Dosen Pembimbing
Dr. RIFA YANTI
Disusun Oleh
Patricilianty Legis A.P
210202057
KATA PENGGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Kepemimpinan ini dengan baik.
Sesuai dengan materi pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk
mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Kepemimpinan.
Maka dari itu, kami membuat makalah ini agar mahasiswa lebih mengetahui tentang
Kepemimpinan.
Kami sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen pembimbing.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimah kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................14
PENUTUP........................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
4
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan
oleh seorang pemimpin. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah
yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Kemampuan manusia
berbeda-beda ada yang memiliki kelebihan dan ada yang terbatas kemampuannya
dalam memimpin. Di sini timbul kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan. Bass
(1998) mengemukakan bahwa dalam situasi saat ini diperlukan para pemimpin
organisasi yang mampu menghadapi perubahan secara berkesinambungan. Dengan
demikian, organisasi dapat bersaing dalam situasi ekonomi yang berubah secara cepat,
kepemimpinan yang diperlukan saat ini adalah kepemimpinan yang dapat
meningkatkan kesadaran bawahan dengan memberikan dorongan cita-cita dan nilai
moral yang lebih tinggi serta pengembangan potensi dan kinerja bawahannya. Tanpa
adanya dukungan antara pemimpin ditandai oleh pengaruh pemimpin untuk mengubah
perilaku karyawannya menjadi seorang yang merasa mampu dan bermotivasi tinggi.
Pemimpin mengubah bawahannya sehingga tujuan organisasi dapat dicapai bersama.
Siagian (1998) juga memperkuat pendapat tersebut dengan menyatakan bahwa
keberhasilan atau kegagalan yang dialami sebagian besar organisasi ditentukan oleh
kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin
organisasi tersebut. Sejumlah perusahaan untuk mencapai keunggulan yang
berkesinambungan, tidak lagi hanya bergantung pada teknologi, hak paten, ataupun
posisi strategis, tetapi lebih menekankan pada bagaimana persahaan mengelola tenaga
kerja (sumber daya manusia).
5
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemimpin
mempunyai peranan yang cukup penting untuk tercapainya tujuan organisasi. Dan hal
ini tidak terlepas dari karyawan yang dipimpinnya, seberapa jauh sifat, sikap dan
kemampuan karyawan dalam menterjemahkan keinginan pemimpin untuk
menghasilkan prestasi kerja yang maksimal. Davis (1996) juga menegaskan bahwa
tanggung jawab dari seorang pemimpin adalah mendorong kelompok ke arah tujuan-
tujuan yang bermanfaat. Anggota-anggota kelompok perlu merasakan sesuatu yang
bermanfaat yang harus dilakukan dengan sumber daya-sumber daya yang tersedia,
sehingga prestasi kerja mereka meningkat
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kepemimpinan
2. Mahasiswa mengetahui konsep manajemen sistem
3. Mahasiswa mengetahui klasifikasi model dan gaya kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
6
lagi memandang strategi dan eksekusi menjadi hal yang dipentingkan ketika hanya
mampu mengandalkan konsep-konsep yang abstrak. Akan tetapi, seorang
pemimpin diharapkan mampu menyadari bahwa kedua unsur tersebut pada
akhirnya hanya membicarakan tentang orang-orang (Carly Fiorina).
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins,
2005). Dari sekian banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang
menyebutkan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk memengaruhi orang
lain. Kepemimpinan merupakan suatu proses untuk memengaruhi aktivitas
kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan pada
tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit
menggeneralisir, pada prinsipnya kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan
seseorang memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti
bahwa setiap orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut
pemimpin.
8
pengarahan (leading), pengorganisasian (organizing), dan pengendalian
(controlling), dianggap tidak berbeda dengan aktivitas kepemimpinan. Namun
John Kotter, dari Harvard Business School mengemukakan pendapatnya bahwa
manajemen berkenaan dengan mengatasi kerumitan, sedangkan kepemimpinan
berkenaan dengan mengatasi perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut dapat
dipertegas lagi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan visi terhadap masa
depan, sedangkan manajemen berkaitan dengan mengimplementasikan visi dan
strategi yang disajikan oleh para pemimpin. Perbedaan kedua istilah tersebut
dikemukakan juga oleh Robert House dari Wharton School pada University of
Pennsyulvania (Robbins, 2003). Hal senada juga dikemukakan oleh Mullins
(2005) yang menyatakan bahwa manajemen berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh bawahannya. Sedangkan kepemimpinan lebih menekankan pada
komunikasi, memotivasi dan mendorong semangat bawahan agar bertindak
secara maksimal untuk suatu tujuan.
Kata manajemen mengambil konsep kata manage dari bahasa Inggris
yang berarti mengelola, mengatur dan merencanakan. Secara garis besar
konsep manajemen memang mengajarkan tata kelola sebuah perusahaan
sehingga segala aktivitasnya bisa terkontrol dengan baik. Orang yang
bertanggung jawab dalam manajemen perusahaan disebut sebagai seorang
manajer. Dia harus menguasai konsep manajemen dengan baik, bukan hanya
sebatas teori tapi juga prakteknya di lapangan.
Dalam manajemen, terdapat lima unsur yang harus ada agar perusahaan
bisa beroperasi dengan baik. Kelima unsur tersebut antara lain tenaga kerja,
bahan, mesin, waktu dan keuangan. Jika salah satu tidak bekerja dengan baik
maka manajemen tidak dapat berlangsung dengan optimal.
Konsep Manajemen
Sebagai pengetahuan : manajemen menjadi rujukan atau dasar ilmu
pengambilan keputusan di dalam perusahaan maupun kehidupan manusia
9
secara umum. Dengan manajemen, alasan dan proses manusia bekerja
sama dapat diukur dan dievaluasi.
Sebagai seni : manajemen bukan hanya sebatas teori, dia bergerak
fleksibel seperti seni yang terkadang tidak bisa diprediksi. Ketika berada di
lapangan, manajemen dibutuhkan untuk bisa bekerja luwes dalam
menghadapi segala tantangan.
Sebagai profesi : hal ini merujuk pada profesi manajer atau staff
manajemen yang bekerja secara profesional untuk perusahaan dan
mendapatkan gaji sesuai dengan keahlian mereka.
Sebagai proses : sama seperti arti katanya, manajemen merupakan
sebuah cara pengelolaan yang berarti membutuhkan waktu untuk bisa
mencapai hasil yang diinginkan. Proses ini berkaitan erat dengan fungsi
manajemen di dalam perusahaan.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Berbagai pemikiran dan penelitian telah menghasilkan berbagai klasifikasi
fungsi-fungsi manajerial. para ilmuan sepakat bahwa fungsi fungsi manajemen
manajerial dapat digolongkan kepada dua jenis utama yaitu:
a. Fungsi Organik
Fungsi organik seluruhan fungsi utama yang mutlak perlu dilakukan oleh para
manajer untuk mencapai tujuan dan sasaran serta rencana yang kalau
ditetapkan sebelumnya.
b. Fungsi Penunjang
Fungsi menunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh
orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan
mendukung semua fungsi organik para menejer.
12
2.3 Model dan Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan perilaku pemimpin yang digunakan
seseorang ketika ingin mempengaruhi orang lain. Menurut Robert House
sebagaimana dikutip oleh Robbins (2007, h.448) mengungkapkan bahwa
terdapat empat macam klasifikasi kepemimpinan Path Goal, yakni gaya
kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan
partisipatif, dan gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas. Bermacam-macam
gaya kepemimpinan dapat digunakan oleh seorang pemimpin untuk
mempengaruhi dan memotivasi bawahannya, sehingga dapat meningkatkan
kinerja bawahannya dalam melakukan pekerjaan.Gaya kepemimpinan pada
dasarnya bersifat sementara/ tidak tetap sehingga terkadang sulit dinilai seorang
pemimpin menggunakan salah satu dari gaya kepemimpinan yang mana. Faktor
yang mempengaruhi gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin adalah
kepribadian seorang pemimpin itu sendiri.(Raras TS, 2008).
Gaya kepemimpinan adalah pola interaksi antara pimpinan dan bawahan.
Pola interaksi tersebut membentuk 2 orientasi orientasai perilaku pemimpin
terhadap bawahan dan orientasi hubungan antar keduanya. Jenis gaya
kepemimpinan menurut (Tambunan, 2015) yaitu:
(a) Kepemimpinan otokratis / diktatorial (autocratic leadership) merupakan
kepemimpinan yang memusatkan kuasa dan pengambilan kepuasan bagi dirinya
sendiri. Pemimpin berwenang penuh dan memikul tanggung jawab sepenuhnya.
Pemimpin tipe ini tidak suka menerima kritik, saran, pendapat dan pengambilan
keputusan dari orang-orang yang di dalam maupun luar organisasi;
(b) Kepemimpinan militeristis (militerisme leadership), kepemimpinan ini
terlihat pada pemberian perintah dalam menggerakkan para bawahannya.
Pemimpin tipe ini terlalu menjaga wibawa dan jabatannya, sehingga pemimpin ini
ingin selalu dihormati dam disegani oleh para bawahannya, yang mengakibatkan
kekakuan dan kurangnya komunikasi dengan para bawahannya;
13
(c) Kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership). Pemimpin ini
menganggap bahwa melalui peran kepemimpinannya akan memberikan harapan
kepada para pengikutnya, diharapkan dapat menjadi ”bapak” bagi para
pengikutnya. Pemimpin ini biasanya merupakan orang yang di-tuakan, dan
dihormati, diangkat berdasarkan golongan/kasta, dan/atau berdasarkan
keturunan dari seorang pemimpin suku;
(d) Kepemimpinan partisipatif (Participatice leadership) merupakan
kepemimpinan yang mendesentralisasi wewenang. Ia akan terus melibatkan
para anggotanya untuk bekerja bersama-sama dengan pemimpin tersebut.
(e Kepemimpinan Laissez Faire. Gaya kepemimpinan ini umumnya
memberi kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan
pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai;
(f) Kepemimpinan Bebas-Kendali (freerein leadership). Kepemimpinan yang
menghindari kuasa dan tanggung jawab. Pemimpin sebagian besar bergantung
pada kelompok untuk menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya
sendiri. Pemimpin hanya memainkan peran kecil serta hanya memikirkan terlebih
dahulu akan kebutuhannya sendiri. Jenis kepemimpinan ini kurang efektif dalam
menjalankan organisasi yang menghadapi persaingan.
(g) Kepemimpinan karismatis (charismatic leadership). kharismatis
diasumsikan sebagai suatu karakteristik individual dari pemimpin. Karisma
adalah bentuk daya tarik interpersonal untuk memperoleh dukungan dan
penerimaan;
(h) Kepemimpinan demokoratis (democratic leadership) merupakan
pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan,
mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode
dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk
melatih karyawan. Pemimpin tersebut berupaya untuk mengajari dan
mengembangkan daya inovasi dan kreatifitas dari para bawahannya
14
BAB III
PENUTUP
15
3.1 KESIMPULAN
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Baron, Robert A. dan Greenberg, Jerald. 2003. Behaviour in Organization,
Eighth Edition. Prentice Hll: New Jersey
McShane, Steven L., Mary ann Von Glinow. 2005. Organizational Behavior.
Editon. Emerging Realities for the Workplace Revolution, McGraw-Hill
Irwin
17
Mullins, Laurie J. 2005. Management And Organization, Seventh Edition.
England: Prentice Hall Financial Times
Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Robbins, S.P., & Coulter, M. (2007). Manajemen. Edisi kedelapan. Jakarta: PT.
Indeks
Stuart & Michael 1994 alih bahasa setyowati. 2013. Organisasi Kepemimpinan
Modern. Jakarta: Graha Ilmu
18