengan Rutherford
➢ Mengusulkan: electron harus mempunyai
cukup energy untuk membuatnya berada
dalam gerak konstan mengelilingi inti
➢ Bohr membuat analogi terhadap
gerakan planet mengelilingi matahari
➢ Planet mengelilingi matahri dengan gaya
gravitasi (gaya sentripetal dan gaya ▪ Elektron berputar dalam jalur orbit
sentrifugal)
▪ Elektron tunggal atom hidrogen hanya dapat berada
➢ Elektron mempunyai cukup energy yang
pada orbit-orbit tertentu yang memiliki energi tertentu
memungkinkan untuk mengatasi gaya
Tarik inti. ▪ Radiasi terjadi ketika elektron berpindah dari orbit
yang memiliki energi lebih besar ke yang lebih kecil.
1. Karena orbit yang mungkin tidak terhingga, energi
elektron juga tidak terhingga: tidak mungkin
2. Pergerakan partikel dalam medan listrik akan
memancarkan energi. Elektron akan terus menerus
kehilangan energi:
Akhir pergerakan elektron, kehancuran atom!

Spektrum Emisi
1. Spektrum emisi : spektrum garis atau kontinu dari radiasi yang
diemisikan oleh suatu zat
2. Spektrum garis: emisi cahaya dengan panjang gelombang
tertentu → Spektrum emisi atom
3. Spektrum kontinu: emisi cahaya dengan panjang gelombang
yang berkelanjutan → Spektrum emisi molekul
Spektrum Emisi Garis (diskontinu)
Spektrum Emisi Kontinu
Problema teori model Bohr
“Tidak berhasil untuk atom berelektron banyak. ide-ide kuantum
diperkenalkan secara “paksa”.

Perbaikan model Bohr:


KUANTUM atau MEKANIKA GELOMBANG
6. Teori Mekanika Kuantum
Cahaya: partikel dan gelombang

Energi cahaya
▪ Radiasi: emisi/pancaran energy dalam berbagai bentuk
➢ Radiasi elektromagnetik = radiasi yang mempunyai sifat seperti gelombang
listrik dan medan magnet meliputi cahaya (light), gelombang mikro, sinyal
radio dan sinar x
➢ Kecepatan diruang hampa = kecepatan cahaya: c = 3 x 108 m/det
▪ Energi cahaya berjalan dalam bentuk gelombang yang mempunyai impuls
magnetic dan elektrik
▪ Gelombang bersifat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat yang lain
▪ Gelombang elektromagnetik mempunyai sifat sebagai GELOMBANG
Spektrum elektromagnetik

▪ Radio & TV,


microwaves, UV,
infrared, cahaya
tampak
▪ (visible light)
Spektrum
Elektromagnetik:
seluruh rentang
daerah radiasi
elektromagnetik
Sifat Gelombang
Panjang gelombang, λ(lambda) = jarak antara titik puncak 10 Amplitudo = tinggi maksimum suatu
yang berurutan gelombang

Frekuensi, ν(nu) = jumlah satu panjang gelombang yang


Node/simpul = titik saat amplitudo nol
melalui titik tertentu per satuan waktu, 1 siklus gelombang per
detik; Satuan frekuensi: 1/s (s-1); hertz, Hz

Semua gelombang elektromagnetik bergerak dengan kecepatan


cahaya → panjang gelombang dinyatakan dengan frekuensi
Mekanika Kuantum atau Gelombang
▪ Usulan de Broglie (1924): Setiap materi bergerak memiliki sifat
gelombang
▪ Untuk cahaya: E = hn = hc / l
▪ Untuk partikel: E = mc2 (Einstein)

L. de Broglie maka, mc = h / l
(1892-1987)
untuk partikel

mv=h/l

l untuk partikel disebut panjang gelombang de Broglie


28
Mekanika Kuantum atau Gelombang

▪ Schrodinger : elektron yang bergerak mengelilingi inti juga


berperilaku seperti gelombang
▪ Penyelesaian PERSAMAAN GELOMBANG menghasilkan sederet
rumus matematik yang disebut Fungsi gelombang, Y
▪ Setiap fungsi gelombang menggambarkan energi yang
diperbolehkan untuk sebuah elektron
E. Schrodinger
1887-1961
Azas ketidakpastian

Hakekat elektron dalam atom: teori W. Heisenberg.


Posisi dan momentum (p = mv) sebuah elektron tidak dapat
ditentukan secara tepat sekaligus.

W. Heisenberg
1901-1976
• Partikel Penyusun Atom
Penemu Joseph John Thomson
C. NOMOR ATOM, MASSA, DAN ISOTOP
X
A

Z
Z=Nomor atom (atomic
number) = Jumlah Proton

X = Lambang Atom
Contoh:
𝟏𝟑
𝟔𝐂
X = Lambang atom C
A= Nomor massa (massa number), A = P+n
A = p+n =13
Z=p=6
n = A-Z=13-6 =7
n = Jumlah neutron = A -Z
Isotop, Isobar, dan Isoton

Isotop Isobar

14 14
12 13 14 Contoh: 7N dan 6C
Contoh: 6C, 6C, 6C

Isoton

23 24
Contoh: 11Na dan 12Mg

Keterangan: Iso = sama, p=proton, A=nomor


massa, dan n=neutron
D. TABEL PERIODIK
D. MOLEKUL DAN ION
Molekul dan Ion

Molekul Ion

Na+, Mg2+
CO2, H2O, O2-, S2-
NH3, HCl
Molekul Diatomik dan Poliatomik
Molekul H2, N2 dan O2,
Molekul diatomik (diatomic molecule)
F2, Cl2, Br2, I2, dll

Molekul poliatomik
(polyatomic molecule)

• Molekul O3
• Molekul NH3
• Molekul H2O
ION

Ion Positif (Kation) Ion Negatif (Anion)

Cl-, Br-, F- ,O2-,

Ion monatomik (monatomic ion)

Ion poliatomik (polyatomic ion) OH-, CN- dan NH4+


Rumus kimia

❑ Rumus empiris: rumus


yang paling sederhana Rumus Empiris, RE (empirical Rumus Senyawa Ionik
yang menyatakan formula)
perbandingan atom-
atom dari berbagai
unsur dalam senyawa
Contoh:
itu, jadi hanya Contoh: H2O, NH3, CO2, dan CH4 NaCI terdiri dari ion Na+ dan CI-
menunjukkan jumlah
relatif atom suatu unsur
❑ Rumus molekul: rumus
yang menyatakan
jumlah atom yang
sebenarnya dari setiap
unsur dalam suatu
molekulnya atau
senyawa
Rumus Empiris H2O2

(a) struktur NaCl padat. (b) kation-kation tersentuh pada anion-anion.


(c) Kristal NaCl
Penamaan senyawa
Nama Ion Positif (Kation)

Unsur Nama Kation


Na Natrium Na+ ion natrium (kation natrium)
K Kalium K+ ion kalium (kation kalium)
Mg Magnesium Mg2 ion magnesium (kation
+ magnesium)
Al Aluminium Al3+ ion aluminium (kation
aluminium)

Nama Ion Negatif (Anion) Nama unsur + Ida


Contoh:
KBr = Kalium bromida
ZnI2= seng iodida
Al2O3 = aluminium oksida
LiOH = litium hidroksida
KCN = kalium sianida
Kation logam mengambil namanya dari nama unsurnya

Unsur Nama Kation


Na Natrium Na+ ion natrium (kation natrium)
K Kalium K+ ion kalium (kation kalium)
Mg Magnesium Mg2+ ion magnesium (kation
magnesium)
Al Aluminium Al3+ ion aluminium (kation
aluminium)

logam transisi, dapat membentuk lebih dari satu jenis kation

Mn2+ MnO mangan (II) oksida


Mn3+ Mn2O3 mangan (III) oksida
Mn4+ MnO2 mangan (IV) oksida
Contoh senyawa molekuler

• B2H6 (Dibroman)
• CO (karbon monoksida)
▪ HCl (hidrogen • CO2 (karbon dioksida) • CH4 (Metana)
klorida)
• SO2 (belerang dioksida) • SiH4 (Silan)
▪ HBr (hidrogen • SO3 (belerang trioksida) • NH3 (Amonia)
(bromida)
• NO2 (nitrogen dioksida) • PH3 (Fosfin)
▪ SiC (silikon • N2O4 (dinitrogen • H2O (Air)
karbida) tetroksida)
• H2S (Hidrogen
sulfida).
Anion Asam
Penamaan Asam dan Basa F- (fluorida) HF (asam
fluorida)
Anion asam Cl- (klorida) HCl (asam
klorida)
Br- (bromida) HBr (asam
Asam
bromida)
asam okso (oxoacid) I- (iodida) HI (asam iodida)
CN- (sianida) HCN (asam
HNO3 Asam Nitrat sianida)
H2SO4 Asam Sulfat S2- (sulfida) H2S (asam
H2CO3 Asam sulfida)
Karbonat
HClO3 Asam Klorat Menghilangkan awalan “mono-” ketika hanya
terdapat satu H dalam anion.
Aturan untuk penamaan anion dari asam okso

Anion Asam H3PO4 Asam fosfat


CIO4- (perklorat) HCIO4 (asam perklorat) H2PO4- Dihidrogen
CIO3- (klorat) HCIO3 (asam klorat) fosfat
CIO2- (klorit) HCIO2 (asam klorit) PO43- Fosfat
CIO- (hipoklorit) HCIO (asam hipoklorit) HPO42- Hidrogen fosfat
Basa (base) dapat digambarkan sebagai zat yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan
dalam air.

NaOH Natrium hidroksida

KOH Kalium hidroksida

Ba(OH)2 Barium hidroksida

Anda mungkin juga menyukai