PEDAHULUAN
perguruan-perguruan pencak silat yang ada, orang tua yang tahu akan peluang
olahraga pencak silat. Selain untuk mencari prestasi juga dapat untuk bekal
Muhammadiyah Imogiri ini juga telah dimasuki dari perguruan Tapak Suci,
dan hasil guna kurikulum. Kegiatan KO – kurikuler meliputi tata tertib dan
di luar jam belajar siswa atau sekolah, sepeti olahraga, kesenian, kerohanian,
1
pramuka, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menambah
Olahraga saat ini mendapatkan perhatian yang cukup besar baik untuk
prestasi. Salah satu tempat di mana siswa dapat melakukan aktivitas olahraga,
tempat siswa belajar, dan melakukan kegiatan olahraga di luar jam sekolah
diri dan kreatifitas siswa terutama SMP, yang merupakan potensi sumber
daya manusia yang perlu dibina dan dikembangkan. Dari sinilah akan muncul
bibit olahragawan yang tidak akan habis apabila program olahraga di sekolah
sekolah sebagai salah satu wadah yang tepat untuk pengembangan olahraga.
berprestasi, karena prestasi tidak dapat diciptakan atau dibuat dalam waktu
2
Ekstrakurikuler pencak silat merupakan salah satu kegiatan
pelaksanaan POPDA dan POPWIL Tahun 1995 sesuai GBHN Tahun 1993
3
pengembangan itu dilaksanakan melalui jalur sekolah. Di dalam KTSP
dicantumkan adanya mata pelajaran pencak silat, hingga saat ini masih dibuat
pencak silat.
beberapa kali saat jadwal latihan ternyata, banyak siswa yang tidak berangkat
Imogiri kelas VII dan VIII yang berjumlah 161 siswa, yang terdiri dari 84
siswa putra putri kelas VII dan 77 siswa putra putri kelas VIII. Pada awalnya
pencak silat aktif berlatih. Akan tetapi setelah berlangsung beberapa bulan
4
siswa putra putri kelas VII, sedangkan yang aktif tercatat 50 siswa putra putri
yang masih kurang baik dalam sarpras dan pembimbingan saat berlatih
menyelenggarakan. Dari ke empat syarat yang harus dipenuhi ada satu syarat
yang belum dapat terpenuhi secara lengkap , yaitu sarana dan prasarana untuk
semua pelatih belum ada yang khusus dari jurusan olahraga cabang pencak
perkembangan teknik yang dimiliki oleh siswa, oleh karena itu pemilihan
tersebut. Dalam prakteknya tidak semua siswa yang dapat menerima keadaan
5
tersebut dan akhirnya tidak berangkat saat latihan. dengan adanya sarana dan
Muhammadiyah Imogiri.
prestasi olahraga pencak silat. Melihat dari tujuan ekstrakurikuler maka jelas
menjadi tanggung jawab bersama antara guru olahraga dan kepala sekolah
Namun kenyataannya siswa belum berprestasi dan banyak yang tidak aktif
sebagai bahan masukan bagi pembina dan pelatih untuk melestarikan budaya
bangsa indonesia.
6
Penelitian percaya bahwa ada hal- hal yang menghambat siswa dalam
mengikuti ekstrakurikuler. Oleh karena itu sesuai dengan uraian di atas, maka
Muhammadiyah Imogiri.
B. Identifikasi Masalah
pencak silat
pencak silat.
C. Pembatasan Masalah
namun karena keterbatasan dan kemampuan peneliti maka penelitian ini tidak
7
akan mengkaji semua permasalahan yang terdapat pada identifikasi
dilakukan menjadi lebih fokus, maka penelitian ini dibatasi pada Faktor
Muhammadiyah Imogiri.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Muhammadiyah Imogiri.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritik
2. Secara praktis
8
b. Sebagai lahan masukan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa
dan mendalam.
untuk pengembangan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Identifikasi
Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro 2008 :
identifikasi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang, secara tidak sadar,
seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan tokoh tertentu,
tokoh tersebut.
2. Penghambat
lamabat atau tidak lancar. Penghambat berarti orang yang menghambat , alat
10
Berdasakan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penghambat adalah suatu keadaan yang selalu dalam keadaan tidak lancar
3. Hakikat Ekstrakurikuler
merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran (tatap muka) baik
siswa dapat lebih mendalami dan memahami apa yang telah dipelajari dalam
11
pelajaran dengan lokasi waktu yang diatur secaa tersendiri berdasarkan pada
kemampuannya di dalam teori dan metode latihannya, bila dilihat dari sisi
12
benar oleh pelatih. Manurut Ucup Yusup, dkk (2000: 16) pengetahuan
tersebut antara lain “tenyang ruang lingkup, tujuan secara sistem latihan,
“seyogyanya seorang pelatih yang baik minimal harus memiliki, antara lain:
1) kemampuan dan ketrampilan cabang olahraga yang dibina, 2) pengetahuan
dan pengalaman dibidangnya, 3) Dedikasi dan komitmen melatih, 4)
memiliki moral dan sikap kepribadian yang baik.”
tujuan yang diinginkan, tentunya dibutuhkan tenaga pelatih yang baik yang
dapat mengembangkan bakat dari anak didik. Jumlah pelatih juga sangat
baik. Akan tetapi sekolah tidak mengalokasikan dana untuk membayar dua
pelatih.
jasmani, mudah dipindahkan dibawa oleh pelakunya atau siswa. Masih dalam
sumber yang sama disebutkan bahwa prasarana atau fasilitas adalah sesuatu
pergantian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tanpa adanya sarana dan
prasarana yang memadai sasaran tidak akan tercapai dan pestasi tidak akan
dapat diraih dengan maksimal. Menurut Soeparno yang dikutip oleh Ardiyan
Ade Prasetya (2010:6) sarana olahraga adalah suatu yang dapat digunakan
jasmani.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana dan
suatu kegiatan.
14
3. Lingkungan
lingkungan yang berasal dari siswa juga menentukan prestasi siswa itu
hasil yang baik pula, sehingga tujuan yang direncanakan akan tercapai dengan
pembiayaan yang terprogram serta sesuai keadaan sekolah dan potensi siswa.
belajar banyak jenisnya, tetapi digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu
15
Faktor intern yang dimaksud antara lain:
1. Fisik
pondasi atau prestasi olahragawan, sebab teknik, taktis, dan mental akan
dapat dikembangkan dengan baik jika memiliki kualitas fisik yang baik”. Hal
ini dapat dijabarkan sebagai berikut : struktur tubuh seperti tinggi badan,
tubuh.
2. Psikis
salah satunya adalah minat, motivasi, dan mental. Minat merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan
sebaliknya. Selama kesenangan itu ada mungkin intensitas dan motivasi yang
Aspek psikologis atlet sering diabaikan oleh para pembina dan atlet
16
sebaik-baiknya, dan telah melakukan latihan teknik secara cermat, namun
mengecewakan.
perkembangan fisik, teknik, dan takti atlet. Apabila mentalnya tidak turut
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpukan bahwa keadaan fisik dan
Pada sisi lain manusia memiliki metoda sama, maka akan dapat bersaing dan
Aspek yang menyatu dalam gerakan-gerakan khas pencak silat yang terdiri
dari berbagai komponen utama atau teknik dasar. Menurut O’ong Maryono
(2000: 10) kita dapat membedakan empat macam teknik dasar, yaitu:
pasang menggunakan kaki maupun tangan, dan dapat meliputi sikap berdiri,
17
Menurut Gugun Arif Gunawan (2007 : 8) Pencak silat adalah beladiri
tradisional indonesia yang berakar dari budaya melayu, dan bisa ditemukan
beragam. Kadang, antar aliran atau perguruan berbeda satu sama lain. secara
umum, teknik pencak silat antara lain adalah pukulan, tendangan, kuncian,
resmi pencak silat diatur oleh IPSI. Kategori yang dipertandingkan antara lain
tanding, tunggal, ganda, dan beregu. Bagian tubuh yang boleh diserang
Kategori tersebut adalah kategori tanding, tunggal, ganda dan beregu. (1)
Kategori tanding adalah kategori yang menampilkan dua pesilat dari kubu
jurus baku tunggal secara benar, cepat, dan mantap, penuh penjiwaan dengan
tangan kosong dan bersenjata. (3) Kategori ganda adalah pertandingan pencak
silat yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang sama
memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus bela diri pencak silat
18
yang dimiliki. (4) Kategori regu adalah pertandingan pencak silat yang
kemahiran dalam jurus baku regu secara benar, tepat, mantap, penuh
Dalam pencak silat, seorang pesilat harus dapat menguasai teknik dasar
“teknik pencak silat adalah: (1) belaan yaitu: tangkisan elakan, hindaran,dan
tangkisan; (2) serangan yaitu: pukulan, tendangan, jatuhan, dan kuncian; (3)
teknik bawah yaitu: sapuan bawah, sirkel bawah, dan guntingan”.
Untuk mendapatkan dan menguasai teknik pencak silat dengan baik
seorang pesilat harus mempunyai kondisi fisik yang bagus, diperlukan dalam
dasar landasan titik tolak suatu awal olahraga prestasi. menurut Harsono
baik maka:
19
6. Hakikat Anak SMP
Umumnya usia anak SMP merupakan masa remaja setelah melalui masa-
masa pendidikan di Sekolah Dasar. Usia remaja awal atau anak SMP ini
berkisar antara 10-14 tahun. Di masa remaja awal ini merupakan suatu
Masa angin ribut atau biasa dikenal dengan masa pubertas alias akil balik.
20
2) Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi
erotik dan fantastic.
3) Pengamatan dan tanggapannya masih bersifat realisme kritis.
4) Proses berpikirnya sudah mampu mengoperasikan kaidah logika
formal.
5) Kecakapan dasar intelektual umumnya menjalani laju
perkembangannya.
6) Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai nampak jelas.
c. Perilaku Sosial Moralitas dan Religius
1) Diawali dengan keinginan untuk bergaul dengan teman tapi
bersifat temporer.
2) Ketergantungan yang kuat dengan kelompok sebaya.
3) Keinginan bebas dari dominasi orang dewasa.
4) Dengan sikap kritis mulai menguji kaidah atau sistem nilai
dengan kenyataan perilaku sehari-hari.
5) Mengidentifikasi dirinya dengan tokoh idolanya.
6) Eksistensi Tuhan mulai dipertanyakan.
7) Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari didasarkan atas
pertimbangan dari luar dirinya.
8) Mencari pegangan hidup.
d. Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian
1) Lima kebutuhan (fisik, rasa aman, afiliasi, penghargaan, dan
perwujudan diri mulai nampak.
2) Reaksi emosional mulai berubah-ubah.
3) Kecenderungan arah sikap mulai nampak.
4) Menghadapi krisis identitas diri.
sekolah yang berada di desa banyak materi-materi fisik yang bagus sudah
dimiliki siswa. Pelatih atau guru tinggal mengolah teknik siswa, keberhasilan
memuaskan.
21
B. Penelitian yang Relevan
survei dan instrumen yang digunakan adalah angket. Populasi seluruh siswa
psikologi masuk kategori tidak menghambat, (2) faktor intrinsik fisik masuk
tidak menghambat, (4) faktor ekstrinsik alat dan fasilitas masuk kategori tidak
menghambat.
Sekolah”. Metode yang dipakai adalah metode survei dan instrumen yang
22
Muhammadiyah Ayah yang mengkikuti ekstrakurikuler pencak silat yang
di sekolah yang berasal dari intrinsik yang termasuk kategori tinggi sebesar
6,0%, yang termasuk kategori sedang sebesar 88,0%, yang termasuk kategori
sebesar 92,0% dan yang termasuk kategori rendah sebesar 6,0%. Dari hasil
di sekolah termasuk sedang, hal ini berarti bahwa tidak ada seorang siswapun
C. Kerangka Berpikir
luar jam pelajaran. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para siswa
untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki dalam bidang olahraga.
ekstrakurikuler.
diwajibkan untuk semua siswa kelas VII dan VIII. Tetapi dalam kenyataan
23
dilapangan siswa yang tidak mengikti latihan ekstrakurikuler pencak silat
beberapa faktor yaitu faktor fisik, faktor psikis, faktor pelatih, faktor alat dan
fasilitas, dan faktor lingkungan. Faktor fisik dijabarkan seperti struktur tubuh,
psikis dapat dijabarkan seperti faktor yang potensial yang salah satunya
adalah minat ataupun motivasi. Faktor guru atau pelatih untuk dapat
menguasai di bidangnya dan juga guru atau pelatih harus mempunyai cara
atau siasat yang diterapkan oleh guru untuk menggiatkan partisipasi siswa
silat. Namun dari uraian di atas di duga bahwa untuk meningkatkan hasil
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter,
tertentu.
Suharsimi Arikunto (1993: 86), studi survei adalah salah satu pendekatan
penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas
Faktor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghambat intern atau
25
pencak silat. penghambat yang timbul dari seseorang dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor intern: fisik dan
psikis, sedangkan faktor ekstern meliputi: guru atu pelatih, alat dan fasilitas,
1. Populasi
siswa SMP Muhammadiyah Imogiri siswa kelas VII dan VIII yang
2. Sampel
Jadi yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil dari
26
penelitian ini adalah sampel diambil secara acak (random) dengan
diberikan kepada ketua kelas dan diisi secara acak oleh siswa.
besar dapat diambil antara 10- 15 %, atau 20- 25 % atau lebih. Maka
(Sugiyono, 2009:85).
27
D. Instrumen dan Teknik Penggumpulan Data
1. Instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Instrumen atau alat yang
ketahui.”
28
lain juga merupakan alat pengumpul yang berupa daftar pertanyaan,
terlewatkan.
29
b. Seringkali sukar dicari validitasnnya.
a. Mendefinisikan Konstrak
Imogiri.
b. Menyidik faktor
c. Menyidik indikator
30
1. Faktor intern yang terdiri dari:
a. Fisik
b. Psikis
c. Lingkungan
Komarudin, M.A.
31
terhadap statemen atau pernyataan yang dikemukakan mendahului
menghambat.
yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
32
keadaan subjek. Skor untuk setiap alternatif jawaban pada
pernyataan.
5. Lingkungan 33,34,35,36, 8
37,38,39, 40
Jumlah 40
jawaban dalam angket ini ditetapkan skor yang diberikan untuk masing –
33
menghilangkan alternatif netral dengan tujuan responden dalam
1. Peneliti meminta daftar nama siswa pada pelatih pencak silat SMP
Muhammadiyah Imogiri.
2. Peneliti menghitung jumlah siswa tiap kelas lebih dari 20% per
kelas.
pertanyaan hanya 4 kategori, yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak
setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS), dari masing-masing jawaban
tersebut memiliki bobot skor yang tercantum dalam tabel 5 berikut ini
Skor
Pernyataan Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
34
E. Uji Coba Instrumen
ternyata instrumen belum baik, maka perlu diadakan revisi sampai benar-
Dalam uji coba instrumen ini, sekolah yang digunakan adalah siswa SMP
kesahihan butir dikontomi antara lain dengan uji t, korelasi dwiserial atau
korelasi momen tangkar. Uji signifikansi butir atau item dinyatakan valid
jika rxy hitung lebih besar dari satu sama dengan rxy tabel pada taraf
35
Keterangan: rxy = korelasi momen tangkar
N = cacah objek uji coba
ΣX = sigma atau jumlah X (skor butir)
ΣX² = sigma X kuadrat
ΣY = sigma Y (skor faktor)
ΣY² = sigma Y kuadrat
ΣXY = sigma tangkar (perkalian dengan Y)
Berdasarkan uji coba instrumen ada 8 pernyataan yang gugur yaitu
soal no 3, 7, 11, 19, 22, 30, 31 dan 36. Pernyataan yang gugur tidak
digunakan karena tidak sahih, sehingga soal yang semula 40 butir menjadi
32 butir. Dengan demikian ada 32 pernyataan dinyatakan valid dan
digunakan untuk pengambilan data.
2. Uji Reliabilitas
keadaan instrumen atau alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika
ini dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada
statistis (SPSS) dari Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih edisi 1998
36
M
Rtt =
M–1
layak dan sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian
berdasarkan hasil uji coba instrument tersebut kisi- kisi instrument dalam
37
Tabel 4. Kisi-kisi instrument penelitian
5. Lingkungan 26*,27*,28*,
29*,30*,31*, 7
32*
Jumlah 32
*adalah pernyataan negatif
f
p= x 100%
n
(Anas Sudjono, 2006: 43)
Keterangan: p = persentase
f = frekuensi yang sedang dicari
n = jumlah total frekuensi
nilai rata-rata hitung (mean diberi lambang M) dan besaran standar deviasi
38
(SD) dari skor yang diperoleh. Menurut Anas Sudjiono (2006: 175), rumus
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
skor terendah (minimum) 66, skor tertinggi (maximum) 92, rerata (mean)
79,596, nilai tengah (median) 80, nilai yang sering muncul(mode) 77, standar
Kategori Frekuensi
No Jawaban Rentang skor Absolut Persentase
(f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 87 10 10
2 Menghambat 82 ≤ X < 87 27 26
3 Cukup Menghambat 76 ≤ X < 82 47 45
4 Kurang Menghambat 71 ≤ X < 76 16 15
5 Tidak Menghambat X ≤ 71 4 4
Jumlah 104 100
40
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa penghambat siswa dalam
47
f 50
45
r
40
e 35 27
k 30
u 25 16
e 20 total
n 15 10 8
s 10
i 5
0
kategori
41
kategori cukup menghambat dengan rerata yang diperoleh sebesar 79 yang
Berikut disajikan analisis data berdasarkan data pada tiap – tiap faktor,
yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor intern
(maximum) 39, rerata (mean) 31,22, nilai tengah (median) 31, nilai yang
sering muncul(mode) 31, standar deviasi (SD) 3,33. Hasil analisis datanya
adalah :
Frekuensi
No Kategori Rentang skor Absolut Persentase
jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 36 9 9
2 Menghambat 32 ≤ X < 36 40 38
3 Cukup Menghambat 29 ≤ X < 32 38 37
4 Kurang Menghambat 26 ≤ X < 29 13 13
5 Tidak Menghambat X ≤ 26 4 4
Jumlah 104 100
40 38
f 40
r 35
30
e 25
k 20 13
15 9
u 10 4 intern
e 5
0
n
s
i
kategori
2. Faktor ekstern
(maximum) 60, rerata (mean) 48,37, nilai tengah (median) 48, nilai yang
43
sering muncul(mode) 46, standar deviasi (SD) 4,36. Hasil analisis datanya
adalah :
Frekuensi
No Kategori Rentang skor Absolut Persentase
jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 54 11 11
2 Menghambat 50 ≤ X < 54 32 31
3 Cukup Menghambat 46 ≤ X < 50 44 42
4 Kurang Menghambat 41 ≤ X < 46 10 10
5 Tidak Menghambat X ≤ 46 7 7
Jumlah 104 100
sebagai berikut:
44
44
f 45
r 40 32
e 35
30
k 25
20 11 10
u
15 7
e 10 ekstern
n 5
0
s
i
kategori
a. Fisik
tengah (median) 15, nilai yang sering muncul (mode) 12, standar deviasi
(SD) 2,69.
45
Tabel 8. Hasil Analisis Data Berdasarkan Faktor Intern Dengan Indikator
Fisik.
Frekuensi
N Kategori Rentang skor Absolut Persentase
o jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 18 23 22
2 Menghambat 16 ≤ X < 18 22 21
3 Cukup Menghambat 13 ≤ X < 16 33 32
4 Kurang Menghambat 10 ≤ X < 13 24 23
5 Tidak Menghambat X ≤ 10 2 2
Jumlah 104 100
33
f 35
r 30 23 22 24
e 25
k 20
u 15
10 2 fisik
e
5
n 0
s
i
kategori
46
Gambar 4. Diagram Batang penghambat Siswa Mengikuti Ekstrakurikuler
Pencak Silat di SMP Muhammadiyah Imogiri berdasarkan
faktor intern dengan indikator fisik.
b. Psikis
tengah (median) 16, nilai yang sering muncul (mode) 15, standar deviasi
(SD) 3,65.
Frekuensi
N Kategori Rentang skor Absolut Persentase
o jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 21 17 16
2 Menghambat 18 ≤ X < 21 23 22
3 Cukup Menghambat 14 ≤ X < 18 37 36
4 Kurang Menghambat 10 ≤ X < 14 26 25
5 Tidak Menghambat X ≤ 10 1 1
Jumlah 104 100
47
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa penghambat siswa dalam
37
f 40
r 35 26
30 23
e 25 17
k 20
u 15 psikis
10 1
e 5
n 0
s
i
kategori
48
intern dengan indikator psikis berada dalam kategori cukup menghambat
dengan rerata yang diperoleh sebesar 16 yang berada pada interval 14 ≤ X <
18.
tengah (median) 13, nilai yang sering muncul (mode) 13, standar deviasi
(SD) 3,94.
Frekuensi
No Kategori Rentang skor Absolut Persentase
jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 19 13 13
2 Menghambat 15 ≤ X < 19 24 23
3 Cukup Menghambat 11 ≤ X < 15 46 44
4 Kurang Menghambat 7 ≤ X < 11 17 16
5 Tidak Menghambat X≤7 4 4
Jumlah 104 100
melalui faktor ekstern dengan indikator guru dan pelatih adalah 13 (13%)
49
siswa menyatakan sangat menghambat, 24 (23%) siswa menyatakan
f 46
50
r 45
40
e 35
30 24
k
25 17
u 20 13 guru dan pelatih
e 15
10 4
n 5
s 0
i
kategori
faktor ekstern dengan indikator guru dan pelatih berada dalam kategori
50
Dari analisis data terdapat 6 pernyataan, diperoleh skor terendah
tengah (median) 17, nilai yang sering muncul (mode) 17, standar deviasi
(SD) 3,477.
Frekuensi
No Kategori Rentang skor Absolut Persentase
jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 20 5 5
2 Menghambat 17 ≤ X < 20 50 48
3 Cukup Menghambat 13 ≤ X < 17 24 24
4 Kurang Menghambat 10≤ X < 13 16 15
5 Tidak Menghambat X ≤ 10 9 9
Jumlah 104 100
melalui faktor ekstern dengan indikator alat dan fasilitas adalah 5 (5%)
51
50
50
f 45
r 40
e 35
k 30 24
u 25
20 16 alat dan fasilitas
e
n 15 9
s 10 5
i 5
0
kategori
faktor ekstern dengan indikator alat dan fasilitas berada dalam kategori
c. Lingkungan
(minimum) 10, skor tertinggi (maximum) 28, rerata (mean) 19,173, nilai
tengah (median) 20, nilai yang sering muncul (mode) 20, standar deviasi
(SD) 3,869.
52
Tabel 12. Hasil Analisis Data Berdasarkan Faktor ekstern Dengan
Indikator lingkungan.
Frekuensi
No Kategori Rentang skor Absolut Persentase
jawaban (f) (%)
1 Sangat Menghambat X ≥ 24 11 11
2 Menghambat 21 ≤ X < 24 24 24
3 Cukup Menghambat 17 ≤ X < 21 43 41
4 Kurang Menghambat 13≤ X < 17 18 17
5 Tidak Menghambat X ≤ 13 8 8
Jumlah 104 100
53
43
45
f 40
r 35
e
30 24
k
25 18
u
20 lingkungan
e
15 11
n 8
10
s
i
5
0
kategori
B. Pembahasan
merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran (tatap muka) baik
ekstrakurikuler pencak silat diwajibkan untuk siswa kelas VII dan VIII.
Imogiri.
adalah faktor intern dan faktor ekstern. Identifikasi faktor penghambat siswa
diperoleh sebesar 79 yang berada pada interval 76 ≤ X < 82. Dari 104
menghambat.
VIII. Hal ini dikarenakan siswa SMP masih senang bermain dan ingin bebas
1. Faktor intern
berasal dari diri sendiri dimana setiap siswa mengetahui kondisi fisik dan
Muhammadiyah Imogiri. Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik yang
kurang fit yang membuat siswa tidak mengikuti ekstrakikuler pencak silat,
dan kondisi psikis siswa yang tidak selalu pasti dalam keadaan enjoy.
diperoleh sebesar 31 yang berada pada interval 32 ≤ X < 36. Dari 104
56
Identifikasi faktor penghambat siswa dalam mengikuti
a. Fisik
yang berada pada interval 13 ≤ X < 16. Dari 104 siswa (responden)
b. Psikis
yang diperoleh sebesar 16 yang berada pada interval 14 ≤ X < 18. Dari
57
104 siswa (responden) 17 (16%) siswa menyatakan sangat
masa labil dan malu sehingga masih sulit bersosialisasi dengan teman
2. Faktor ekstern
sebesar 48 yang berada pada interval 46 ≤ X < 50. Dari 104 siswa
indikator yaitu :
58
Pelatih adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
Pelatih yang ramah dan profesional akan membuat siswa akan lebih
pada interval 11 ≤ X < 15. Dari 104 siswa (responden) 13 (13%) siswa
yang ada di sekolah belum digunakan secara optimal pada saat latihan.
c. lingkungan
sebesar 19 yang berada pada interval 17 ≤ X < 21. Dari 104 siswa
silat.
60
BAB V
C. Kesimpulan
dan faktor ekstern sebesar 59,4%. Faktor ekstern yang memberi hambatan
terbesar bersumber dari indikator alat dan fasilitas sebesar 21,8%. Hal ini
61
cukup menghambat, 10% menyatakan kurang menghambat, 7%
Imogiri sehingga dapat diketahui hambatan apa saja dan seberapa besar
berikut:
F. Saran-Saran
antar pelajar atau bentuk lain secara periodik, guna memotivasi siswa
Muhammadiyah Imogiri.
64
DAFTAR PUSTAKA
66