Soal Nomor 2
Bayangan titik P(a,b)P(a,b) oleh rotasi terhadap titik pusat (0,0)
(0,0) sebesar −900−900 adalah P′(−10,−2)P′(−10,−2). Nilai a+2b=⋯⋅a+2b=⋯⋅
A. −18−18 C. 88 E. 2222
B. −8−8 D. 1818
Pembahasan
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y)(x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0)
(0,0) sebesar sudut θθ berlawanan jarum jam adalah
(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(xy)(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(xy)
Untuk (x′,y′)=(−10,−2)(x′,y′)=(−10,−2) dan θ=−90∘θ=−90∘, diperoleh
(−10−2)=(cos(−90∘)−sin(−90∘)sin(−90∘)cos(−90∘))(xy)(−10−2)=(01−10)(xy)(−10−2)=(y−x)
(−10−2)=(cos(−90∘)−sin(−90∘)sin(−90∘)cos(−90∘))(xy)(−10−2)=(01−10)
(xy)(−10−2)=(y−x)Diperoleh y=−10y=−10 dan x=2x=2. Dengan
demikian, koordinat titik PP adalah (2,−10(2,−10). Untuk itu, a=2a=2 dan b=−10b=−10,
sehingga a+2b=2+2(−10)=−18 a+2b=2+2(−10)=−18
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 3
Bayangan titik A dengan A(−1,4)A(−1,4) jika direfleksikan terhadap
garis y=−xy=−x adalah ⋯⋅⋯⋅
A. A′(4,1)A′(4,1) D. A′(4,3)A′(4,3)
B. A′(−4,1)A′(−4,1) E. A′(−4,−1)A′(−4,−1)
C. A′(4,−1)A′(4,−1)
Pembahasan
Soal Nomor 4
Bayangan titik P(5,4)P(5,4) jika didilatasikan terhadap pusat (−2,−3)(−2,−3) dengan
faktor skala −4−4 adalah ⋯⋅⋯⋅
A. (−30,−31)(−30,−31) D. (−14,−1)(−14,−1)
B. (−30,7)(−30,7) E. (−14,−7)(−14,−7)
C. (−26,−1)(−26,−1)
Pembahasan
Diketahui P(x,y)=P(5,4)P(x,y)=P(5,4). Pusat dilatasi di (a,b)=(−2,−3)
(a,b)=(−2,−3) dan k=−4k=−4.
Misalkan bayangan titik PP berada di koordinat (x′,y′)(x′,y′), maka
x′=k(x−a)+a=−4(5−(−2))+(−2)=−4(7)−2=−30x′=k(x−a)+a=−4(5−(−2))+
(−2)=−4(7)−2=−30
y′=k(y−b)+b=−4(4−(−3))−3=−4(7)−3=−31y′=k(y−b)+b=−4(4−(−3))
−3=−4(7)−3=−31
Jadi, koordinat bayangan titik PP adalah (−30,−31)(−30,−31).
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 5
Titik B(3,−2)B(3,−2) dirotasikan sebesar 90∘90∘ terhadap titik pusat P(−1,1)P(−1,1).
Bayangan titik BB adalah ⋯⋅⋯⋅
A. B′(−4,3)B′(−4,3) D. B′(1,4)B′(1,4)
B. B′(−2,1)B′(−2,1) E. B′(2,5)B′(2,5)
C. B′(−1,2)B′(−1,2)
Pembahasan
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y)(x,y) bila dirotasikan pada pusat (a,b)
(a,b) sebesar sudut θθ berlawanan jarum jam adalah
(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(x−ay−b)+(ab)(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(x−ay−b)+
(ab)Untuk (x,y)=(3,−2)(x,y)=(3,−2) dan rotasi dengan pusat (−1,1)
(−1,1) sebesar θ=90∘θ=90∘, diperoleh
(x′y′)=(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(3−(−1)−2−1)+(−11)=(0−110)(4−3)+(−11)=(34)+(−11)=(25)
(x′y′)=(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(3−(−1)−2−1)+(−11)=(0−110)(4−3)+
(−11)=(34)+(−11)=(25)Jadi, koordinat bayangan titik BB adalah B′(2,5) B′(2,5)
(Jawaban E)
[collapse]
Soal Nomor 6
Bayangan titik P(2,−3)P(2,−3) oleh rotasi R[O,90∘]R[O,90∘] adalah ⋯⋅⋯⋅
A. P′(3,2)P′(3,2) D. P′(−3,2)P′(−3,2)
B. P′(2,3)P′(2,3) E. P′(−3,−2)P′(−3,−2)
C. P′(−2,3)P′(−2,3)
Pembahasan
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y)(x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0)
(0,0) sebesar sudut θθ berlawanan jarum jam adalah
(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(xy)(x′y′)=(cosθ−sinθsinθcosθ)(xy)
Untuk (x,y)=(2,−3)(x,y)=(2,−3) dan rotasi dengan pusat di titik
asal sebesar θ=90∘θ=90∘, diperoleh
(x′y′)=(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(2−3)=(0−110)(2−3)=(32)(x′y
′)=(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(2−3)=(0−110)(2−3)=(32)
Jadi, koordinat bayangan titik PP adalah P′(3,2) P′(3,2)
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 7
Diketahui koordinat titik P(−8,12)P(−8,12). Dilatasi [P,1][P,1] memetakan titik (−4,8)
(−4,8) ke titik ⋯⋅⋯⋅
A. (−4,8)(−4,8) D. (4,−16)(4,−16)
B. (−4,16)(−4,16) E. (4,−8)(4,−8)
C. (−4,−8)(−4,−8)
Pembahasan
Konsep dilatasi: Jika titik (x,y)(x,y) didilatasikan dengan pusat (a,b)(a,b) dan faktor
skala kk, maka bayangan titiknya berada di koordinat (k(x−a)+a,k(y−b)+b)(k(x−a)
+a,k(y−b)+b).
Bayangan titik (−4,8))(−4,8)) setelah didilatasikan dengan pusat (−8,12)(−8,12) dan
faktor skala 11 adalah
(1(−4−(−8))+(−8),1(8−12)+12)(1(−4−(−8))+(−8),1(8−12)+12) =(−4,8)=(−4,8)
Dilatasi [P,1][P,1] memetakan titik (−4,8)(−4,8) ke titik (−4,8) (−4,8)
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 8
Bayangan titik B(4,8)B(4,8) direfleksikan terhadap sumbu XX kemudian dilanjutkan
dengan dilatasi [O,12][O,12] adalah ⋯⋅⋯⋅
A. (−2,4)(−2,4) D. (−8,4)(−8,4)
B. (2,−4)(2,−4) E. (−8,−4)(−8,−4)
C. (8,−2)(8,−2)
Pembahasan
Konsep dilatasi: Jika titik (x,y)(x,y) didilatasikan dengan pusat (0,0)(0,0) dan faktor
skala kk, maka bayangan titiknya berada di koordinat (kx,ky)(kx,ky).
Konsep refleksi: Jika titik (x,y)(x,y) direfleksikan (dicerminkan) terhadap sumbu XX, maka
bayangan titiknya berada di koordinat (x,−y)(x,−y).
Untuk itu, dapat dibuat skema panah dari proses refleksi terhadap sumbu XX terhadap
titik BB berikut.
B(4,8)RX−−→B′(4,−8)B(4,8)→RXB′(4,−8)
Selanjutnya, buatlah skema panah proses dilatasi terhadap titik BB seperti berikut.
B′(4,−8)D⎡⎣O,12⎤⎦−−−−−−→P′(12×4,12×−8)=P′′(2,−4)B′(4,−8)→D[O,12]P
′(12×4,12×−8)=P′′(2,−4)
Jadi, koordinat bayangan titik BB adalah (2,−4)(2,−4).
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 9
Diketahui koordinat titik T(−1,5)T(−1,5). Bayangan titik TT oleh transformasi yang diwakili
oleh matriks (−432−1)(−432−1), dilanjutkan refleksi terhadap
garis x=8x=8 adalah ⋯⋅⋯⋅
A. T′(30,−7)T′(30,−7) D. T′(3,−7)T′(3,−7)
B. T′(19,23)T′(19,23) E. T′(−3,−7)T′(−3,−7)
C. T′(19,−22)T′(19,−22)
Pembahasan
Bayangan titik T(−1,5)T(−1,5) oleh transformasi matriks dapat dinyatakan oleh skema:
T(−15)(−432−1)−−−−−−−→T′[(−432−1)(−15)]=T′(−4(−1)+3(5)2(−1)+(−1)(5))=T
′(19−7)T(−15)→(−432−1)T′[(−432−1)(−15)]=T′(−4(−1)+3(5)2(−1)+(−1)
(5))=T′(19−7)Transformasi titik dilanjutkan oleh refleksi terhadap
garis x=8x=8 sehingga diperoleh
T′(19−7)Rx=−8−−−→T′′(2(8)−19−7)=T′′(−3−7)T′(19−7)→Rx=−8T′′(2(8)−19−7)=T′′
(−3−7)
Jadi, koordinat bayangan titik TT adalah (−3,−7) (−3,−7)
(Jawaban E)
[collapse]
Soal Nomor 10
Segitiga KLMKLM dengan K(6,4),L(−3,1),M(2,−2)K(6,4),L(−3,1),M(2,−2) didilatasi
dengan pusat (−2,3)(−2,3) dan faktor skala
4. Koordinat bayangan △KLM△KLM adalah ⋯⋅⋯⋅
A. K′(30,7),L′(−6,−5),M′(14,−17)K′(30,7),L′(−6,−5),M′(14,−17)
B. K′(30,7),L′(−6,−5),M′(10,−12)K′(30,7),L′(−6,−5),M′(10,−12)
C. K′(30,7),L′(−3,−7),M′(14,−17)K′(30,7),L′(−3,−7),M′(14,−17)
D. K′(7,24),L′(−5,−6),M′(14,8)K′(7,24),L′(−5,−6),M′(14,8)
E. K′(7,24),L′(−6,−5),M′(7,30)K′(7,24),L′(−6,−5),M′(7,30)
Pembahasan
Konsep dilatasi: Jika titik (x,y)(x,y) didilatasikan dengan pusat (a,b)(a,b) dan faktor
skala kk, maka bayangan titiknya berada di koordinat (k(x−a)+a,k(y−b)+b)(k(x−a)
+a,k(y−b)+b).
Bayangan titik K(6,4)K(6,4) setelah didilatasikan dengan pusat (−2,3)(−2,3) dan faktor
skala 44 adalah
K′(4(6+2)−2,4(4−3)+3)=K′(30,7)K′(4(6+2)−2,4(4−3)+3)=K′(30,7)
Bayangan titik L(−3,1)L(−3,1) setelah didilatasikan dengan pusat (−2,3)(−2,3) dan faktor
skala 44 adalah
L′(4(−3+2)−2,4(1−3)+3)L′(4(−3+2)−2,4(1−3)+3) =L′(−6,−5)=L′(−6,−5)
Bayangan titik M(2,−2)M(2,−2) setelah didilatasikan dengan pusat (−2,3)(−2,3) dan
faktor skala 44 adalah
M′(4(2+2)−2,4(−2−3)+3)M′(4(2+2)−2,4(−2−3)+3) =M′(14,−17)=M′(14,−17)
Jadi, koordinat bayangan △KLM△KLM adalah K(30,7),L(−6,−5),M(14,−17) K(30,7),L(−6
,−5),M(14,−17)
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 11
Segitiga ABC dengan titik A(−2,3),B(2,3)A(−2,3),B(2,3), dan C(0,−4)C(0,−4) didilatasi
dengan pusat O(0,0)O(0,0) dan faktor skala 44. Luas segitiga setelah didilatasi
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 120120 D. 280280
B. 224224 E. 480480
C. 240240
Pembahasan
Konsep dilatasi: Jika titik (x,y)(x,y) didilatasikan dengan pusat (0,0)(0,0) dan faktor
skala kk, maka bayangan titiknya berada di koordinat (kx,ky)(kx,ky).
Bayangan titik A(−2,3)A(−2,3) setelah didilatasikan dengan pusat (0,0)(0,0) dan faktor
skala 44 adalah
A′(4(−2),4(3))=(−8,12)A′(4(−2),4(3))=(−8,12)
Bayangan titik B(2,3)B(2,3) setelah didilatasikan dengan pusat (0,0)(0,0) dan faktor
skala 44 adalah
B′(4(2),4(3))=(8,12)B′(4(2),4(3))=(8,12)
Bayangan titik C(0,−4)C(0,−4) setelah didilatasikan dengan pusat (0,0)(0,0) dan faktor
skala 44 adalah
C′(4(0),4(−4))=(0,−16)C′(4(0),4(−4))=(0,−16)
Gambarkan ketiga bayangan titik tersebut dalam sistem koordinat Kartesius, lalu
hubungkan sehingga terbentuk segitiga.
Segitiga tersebut memiliki luas
L=a×t2=16×282=224L=a×t2=16×282=224
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 12
Suatu vektor ¯¯¯a=(−3,4)a¯=(−3,4) berturut-turut merupakan pencerminan terhadap
garis y=xy=x dan rotasi sebesar 90∘90∘ searah jarum jam. Vektor awalnya sebelum
ditransformasi adalah ⋯⋅⋯⋅
A. (3,4)(3,4) D. (4,−3)(4,−3)
B. (−3,−4)(−3,−4) E. (−3,4)(−3,4)
C. (−4,3)(−4,3)
Pembahasan
Misalkan vektor awalnya adalah (a,b)(a,b), maka pencerminan terhadap
garis y=xy=x dapat dinyatakan dalam skema berikut.
(ab)My=x−−−→(ba)(ab)→My=x(ba)
Transformasi dilanjutkan oleh rotasi sebesar 90∘90∘ searah jarum jam, sama artinya
dengan 270∘270∘ berlawanan arah jarum jam, sehingga dapat dibuat skema berikut.
(ba)R[O,270∘]−−−−−→(cos270∘−sin270∘sin270∘cos270∘)(ba)=(01−10)(ba)=(a−b)
(ba)→R[O,270∘](cos270∘−sin270∘sin270∘cos270∘)(ba)=(01−10)
(ba)=(a−b)Diperoleh hasil transformasi vektor berbentuk (a,−b)(a,−b). Karena diketahui
vektor ¯¯¯a=(−3,4)a¯=(−3,4) merupakan hasil transformasinya, maka
diperoleh a=−3a=−3 dan b=−4b=−4.
Jadi, vektor awalnya adalah (ab)=(−3−4) (ab)=(−3−4)
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 13
Jika persamaan garis lurus y=2x+3y=2x+3, maka persamaan garis lurus yang dihasilkan
oleh translasi T=(3,2)T=(3,2) adalah ⋯⋅⋯⋅
A. y=3xy=3x D. y=2x−4y=2x−4
B. y=2x+6y=2x+6 E. y=2x−1y=2x−1
C. y=2x−6y=2x−6
Pembahasan
Ambil satu titik yang dilalui garis itu, misalkan titik (x,y)(x,y). Koordinat bayangan titik ini
setelah ditranslasikan oleh T(3,2)T(3,2) ditunjukkan oleh skema panah berikut.
(x,y)T(3,2)−−−→(x+3,y+2)(x,y)→T(3,2)(x+3,y+2)
Dengan demikian, dapat ditulis x′=x+3x′=x+3 dan y′=y+2y′=y+2, atau
{x=x′−3y=y′−2{x=x′−3y=y′−2
Substitusikan kedua bentuk ini pada persamaan garis y=2x+3y=2x+3.
y=2x+3y′−2=2(x′−3)+3y′=2x′−6+3+2y′=2x′−1y=2x+3y′−2=2(x′−3)+3y′=2x′
−6+3+2y′=2x′−1
Jadi, bayangan garis y=2x+3y=2x+3 setelah ditranslasikan
oleh T(3,2)T(3,2) adalah y=2x−1 y=2x−1
(Jawaban E)
[collapse]
Soal Nomor 14
Persamaan bayangan garis 2x+y−1=02x+y−1=0 ditransformasikan oleh matriks (1112)
(1112) kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap sumbu- XX adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3x+y−1=03x+y−1=0
B. 5x−y+1=05x−y+1=0
C. 3x+y+1=03x+y+1=0
D. 5x+y−1=05x+y−1=0
E. 5x+y+1=05x+y+1=0
Pembahasan
Bayangan titik (x,y)(x,y) oleh transformasi matriks dapat dinyatakan oleh skema:
(xy)(1112)−−−−−→(x′y′)=[(1112)(xy)]=(x+yx+2y)(xy)→(1112)(x′y′)=[(1112)
(xy)]=(x+yx+2y)
Transformasi titik dilanjutkan oleh pencerminan (refleksi) terhadap sumbu-XX sehingga
diperoleh
(x+yx+2y)Rx−→(x+y−x−2y)(x+yx+2y)→Rx(x+y−x−2y)
Diperoleh x′′=x+yx′′=x+y dan y′′=−x−2yy′′=−x−2y.
Dengan menggunakan konsep penyelesaian SPLDV, diperoleh
{−y=x′′+y′′x=2x′′+y′′{−y=x′′+y′′x=2x′′+y′′
Substitusikan ke 2x+y−1=02x+y−1=0, sehingga diperoleh
2(2x′′+y′′)−(x′′+y′′)−1=03x′′+y′′−1=02(2x′′+y′′)−(x′′+y′′)−1=03x′′+y′′−1=0
Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya,
yakni 3x+y−1=0 3x+y−1=0
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 15
Bayangan garis 3x−y+2=03x−y+2=0 apabila dicerminkan terhadap garis y=xy=x dan
dilanjutkan dengan rotasi sebesar 90∘90∘ dengan pusat (0,0)(0,0) adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3x+y+2=03x+y+2=0
B. 3x+y−2=03x+y−2=0
C. −3x+y+2=0−3x+y+2=0
D. −x+3y+2=0−x+3y+2=0
E. x−3y+2=0x−3y+2=0
Pembahasan
Bayangan titik (x,y)(x,y) oleh refleksi terhadap garis y=xy=x dapat dinyatakan oleh
skema:
(xy)Ry=x−−−→(yx)(xy)→Ry=x(yx)
Transformasi titik kemudian dilanjutkan oleh rotasi sebesar 90∘90∘ dengan pusat OO:
(yx)R[O,90∘]−−−−−→(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(yx)=(0−110)(yx)=(−xy)(yx)→R[O,90∘]
(cos90∘−sin90∘sin90∘cos90∘)(yx)=(0−110)(yx)=(−xy)
Diperoleh x′′=−xx′′=−x dan y′′=yy′′=y.
Substitusikan ke 3x−y+2=03x−y+2=0, diperoleh
3(−x′′)−y′′+2=0⇔3x′′+y′′−2=03(−x′′)−y′′+2=0⇔3x′′+y′′−2=0
Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya,
yakni 3x+y−2=0 3x+y−2=0
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 16
Garis 3x+2y=63x+2y=6 ditranslasikan oleh T(3,−4)T(3,−4), lalu
dilanjutkan dilatasi dengan pusat OO dan faktor skala 22. Hasil bayangan transformasinya
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3x+2y=143x+2y=14 D. 3x+y=73x+y=7
B. 3x+2y=73x+2y=7 E. x+3y=14x+3y=14
C. 3x+y=143x+y=14
Pembahasan
Misalkan titik (x,y)(x,y) ditranslasikan oleh T(3,−4)T(3,−4), sehingga diperoleh
(xy)T(3,−4)−−−−−→(x+3y−4)(xy)→T(3,−4)(x+3y−4)
Transformasi titik dilanjutkan oleh dilatasi dengan pusat OO dan faktor skala 2, sehingga
diperoleh
(x+3y−4)D[O,2]−−−−→(2x+62y−8)(x+3y−4)→D[O,2](2x+62y−8)
Diperoleh:
⎧⎪
⎪⎨⎪
⎪⎩x′′=2x+6⇔x=x′′−62y′′=2y−8⇔y=y′′+82{x′′=2x+6⇔x=x′′−62y′′=2y−8⇔y=y′′+82
Substitusikan ke 3x+2y=63x+2y=6 untuk mendapatkan
3(x′′−62)+2(y′′+82)=6Kali kedua ruas dengan 23(x′′−6)+2(y′′+8)=123x′′−18+2y′′+16=123x′′+2y′
′=143(x′′−62)+2(y′′+82)=6Kali kedua ruas dengan 23(x′′−6)+2(y′′
+8)=123x′′−18+2y′′+16=123x′′+2y′′=14
Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan garisnya
adalah 3x+2y=14 3x+2y=14
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 17
Garis y=2x−3y=2x−3 ditranslasikan oleh T=(−23)T=(−23). Persamaan bayangan garis
tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. y=2x+4y=2x+4 D. y=−2x+4y=−2x+4
B. y=2x−4y=2x−4 E. y=−2x−3y=−2x−3
C. y=2x−3y=2x−3
Pembahasan
Konsep translasi: Misalkan titik (x,y)(x,y) ditranslasikan oleh T=(ab)T=(ab),
sehingga koordinat bayangannya adalah
(x′y′)=(xy)+(ab)(x′y′)=(xy)+(ab)
Untuk T=(ab)=(−23)T=(ab)=(−23), diperoleh
(x′y′)=(xy)+(ab)(x′y′)=(xy)+(−23)(xy)=(x′+2y′−3)(x′y′)=(xy)+(ab)(x′y′)=(xy)+(−23)
(xy)=(x′+2y′−3)
Substitusikan x=x′+2x=x′+2 dan y=y′−3y=y′−3 pada y=2x−3y=2x−3, sehingga
diperoleh
y′−3=2(x′+2)−3y′−3=2x′+1y′=2x′+4y′−3=2(x′+2)−3y′−3=2x′+1y′=2x′+4
Jadi, persamaan bayangan garis tersebut adalah y=2x+4 y=2x+4
(Jawaban A)
[collapse]
Soal Nomor 18
Bayangan kurva y=x2+3x+3y=x2+3x+3 jika dicerminkan terhadap sumbu-XX dilanjutkan
dengan dilatasi dengan pusat OO dan faktor skala 33 adalah ⋯⋅⋯⋅
A. x2+9x−3y+27=0x2+9x−3y+27=0
B. x2+9x+3y+27=0x2+9x+3y+27=0
C. 3x2+9x−y+27=03x2+9x−y+27=0
D. 3x2+9x+y+27=03x2+9x+y+27=0
E. 3x2+9x+27=03x2+9x+27=0
Pembahasan
Hasil pencerminan terhadap sumbu-XX dapat dinyatakan dalam skema berikut.
(xy)MSumbu X−−−−−→(x−y)(xy)→MSumbu X(x−y)
Hasil dilatasi dengan pusat OO dan faktor skala 3 dapat dinyatakan dalam skema berikut.
(x−y)D[O,3]−−−−→(3x−3y)(x−y)→D[O,3](3x−3y)
Diperoleh x′′=3xx′′=3x dan y′′=−3yy′′=−3y, sehingga ditulis ⎧⎪
⎪⎨⎪
⎪⎩x=13x′′y=−13y′′{x=13x′′y=−13y′′
Substitusikan ke y=x2+3x+3y=x2+3x+3, sehingga didapat
−13y′′=(13x′′)2+3(13x′′)+3Kali kedua ruas dengan 9−3y′′=(x′′)2+9x′′+27(x′′)2+9x′′+3y′′
+27=0−13y′′=(13x′′)2+3(13x′′)+3Kali kedua ruas dengan 9−3y′′=(x′′)2+9x
′′+27(x′′)2+9x′′+3y′′+27=0
Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan kurvanya,
yakni x2+9x+3y+27=0 x2+9x+3y+27=0
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 19
Kurva y=x2+3y=x2+3 didilatasikan dengan pusat P(−1,2)P(−1,2) dan faktor skala 33,
lalu dirotasikan sejauh −12π−12π dengan
pusat O(0,0)O(0,0). Persamaan bayangan kurva tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 3y=x2+4x+193y=x2+4x+19
B. 3x=y2+4y+193x=y2+4y+19
C. y=x2+4x+19y=x2+4x+19
D. x=y2+4y+19x=y2+4y+19
E. x=y2+19x=y2+19
Pembahasan
Misalkan titik (x,y)(x,y) didilatasikan dengan pusat P(−1,2)P(−1,2) dan faktor skala 33,
maka dapat dibuat skema transformasi seperti berikut.
T(xy)D[P(−1,2),3]−−−−−−−−→(x′y′)T(xy)→D[P(−1,2),3](x′y′)
dengan
(x′y′)=k(x−ay−b)+(ab)=3(x−(−1)y−2)+(−12)=(3x+23y−4)(x′y′)=k(x−ay−b)+(ab)=3(x−
(−1)y−2)+(−12)=(3x+23y−4)
Transformasi titik (x′,y′)(x′,y′) dilanjutkan oleh rotasi dengan
pusat OO sebesar −12π−12π radian atau −90∘−90∘, sehingga dapat dibuat
skema transformasi berikut.
(x′y′)R[O,−90∘]−−−−−−→(x′′y′′)(x′y′)→R[O,−90∘](x′′y′′)
dengan
(x′′y′′)=(cos(−90∘)−sin(−90∘)sin(−90∘)cos(−90∘))(x′y′)=(01−10)(3x+23y−4)=(3y−4−3x−2)(x′′y′
′)=(cos(−90∘)−sin(−90∘)sin(−90∘)cos(−90∘))(x′y′)=(01−10)
(3x+23y−4)=(3y−4−3x−2)Dengan demikian, kita peroleh
⎧⎪
⎪⎨⎪
⎪⎩x′′=3y−4⇔y=x′′+43y′′=−3x−2⇔x=y′′+2−3{x′′=3y−4⇔y=x′′+43y′′=−3x−2⇔x=y′′
+2−3
Substitusikan nilai x,yx,y pada persamaan kurva y=x2+3y=x2+3, sehingga diperoleh
x′′+43=(y′′+2−3)2+3Kali kedua ruas dengan 93(x′′+4)=(y′′+2)2+273x′′+12=(y′′)2+4y′′+313x′′=(y′
′)2+4y′′+19x′′+43=(y′′+2−3)2+3Kali kedua ruas dengan 93(x′′+4)=(y′′
+2)2+273x′′+12=(y′′)2+4y′′+313x′′=(y′′)2+4y′′+19
Dengan menghilangkan tanda dobel aksen, diperoleh persamaan bayangan kurvanya,
yaitu 3x=y2+4y+19 3x=y2+4y+19
(Jawaban B)
[collapse]
Soal Nomor 20
Transformasi TT merupakan pencerminan terhadap garis y=13xy=13x dilanjutkan oleh
pencerminan terhadap garis y=−3xy=−3x. Matriks penyajian TT adalah ⋯⋅⋯⋅
A. (−1001)(−1001) D. (01−10)(01−10)
B. (−100−1)(−100−1) E. (0−1−10)(0−1−10)
C. (100−1)(100−1)
Pembahasan
Pencerminan terhadap garis y=mxy=mx dapat diwakili oleh matriks penyajian
berbentuk (m00m)(m00m).
Untuk pencerminan terhadap garis y=13xy=13x, matriks penyajiannya berupa
T1=⎛⎜
⎜⎝130013⎞⎟
⎟⎠T1=(130013)
Untuk pencerminan terhadap garis y=−3xy=−3x, matriks penyajiannya berupa
T1=(−300−3)T1=(−300−3)
Dengan demikian, matriks penyajian TT dinyatakan oleh
T=T2⋅T1=⎛⎜
⎜⎝130013⎞⎟
⎟⎠⋅(−300−3)=(−100−1)T=T2⋅T1=(130013)⋅(−300−3)=(−100−1)
(Jawaban B)