Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN TOTAL ASET

TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN PERPUTARAN PIUTANG SEBAGAI


VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OTAHUN 2016-2020

DISUSUN OLEH :
RONI AKBAR (201811542)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


PROGDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI
BAB 1
1. Latar Belakang Penilitian
1.1 Fenomena Lapangan
1.2 Research Gap
2. Ruang Lingkup Penelitian
2.1 Obyek Penelitian
2.2 Data Yang Digunakan
2.3 Variabel Penelitian
2.4 Jangka Waktu Penelitian
3. Perumusuan Masalah
3.1 Identifikasi Masalah
3.2 Pertanyaan Peneleitian
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
6.1 Variabel dan Indikator
6.2 Pengaruh Antar Variabel
6.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu
6.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
6.5 Hipotesis
7. Metode Penelitian
7.1 Rancangan Penelitian
7.2 Definisi Operasional Variabel
7.3 Jenis dan Sumber Data
7.4 Populasi dan Sampel
7.5 Pengumpulan Data
7.6 Uji Instrumen
7.7 Analisis data
8. Daftar Pustaka

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tujuan suatu perusahaan ditinjau dari sudut pandang ekonomi yaitu untuk
memperoleh laba, menjaga kelangsungan hidup, dan kesinambungan jalannya operasi
perusahaan, sehingga mampu berkembang menjadi perusahaan yang besar dan
tangguh. Dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan
perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan
operasionalnya.
Namun, disisi lain memiliki permasalahan utama adalah upaya apa yang akan
dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan dilihat dari kinerja
keuangan yang menggambarkan adanya gambaran mengenai kondisi keuangan
perusahaan. Hal inilah yang dilakukan untuk menunjukkan performa kinerja keuangan
untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu profitabilitas.
Kebutuhan aktivitas operasional perusahaan berasal dari modal kerja. Dengan
modal kerja yang memadai maka perusahaan akan mampu untuk melaksanakan
aktivitasnya tanpa mengalami kesulitan dan hambatan. Keberhasilan pengelolaan
modal kerja dapat menggunakan rasio perputaran modal kerja.
Untuk mengetahui seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka
digunakan suatu analisis rasio keuangan. menggunakan rasio Return On Assets (ROA).
Kebutuhan aktivitas operasional perusahaan berasal dari modal kerja. Dengan modal
kerja yang memadai maka perusahaan akan mampu untuk melaksanakan aktivitasnya
tanpa mengalami kesulitan dan hambatan. Keberhasilan pengelolaan modal kerja dapat
menggunakan rasio perputaran modal kerja.
Semua perusahaan pasti menginginkan usahanya berjalan lancar dan dapat
berkembang dengan baik. Modal menjadi suatu hal yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan karena dibutuhkan untuk membiayai operasi dan mengembangkan bisnis.
Modal dapat berasal dari modal sendiri atau dari pinjaman (utang) (Ermad, 2012).
Perusahaan yang mampu menghasilkan nlai tambah atau keuntungan yang
sustainable (keuntungan) adalah perusahaan yang mampu memanfaatkan modal
kerjanya secara efektif dan efisien. Semakin tinggi perputaran modal kerja maka
semakin efektif penggunaan modal kerja perusahaan, sebaliknya semakin rendah
3
perputaran modal kerja semakin tidak efektif penggunaan modal kerja perusahaan
sehingga menyebabkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan yang pada
akhirnya akan menghambat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan,
(Santoso, 2013).
Piutang termasuk aktiva lancar yang mempengaruhi modal. Apabila jumlah
investasi yang tertanam dalam piutang terlalu tinggi akan menimbulkan rendahnya
perputaran modal kerja sehingga semakin kecil pula kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan volume penjualan. Berkurangnya volume penjualan akan berakibat pada
berkurangnya laba yang akan diperoleh perusahaan, (Prakoso, 2014).
Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam
periode tertentu. Tingkat profitabilitas yang tinggi pada suatu perusahaan berarti tinggi
pula efisiensi penggunaan modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Maka
setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin
tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut
akan lebih terjamin, (Ananda,2017).
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur subsektor tekstil dan
garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2016-2020. Dimana
meeningkatnya persaingan saat ini karena banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan
terutama industri manufaktur subsektor Tekstil dan Gamen yang menjadi salah satu
tulang punggung industri manufaktur dan merupakan industri prioritas nasional yang
masih prospektif untuk dikembangkan. Industri tekstil dan garmen memberikan
kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi, selain menciptakan lapangan
kerja cukup besar, industri ini mendorong peningkatan investasi dalam dan luar negeri.
Perkembangan industri manufaktur Subsektor Teksti dan Garmen begitu pesat saat ini
dan akan semakin besar dimasa yang akan datang, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna
menjual saham kepada investor.

4
1.1 Fenomena

Fenomena yang terjadi atas banyaknya perusahaan tekstil di Indonesia


yang tutup, karena impor dari China. Produk China makin superior daripada
produk lokal karena harganya yang sangat kompetitif. Belum lagi untuk pasar
tekstil ekspor, Indonesia semakin kalah dengan Vietnam. Sejak 2012 kinerja
ekspor Indonesia sudah tersalip Vietnam. Kini, ekspor tekstil dan produk tekstil
Vietnam sudah mencapai US$ 48 Miliar, sedangkan Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir masih di sekitar US$ 13 miliar per tahun. Dengan kondisi industri
yang tertekan, wajar saja jika pelaku pasar kehilangan kepercayaan atas prospek
bisnis perusahaan dan memilih untuk menarik dananya.

Dari data CNBC Indonesia, Dari 19 saham emiten tekstil dan garmen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2 Januari hingga 30
September 2019, terdapat 9 saham yang menorehkan imbal hasil negatif.
Bahkan ada yang anjlok hingga lebih dari 50%. Data pergerakan harga pasar
menunjukkan saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) amblas 54,42%, PT
Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) anjlok 38,97%, PT Tifico Fiber Indonesia
Tbk (TFCO) turun 36,54%, PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) melemah
35,58%, dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) melemah 25,58%.

Saham-saham industri tekstil dan garmen terpapar aksi jual oleh pelaku
pasar didorong oleh tertekannya kinerja fundamental perusahaan karena dilanda
arus impor di sektor produk hulu dan meningkatnya persaingan untuk pasar
ekspor, di mana hal ini berujung pada pemberhentian karyawan massal dan
penutupan pabrik.

Sebagai Contoh MYTX tercatat membukukan kerugian hingga Rp


134,37 miliar, di mana nilai ini turun 29,76% secara tahunan (YoY)
dibandingkan dengan kerugian periode yang sama tahun lalu yakni Rp 191,3
miliar. Kemudian, POLY dan ARGO yang awalnya mengantongi keuntungan
di semester I-2018, pada paruh pertama tahun dengan dengan rugi bersih

5
masing-masing Rp 54,36% (YoY) dan 42,47% (YoY). Lebih lanjut, mirisnya
kondisi industri tekstil juga tercermin dari penutupan beberapa pabrik. Asosiasi
Pertekstilan Indonesia (API) mencatat 9 pabrik tekstil tutup akibat kalah
bersaing dengan produk impor dalam kurun waktu 2018-2019.

6
1.2 Reserach Gap
Penelitian ini merupakan pengembangan dari peneliti-peneliti
sebelumnya Nurhana Dhea Parlina (2017) Perputaran Modal Kerja dapat
berpengaruh langsung ke Return On Asset.
Lucya Dewi Wikardi dan Natalia Titik Wijayani (2017) Debt to equity
ratio berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, Firm size, inventory
turnover, assets turnover berpengaruh positif terhadap profitabilitas,
Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dan
Variabel debt to equity ratio, firm size, inventory turnover, assets turnover
dan pertumbuhan penjualan secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel return on asset (ROA).
Muhammad Nur Rizqi(2017) Implikasi akuntansi dari hasil penelitian
ini adalah ROI baik positif maupun negatif menunjukkan searah / tidak
linier terhadap kas dari hasil operasi.
Linzzy Pratami Putri (2018) Total Assets Turnover berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap Return On Assets, Working Capital Turnover
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets, dan
Secara simultan Total Assets Turn Over dan Working Capital Turn Over
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets.
Mardiah dan Nurulrahmatillah (2020) Perputaran modal kerja secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA, Perputaran piutang secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, dan Perputaran modal
kerja dan perputaran piutang berpengaruh dan signifikan terhadap ROA.
Etc.

7
2. Ruang Lingkup
2.1 Obyek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang akan
dibuktikan secara objektif.
Pengertian objek penelitian menurut sugiyono (2013:41 ) adalah:
“Objek penelitian adalah sasaran secara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan
reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).”
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitaian adalah perputaran
modal, perputaran total aset, perputaran piutang, dan profitabilitas pada
perusahaan manufakrtur subsektor tekstil dan garmen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2016-2017.

2.2 Data yang digunakan


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dalam
Sugiyono (2012:150-151) dengan metode kuantitatif menurut Sugiyono
(2012:8). Data yang digunakan merupakan data sekunder.
Kriteria-kriteria yang akan dijadikan sampel penelitian ini adalah
sebagai berikut:
I. Perusahaan-perusahaan yang termasuk sektor industri tekstil dan
garmen di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut
periode tahun 2016-2020.
II. Perusahaan tersebut menyampaikan data dengan lengkap sesuai
dengan informasi yang diperlukan yaitu mengenai profitabilitas,
perputaran modal kerja,perputaran total aset dan perputaran
piutang.
III. Perusahaan-perusahaan tekstil dan garmen yang menerbitkan
laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

8
2.3 Variabel Penelitian
 Modal Kerja
Modal kerja adalah investasi jangka pendek atau disebut juga
aset lancar diantaranya adalah kas, persediaan piutang, investasi
jangka pendek dan biaya dibayar dimuka, (Prakoso, 2014).
Perputaran modal kerja adalah salah satu rasio untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode
atau dalam suatu periode. Semakin cepat perputaran modal kerja
menunjukkan semakin efektif penggunaan modal kerja yang
berdampak pada meningkatnya profitabilitas perusahaan,
(Handayani,2016). Rumus yang digunakan untuk mencari
perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Perputran modal = 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

 Total Aset
Menurut Brigham dan Houston (2012:139), Rasio perputaran
total aset (total assets turnover ratio) mengukur perputaran seluruh
aset perusahaan.
Menurut Sjahrial (2009:43), Adapun rumus total assets turn over
adalah sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
TATO = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

 Piutang
Piutang adalah bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai
namun bertahap, (Santoso,2013).
Perputaran piutang bagi perusahaan sangatlah penting untuk
diketahui karena semakin tinggi perputaran piutang maka piutang
yang ditagih oleh perusahaan makin banyak. Sehingga akan
memperkecil adanya piutang yang tidak tertagih dan memperlancar

9
arus kas. Selain itu dengan adanya perputaran piutang maka akan
dapat diketahui bagaimana kinerja bagian marketing dalam mencari
pelanggan yang potensial membeli dan potensial membayar piutang,
(Handayani, 2016). Rumus yang digunakan untuk mencari
perputaran piutang adalah sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
perputaran piutang = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan yang dicapai oleh perusahaan
dalam satu periode tertentu. Analisis profitabilitas bertujuan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik
dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun modal sendiri.
Hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun
gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari
keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan
dan investasi perusahaan, (Pratiwi D 2018).
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan
ROA. ROA adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. (ROA) bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya
untuk menghasilkan pendapatan. Semakin besar Return On Asset
(ROA) semakin besar pula keuntungan yang diperoleh perusahaan
dan semakin baik perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset,
(Piter Tiong, 2017).
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA = Laba sebelum pajak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

10
2.4 Jangka Waktu penelitian

Menurut waktu pengumpulannya, penelitian ini menggunakan data time


series diolah perhitungan dalam penelitian ini menggunakan alat bantu
(software) program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20.
Menurut Sugiyono (2012:82), Sampling Purposive : “Teknik

11
3. Perumusan Masalah
3.1 identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang ada diatas penelitian ini mengambil industri
Tekstil dan garmen yang terdafar di BEI periode 2016-2020 sebagai bahan
penelitian.
Dari fenome yang sudah di jelaskan diatas ada beberapa pertanyaan
yang membuat penelitian ini di lakukan.
3.2 Pertanyaan Penelitian
1) Bagaimana pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas
pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI ?
2) Bagaimana pengaruh perputaran modal kerja terhadap perputaran
piutang pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di
BEI ?
3) Bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas
pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI?
4) Bagaimana pengaruh perputaran total aset terhadap perputaran
piutang pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di
BEI.
5) Bagaimana pengaruh Perputaran total aset terhadap profitabilitas
pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI ?

12
4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sekaligus menjawab pertanyaan
yang sesuai dengan rumusan masalah diatas, serta untuk membuktikan secara empiris:

1. Untuk menganalisis pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada


sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI.
2. Untuk menganalisis pengaruh perputaran modal kerja terhadap perputaran piutang
pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI .
3. Untuk menganalisis pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada
sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI.
4. Untuk menganalisis pengaruh perputaran total aset terhadap perputaran piutang
pada sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI
5. Untuk menganalisis pengaruh perputaran total aset terhadap profitabilitas pada
sektor industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI

13
5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama


investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi dipasar
modal. Secara terperinci manfaat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah referensi, informasi, dan


wawasan teoritis khususnya tentang pengaruh perputaran modal kerja,
perputaran total aset, dan perputaran piutang terhadap Profitabilitas
.Serta yang utama sebagai sarat untuk mendapatkan gelar sarjana.
2. Bagi pihak manajemen dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan besarnya sumber dana yang diperlukan (baik dari
pinjaman ataupun ekuitas) dalam rangka membiayai aktivitas
operasional perusahaan.
3. Bagi investor dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan aktivitas
investasinya dengan memperhatikan tingkat hutang perusahaan.

14
6. Tinjauan Pustaka
6.1 Variabel dan Indikator
1. Modal Kerja
Modal kerja adalah investasi jangka pendek atau disebut juga aset
lancar diantaranya adalah kas, persediaan piutang, investasi jangka
pendek dan biaya dibayar dimuka, (Prakoso, 2014). Perputaran modal
kerja adalah salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan
modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa
banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu
periode. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin
efektif penggunaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya
profitabilitas perusahaan, (Handayani,2016). Rumus yang digunakan
untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Perputran
modal = (penjualan bersih )/(modal kerja )
2. Total Aset
Menurut Brigham dan Houston (2012:139), Rasio perputaran total
aset (total assets turnover ratio) mengukur perputaran seluruh aset
perusahaan. Menurut Sjahrial (2009:43), Adapun rumus total assets turn
over adalah sebagai berikut: TATO = (Total penjualan)/(Total Aktiva)
3. Piutang
Piutang adalah bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan secara tunai namun
bertahap, (Santoso,2013).
Perputaran piutang bagi perusahaan sangatlah penting untuk
diketahui karena semakin tinggi perputaran piutang maka piutang yang
ditagih oleh perusahaan makin banyak. Sehingga akan memperkecil
adanya piutang yang tidak tertagih dan memperlancar arus kas. Selain
itu dengan adanya perputaran piutang maka akan dapat diketahui
bagaimana kinerja bagian marketing dalam mencari pelanggan yang
potensial membeli dan potensial membayar piutang, (Handayani, 2016).
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran piutang adalah
sebagai berikut: perputaran piutang = (Penjualan Kredit )/(Rata-rata
piutang ).

15
4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan yang dicapai oleh perusahaan
dalam satu periode tertentu. Analisis profitabilitas bertujuan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam
hubungannya dengan penjualan, aset, maupun modal sendiri. Hasil
profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran
tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang
diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi
perusahaan, (Pratiwi D 2018).
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan ROA. ROA
adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
(ROA) bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan pendapatan.
Semakin besar Return On Asset (ROA) semakin besar pula keuntungan
yang diperoleh perusahaan dan semakin baik perusahaan tersebut dari
segi penggunaan asset, (Piter Tiong, 2017).
ROA = (Laba sebelum pajak )/(Total Aktiva)Laba sebelum pajak
6.2 Pengaruh antar variabel

6.3 Tinjauan peneliti Terdahulu


PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS MELALUI PERPUTARAN PIUTANG SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (2017) Nurhana Dhea Parlina
-H1: Perputaran modal kerja berpengaruh secara langsung terhadap
profitabilitas (ROA).
- H2 : Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA) dengan perputaran piutang sebagai variabel
intervening.

Sampel dan populasi :Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-2015

16
Analisis data :

-Uji Asumsi Klasik (Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas,Autokorelasi)


-Analisis Jalur

Hasil penelitian :

1. Pengaruh langsung perputaran modal kerja terhadap return on asset sangat kecil.
2. Tidak terdapat pengaruh langsung perputaran modal kerja ke perputaran piutang
ke return on asset (kecil).
3. Saran :
Perusahaan-perusahaan terutama sektor industri barang konsumsi subsector food
and beverage di Bursa Efek Indonesia hendaknya memperhatikan unsur-unsur
modal kerja yang terdapat dalam aktiva lancar, yaitu modal kerja netto, piutang
dan persediaan untuk mengoptimalkan output kinerja operasi perusahaan yang
telah ditetapkan sesuai dengan tujuan perusahaan.
6.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Perputran Modal
Kerja
Perputran Profitabilitas
Piutang

Perputran Total
aset

6.5 Hipotesis

17
Metodologi Penelitian

7.1 Rancanngan Penelitian

7.2 Definisi Operasional Variabel

7.3 Jenis dan Sumber data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dalam Sugiyono (2012:150-
151) dengan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2012:8). Semua data yang digunakan
adalah data sekunder.

Kriteria-kriteria yang akan dijadikan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

18
1. Perusahaan-perusahaan yang termasuk sektor industri tekstil dan garmen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut periode tahun
2016- 2020.
2. Perusahaan tersebut menyampaikan data dengan lengkap sesuai dengan
informasi yang diperlukan yaitu mengenai profitabilitas, perputaran modal
kerja, perputaran total aset dan perputaran piutang.
3. Perusahaan-perusahan tekstil dan garmen yang menerbitkan laporan keuangan
menggunakan mata uang rupiah.

7.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam peneletian ini adalah perusahaan Manufaktur subsektor Tekstil dan
Garmen yang terdaftar di BEI periode 2016-2020.

No Kode Saham Nama Emiten


1 ADMG Polychen Indonesia Tbk
2 ARGO Argo Pantes Tbk
3 BELL Trisula Textile Industries
Tbk
4 CNTB Century Textile Industry Tbk
seri B
5 CNTX Century Textile Industry Tbk
6 ERTX Eratex Djaya Tbk
7 ESTI Ever Shine Tex Tbk
8 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
d.h Panasia Indosyntek Tbk
9 INDR Indro Rama Synthenic
10 MYTX Asia pacific Investama Tbk
d.h Apac Citra Centertex Tbk
11 PBRX Pan Brother Tbk
12 POLU Golden Flower Tbk
13 POLY Asia Pasific Fibers Tbk
d.h Polysindo Eka Persada
Tbk
14 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk

19
15 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk
16 SSTM Sunson Textille Manufacture
Tbk
17 STAR Star Petrochem Tbk
18 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
19 TRIS Trisula Internasional Tbk
20 UCIT Uni-Charm Indonesia Tbk
21 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
22 ZONE Mega Perintis Tbk

Sampel

Berdasarkan kriteria diatas jadi diperoleh sampel perusahaan sebanyak 22 jumlah


banyaknya periode 5 tahun sehingga hasil sampel penelitian adalah (22 x 5) = 110.

7.5 Pengumpulan Data

7.6 Uji Instrumen

7.7 Analisis Data

Daftar Pustaka

Dewi, Lisnawati dan Rahayu, Yuliastuti (2016). Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. 5 (1), 1 -17.
https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/vi ewFile/1608/1572.

Ghozali, Imam. (2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang: BP Universitas Diponegoro.

20
Hoiriya dan Lestariningsih, Marsudi (2015). Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. 4 (4). 1 -15.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta:


Bandung.

Rahmawati (2016). Analisis Pengaruh TATO, WCTO, dan DER Terhadap Nilai
Perusahaan dengan ROA sebagai Variabel Intervening. Jurnal Studi Manajemen dan
Organisasi 13.

Amdani dan Desnerita (2015). Pengaruh Struktur Modal dan Working Capital
Turnover terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Pembayar Pajak Perusahaan yang di
Periksa oleh Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat). Jurnal Akuntansi. Vol. 19. NO.3

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

21

Anda mungkin juga menyukai