TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1. Definisi
atau fetus di dalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur
perempuan lepas dan masuk ke dalam saluran sel telur. Pada saat
masuk ke rongga rahim dengan kompetisi yang sangat ketat, salah satu
sperma tersebut akan berhasil menembus sel telur dan bersatu dengan sel
telur tersebut. Peristiwa ini yang disebut dengan fertilisasi atau konsepsi
(Astuti, 2010).
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
triwulan pertama dimulai sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
12
13
b. Serviks
1) Terjadi pelunakan
chadwick
minggu terakhir.
c. Vagina
d. Vulva
1) Vaskularisasi meningkat
2. Sistem payudara
agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu
sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan
3. Sistem perkemihan
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih
4. Sistem pencernaan
Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral. Panas
15
perut terjadi karena terjadinya aliran baik asam gastrik ke dalam esofagus
5. Sistem muskuloskeletal
jaringan ikat dan otot – otot. Proses relaksasi ini memberikan kesempatan
belakang sendi panggul yang tidak stabil. Pada ibu hamil menyebabkan
6. Sistem integumen
(linea alba) akan menjadi hitam kecoklatan (linea nigra). Perubahan warna
kulit juga muncul pada wajah dan leher disebut chloasma gravidarum atau
melasma gravidarum selain itu pada areola dan darah genetalia juga akan
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
12,5
8. Sistem pernafasan
kebutuhan oksigen bagi tubuh ibu dan janin. Relaksasi otot dan kartilago
karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk nafas dalam daripada nafas cepat.
17
9. Sistem endokrin
oleh jantung dalam setiap denyutnya) sebagai hasil dari peningkatan curah
minggu dari 15 denyut per menit menjadi 70 – 85 denyut per menit. Pada
tersebut :
persiapan laktasi
tulang janin
(Asrinah, 2010 )
yang ditandai dengan parestisia dan nyeri pada tangan yang menyebar
4. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu - waktu dan kondisi yang tidak
normal
5. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
(Astuti, 2012).
a. Pengertian
pada komposisi darah tubuh ibu hamil terjadi mulai minggu ke-24
kehamilan dan akan memuncak pada minggu ke- 28-32. Keadaan tersebut
b. Penyebab
kardiovaskular dan detak jantung ibu hamil akan meningkat. Darah yang
dipompa pun bisa meningkat hingga 50%. Akibatnya, tak jarang para ibu
darah tiba - tiba turun, menyebabkan pusing karena jumlah darah dan
hamil maka hal ini berarti pula bahwa tekanan darah ibu hamil akan
dengan hal ini, namun ada saat dimana aliran darah ke otak juga tidak
3) Jangan lewatkan waktu makan, untuk menjaga agar kadar gula darah
tetap normal
yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2. Efek anemia
bagi ibu dan janin yaitu abortus, prematur, pendarahan post partum,
1. Oksigen
hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga
akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu hamil yang akan
d. Posisi tidur miring kiri bertujuan untuk meningkatkan perfusi uterus dan
(Kusmiyah, 2008)
2. Nutrisi
bermutu tinggi meskipun tidak harus mahal, gizi pada ibu hamil harus di
makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minuman cukup cairan
(menu seimbang). Pada ibu hamil yang merasakan pusing harus memastikan
hemoglobin sehingga ibu mengalami anemia atau ada faktor penyebab yang
lain. Jika ibu mendapatkan nutrisi berupa zat besi dalam jumlah yang cukup,
(Manuaba, 2010).
3. Personal Hygiene
sedikitnya dua kali dalam sehari karena ibu hamil cenderung mengeluarkan
bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
seringkali mudah terjadi gigi berlubang , terutama pada ibu yang kekurangan
kesehatan untuk kesejahteraan fisik dan psikis, sehingga ibu merasa nyaman
(Manuaba, 2010).
4. Eliminasi
kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur tumbuh
obtipasi. Untuk mengatasi ibu hamil di anjurkan minum lebih dari 8 gelas.
Wanita sebaiknya tidak diet serat, latihan senam hamil, dan tidak dianjurkan
5. Istirahat
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat
kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama
6. Pakaian
dan psikologis ibu. Pakaian untuk ibu hamil harus longgar dan tidak ketat,
7. Mobilisasi
dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul
dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur
8. Seksual
sudah pecah karena menyebabkan infeksi janin intra uteri (Asrinah, 2010).
26
9. Persiapan Laktasi
menyambut kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang
a. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang
payudara
(Romauli, 2011)
melatih cara mengejan yang benar. Tujuan senam hamil yaitu memberi
27
dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap, agar ibu
11. Imunisasi
tetanus baik untuk diimunisasi sesuai jadwal. Wanita dan keluarganya harus
merencanakan untuk memilih tempat persalinan yang bersih dan aman serta
pusat bayi harus dijaga agar tetap bersih dan kering setelah lahir sampai
lepas.
1. Perdarahan pervaginam
adalah jika perdarahan tersebut tidak disertai lendir dan tidak ada tanda-
yang mengancam kesehatan ibu dan janin. Pada kondisi ini sebaiknya ibu
seorang ibu hamil harus segera tirah baring agar perdarahan tidak semakin
normal pada kaki, yang biasanya kan muncul pada sore hari, dan biasanya
menunjukkan adanya masalah serius bila muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal
tersebut bisa jadi merupakan tanda dari anemia, gagal jantung, atau pre
Kenaikan berat rata – rata selama hamil adalah 12,5 kg. Dari jumlah
intrasel dan ekstra sel maternal. Wanita dengan berat badan di bawah
normal pada awal kehamilan beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR) dan bayi premature. Bagi wanita yang berat badan
trimester pertama dan 0,5 kg per minggu selama masa hamil. Wanita
dengan berat badan lebih harus mengalami kenaikan berat badan sebesar 1
29
selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal kala persalinan, bisa
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Tanda dan gejala yaitu gerakan bayi kurang dari tiga kali dalam periode 3
Tanda dan gejala seperti ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
dan 3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan
perminggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu
hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini
antenatal komprehensif dan terpadu kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
pertama.
pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester
darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil di
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan ibu
g. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV
dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani
34
h. Pemeriksaan BTA
fasilitas rujukan.
a. Tatalaksana
b. KIE Efektif
1) Kesehatan ibu
transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila
menghadapi komplikasi
hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir
saat nifas. Mengenal tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil
yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting
tidak. Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar
seterusnya.
9) KB paska persalinan
10) Imunisasi
(Kusmiyati, 2009)
2.2 Persalinan
2.2.1 Definisi
keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
38
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
a. Lightening
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang
bawah.
39
menimbulkan kontraksi, yang lebih sering sebagai his palsu. Sifat his
palsu: Rasa nyeri ringan di bagian bawah, datangnya tidak teratur, tidak
makin besar
perdarahan sedikit.
c. Pengeluaran cairan
ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah
terdiri dari jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak. Jalan lahir merupakan
komponen yang tetap, artinya dalam konsep obstetri modern tidak diolah
b. Power (Kekuatan)
Ialah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut
otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik
c. Passanger
interaksi beberapa faktor, yakni kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan
posisi janin, karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka dianggap
d. Psyche (Psikologis)
(Sulistyawati, 2010).
e. Penolong
patologis pada ibu dan keluarga. Kesalahan yang dilakukan bidan dalam
Rasa takut dan cemas yang dialami ibu akan berpengaruh pada
lamanya persalinan, his kurang baik, dan pembukaan yang kurang lancar.
Perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa
cemas yang dialami ibu berlebihan, maka akan berujung pada stres.
c. Kebiasaan adat
c. Medikasi persalinan.
merupakan proses yang normal, dan yakinkan bahwa ibu dapat melaluinya.
bahwa ibu mendapat perhatian lebih dan diberi dukungan selama persalinan
1. Kala I (pembukaan)
a. Fase laten
b. Fase aktif
lebih)
Fase deseleras.
2. Kala II
Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2
berikut :
terdorong ke atas.
4. Kala IV (Observasi)
2. Perdarahan pervaginam
7. Ikterus
8. Anemia berat
18. Syok
20. Tanda dan gejala persalinan dengan fase laten yang memanjang (fase laten
> 8 jam. Kontraksi teratur > 2 kali dalam 10 menit) partograf mengarah
kontraksi/ 10 menit.
21. Penyakit kronis: kencing manis, jantung, asma berat, TBC, kesulitan
bernafas.
(APN, 2010)
partograf
q. Sentuhan
(Rohani, 2011)
f. Persiapan kelahiran
g. Penatalaksanaan kelahiran
(Rohani, 2011)
(Rohani, 2011)
a. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
selama jam kedua. Jika kontraksi uterus tidak kuat, massase uterus
persalinan
49
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
d. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian yang bersih dan kering
f. Biarkan bayi berada di dekat ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
g. Bayi sangat bersiap segera setelah melahirkan. Hal ini sangat tepat untuk
kontraksi uterus
h. Jika perlu di kamar mandi, saat ibu dapat bangun, pastikan ibu di bantu
(Rohani, 2011)
50
2.3 Nifas
2.3.1 Definisi
Masa nifas (puerperium) adalah masa atau sejak bayi dilahirkan dan
keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium yaitu
kepulihan, yaitu masa ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan -
jalan
minggu
yang diperlukan untuh pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil
atau pada saat hamil atau pada saat persalinan mengalami komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna ini bisa berminggu - minggu, bulanan atau
51
berlanjut
uteri
tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
bagian rahim.
alami
1) Uterus
b) Lokhea
mekonium.
dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 samapi hari ke-7
post partum.
lebih menonjol.
4) Perineum
sebelum hamil.
keadaan ini adalah terdapat Spasme sfinkter dan edema agar kandung
putih selama dua hari pertama pascapartum. Hitung sel darah putih dapat
kembali pada proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2 - 4 jam pertama
a) Suhu badan
(1) Sekitar hari ke-4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik
(2) Bila kenaikan mencapai 38 ˚C pada hari kedua sampai hari - hari
b) Nadi
(2) Pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat, kira - kira 110x/menit.
c) Tekanan darah
d) Respirasi
(1) Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Hal ini
istirahat.
1) Hormon plasenta
menetap sampai 10 % dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan
2) Hormon pituitary
4) Kadar estrogen
(Sulistyawati, 2009).
1) Diatesis
setelah melahirkan.
59
seorang ibu yang selalu memberi kasih sayang kepada anaknya. Pada waktu
melahirkan anak, lebih - lebih pada kelahiran anak yang pertama kali insting
keibuaan dari wanita akan bertambah besar dan kuat, ditambah perasaan
a) Periode Taking In
(1) Periode ini terjadi 1 - 2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
psikologis ibu. Pada tahap ini, bidan dapat menjadi pendengar yang
(2) Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang
sebagainya.
(5) Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak mahir
(7) Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk
sensitif
c) Periode Letting Go
(1) Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang kerumah. Periode ini
yang baru. Pada dasarnya, tidak satupun dari ketiga hal tersebut termasuk
dari berbagai faktor, termasuk adanya gangguan tidur yang tidak dapat
dihindari oleh ibu selama masa - masa awal menjadi seorang ibu.
perasaan, menarik diri, serta reaksi negatif terhadap bayi dan keluarga.
Kunci untuk mendukung wanita dalam melalui periode ini adalah berikan
perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa
hilang, serta persepsi dan keterlibatan individu terhadap apapun yang hilang.
interfilitas (wanita yang tidak mampu hamil atau yang tidak mampu
hubungan eksklusif antara suami dan istri menjadi kelompok tiga orang,
2) Ambulasi dini
pasien keluar dari tempat tidurnya. Adapun keuntungan dari ambulasi dini,
antara lain :
3) Eliminasi
Dalam 6 jam postpartum pasien sudah harus dapat buang air kecil, semakin
kesulitan pada organ perkemihan. Sedangkan buang air besar dalam 24 jam
pertama, karena semakin lama feses tertahan dalam usus semakin sulit
4) Kebersihan diri
Beberapa langkah penting dalam perawatan diri ibu post partum, antara lain:
(a) Kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada
bayi.
(c) Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal 2 kali
dalam sehari.
(d) Mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali selesai membersihkan
daerah kemaluanya.
5) Istirahat
persiapan untuk energi menyusui bayinya nanti. Bila istrahat ibu kurang
6) Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan 1 - 2 jari kedalam vagina tanpa rasa
hubungan seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau
masa nifas di lakukan sejak awal dengan catatan ibu menjalani persalinan
dengan normal dan tidak ada penyulit post partum (Purwanti, 2011).
berurutan yang terjadi secara terus - menerus. Nyeri ini lebih umum terjadi
pada wanita dengan paritas tinggi dan pada wanita menyusui. Alasan nyeri
yang lebih berat pada paritas tinggi adalah penurunan tonus otot uterus
Berbeda pada wanita primipara, yang tonus otot uterusnya masih kuat dan
Pelepasan oksitosin tidak hanya memicu refleks let down (pengeluaran ASI)
2. Keringat berlebih
selama kehamilan.
3. Pembesaran payudara
akumulasi dan stasis air susu serta peningkatan vaskularitas dan kongesti.
Kombinasi ini menyebabkan kongesti lebih lanjut karena stasis limfatik dan
vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu meningkat, pada sekitar hari
ketiga pascapartum baik pada ibu menyusui atau tidak menyusui, dan
4. Nyeri perineum
Luka perineum terbagi menjadi dua yaitu ruptur dan episiotomi. Ruptur
adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat persalinan,
memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum kepala bayi lahir.
5. Konstipasi
Rasa takut dapat menghambat fungsi bowel jika wanita takut merobek
tekanan bowel pada saat persalinan. Selain itu, konstipasi mungkin lebih
6. Hemoroid
traumatis dan menjadi edema selama kepala mendorong jalan lahir pada kala
bayinya, bisa disebabkan oleh karena tekanan darah tinggi (sistol 160 mmHg
dan distolnya 110 mmHg). Pusing yang berlebihan dapat juga di sebabkan
c. Kelainan payudara
(Purwanti, 2011).
dirumah
1) Bila terjadi baby blues, maka lakukan pendekatan kepada pasien dan
melibatkan keluarga
bayinya
jahitan
8) Adanya hemoroid
partum ditambah:
4) Keadaan payudara
5) Fungsi perkemihan
(Sulistyawati, 2009)
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 - 42
minggu dengan berat badan sekitar 2500 - 4000 gram (Jenny, 2013). Bayi
lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38 - 42 minggu dengan
berat badan sekitar 2500 - 3000 gram dan panjang badan sekitar 50 - 55
cm (Sarwono, 2005).
b. Panjang badan 48 - 52 cm
c. Lingkar dada 30 - 38 cm
d. Lingkar kepala 33 - 35 cm
f. Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit
(Marmi, 2012)
neonatal merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan
lahir perlu diketahui dengan baik oleh tenaga kesehatan khususnya bidan,
yang selalu memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak.
73
kehidupan ekstrauterin.
Periode transisi
1. Periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6 sampai 8 jam pertama
jantung dapat mencapai 180 kali per menit selama beberapa menit
pertama kehidupan.
74
3. Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang, rilaks, dan jatuh
tertidur; tidur pertama ini (dikenal sebagai fase tidur) dalam 2 jam setelah
1. Pengalaman antepartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya, zat toksik dan
kehidupan ekstrauterin.
(Marmi, 2012)
b. Kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan
normal. Jika melihat gejala atau gerakan yang tak biasa dan terjadi secara
kedip, mata mendelik, bola mata berputar - putar dan kaki seperti mengayuh
e. Merintih
g. Sianosis sentral
i. Demam. Suhu tubuh bayi lebih dari 37,5oC atau tubuh teraba dingin
Adalah asuhan yang di berikan kepada bayi tersebut selama jam pertama
setelah kelahiran. Aspek - aspek penting asuhan segera bayi baru lahir.
2) Jaga agar bayi tetap kering dan hangat dengan cara ganti handuk atau
kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut serta pastikan kepala
Jangan pisahkan ibu dengan bayi biarkan bayi bersama ibunya paling
adalah:
a. Hindari memandikan minimal 6 jam dan hanya setelah itu jika tidak
c. Lihat, dengar dan rasakan tiap - tiap daerah mulai dari kepala sampai
d. Jika ada faktor resiko dan masalah minta bantuan lebih lanjut jika di
perlukan.
defisiensi. Vitamin K pada BBL hal - hal yang harus dilakukan adalah:
a. Semua BBL normal dan cukup bulan berikan Vit.K peroral 1 mg/hari
selama 3 hari.
5) Identifikasi bayi
6) Perawatan lain
b. Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi pulang ke rumah beri
l. Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
sebagai berikut:
a. Tanda - tanda vital bayi, tangisan, warna kulit, tonus otot, dan
tingkat aktifitas.
perawatan neonatal.
dirumah.
(Marmi, 2012)
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
79
atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan,
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang
dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai
a. Standar I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar
b. Kriteria Pengkajian
sosial budaya).
penunjang).
a) Pernyataan standar
a) Pernyataan Standar
b) Kriteria Perencanaan.
klien/keluarga.
d. Standar IV : Implementasi
1) Pernyataan Standar
dan rujukan.
82
2) Kriteria :
spiritual - kultural.
berkesinambungan.
sesuai.
e. Standar : V
1) Pernyataan Standar.
2) Kriteria Evaluasi
dan keluarga.
klien/pasien.
1) Pernyataan standar.
KIA).
kebidanan.
rujukan.
1. Pengertian
bidan dan untuk memberikan perawatan pada bayi baru lahir”. Jadi,
pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil
mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi
dari masa pra konsepsi, masa kehamilan, nifas, dan KB. Asuhan
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan
dan fasilitas)